-selamat membaca…
*bismillah....Semoga suka dengan ceritanya…
Tahun 17 daerah Lianhua kekuasaan sekte Niao Jingshi.
Xiao Xing Chen membuka matanya dan melihat ia terbaring di atas ranjang yang empuk dengan selimut yang sangat lembut dan harum dirasakannya, membuat semua orang yang menempati ranjang itu akan merasa nyaman. Xiao Xing Chen melihat tangannya yang berukuran seperti anak berumur 16 tahun. Terlihat sebuah pakaian hitam yang menggantung di depan kasurnya. Xiao Xing Chen mengambil posisi bersila dan memejamkan matanya sebentar lalu berteriak keras seperti orang gila dan membuat orang-orang yang ada dirumah itu berlarian menuju ruangannya.
"Tuan muda Chen, ada apa!?"
"A-Chen kenapa kau berteriak!?"
"Kenapa A-Chen berteriak histeris!?"
"A-Chen masih hidup?"
Melihat kakak perempuannya dan juga para murid-murid, pasukan penjaga sekte yang berlarian masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu, membuat Xiao Xing Chen bingung untuk bicara apa. Ia hanya mengalihkan pandangannya dan sedikit tertawa melihat tingkah anehnya tersebut.
"Ah, aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tenang saja, aku tidak gila." Xiao Xing Chen berkata dengan tertawa kecil melihat mereka semua.
Dengan ekspresi seperti dimanfaatkan dan merasa percuma, mereka berkata "Ah, hanya membuang-buang waktu saja."
Semua orang pergi dari kamar Xiao Xing Chen dan kembali pada pekerjaannya masing-masing terkecuali kakak perempuannya "Jingshi Yue Li". Yue Li menghampiri Xiao Xing Chen dan memeriksa apakah dia baik-baik saja. Tangannya ia letakkan di dahi Xiao Xing Chen dan memeriksa keadaannya saat ini setelah demam tinggi yang membuatnya tidak sadar selama berhari-hari.
"A-Chen, sepertinya demamnya sudah turun, ya. Lain kali kau harus berhati-hati, ya." Yue Li berkata dengan sangat lembut pada Xiao Xing Chen dan senyum manis di wajahnya.
Yue Li adalah kakak senior dan seperguruan Xiao Xing Chen, jelas Yue Li adalah satu-satunya perempuan yang memiliki sifat lembut dan baik hati pada siapapun termasuk Xiao Xing Chen. Bahkan Xiao Xing Chen menganggap Yue Li adalah satu-satunya orang yang paling baik di dunia ini.
"Kakak senior? Bukankah dia sudah meninggal? Kenapa dia ada disini?" Batin Xiao Xing Chen yang bingung dengan apa yang terjadi padanya saat ini.
"A-Chen, ada apa? Kenapa kau terlihat bingung?"
"Tidak kakak senior. Aku hanya bingung saja…" Xiao Xing Chen sedikit tertawa pada Yue Li dan mengusap-usap kepalanya.
"Wajar saja, kau tadi baru saja sembuh dari demam tinggi. Jika kau sudah bisa berjalan, temui Ayah." Yue Li berkata dengan lembutnya sambil memegang bahu Xiao Xing Chen dan berjalan pergi keluar kamarnya.
"Ini aneh sekali. Bukankah aku ini seharusnya sudah mati? Lalu, kenapa wajahku yang sekarang seperti anak berusia 16 tahun? Sepertinya, aku memang harus memastikannya."
Xiao Xing Chen memakai pakaian yang tergantung di depan kasurnya dengan setelan hitam panjang. Xiao Xing Chen berjalan keluar kamarnya dan pergi ke tempat pengujian pedang.
Di sepanjang jalan menuju tempat pengujian pedang, setiap Xiao Xing Chen bertemu dengan orang-orang pengikut sekte. Xiao Xing Chen menanyakan hal-hal yang aneh tentang dirinya termasuk menyuruh mereka untuk memukul dirinya sendiri. Xiao Xing Chen bertingkah seperti seseorang yang kehilangan akal sehatnya karena menyuruh orang untuk memukulnya dan merasa kalau saat ini dia sudah mati.
"Apa yang terjadi pada tuan muda A-Chen? Kenapa dia bertindak gila seperti itu?"
"Aku juga tidak tahu, mungkin tuan muda Xiao Xing Chen stres setelah demam tingginya itu."
"Apa tuan muda Xiao Xing Chen telah dirasuki, ya?"
Semua pengikut sekte mulai merasa iba dengan tuan muda Xiao Xing Chen karena bertindak tidak biasanya. Xiao Xing Chen selalu bertanya apakah ini mimpi atau bukan dan juga apakah dia masih hidup atau tidak.
