terlihat suasana makan siang hari itu sangat menyenangkan , kala David kini sudah menemukan sahabat semasa kecilnya.
" wah ..... bagaimana kabarnya om selama ini ? tanya David saat ia kembali ke tempat duduknya tadi.
" baik vid .... o iya bagaimana kabar orang tua mu ?" tanya Ahmad.
" baik juga om .... mereka saat ini menetap di Australia " ucap David.
" benarkah ? kenapa tidak disini saja ?" tanya Ahmad.
" aku juga tidak tahu om .... aku sudah membujuk mereka , namun tetap saja papa kukuh dengan pendiriannya" ucap David.
" apa mereka masih menunggu ku ?" batin Ahmad.
terlihat Ahmad tersenyum mengingat sahabatnya itu. membuat David dan Rizal bingung karena senyuman itu.
" pa .... papa " panggil Rizal sambil menggoyangkan bahu papanya itu.
" i....iya " jawab Ahmad yang tersadar dari lamunannya.
" apa yang papa pikirkan ? kenapa papa senyum-senyum sendiri ?" tanya Rizal penasaran.
" tidak apa-apa .... " jawab Ahmad kepada Rizal. terlihat Rizal hanya menganggukkan kepalanya.
" o iya kemana adikmu itu zal ?" tanya Ahmad.
" oh ... Tata lagi di Jakarta sekarang pa .... " jawab Rizal. Ahmad terlihat menghela nafasnya mendengar jawaban itu.
" hah ..... anak itu !!! kenapa dia tidak bisa diam di rumah saja !! selalu keluyuran sejak dulu " ucap Ahmad sambil geleng-geleng kepala.
sedangkan David hanya diam menyimak pembicaraan kedua orang itu.
" o iya .... apa kau masih mengingat Tata ?" tanya Ahmad kepada David.
terlihat David mengeryitkan dahinya mendengar nama itu.
" Tata ?" tanya David kepada mereka.
" iya .... adikku " jawab Rizal.
" sepertinya kamu juga lupa dengan pacar kecilmu itu " tambah Rizal sambil terlihat menahan senyumnya.
terlihat David sedang berusaha untuk mengingat kembali masa kecilnya saat ia berada di Australia.
lalu ia teringat seorang anak kecil perempuan yang cantik jelita dengan rambut panjangnya yang bergelombang seakan berdiri di depan matanya.
" adikmu yang lucu itu ?" tanya David memastikan.
" hahaha ..... kau ingat juga dengannya ! " jawab Rizal dengan tertawa. terlihat David tersenyum sambil mengingat gadis kecil itu.
" tapi sayangnya Tata sekarang tidak selucu dulu ... sekarang dia sangat bandel dan menyebalkan sejak ia menjadi seorang model bersama dengan temannya " ucap Rizal saat mengingat Rena yang susah di atur. bahkan saat papanya membekukan semua kartunya , dengan mudahnya ia mendapatkan uang dari kartu lainnya yang ia punya. jadi tidak ada yang bisa menghadapi gadis itu.
" memang kenapa ? " tanya David penasaran.
" hah ..... aku sudah tidak bisa mengendalikan anak itu !! " kini giliran Ahmad yang berbicara.
David melihat Ahmad sudah tidak lagi tersenyum seperti tadi.
" dia sangat terkenal sekarang dan mempunyai banyak penggemar... " ucap Rizal.
" lalu ?" tanya David.
" bayangkan saja !! dulu sebelum dia menjadi model dia masih menjadi gadis penurut ... tapi setelah ia mengikuti audisi model dan akhirnya menjadi terkenal , ia menjadi gadis pembangkang !!! " jawab Rizal terlihat kesal mengingat kelakuan adiknya itu
" apa mengarah ke hal negatif ?" tanya David.
" oh tidak kalau soal itu.. hanya saja ia tidak bisa membatasi pakaiannya saja !! dulu papa sempat mencoba membujuknya untuk meninggalkan karirnya itu agar mau terjun ke perusahaan tapi ia menolak lalu ia keluar dari rumah dan membeli apartemen sendiri... dulu papa juga pernah memblokir semua kartu miliknya , namun siapa sangka ternyata dia memiliki kartu sendiri dan bahkan ia mendapatkan kiriman banyak sekali makanan dari para fans-nya ....haish .... aku sudah tidak bisa lagi mengendalikan gadis itu " ucap Rizal dengan wajah lesunya.
" o iya vid .... apa kamu sudah punya pacar ?" tanya Ahmad kepada David penasaran.
