|19| MANTRA

Setelah menunggu Bara sarapan, Echa, Bara dan Aira pergi kerumah Bunda An untuk mengantarkan Aira sambil membeli obat untuk Echa.

"Permisi," Ucap Bara yang sedang membeli obat untuk Echa.

"Iya, kenapa kak?" Tanya pegawai toko apotek.

"Beli obat ini," Jawab Bara sambil memberikan plastik obat bekas yang Echa berikan padanya.

Pegawai toko tersebut langsung mencari obat yang di maksud oleh Bara dan memberikannya kepada Bara.

"Berapa?" Tanya Bara yang melihat pegawai toko tersebut sedang menatap dirinya terang-terangan.

"Mba.." panggil Bara yang melihat pegawai tersebut tidak merespon perkataannya.

"Eh..iy-a..kenapa kak?" Tanya pegawai tersebut gugup dengan wajah yang memerah malu.

"Berapa?" Tanya Bara yang masih memasang wajah dinginnya.

"30 ribu kak." Jawab pegawai tersebut. Bara yang mendapat perkataan seperti itu langsung memberikan sejumlah uang yang pegawai tadi sebut.

Setelah memberi uang tersebut, Bara langsung melangkahkan kakinya pergi dari apotek, meninggalkan pegawai apotek dengan tatapan kagum padanya.

"Nih.." ucap Bara sambil memberikan kantung plastik yang berisi obat kepada Echa sambil duduk di kursi pengemudi.

"Makasih." Ujar Echa sambil tersenyum manis.

Bara tidak menjawab perkataan Echa, dia melajukan mobil dengan kecepatan standar.

"Kak Caca masih sakit?" Tanya Aira yang sedang duduk di pangkuan Echa.

"Enggak.." jawab Echa sambil mencium kening Aira.

"Kakak ada kelas?" Tanya Echa.

"Ada, nanti siang." Jawab Bara.

"Sama kayak Kak Gavin dong Kak?" Tanya Aira.

"Iya," Jawab Bara.

"Yey! Berarti nanti Kak Caca di rumah Aira dulu kan?" Tanya Aira antusias.

"Enggak dulu ya, Kak Caca punya kerjaan di apartemen," Jawab Echa sambil mengelus kepala Aira.

"Yah.. kak padahal Aira pengen banget main sama Kak Caca." Ucap Aira sambil.mengerucutkan bibirnya.

"Nanti kalau udah beres semuanya, Kak Caca bakalan kerumah Aira lagi." Ujar Echa.

"Yaudah deh, Aira ngalah dulu.." Ucap Aira sambil tersenyum dan memeluk Echa.

30 menit telah berlalu, Kini mereka sudah sampai di rumah Bunda An.

"Mama!!" Teriak Aira yang baru masuk kedalam rumah.

"Kenapa sayang? Mama disini.." sahut bunda An dari arah ruang tamu.

Aira berlari menuju Bunda An tanpa melepaskan genggamannya pada tangan Echa.

"Ra.. jangan lari.." ucap Bara yang melihat Echa sedang memegang perutnya, menahan rasa sakit. Namun Aira tidak memperdulikan perkataan Bara.

"Sayang.. Mama kangen banget.." ujar Bunda An sambil memeluk Aira yang menghambur ke pelukannya.

"Aira juga kangen banget sama Mama." ucap Aira yang kini sudah melepaskan genggam tangannya pada Echa, Sedangkan Echa langsung duduk di sofa sebelah Aira dan Bunda An. Perutnya kembali sakit ketika Aira mengajaknya lari tadi.

"Bara gak bisa lama ma, ada kelas." Ucap Bara sambil merebahkan tubuhnya di sofa kosong.

"Yaudah kamu pergi aja, biarin Caca disini." Ujar Bunda An.

"Tapi Bunda, Caca masih ada kerjaan di apartemen, Caca juga gak bisa lama." Ucap Echa.

"Yah.. kenapa tadi gak di kerjain dulu kerjaannya biar bisa lama disini." Ujar Bunda An sambil menatap kearah Echa.

"Tadi Caca buru-buru, takutnya bunda marah sama Aira." Ucap Echa.

"Yaudah gak apa-apa, kamu beresin dulu kerjaannya, nanti kalau ada waktu luang kesini lagi." Ujar Bunda An sambil tersenyum.

