BAB 4. Rumah Sahabat Papa

Ayu, Mama, dan Papanya pun berangkat menuju ke rumah teman dari papanya itu. Setelah sekitar 45 menit perjalanan sampailah mereka disebuah rumah yang sangat besar, luas dan juga mewah.

Didepan pagar rumah mewah tersebut dijaga oleh 2 orang satpam yang tinggi dan memiliki tubuh yang besar. Pagar rumahnya sangat tinggi mungkin 3 meter.

Setelah papa Ayu berbicara dengan 1 dari 2 orang satpam tersebut akhirnya mobil kamu diperbolehkan masuk ke dalam halaman rumah mewah itu. Mobil itupun parkir tepat dihalaman Ayu papa dan Mamanya turun dari mobil lalu supir dari mobil keluarga Ayu memarkirkan mobilnya di halaman belakang rumah mewah itu.

Setelah Ayu papa dan Mamanya keluar dari mobil, mereka disambut oleh seorang laki-laki yang memakai seragam.

"Maaf tuan, saya kepala pelayan disini. Keluarga Djoko sudah menunggu kedatangan keluarga Marwadi diruang tengah. Silahkan ikuti saya tuan, nyonya, dan nona" kata si pelayan itu.

*Apa keluarga Djoko. SIALAANNN!!!!!!* Gumam Ayu sambil berteriak dalam hatinya.

langkah kakinya sangat berat ketika masuk dalam rumah keluarga Djoko itu. Awalnya dia senang karena dia bisa melihat lihat rumah mewah dari orang kaya tapi ketika dia mengetahui kalau rumah mewah itu adalah milik keluarga dari laki-laki yang sombong itu, dia langsung merinding ketakutan saat masuk ke dalam rumahnya apalagi jika laki-laki itu tidak lupa akan masalah semalam saat wisuda.

*Haduhh. Bisa Mati akuuuuu!!!. SIALAN KENAPA JADI GINI SIH. KENAPAA WOYYYY!! AKU GA MAUU MASUKK. AKU HARUSS APA? LARI? PURA PURA PINGSAN? ATAU PURA PURA KESURUPAN AJA YA?* gumam Ayu.

"Ayu"

"Ayu"

Ayu masih tidak ada respon, dia bengong sambil memikirkan laki laki dingin yang mengantarkan dia pulang semalam.

"AYUU, kenapa bengong. Ayo masuk!" kata mama Ayu sambil sedikit berteriak.

"Eh iya ma, maaf Ayu bengong. Habisnya rumah ini mewah banget" kata Ayu.

******, aku udah gak bisa kabur lagi sekarang. Cuma Tuhan yang bisa nolong aku 😭😭*

Kepala pelayan itu mengantarkan Keluarga Ayu masuk untuk menemui Keluarga Djoko untuk bertemu sahabat lamanya.

Sesampainya di ruang tengah, dia melihat Laki-laki berparas tampan dan gagah dibalut kemeja batiknya tambah membuat dada bidangnya terlihat, pria itu pun langsung menyapa papa Ayu.

"Marwadi, sahabatku!!!" kata laki-laki itu

"Djoko!! udah lama banget kita gak ketemu" jawab papa Ayu.

Ya pria itu adalah Djoko, ayah dari pria sialan itu.

*Pantesan anaknya ganteng banget. Orang Bapaknya aja cakep banget. hehehehe* gumam Ayu

Mereka berdua pun berpelukan karena sudah lama mereka berdua tidak bertemu. mereka terlihat sangat bahagia. Pak Djoko pun menepuk-nepuk pundak Papa Ayu dan begitupun sebaliknya.

"Eh kamu gak mau ngenalin keluarga mar?" tanya pak Djoko.

"Hahaha. Iya wanita cantik ini adalah istriku, Elisa"

"Selamat sore pak Djoko" ucap Elisa, mama Ayu

"Kau sangat pintar memilih istri mar" kata pak Djoko. Papa Ayu dan pak Djoko pun tertawa begitu juga dengan mama Ayu. Tapi Ayu hanya senyum, itupun dengan sangat terpaksa.

Pak Djoko tiba-tiba mendekat ke arah Ayu sambil berkata "Nah kalo gadis yang cantik dan imut ini siapa?"

*Apaan sih nih orang ngapain deket-deket* gumam Ayu.

"Kalo gadis cantik itu bukankah sudah jelas dia mirip sekali denganku. Dia adalah anak keduaku. Dia putri bungsuku" jawab papa Ayu sambil tertawa bangga.

"Wah jadi ini putri kesayanganmu. Seperti yang sudah kau ceritakan. Dia memang sangat luar biasa cantik" kata pak Djoko sambil tersenyum dan mengelus-elus kepala Ayu. Ayu hanya tersenyum, tersipu malu.