" hahaha ... belum om .... aku belum memikirkan tentang itu .... aku masih fokus pada perusahaan dulu " jawab David sambil melihat ke arah Ahmad.
mendengar jawaban dari mulut David , Ahmad terlihat menyunggingkan senyumnya sambil menatap David lalu beralih menatap ke arah Rizal.
Rizal pun mulai curiga dengan tingkah papanya itu.
" ada apa sih pa ?" dari tadi papa senyum-senyum sendiri?" tanya Rizal penasaran.
" hahaha ... tidak apa-apa ... nanti kalian pasti akan tahu juga" jawab Ahmad lalu menikmati kopinya.
terlihat David maupun Rizal tampak bingung dengan sikap dari orang tua di depannya itu. Rizal merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh papanya itu darinya.
" kenapa aku merasa papa menyembunyikan sesuatu dariku ya ?" ucap Rizal sambil menatap tajam ke arah papanya itu. membuat papanya yang sedang menikmati kopinya itu tersedak oleh nya.
" uhuk .... uhuk. ... anak kurang ajar " ucap Ahmad sambil batuk-batuk karena mendengar ucapan anaknya itu.
" abisnya papa mencurigakan " ucap Rizal.
" sudah sudah .... nanti saat kalau waktu nya sudah tepat pasti akan papa ceritakan " ucap Ahmad kepada Rizal. Rizal terlihat hanya mengangkat kedua bahunya sedangkan David hanya geleng-geleng kepala melihat interaksi Ahmad dan Rizal itu.
Di apartemen Vanya
terlihat 2 wanita cantik yang sedang duduk bersama di sofa ditemani dengan beberapa camilan dan minuman ringan sambil menonton salah satu drama Korea yang lagi hits saat itu.
" bagaimana seminggu di sana ?" tanya Vanya.
" em ... biasa saja sih !! membosankan karena tidak ada elo " jawab Rena sambil menikmati camilan keripik kentang nya.
" dasar .... cari pacar dong !!! masa' kemana-mana loe harus bawa gue ?" ucap Vanya sebal karena Rena yang selalu menginginkannya menemani kemanapun ia pergi padahal Vanya juga mempunyai pekerjaan dan juga kekasihnya.
" ish ... putusin aja tuh si Marcell ... biar kita bisa menikmati masa muda kita " ucap Rena kepada Vanya.
karena ia tahu betul bahwa Marcell Darwin yang merupakan pemilik dari agency model mereka itu adalah orang yang sangat posesif sekali. bahkan ia tak segan-segan menggunakan kekerasan terhadap Vanya apabila ia tidak menuruti perintah dari Marcell.
" sudahlah .... jangan membahasnya " ucap Vanya yang Malas setiap membahas kekasihnya itu.
" yang sabar saja ... pasti nanti akan ada yang bisa membantumu keluar dari genggamannya " ucap Rena memberi semangat kepada sahabatnya itu.
" iya .... semoga saja " ucap Vanya sambil tersenyum ke arah Rena.
saat keduanya sedang bercengkerama bersama tiba-tiba terdengar suara bel apartemen nya berbunyi.
kemudian Vanya berdiri dan berjalan menuju ke arah pintu masuk nya.
CEKLEK
terlihat satu lagi sahabatnya yang datang sambil membawa anaknya itu.
" kalian sudah sampai ? ayo masuk Nisa ... come in boy ... " ucap Vanya mempersilakan keduanya masuk ke dalam apartemennya.
" hai boy ..... hai Nisa " sapa Rena yang melihat ternyata Annisa dan Danish lah yang datang.
" aunty .... " ucap Danish sambil berjalan menuju ke arah Rena lalu duduk di pangkuannya.
lalu ia merampas kaleng keripik kentang milik nya.
" haish .... ternyata kau hanya menginginkan ini ? pantas saja " ucap Rena sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Danish yang mendekatinya karena menginginkan camilannya itu.
" lalu bagaimana dengan cafe mu itu Nis ?" tanya Vanya.
" apa sudah mendapatkan lokasi yang cocok ?" ucap Rena yang ikut bertanya kepada Nisa.
terlihat Annisa tersenyum kepada kedua sahabatnya itu.
" sudah kok .... ini aku juga sudah mulai mendekorasi cafe itu bersama Wawan dan yang lainnya " jawab Annisa sambil mengambil minuman ringan yang ada di sana lalu meminumnya.
" dimana dimana ? " tanya Rena penasaran.
" di ..... "
..... TBC .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
anggita
bunyi wajib di tiap novel pas buka pintu.. 😊
2022-12-23
1
neng aya
🤗
2022-12-16
1
Bunda Junior
keren
2021-12-12
0