"Iya bunda." Ucap Echa membalas senyuman Bunda An.

"Kamu udah makan sayang?" Tanya Bunda An sambil menatap Aira yang berada di pangkuannya.

"Udah, tadi kak Caca bikinin Aira nasi goreng enak banget, tapi kak Caca malah sakit." Jawab Aira.

"Sakit kenapa?" Tanya Bunda An.

"Sakit perutnya, tadi aja hampir jatuh dari tangga, kalau gak ada Kak Bara bakalan jatuh kelantai." Jelas Aira.

"Bener Ca?" Tanya Bunda An sambil menatap Aira.

"Iya bunda, sakit perut pas datang bulan.. Caca emang suka gitu." Jawab Echa.

"Kurangin makan pedes." Ucap Bunda An.

"Bara gak ngingetin kamu?" Tanya Bunda An.

"Udah kok bunda tapi Caca nya yang gak denger kakak.." jawab Echa.

Namun saat Bunda An ingin membalas perkataan Echa, tiba-tiba saja ponselnya berdering, menandakan ada seseorang yang menelponnya.

"Bentar ya." Ucap Bunda An sambil.menurunkan Aira dari pangkuannya.

"Kak pulang sekarang ya.." Ujar Echa.

"Yah.. Kak Caca nanti aja." Ucap Aira.

Namun saat Echa ingin membalas perkataan Aira, tiba-tiba saja bunda An datang ke ruang tamu.

"Aira ikut mama yu," ucap Bunda An.

"Kemana Ma?" Tanya Aira.

"Ke rumah Gracia," jawab Bunda An.

"Serius ma?!" Tanya Aira antusias.

"Iya, sambil mama ada perlu sama papa nya, sekarang kamu ganti baju dulu gih.." jawab Bunda An, Aira yang mendapat perkataan seperti itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Bunda, Caca pulang dulu ya.." Pamit Echa.

"Kenapa sebentar Ca?" Tanya Bunda An.

"Kerjaan di apartemen banyak bunda, apalagi tadi Caca tembus di kasur." Jawab Echa.

"Yaudah sana bersihin takutnya ada apa-apa kalau gak cepet-ceoet di bersihin." Ucap Bunda An.

"Iya bunda. Caca pamit pulang ya.." Ujar Echa sambil mencium punggung tangan Bunda An.

"Ayo Kak.." ajak Echa.

"Iya." ucap Bara sambil berdiri dari duduknya dan mencium punggung tangan Bunda An.

Echa dan Bara melangkahkan kakinya keluar sambil masuk kedalam mobilnya. Setelah dirasa Echa dan dirinya sudah siap, Bara langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

"Ca.." panggil Bara.

"Apa?" Tanya Echa.

"Jangan deket-deket sama Hans." Jawab Bara yang masih menatap jalanan yang terlihat macet.

"Enggak, Hans nya aja yang terus deketin Caca, padahal Caca udah jauh-jauh." Ucap Echa yang sedang memejamkan matanya.

"Hm.." gumam Bara.

"Kenapa emangnya kak? Hans kan baik, gak jahat." Tanya Echa sambil menatap kearah Bara.

"Kakak gak suka dia deket sama Caca." Jawab Bara sambil menatap kearah Echa.

Apa Caca gak tau Hans punya ilmu hitam? Tanya Bara dalam hati.

"Iya, nanti gak deket-deket." Ucap Echa yang kembali memejamkan matanya, sedangkan Bara kembali menatap jalanan.

25 menit telah berlalu, Echa dan Bara sudah sampai di parkiran apartemen. Mereka berdua turun dari mobil dan melangkahkan kakinya menuju lift.

Namun saat sudah masuk kedalam lift tiba-tiba saja Hans datang bersama dengan satu orang teman prianya yang bernama Fathur, terlihat dari name tag nya.

"Hai Ca.." sapa Hans yang berada di sebelahnya.

"Eh, iya." sahut Echa sambil tersenyum.

"Abis darimana?" Tanya Hans.

"Dari rumah." Jawab Echa seadanya.

"Titip salam buat bunda nya ya.." Ucap Hans.

Sedangkan Bara yang mendengar penuturan tersebut hanya tersenyum tipis, dia belum tahu siapa bunda yang Echa maksud, jika saja bunda An ada disini, Hans bakalan langsung kena semprot dengan omongannya yang pedas saat ini juga.