" Ayo kita menuju ke ruang keluarga biar aku kenal kan kalian dengan keluargaku."

Ayu papa dan Mamanya pun mengikuti langkah kaki Pak Joko dari belakang. Sambil berjalan Ayu melihat-lihat rumah mewah milik Pak Djoko benar-benar sangat luar biasa interior yang digunakan benar-benar sangat mahal, hiasan dinding, bahkan sampai lantai rumahnya pun terlihat sangat mahal.

Setelah sampai di ruang keluarga ada dua orang wanita yang sedang menunggu kedatangan keluarga Ayu ya... dia adalah istri dan anak dari Pak Djoko.

"Selamat sore pak Marwadi, ibu Marwadi" kata wanita itu.

"Ah iya selamat sore" kata Papa Ayu, papa dan mama Ayu hanya tersenyum manis.

"Ini kenalkan istriku Rani dan dia adalah anakku Lia" kata pak Djoko

"Wah mereka berdua benar-benar seperti adik dan kakak. sangat mirip" ucap papa Ayu yang membuat seisi ruangan tertawa. Kecuali Ayu yang hanya tersenyum manis.

"Ayo semuanya duduk dulu" kata ibu Rani. Mereka semua langsung duduk di sofa putih yang sangat lembut itu.

"Maaf ya, anak laki-laki masih belum pulang dari kantornya. Dia akan datang saat makan malam" ucap pak Djoko

"Dia itu pasti sangat sibuk, dia sangat sukses. Lebih sukses dari kamu ko" ucap papa Ayu sambil tertawa.

*Apa dia tidak ada disini? Syukurlah!!! TERIMA KASIH TUHAN!. Aku akan meminta Papa pulamg sebelum waktu makan malam* gumam Ayu sambil terseyum lega

Mereka menceritakan banyak hal. Mulai dari masa sekolah, bisnis hingga keluarga. Beberapa kali Ayu menguap. Sadar Ayu terlihat bosan pak Djoko pun langsung meminta anaknya Lia menemani Ayu melihat-lihat.

"Lia kamu temanin gih Ayu melihat-lihat" "Atau mungkin kamu ajak Ayi ke kamarmu untuk menonton film disana" kata pak Djoko

"Iya pa. Ayo Ayu kita ke kamarku" kata Lia.

"Eh iya kak Lia, Ayo" jawab Ayu

Lia ini adalah gadis cantik yang baru saja lulus SMA. Dia masuk perguruan tinggi dengan jalur prestasi di Univ terbaik di kota XX. Sekarang Lia berusia 20tahun. Beda 2 tahun dengan Ayu yang baru berumur 18 tahun.

"Nah ini kamar aku Ayu, maaf ya berantakan" kata Lia.

*What the ****? Apanya yang berantakan monyettt! ini tuh rapi banget semuanya tersusun rapi* gumam Ayu.

"Kamar mu benar-benar sangat mewah kak. Luar biasa! Berantakan kak? ini sungguh sangat rapi" kata Ayu sambil bengong melihat kamar Lia. "Apa kakak suka pink?" sambungnya

"Hahaha ternyata kamu itu cerewet dan ngegemesin bangett yaaa Ayu! Iya akutuh suka banget pink" kata Lia sambil menarik pipi Ayu.

Lia mencopot high heels nya dan langsung menjatuhkan dirinya ke kasur.

"Sini Ayu ayo berbaring sambil bercerita" kata Lia

Ayu langsung lari kecil dan menjatuhkan dirinya ke kasur. Mereka berdua tertawa dan terus tertawa sambil bercerita panjang lebar.

"Eh kak sudah jam 6. Apa sebaiknya kita turun?" Pinta Ayu.

"Huh padahal aku masih mau cerita sama adik kecilku ini tentang pacarku" kata Lia sambil cemberut

"ihh kan kakak udah ada Line, WhatsApp, Intagram ku tinggal chat aja kalo butuh aku" kata Ayu sambil tertawa

tok..tok..tok...

suara pintu kamar Lia

"Non, tuan menyuruh nona turun kebawah sudah waktunya makan malam" kata bibi pelayan

"Iya bi, kita udah mau turun kok" kala Lia

Mereka berdua bersiap-siap merapikan rambut, dress dan make up nya. Mereka memakai heels nya lagi dan turun ke ruang makan sambil tertawa keras.

Setelah turun betapa terkejutnya Ayu karena.....

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Aqu suka ceritanya yp maaf y kak author bisa gk dlm bahasa tutur kata yg sopan jgn dikit3 gerutuannya pedes/ kasar ....adab org timur hrsnya ada gt ....mkc kak maaf ini sekedar sharring 🤗🤗🙂

2024-05-27

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

ada Aditya

2023-09-07

0

Tri Sulistyowati

Tri Sulistyowati

ada Aditya ya

2021-08-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!