Seira 3

"Apa kalian tuli !.

Aku bertanya Siapa yang menghamili anak sialan itu ?."

Bu Aini berkata dengan suara keras.

"Dii..kaa putra mu."

Kini Tomy lah yang menjawab.

Membuat kaget Bu Aini. Matanya membulat lebar. Seolah akan menelan orang yang berada di hadapannya dengan kedua matanya.

Tidak ! tidak mungkin, perempuan itu pasti berbohong, tidak mungkin Dika. Anak ku bahkan baru duduk di kelas 1 SMA , tidak mungkin anak ku.

Bu Aini masuk ke dalam kamar Seira, di tariknya wanita itu dari atas tempat tidurnya dan di hempaskan ke lantai.

" Anak tidak tau diri, berani beraninya kau menuduh anak ku." Bu Aini memegang dagu Seira dan di cekik kuat sehingga Seira meringis kesakitan.

Dengar !

Kata Bu Aini sambil mengarahkan wajah Seira berdekatan dengan wajahnya.

"Aku tidak peduli siapa ayah dari anak yang kamu kandung, asalkan jangan membuat kebohongan dengan menghancurkan nama baik anak dan keluarga ku." Kata Bu Aini dengan tatapan membunuh.

***

Aku memungut mu, memberikan mu kasih sayang yang tulus sebagai Putri ku, apa begini cara mu ?. Kau membuang kotoran di wajah ku, memfitnah anak ku, mulai hari ini aku bukan Ibu mu lagi.

Dika adik angkatnya itu tidak mengakui perbuatannya. Malah menuduh Seira memfitnah dirinya.

Bu Aini Ibu angkat Seira marah pada kedua Adiknya, masi mau membela dan menampung Seira yang suda menorehkan aib pada keluarganya.

Kata kata itu masi terus terngiang di telinga Seira, sedih tentu saja. Kini ia kembali menjadi yatim piatu. Tak ada tempat untuknya bersandar dan berkeluh kesah.

Seira sangat bersyukur.

Kebaikan hati Pamannya yang masi mau menampung diri yang penuh aib itu. Melihat wajah Bibinya yang selalu murung ketika ia bangun telat di pagi hari, karena malam tak bisa tidur memikirkan nasibnya yang begitu malang .

Ingin rasanya Seira mengakhiri hidupnya ketika mendengar gunjingan para tetangga.

Namun ia masi menyayangi nyawa yang tidak berdosa yang hadir tak tau malu dalam rahimnya.

Di kota Batam Seira di lahirkan. Di kota Batam juga Seira tinggal di sebuah gubuk kecil dengan kondisi Ayah angkatnya pak Anto sedang sakit keras.

Seira yang masi berumur tiga bulan, kekurangan asupan gizi. Asi dari sang Ibu pun tidak ia rasakan karena meninggal setelah melahirkan Seira. Ayah kandungnya seolah tidak peduli dengannya memilih merantau Negeri Jiran Malaysia, tanpa mencari atau menanyakan keadaan Seira.

Sampai suatu hari kabar tentangnya terdengar di telinga Aini ibu angkatnya.

Merasa iba bu Aini dan suaminya Pak Andre mengambil alih untuk mengasuh Seira ketika pak Anto meninggal dunia.

"Bawalah anak ini ke Flores Aini. Besarkan dia di sana, jika tidak istri ku akan mengambil dan menjualnya."

Begitulah pesan terakhir dari pak Anto, membuat bu Aini membawa Seira dan membiarkan Seira di besarkan oleh kedua orang tuanya.

Mengingat istrinya pak Anto, yang bernama bu Latifah sedang mengidap gangguan jiwa. Hingga tidak pernah terlihat berada di rumah,ia datang dan pergi sesuka hati. Selalu bertengkar dengan suaminya karena masi mau merawat Seira. Ia berpikir lebih baik anak itu di jual dan mereka akan mendapatkan banyak uang. Entah dari mana ide gila istrinya itu muncul.

Di tengah malam yang sunyi, Seira menangis mengingat cerita demi cerita yang ia dengar dari Pamannya.

Ia bersyukur setidaknya masi ada yang memberikan sedikit kebaikan untuknya.

Ketika sakit itu datang, ketika ngidam, Seira memilih menahan semuanya. Ia tak ingin merepotkan kedua pamannya. Suda cukup beban pikiran yang di terima oleh kedua pamannya.

Retaknya hubungan persaudaraan, berselisih paham, saling menghujat, banyak yang Seira dengar. Itu semua hanya karena membelanya.

Apa aku di lahirkan untuk menjadi petaka bagi orang lain ?.

Allah mengapa cobaan ini begitu berat.

Seira ingin pulang ke Flores. Di sana ada Nenek dan juga bu Aisya yang menyayanginya, tanpa membedah bedah kan ia dan Maira

Kasih sayang yang begitu nyata ia dapatkan dari kedua wanita itu. Kini dirinya nelangsa Penderitaan seolah tiada henti yang ia dapatkan. Mengandung benih adik angkatnya sendiri, orang tua angkatnya membuangnya. Begitu juga dengan semua saudara angkatnya.

Semua merasa malu dan jijik padanya. Tidak ada yang percaya dengan cerita nya, membuat Seira semakin merasa sakit.

Terpopuler

Comments

abd lat

abd lat

semangat aku bacanya

2021-09-20

0

Jalan Buntu

Jalan Buntu

belum apa uda mewek duluan thor , pintar banget bikin aku nangis bombay

2021-09-07

0

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

baca sampai sini dlu.
ANGKARAMURKA mampir..🙏🏻🙏🏻😁

2021-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!