"Eh, tapi.." ucap Echa yang langsung terpotong oleh Arthur.

"Baru pertama kali ini gue liat Lo baik sama Cewek Hans." Ujar Arthur yang kaget melihat Hans seperti ini.

"Hm." Gumam Hans sambil tersenyum tipis.

Wanita di depannya saat ini, mampu membuat Hans jatuh hati hanya dalam beberapa detik menatap mata dan senyumannya. Wanita yang mengantri pada nya langsung kalah oleh Echa yang mampu membuat Hans terlena dan semoga saja tidak membuat hal yang semena-mena.

Bara yang mendengar penuturan seperti itu langsung memeluk pinggang Echa, sekedar memberi peringatan bahwa Echa hanya miliknya.

Ting.

Echa dan Bara sudah sampai di lantai lima, pintu lift tersebut langsung terbuka.

Hans yang melihat Echa keluar dan melewati dirinya, dia sengaja memegang tangan Echa dan merapalkan beberapa mantra dari mulutnya

"Aww.." ringgis Echa pelan saat Hans sudah melepaskan genggaman tangannya.

"Hati-hati Ca, see you next time. Lain kali kita ngobrol berdua ya." Ucap Hans sambil melambaikan tangannya pada Echa saat Echa keluar dari lift.

"Lo ga liat dia udah punya cowok." Bisik Arthur melihat tangan yang melingkar di pinggang Echa di celah pintu lift yang mulai tertutup.

"Gue bisa lakuin apapun thur. Apapun.." ucap Hans sambil tersenyum sinis.

Sedangkan Echa yang sudah keluar dari lift itu, langsung menatap kearah Bara yang sedang memasang wajah tak bersahabat padanya.

"Kak.." panggil Echa sambil merasakan tangannya yang agak berat sebelah.

"Hm." Gumam Bara.

"Kakak marah?" Tanya Echa.

"Enggak." Jawab Bara singkat tanpa melepaskan tangannya dari pinggang ramping milik Echa.

"Terus kenapa mukanya kayak gitu?" Tanya Echa.

"Gak apa-apa." Jawab Bara yang tetap saja memasang wajah tak bersahabat ya, Echa hanya menghela nafas ketika Bara memasang wajah seperti itu.

"Ke apartemen kakak." Ucap Bara.

"Tapi apartemen Caca belum beres kak." Ujar Echa.

"Nanti bisa di beresin pas kakak ke kampus." Ucap Bara.

"Terserah kakak." Ujar Echa, sambil melihat sekeliling yang tidak ada sosok apapun yang menempel padanya tapi kenapa tangannya bisa berat seperti ini.

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

gue penasaran nih ama kemampuan echa,udah gak bisa rasain apa apa ya emang nya,biasanya dia kan bisa tau kalo siapa siapa yg ada ilmu hitamnya..

2022-05-11

0

Coretan Kertas_11

Coretan Kertas_11

waspada ngapa ca...🙄

2022-04-17

0

Eda Ridha

Eda Ridha

emang echa g bisa rasain energi negatifnya hans yach... trus udah kena mantra lagi echanya...

