Pagi hari Retha sudah bangun, dia segera membersihkan diri dan bersiap-siap karena hari ini dia akan pergi ke panti asuhan dimana dia setiap bulan selalu melakukan donasi.
Dilihatnya Arga masih tertidur pulas. Dia memang tampan tapi kenapa sifatnya dingin seperti kutub utara. Orang tuanya baik tapi kenapa anaknya seperti singa, pikir Retha.
Retha yang tersadar dari lamunannya bergegas mandi dan pergi kebawah untuk membuat sarapan.
Setelah cukup lama akhirnya Retha selesai membuat sarapan mie instan kesukaannya. Dia membeli mie instan secara diam-diam karena kalau sampai mama mertuanya tahu pasti dia akan dimarahi oleh mama Rani.
Didalam kamar Arga sudah siap dengan setelan kekantornya. Dilihatnya kamar sedikit berantakan karena paper bag Retha yang belum sempat dirapikan.
"Dasar kampungan setiap hari pasti bikin ulah buat aku marah" Gerutu Arga.
Mengingat kejadian kemarin Arga pun segara menelepon seseorang.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" ucap seseorang diseberang sana
"Tolong ikuti semua kegiatan Ivanka, dan jangan lupa pasang cctv disekitar apartemennya." perintah Arga lalu mematikan telfonnya.
Arga sedikit curiga terhadap sifat Ivanka akhir-akhir ini. Pasalnya dia sering membuat alasan yang diluar kebiasaannya. Arga cukup tahu apa saja kegiatan Ivanka karena Arga sudah mengenal Ivanka hampir satu tahun.
Arga pun keluar kamar dilihatnya Retha sedang makan mie instan. Arga yang mengetahui itu langsung membuang mie yang sedang dimakan oleh Retha.
"Kenapa dibuang tuan?" tanya Retha.
"Kau tahu mie instan seperti ini tidak bagus untuk kesehatan, kalau kau makan ini setiap hari bisa-bisa ususmu membusuk dan kau akan mati. Aku tidak mau kau mati dirumahku apalagi statusmu masih istriku" Ucap Arga lalu pergi meninggalkan Retha yang masih diam tak bergeming.
Retha masih menatap punggung Arga yang semakin tidak terlihat. Dia sungguh bingung dengan apa yang diperbuat Arga karena selama ini Arga tidak pernah memarahinya tentang makanan yang dimakan Retha bahkan tidak peduli tapi sekarang kenapa mienya dibuang.
Retha sudah terbiasa apabila dimarahi oleh mama Rani ketika makan mie instan tapi ini Arga yang memarahi karena Retha makan mie instan.
"Aisshh sudahlah mungkin dia memang benar kalau aku banyak makan mie nanti cepat mati, mending sekarang aku bersiap-siap pergi ke panti asuhan saja." ucap Retha.
Retha pun bersiap-siap untuk pergi ke panti asuhan, dia sudah memesan taksi online. Karena saat ini Retha tidak punya kendaraan apa-apa jadi dia kemana-mana pasti diantar oleh taksi online.
Dulu dia sempat punya motor sendiri tetapi dia terpaksa menjual motor untuk biaya pengobatan ibunya.
Hari ini Retha memberikan donasi makanan ke panti asuhan karena uang yang dimiliki tinggal sedikit sedangkan bahan makanan dirumahnya cukup banyak tidak akan habis untuknya sendiri.
Retha pun pergi dengan membawa beberapa kotak makanan, dimasukkannya kotak makanan itu kedalam taksi online. Setelah itu mereka pun berangkat ke panti asuhan "Rumah Bersama".
Setelah menempuh perjalanan hampir 1 jam, Retha pun sampai didepan panti asuhan. Retha turun dari mobil dan mengambil kotak makanan yang tadi dia bawa.
Anak-anak panti asuhan yang melihat kedatangan Retha mereka pun berlari menghampiri Retha.
"Kak Rethaaaa...." teriak anak-anak panti
Para anak panti itu menghampiri Retha dan mereka memeluk Retha bergantian.
"Ibu mana?" tanya Retha pada anak-anak panti
"Didalam kak" sahut anak-anak panti bersamaan
"Ya udah ini kakak bawa makanan buat kalian, dimankan sama-sama ya Kaka mau ketemu ibu panti dulu" jawab Retha sambil menyerahkan beberapa bungkus kantong makanan pada anak-anak panti asuhan.
