Part 3

Saat gue cari Bima, Bima tidak ada. Gue berjalan menyusuri pinggir sawah sambil berhati-hati. Gak lama ada ular sawah lewat, untungnya tidak matok atau menghampiri gue, gue hanya jatuh dan tercebur di sawah. Lalu gue mendengar suara tertawa lepas yaitu Bima.

"Hahaha,,, kasian deh lo kecebur, lumpur doang tuh muka. Ha-ha-ha."

Saat itu gue ngerasa kesal tapi gue bahagia banget Bima bisa tertawa lepas kaya gitu. Gue baru pertama kali lihat dia tertawa lepas.

"Bima,,,, ikhhh,,, awas ya!" saat Bima melambaikan tangan gue tarik Bima sampai akhirnya dia pun terjatuh juga.

"Kok balas dendam sih?" Bima sambil menatap gue tajam dan mengusap lumpur yang ada di muka gue.

Ya allah perasaan apa ini, baru kali ini ada cewek yang bisa buat gue tersenyum, selama ini gue susah sekali senyum.

"Akh,, sekarang lo pulang! gue gak mau nyokap bokap lo nyariin lo, apa lagi penuh lumpur begitu." Bima terbangun dan kembali dengan wajah juteknya.

Bima memberi arah petunjuk pulang, meskipun dia jutek dan dingin, tapi gue bahagia bisa buat dia senyum dan bicara. Gue yakin, suatu saat nanti gue bisa merubah sifatnya.

Akhirnya gue sampai rumah, dengan baju kotor dan bau lumpur. Gue pulang naik ojek karena kalau naik angkot bakal gak ada yang mau dekat, kasian penumpang lain.

"Aduh, aduh apa-apaan ini sayang? kenapa kamu kotor begitu?" Mamah khawatir takut terjadi apa-apa sama gue.

"Tadi ada pelajaran kerja kelompok mah, pas pulang itu teman Zahra dekat sawah,akhirnya pada bercanda sampai jatuh tercebur sawah gini mah." Aku berbohong sambil mengarang cerita.

"Ya sudah kamu mandi yang bersih ya? besok pakai baju lainnya, biar nanti itu mamah cuci." Mamah sambil menggeleng kepala.

Maafkan Zahra ya mah, Zahra sudah berbohong.

****

"Nak kamu sudah pulang? kenapa baju mu kotor penuh lumpur gitu?" Ibunya Bima terkejut melihat Bima kotor penuh lumpur.

"Enggak apa-apa ko Bu, tadi bercanda sama teman." Bima langsung ke arah kamar mandi.

"Bu, Bima kerja ya? buat beli obat Ibu."

"Kamu baru saja pulang sekolah, pasti kamu capek, istirahat dulu lah!" Ibunya Bima mengusap rambut Bima.

"Bima gak capek kok bu, semua kan buat kesembuhan Ibu." Bima langsung keluar rumah untuk bekerja.

Ternyata sehabis pulang sekolah Bima bekerja sebagai kuli panggul. Banyak sekali di sekolah yang menceritakan dia. Tapi gue gak akan bilang apa-apa ke Bima, karena gak mau menyakiti hati Bima. Seakan-akan gue gak tahu apa-apa.

Jadi gini kerjaan bima sehabis pulang sekolah, bakal gue kerjain lo di sekolah. Mangkanya jangan main-main sama Anjar.

****

Hari ke tiga gue masuk sekolah di Bandung, saat gue berjalan ke halaman sekolah, banyak kerumunan Anak-anak memperhatikan mading sekolah.

Ada apa sih? kok ramai banget deh. Ahh,, Bima? ini kan Bima. Siapa yang lakuin ini yah?

Gak lama, Bima pun datang dan terkejut melihat dirinya yang sedang bawa-bawa beras.

"SINI LO! LO KAN YANG LAKUIN INI SEMUA? GUE BENAR-BENAR KECEWA SAMA LO RA, LO TEGA IKUTIN GUE, MENCARI KEJELEKAN GUE DAN LO TEGA FOTO GUE DAN DI TEMPEL DI MADING." Bima marah dan menyangka gue yang menempel foto dia.

"Tunggu, tunggu! lo nuduh gue Bim? sumpah gue gak ngelakuin apa-apa dan gue juga baru tahu sekarang Bim." Gue meyakinkan Bima.