2021-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN
2 |01| AWAL BARU
3 |02| APARTEMEN
4 |03| DISOSIATIF
5 |04| DUPA
6 |05| PAKU DAN RAMBUT
7 |06| SILUMAN
8 |07| TANIA
9 |08| MARAH
10 |09| PERTANYAAN
11 |10| AIRA
12 |11| BAYANGAN
13 |12| BERSYUKUR
14 |13| PENJAHAT
15 |14| JASAD
16 |15| MENGERIKAN
17 |16| JENDELA
18 |17| SAKIT
19 |18| NANGIS
20 |19| MANTRA
21 |20| KEKUATAN BESAR
22 |21| TAK SADARKAN DIRI
23 |22| KEHILANGAN KENDALI
24 |23| HANS
25 |24| INGIN TAHU
26 |25| MANIPULASI
27 |26| POSESIF
28 |27| MANJA
29 |28| KALAJENGKING
30 |29| KEMBALI
31 |30| PENYESALAN
32 |31| GUGUP
33 |32| MUSIK
34 |33| KECELAKAAN
35 |34| MENURUN
36 |35| MENYESAL
37 |36| KEPUTUSAN
38 |37| MAAF
39 |38| RENGGANG
40 |39| SEMBUH
41 |40| GELAP
42 |41| MIMPI
43 |42| MASALAH
44 |43| KANGEN
45 |44| BIMBANG
46 |45| BAHAYA
47 |46| BODOH
48 |47| MATI
49 |48| LUKA
50 |49| TAWARAN
51 |50| MENERIMA
52 |51| CERITA
53 |52| DAPUR
54 |53| BANDARA
55 |54| PERISAI
56 |55| DARAH
57 |56| MENDERITA
58 |57| SENJATA
59 |58| HAI
60 |59| KEJADIAN
61 |60| ILMU HITAM
62 |61| NIKAH
63 |62| RESTU
64 |63| NASIB JOMBLO
65 |64| JAWABAN
66 |65| CERITA
67 |66| TERBONGKAR
68 |67| SAKIT
69 |68| TENANG
70 |69| BERSEMU
71 |70| ANAK KECIL
72 |71| PANAS
73 |72| BERUBAH-UBAH
74 |73| BAPER
75 |74| KEYLA
76 |75| UNDANGAN
77 |76| MARAH
78 PENGUMUMAN
79 |77| 5 MENIT
80 |78| TIDAK ADA
81 |79| TEROR MENGERIKAN
82 |80| PENYEMPURNA
83 |81| MUAL
84 |82| MENGERIKAN
85 |83| DANSA
86 |84| KISAH
87 |85| PERGI
88 |86| TENANG
89 |87| QIARA
90 |88| HARMONIS
91 |89| BUKTI
92 |90| PERGI
93 |91| PAPA
94 |92| KEPERCAYAAN
95 |93| GAGAK
96 |94| BUNTU
97 |95| MENGINGAT
98 |96| MAAF
99 |97| TANGISAN
100 |98| MENJEMPUT
101 |99| GUA
102 |100| KAGET
103 |101| HANTU
104 |102| MINUM
105 |103| DI JODOHKAN
106 |104| MARGA
107 |105| SAYANG
108 |106| MATA
109 |107| MUSUH
110 |108| PERIH
111 |109| PENGHIANAT
112 |110| MUSUH
113 |111| TENANG
114 |112| BOLEH
115 |113| PERTAMA
116 |114| HABIS
117 |115| FIRASAT
118 |116| SHILA
119 |117| MENDENGARKAN
120 |118| MELAWAN
121 |119| BUCIN
122 |120| SENTUHAN
123 |121| MEMAKAN
124 |122| NODA
125 |123| KEMBALI
126 |124| MENGHANCURKAN
127 |125| KERTAS
128 |126| USANG
129 |127| KELOMPOK
130 |128| BERSAMAAN
131 |129| KAGET
132 |130| KUPU-KUPU
133 TERBIT
134 |131| HATI-HATI
135 |132| DIA MILIKKU
136 |133| PUSING
137 |134| TAWA
138 |135| DARAH
139 |136| POSSESSIVE
140 |137| ERGA
141 |138| KESALAHAN
142 |139| MARAH
143 |140| BASI
144 |141| KEHIDUPAN
145 |142| MARAH BESAR
146 |143| PENGANTIN
147 |144| IRINA
148 |145| RAJA
149 |146| DI PAKSA
150 |147| JANJI
151 |148| TESTPACK
152 |149| GAUN
153 |150| LEON
154 |151| ULANG TAHUN
155 |152| WILL YOU MARRY ME
156 |153| ARGUMEN
157 |154| SINAR
158 |155| SERAM
159 |156| SAKIT
160 |157| MERONA
161 |158| BIBIR
Episodes

