BAB 4

Indra POV

Dia adalah seorang lelaki lulusan universitas ternama di kota A yang mengambil jurusan akuntansi dan perhotelan dan meneruskan perusahaan orang tuanya.

Dia anak bungsu dari dua bersaudara ,Kakaknya bernama Indri Hermawan seorang direktur di salah satu hotel milik keluarga di kota B, Indri telah menikah dan mempunyai satu orang putri berusia 2 tahun.

Indra dikenal sebagai seorang yang urakan, pergaukannya yang bebas membuat Sukma melarang keras dirinya mendekati Sandra karena Sukma tidak mau menanggung malu dan menghancurkan persahabatannya dengan Neni jika suatu saat dia melukai hati Sandra .

Tapi Indra berhasil meyakinkan Ibunda tercinta bahwa dia tidak akan pernah melakukan hal yang memalukan terhadap Sandra dan dia berjanji tidak akan menyakitinya.

*flashback on*

"Ma.. Tolong izinkan aku mendekati Sandra" Indra

"Sayang ..Mama mohon banget jangan Sandra ya , yang lain aja" ujar Sukma membujuk anak kesayangan nya

" Gak ma.. Indra pengen dekat dengan Sandra , kasih Indra informasi tentang Sandra,please.. " Indra memohon kepada Sukma.

"Informasi apa?Sudah lah Indra ..Mama tidak mau mempermalukan keluarga kita dan menghancurkan persahabatan mama dengan tante Neni, Mama tau betul bagaimana sifat kamu " jawab Sukma sambil berlalu meninggalkan anaknya di ruang kerja.

"Ma ..indra janji gak akan buat mama malu, gak akan kecewakan mama,gak akan merusak persahabatan mama dengan tante Neni, dan satu lagi, Indra janji akan menjaga Sandra dan tidak akan menyakitinya" Indra menarik dan mencengkram tangan Sukma mencoba meyakinkan Sukma.

"Apa yang bisa membuat mama percaya kalau kamu tidak akan melakukan hal yang kamu sebutkan tadi?" Sukma

"Menurut mama..Apa yang bisa aku lakukan untuk meyakinkan mama ?" Indra

"Bisakah kamu keluar dari pergaulan bebas mu?" Sukma membalikan badannya dan menatap dalam mata anaknya.

"Ma...Mama becanda? " Indra menatap mata Sukma dan kini mereka saling bertatap, hingga Sukma tersadar dia melihat ketulusan dari mata anaknya, dan tidak pernah dia begitu keras menginginkan sesuatu seperti ini

"Kenapa?Mama sudah duga kamu tidak akan bisa.Lantas apa kamu fikir keluarga Mahardika akan menerima begitu saja kalau anaknya berhubungan denga seorang lelaki yang urakan? Bahkan pernah beberapa kali terlibat tawuran?" mendengar ucapan Sukma tentu saja membuat Indra berfikir lebih keras.

B**enar juga, mana mungkin keluarga Mahardika mengizinkan anaknya bergaul dengan seorang lelaki yang urakan,Pikirnya.

"Baiklah ma,aku akan mengubah hidupku,tapi tidak bisa sekaligus,aku akan rubah perlahan "

Sukma pun tersenyum mendengar ucapan anaknya.

Apakah anak ini sungguh-sungguh dengan permintaan nya?Memang pantas saja jika dia begitu, pria mana yang tidak akan jatuh hati pada Sandra, beruntung Sandra mampu menjaga dirinya,gumamnya dalam hati.

"Baik..Mama pegang janji mu, informasi apa yang kamu butukan?"tanya Sukma.

"Mama ceritakan bagaimana Sandra dan keluarganya" .

Akhirnya Sukma menceritakan semua tentang Sandra dan keluarga Mahendra,termasuk tentang kisah pergaulan Cindy Mah****ardika, anak pertama Mahardika yang kini berada di luar negri meneruskan pendidikannya sambil sedikit menbantu mengelola perusahaan Mahardika,yang membuat Irwan Mah****ardika jadi begitu keras kepada anak keduanya .

Dan hal itu membuat Indra sangat mengerti.

"Ma..Boleh aku minta nomor handphone Sandra? "

"Buat apa..?Mama tidak punya, tapi kalau kamu mau ,Mama bisa memintanya pada tante Neni, dan itu nanti..Setelah Mama melihat kesungguhnmu" senyum manis mengiringi ucapan Sukma.

"Siap ma...Laksanakan" dengan penuh semangat Indra bangkit dari duduknya dan mencium pipi Sukma lalu berlari semangat ke kamarnya.

Sukma yang melihat tingkah anaknya itu hanya menggeleng.Tidak menyangka bahwa anak lelaki yang ia sayangi mampu membuka kembali hatinya,terlebih wanita yang ia sukai adalah anak yang bisa dibilang masih ingusan untuk seusianya.

happy reading 💕

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***