Kemudian Retha pun masuk kedalam untuk menemui ibu panti. Dilihatnya ibu panti sedang menggendong seorang bayi diruang tamu. Retha pun menghampirinya.
Retha yang melihat ibu panti sedang menggendong seorang bayi pun langsung bertanya pada ibu panti.
"Siapa Bu rin?" tanya Retha pada Bu Ririn pengurus panti asuhan Rumah Bersama
"Eh Retha, ini Noel anggota baru dirumah panti" jawab Bu Ririn.
"Baru beberapa hari disini, ibu menemukannya didepan gerbang panti, kasihan Noel sepertinya orang tuanya belum siap dengan kehadirannya" imbuh Bu Ririn
Retha pun mengambil Noel dari gendongan Bu Ririn.
"Tadi Retha bawa makan siang buat anak-anak Bu"
"Nggak usah repot-repot re" jawab ibu panti.
Retha pun melihat kearah Noel dia kasihan dengan Noel kehadirannya tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya.
"Sayang.. ganteng banget sih Noel" ucap Retha sambil mengelus pipi mulus Noel
Noel yang tadinya diam melihat Retha menggendongnya kini tangannya bergerak keatas seakan ingin menyentuh pipi Retha. Noel terseyum gembira membuat Retha menitihkan air matanya, bagaimana bisa orang tuanya tega membuang darah dagingnya sendiri, pikir Retha.
Setelah cukup lama Retha menidurkan Noel akhirnya Noel pun tertidur juga.
Tiba-tiba ada seorang anak kecil berusia sekitar lima tahun menghampiri Retha.
"Kak lihat aku punya hadiah buat kakak" uvapa anak itu
"Wahh sayang apa hadiahmu untuk kakak?"
"Ini" kata anak kecil itu seraya memberikan beberapa bungkus permen pada Retha.
Retha pun tersenyum bahagia walaupun hanya permen tapi itu sudah membuat Retha bahagia.
"Terimakasih sayang" Retha pun mengambil permen dari anak itu dan mencium pipinya.
"Kak sering-sering main kesini ya?" kata anak itu sambil memperlihatkan matanya yang bulat
"Iya sayang kalau kak Retha nggak sibuk pasti kak Retha kesini kok, sekarang kita makan siang dulu ya" ucap Retha sambil menggandeng tangan anak itu menuju meja makan.
Dikantor Arga sedang sibuk dengan dokumen-dokumennya. Tiba-tiba ponselnya berdering, Arga pun segera mengangkatnya.
"Apa sudah ada info terbaru" tanya Arga dengan suara dinginnya
"Tadi saya mengikuti nona Ivanka tuan, beliau menuju cafe merdeka"
"Kenapa dia kesana?" tanya Arga heran karena daritadi Ivanka tidak meminta izin untuk keluar.
"Ehmm saya kurang tahu tuan tapi tadi saya melihat Nona Ivanka menemui seorang laki-laki" Jawab orang suruhan Arga
"Laki-laki? Cepat cari tahu siapa laki-laki itu dan apa hubungannya dengan Ivanka"
Tanpa menunggu jawaban dari seberang sana Arga langsung mematikan ponselnya.
Arga mengepalkan tangan rahangnya mengeras tajam dia merasa dibohongi oleh Ivanka.
"Oh ternyata kau mulai bermain-main denganku Ivanka" Ucap Arga dengan senyum menyeringainya
*****
Hari ini adalah hari ulang tahun Retha. Retha sudah menyibukkan diri dari pagi hari untuk memasak karena ada makan malam bersama dirumahnya.
Hari ini Retha akan kedatangan mama dan papa mertuanya, juga ibu dan adiknya. Sebenarnya Retha ingin mengajak Arga untuk bergabung tapi Retha tidak berani untuk bilang ke Arga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Beci Luna
semoga Arga sadar kalo Ivanka hy mau hartax saja...
2021-04-12
0
Taz
akhirnya terbongkar juga. Ivanka hanya mau harta Arga
2021-03-05
0
Widia Septyani
masih penasaran🤔🤔
2021-03-04
1