Memberikan hak fano

Setelah selesai merapihkan apartemen akhirnya mereka pun memutuskan untuk membersihkan tubuh nya dulu karena jam sudah menunjukan pukul 19:00 malam.

Anya pun yang sudah selesai terlebih dahulu segera menuju dapur untuk membuat kan sup untuk fano.

Anya pun mulai menyiapkan bahan bahan untuk membuat sup ayam kesukaan nya.

Dan ia berharap semoga fano suka dengan masakannya, Anya pun mulai memasak bahan bahan untuk membuat sup.

Fano yang baru saja keluar dari kamar mandi pun mencium aroma sangat lezat yang berasal dari dapur.

Fano pun melihat anya yang sedang memasak dengan cekatan dalam menggunakan alat masak.

Fano pun menghampiri anya dan berdiri di sebelah anya,anya pun hanya tersenyum melihat fano berada disampingnya.

"Aroma nya sangat lezat"puji fano.

"Iya dong,anya gitu loh"ucap anya percaya diri.

"kalo tau kaya gini mendingan gak usah dipuji deh"ucap fano sambil terkekeh pelan.

"Hehehe yaudah kamu duduk aja sebentar lagi udah jadi kok"ucap anya.

Fano pun yang mendengar perintah anya pun segera pergi dan duduk di meja makan.

Tak lama kemudian anya pun datang dengan membawa dua sup kearah meja makan.

"Kalo gak enak jangan dimakan ya"ucap anya takut jika masakannya tidak enak.

"Masakan kamu kan selalu enak"ucap fano.

"Bisa ae kang galon"ucap anya dengan bahasa kekinian.

"Emang muka aku mirip tukang galon ya?"tanya anya polos.

"Eh cepetan dimakan nanti keburu dingin"ucap anya mengalihkan pembicaraan, jika kalau diteruskan fano akan bertanya tentang hal lainnya yang berhubungan dengan tukang galon.

Mereka pun memulai kegiatan makannya dengan di iringi candaan yang fano buat.

Setelah selesai makan mereka pun memutuskan untuk menonton film di ruang TV.

Anya pun memilih untuk menonton drama korea dan fano pun hanya pasrah dan mengikuti kemauan anya.

Disaat sedang serius menonton, fano pun melihat anya yang tiba tiba menutup mata dengan tangannya.

"Kenapa?"ucap fano bingung.

"Udah belum?"ucap anya.

"Apa nya si yang udah?"ucap fano yang semakin penasaran.

"Ituuu"ucap anya sambil menunjuk ke arah tv.

Lalu fano pun mengikuti arah tangan anya, setelah tau apa yang anya tunjuk fano pun mempunyai ide yang sangat jahil.

"Udah anya"ucap fano sambil berusaha menahan tawanya.

Anya pun mulai membuka matanya dan......

"FANOOOO!!!!"ucap anya teriak lalu mengejar fano kedalam kamar.

Setelah sampai dikamar, anya pun menarik selimut yang dijadikan tempat persembunyian fano.

"Aduhh ampun nya ampun"ucap Fano karena di cubiti oleh anya.

"Lagian sih usil banget!"ucap anya.

Anya pun naik ke atas tempat tidur dan anya pun merebahkan tubuhnya disamping fano.

Mereka berdua pun hanya diam dan menatap ke arah langit-langit kamar.

"Anya"ucap Fano lembut yang hanya dibalas deheman oleh anya.

"Kita bikin baby yuk nya"ucap fano.

Anya pun yang mendengar itu langsung terkejut dan bangun dari tidurnya.

"Kenapa nya kamu masih gamau?"ucap fano dengan menampilkan wajah kecewa.

"Mau kok!"ucap anya spontan karena tidak mau berdosa karena menolak ajakan fano yang notabenenya adalah suaminya.

Fano pun seketika tersenyum lebar saat mendengar jawaban dari anya.

"Beneran nya?!"ucap fano yang masih tidak percaya, anya pun hanya mengangguk dengan wajah yang sudah memerah menahan malu.

"Ajarin tapi ya,aku gak tau caranya"ucap anya polos.

"Ok"ucap fano lalu menyuruh anya untuk bersandar pada tempat tidur.

Lalu fano pun mulai mendekat yang membuat jarak diantara mereka semakin menipis kemudian Fano pun memiringkan kepalanya agar lebih mudah mencium anya.

Fano pun mulai mencium anya dengan mesra.

"ASTAGFIRULLAH FANO!!!"Ucap seseorang mengejutkan mereka berdua.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***