Xiao Xing Chen selalu merasa dirinya saat ini berada di akhirat namun sepertinya, itu memanglah bukan mimpi dan itu adalah sebuah kenyataan.
Ketika sampai di tempat pengujian pedang, Xiao Xing Chen menjadi ragu untuk masuk ke dalamnya yang berarti dia akan kembali bertemu dengan kakak pertama yang telah ia bunuh waktu itu. Xiao Xing Chen akhirnya tidak masuk ke sana dan pergi ke bukit kelinci yang ada di luar Lianhua.
Xiao Xing Chen duduk bersandar di bawah pohon besar dengan dikelilingi beberapa kelinci di sekitarnya. Ia masih tidak percaya dirinya bisa kembali ke masa 8 tahun lalu sebelum kematiannya. Ia tidak tahu apa yang direncanakan para Kultivator yang ia bunuh saat itu.
"Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi? Apa para Kultivator penghianat itu merencanakan sesuatu untuk kembali membunuhku, ya? Lalu, tentang logam Lifu, apa sudah hancur? Dan kalau tidak salah, di umurku yang ke 16 tahun, itu saat aku bertemu dengan grandmaster ku untuk pertama kalinya. Tapi, itu terjadi dimana ya? Aku tidak bisa mengingatnya."
Xiao Xing Chen terus memikirkan hal itu dan mengusap-usap kepalanya yang masih terasa sakit itu. Terdengar suara seseorang (laki-laki) meminta tolong dari kejauhan dari tempat Xiao Xing Chen duduk disana. Terdengar seperti suara seorang perempuan.
Suara itu semakin keras terdengarnya ditambah dengan anjing yang menggonggong meskipun ia mencoba mengabaikannya. Xiao Xing Chen pun penasaran dan akhirnya pergi ke tempat suara itu berasal.
Dan ketika sudah sampai, ke tempatnya. Xiao Xing Chen malah melihat pemandangan yang tidak mengenakkan. Seorang laki-laki yang berumur sekitar 50 tahun, menggantung di atas pohon berlindung dari seekor anjing yang tidak berhenti menggonggong ke arahnya.
"Kenapa aku diperlihatkan pemandangan yang aneh seperti ini?"
Xiao Xing Chen mengusir anjing itu dan membuat laki-laki paruh baya itu dengan suara gedebuk, turun dari atas pohon.
Tampak laki-laki yang berambut merah dengan pedang yang dibiarkan terlihat di punggungnya. Laki-laki itu tidak terlihat seperti berumur 50 tahunan melainkan seperti masih berumur sekitar 20 an. Dilihat dari aliran Qi yang mengalir dalam tubuhnya, sepertinya laki-laki ini adalah seorang Kultivator di tingkat grandmaster.
Xiao Xing Chen akhirnya bisa mengingat orang ini. Laki-laki ini adalah Li Fang Jun yang akan menjadi grandmaster-nya setelah ini.
"Terimakasih, telah mengusir anjing itu. Mereka memang selalu menggonggong ke arahku." Li Fang Jun berkata dengan tersenyum lebar padanya.
"Kau adalah grandmaster Li Fang Jun?"
Dari tampilannya, grandmaster Li Fang Jun memang terlihat tidak lebih menonjol dari grandmaster lainnya. Ia lebih memilih untuk menyembunyikan identitas sebenarnya dari orang-orang. Ia tidak memiliki senjata istimewa selain pedang yang selalu ia bawa di punggungnya itu.
Rambutnya yang berwarna merah, menunjukkan ciri-ciri khas miliknya. Begitupula dengan senyum lebar di wajahnya yang menjijikkan, semakin menunjukkan kepribadian yang sebenarnya ia miliki.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Lianhua: Desa yang terletak di dekat danau besar Bao Lan, yang di kelilingi banyak bunga teratai pada danaunya.
Niao Jingshi: Sekte yang mengajarkan Xiao Xing Chen ilmu pedang dan pemimpinnya yang telah merawat Xiao Xing Chen setelah orang tuanya meninggal 10 tahun lalu.
Grandmaster: tingkat tertinggi dalam dunia kultivasi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
King Figther
buang-buang kuota, baca yang nggak jelas alur ceritanya
2023-05-05
0
Raimon
Apa pindah alam....apa Reinkarnasi...Ndak jelas....Minggir dulu deh ...kacau...
2023-04-06
0
Raimon
Kok tambah Ndak nyambung...katanya sudah revisi....tambah hilang....
2023-04-06
0