Bima menarik gue ke dalam kelas, semua anak-anak pada menertawakan Bima. Bima mengusir gue dari Bangku, dan menyuruh Sandra duduk dekatnya. sSungguh hati gue sakit, gue gak pernah ngelakuin apa-apa sama dia.

Gue sekarang duduk paling depan, Manda berusaha menenangkan gue, karena percaya bukan gue yang ngelakuin. Gue melihat Sandra senyum-senyum gak jelas.

Gue harus buktiin ke Bima, bukan gue yang ngelakuin, hiks,, hiks,, hiks..

Gue melirik ke belakang ke arah Bima, tapi Bima gak perduli sama gue. Sampai Bu Sarmi menegur gue.

"Zahra? ada apa kamu Ibu perhatikan tengok-tengok ke belakang terus?" Bu Sarmi menegur gue.

"Mungkin kepalanya sengklek kali Bu, ha-ha-ha." Salah satu Anak mengejek gue.

"DIAM KAMU! GAK BICARA SAMA KAMU." Sahut Bu Sarmi.

"Zahra? bisa fokus kamu?" Bu Sarmi kembali bertanya pada gue.

"Bisa Bu." Gue menjawab pelan.

Setelah bel istirahat, gue mencoba mendekati Bima. Tapi Bima enggan Bicara dan marah banget sama gue, dia terus cuekin gue.

"Man lo percaya kan sama gue? san lo percaya kan sama gue?" gue meyakinkan kedua teman gue.

"Iya Ra kita berdua percaya kok." Sambil senyum dan memegang tangan gue.

"Gimana caranya ya biar Bima tuh percaya sama gue, asal gue dekatin dia menghindar." Gue sambil muka memelas.

"Awalnya gimana sih Ra? kok bisa dia nuduh lo?" Manda bertanya pada gue.

Akhirnya, gue bercerita pada Manda dan Santi awal gue ngikutin Bima. Mereka menertawakan gue dan bilang gue kaya detektif.

"Ra, itu Bima lagi beli Air!" Santi menunjuk ke arah Bima.

Gue berlari ke arah Bima dan memanggilnya. Tapi Bima tetap berjalan. Sampai akhirnya gue lari dan menarik Bima.

"Bima!" gue menarik tangan Bima erat.

"Lo mau apa lagi? ngapain lo ikutin gue?" Bima dengan muka sinisnya.

"Bima, gue mau jelasin kalau semua itu gue gak tahu Bim, tolong percaya sama gue!"

"Minggir!" Bima langsung berjalan dan mendorong bahu gue.

Ya Allah baru ini gue sampai meneteskan air mata, tolong tunjukan ya Allah yang sebenarnya.

Ha-ha-ha, itu baru permainan awal gue Ra. Siapa suruh lo nolak gue, suatu saat lo bakal jadi milik gue.

"Cemerlang juga ide lo ya?" gue tahu semua ini lo yang lakuin kan?" tiba-tiba datang Sandra di belakang Anjar.

"Heh, dengar ya kalau sampai ini kebongkar ke Zahra, lo bakal tahu akibatnya!" Anjar mengancam Sandra.

Gak sengaja, Santi dan Manda mendengar pembicaraan mereka dan merekamnya.

Saat pulang sekolah, Manda dan Santi memberi tahu kepada Bima. akhirnya, Bima pun percaya.

"BRENGSEK,,,,, SINI LO!" Bima menarik bajunya Anjar.

"JEG, JEG, JEG" tonjokan Bima ke Anjar.

Anjar dan Bima bertengkar di depan sekolah, saat itu gue udah pulang ke rumah karena gak enak badan. Manda dan Santi menceritakannya lewat telepon ke gue. Sedikit lega Bima jadi tahu yang sebenarnya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Mulyati Yati

Mulyati Yati

Semangat Bima

2020-12-02

0

💕icha mUngiL IcPutsta💕 😘

💕icha mUngiL IcPutsta💕 😘

SaBaR biMa suatu saat bakaL Indah pada wakTuNya

2020-11-18

0

Andi Fitri

Andi Fitri

kasian bima hrus bantuin ibunya sabar bima

2020-10-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!