Updated 161 Episodes

1
PERKENALAN
2
|01| AWAL BARU
3
|02| APARTEMEN
4
|03| DISOSIATIF
5
|04| DUPA
6
|05| PAKU DAN RAMBUT
7
|06| SILUMAN
8
|07| TANIA
9
|08| MARAH
10
|09| PERTANYAAN
11
|10| AIRA
12
|11| BAYANGAN
13
|12| BERSYUKUR
14
|13| PENJAHAT
15
|14| JASAD
16
|15| MENGERIKAN
17
|16| JENDELA
18
|17| SAKIT
19
|18| NANGIS
20
|19| MANTRA
21
|20| KEKUATAN BESAR
22
|21| TAK SADARKAN DIRI
23
|22| KEHILANGAN KENDALI
24
|23| HANS
25
|24| INGIN TAHU
26
|25| MANIPULASI
27
|26| POSESIF
28
|27| MANJA
29
|28| KALAJENGKING
30
|29| KEMBALI
31
|30| PENYESALAN
32
|31| GUGUP
33
|32| MUSIK
34
|33| KECELAKAAN
35
|34| MENURUN
36
|35| MENYESAL
37
|36| KEPUTUSAN
38
|37| MAAF
39
|38| RENGGANG
40
|39| SEMBUH
41
|40| GELAP
42
|41| MIMPI
43
|42| MASALAH
44
|43| KANGEN
45
|44| BIMBANG
46
|45| BAHAYA
47
|46| BODOH
48
|47| MATI
49
|48| LUKA
50
|49| TAWARAN
51
|50| MENERIMA
52
|51| CERITA
53
|52| DAPUR
54
|53| BANDARA
55
|54| PERISAI
56
|55| DARAH
57
|56| MENDERITA
58
|57| SENJATA
59
|58| HAI
60
|59| KEJADIAN
61
|60| ILMU HITAM
62
|61| NIKAH
63
|62| RESTU
64
|63| NASIB JOMBLO
65
|64| JAWABAN
66
|65| CERITA
67
|66| TERBONGKAR
68
|67| SAKIT
69
|68| TENANG
70
|69| BERSEMU
71
|70| ANAK KECIL
72
|71| PANAS
73
|72| BERUBAH-UBAH
74
|73| BAPER
75
|74| KEYLA
76
|75| UNDANGAN
77
|76| MARAH
78
PENGUMUMAN
79
|77| 5 MENIT
80
|78| TIDAK ADA
81
|79| TEROR MENGERIKAN
82
|80| PENYEMPURNA
83
|81| MUAL
84
|82| MENGERIKAN
85
|83| DANSA
86
|84| KISAH
87
|85| PERGI
88
|86| TENANG
89
|87| QIARA
90
|88| HARMONIS
91
|89| BUKTI
92
|90| PERGI
93
|91| PAPA
94
|92| KEPERCAYAAN
95
|93| GAGAK
96
|94| BUNTU
97
|95| MENGINGAT
98
|96| MAAF
99
|97| TANGISAN
100
|98| MENJEMPUT
101
|99| GUA
102
|100| KAGET
103
|101| HANTU
104
|102| MINUM
105
|103| DI JODOHKAN
106
|104| MARGA
107
|105| SAYANG
108
|106| MATA
109
|107| MUSUH
110
|108| PERIH
111
|109| PENGHIANAT
112
|110| MUSUH
113
|111| TENANG
114
|112| BOLEH
115
|113| PERTAMA
116
|114| HABIS
117
|115| FIRASAT
118
|116| SHILA
119
|117| MENDENGARKAN
120
|118| MELAWAN
121
|119| BUCIN
122
|120| SENTUHAN
123
|121| MEMAKAN
124
|122| NODA
125
|123| KEMBALI
126
|124| MENGHANCURKAN
127
|125| KERTAS
128
|126| USANG
129
|127| KELOMPOK
130
|128| BERSAMAAN
131
|129| KAGET
132
|130| KUPU-KUPU
133
TERBIT
134
|131| HATI-HATI
135
|132| DIA MILIKKU
136
|133| PUSING
137
|134| TAWA
138
|135| DARAH
139
|136| POSSESSIVE
140
|137| ERGA
141
|138| KESALAHAN
142
|139| MARAH
143
|140| BASI
144
|141| KEHIDUPAN
145
|142| MARAH BESAR
146
|143| PENGANTIN
147
|144| IRINA
148
|145| RAJA
149
|146| DI PAKSA
150
|147| JANJI
151
|148| TESTPACK
152
|149| GAUN
153
|150| LEON
154
|151| ULANG TAHUN
155
|152| WILL YOU MARRY ME
156
|153| ARGUMEN
157
|154| SINAR
158
|155| SERAM
159
|156| SAKIT
160
|157| MERONA
161
|158| BIBIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!