Tepat pada pukul 23.00 WIB.
Seorang gadis bernama Ayunda Syaharani tengah merasa resah. Keresahan itu membuat gadis berparas ayu nan manis itu susah tidur, padahal sudah berulang-ulang mengatur posisi tidur.
Berulang-ulang kali pula Ayunda berusaha memejamkan matanya namun tetap saja hasilnya nihil. Hingga ia memutuskan bangkit mengambil benda kecil berbentuk seperti cincin untuk bertasbih. Memperbanyak membaca sholawat menggunakan tasbih digital kesayangannya itu sampai pada akhirnya tertidur dengan pulas.
Waktu terus berjalan hingga jam dinding sudah menunjukkan pukul 03.15 WIB dini hari.
Suara alarm pun terdengar menggema di ruangan tenyaman bagi remaja (khususnya cewek) apalagi kalau bukan kamar pribadi.
Sudah berkali-kali suara itu menggema sayang Ayunda belum terbangun dari mimpi indahnya.
Ketukan pintu dari arah kamar Ayunda terdengar pelan tapi cukup menggelegar disertai dengan panggilan kepada pemilik kamar.
Tok ... tok ... tok!
"Ayunda ayo bangun! Sudah jam 03.15 ini tapi kamu belum bangun juga?"
Panggil Ummi Hannah. Seorang Ibu yang sangat peduli pada anaknya terutama si bungsu Ayunda Syaharani. Karena tidak ada jawaban Ummi lngsung mencoba memutar knop pintu kamar yang kebetulan tidak dikunci oleh Ayunda.
Ummi Hannah menghampiri Ayunda berdiri tepat di samping tempat tidurnya membelai dan membangunkan Ayunda dengan lembut sampai terbangun.
Ayunda pada dasarnya mendengar suara atau gesekan sedikit saja sudah terbangun karenanya tak butuh waktu lama untuk Ummi Hannah menunggu Ayunda bangun.
"Eh Ummi!" Ayunda cukup terkaget dengan keberadaan Umminya,"ada apa Ummiku sayang?" Sambil mengucek matanya dan menampilkan senyum khas bangun tidur.
"Ayunda sayangnya Ummi dan Abah juga Mas Rey, lihat sudah jam berapa hayoo?" Ummi mencoba memberitahu Ayunda,"sekarang jam 03.15 pagi Ayunda, kalau kamu enggak cepat nanti keburu masuk waktu subuh dan kamu enggak kebagian waktu buat tahajud." Mengelus-ngelus puncak kepala Ayunda yang masih terbalut kerudung.
"Ummi fikir kamu sudah bangun karena biasanya tanpa dibangunkan kamu juga sudah bangun sendiri" Tegas Ummi Hannah lagi.
Ayunda merasa tak enak karena memang biasanya ia selalu bangun disepertiga malam untuk tahajud, tapi sekarang ia malah telat bangun bahkan malah dibangunkan oleh Umminya.
Ayunda pun jadi sungguh malu dan tak enak hati rasanya. Sudah duduk dibangku perkuliahan masa telat bangun? Fikir dan rutuk Ayunda dalam hatinya.
Merasa tak enak hati, Ayunda pun meminta maaf pada Umminya, "Maafin Ayunda ya Ummi! Ummi harus repot-repot bangunin Ayunda yang sudah beranjak dewasa ini." Memeluk Umminya yang masih berdiri di samping tempat tidurnya dan menceritakan perihal semalam ia susah tidur.
"Ini semua terjadi soalnya tadi malam Ayunda agak susah tidur Ummi."
"Loh, anaknya Ummi yang biasanya kalau sore habis Isya' udah ngantuk kenapa tadi malam enggak bisa tidur?" Tanya Ummi heran dan memberikan pertanyaan secara beruntun,"kenapa Ayunda? Ada masalah apa? Kamu baik-baik saja kan?"
"Alhamdulillah Ayunda baik-baik saja Ummi, cuma---" Masih dalam mode bimbang mengutarakan sesuatu.
"Kenapa Ayunda sayangnya Abah dan Ummi?" Tanya Ummi semakin penasaran.
Masih belum yakin untuk mengutarakan alasannya, Ayunda meminta agar Umminya tak akan menertawakan perihal alasannya.
"Baiklah Ummi, Ayunda akan bilang alasannya, tapi Ayunda minta Ummi enggak akan ngetawain Ayunda kalau Ayunda bilang alasannya!" Dengan wajah sedikit memohon dan memelas.
"Loh emang Ummi pernah ngetawain kamu ketika kamu cerita dengan berbagai alasan kamu yang selalu adaaaa ajaaaa itu?" Jawab Ummi Hannah sambil tertawa kecil.
Merasa bahwa Umminya tidak demikian Ayunda pun menggelengkan kepalanya kemudian memuji dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Umminya.
"Enggak kok Ummi! Ummi adalah Ibu terbaik!"Puji dan peluk Ayunda lagi,"I love you Ummi!"
"Love you too Ayunda!" Balas Ummi Hannah penuh kasih.
Tersadar, sebelum habis waktu tahajud Ummi Hannah menyuruh Ayunda untuk segera berwudhu dan tahajud, "Sudah! Sekarang kamu ambil wudhu dan tahajud entar keburu habis waktunya!"
"Ummi enggak ingin tau alasannya?" Tanya Ayunda memastikan sekali lagi.
"Sudah, nanti saja!" Jawab Ummi,"kalau sekarang keburu habis waktu tahajudnya Ayunda." Dengan sedikit menegaskan.
.......
Suara gemericik air wudhu pun terdengar di pagi dini hari itu.
Terdengarlah pula suara rintihan do'a menambah keabsahan dan kesakralan diwaktu istimewa tersebut.
"بسم الله الرحمن الرحيم ... اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد و الحمدلله رب العالمين ...
"Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang ampuni hamba dan kedua orang tua hamba dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi hamba diwaktu hamba kecil. Ya Allah Ya Tuhanku mudahkan dan lancarkan urusanku dan berilah keberkahan didalamnya dengan Ridho-Mu."
Satu kalimat pengharapan mengakhiri do'a tersebut, "Aamiin ya rabbal alamiin!"
Selesai tahajud dan berdo'a Ayunda menunggu berkumandangnya adzan subuh yang kurang 15 menit lagi. Menggunakan waktu tersebut untuk membaca wirid qobla subuh, berikut lafadznya:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله ١٠٠x
Diterangkan dalam kitab "Abwabul Faroj" karangan Sayyid Muhammad al-Maliki, dalam kitab tersebut dijelaskan bahwasanya, Lalu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa salam bersabda: "Bacalah 100 kali sebelum terbit fajar. Maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)."
Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliki,
InsyaAllah pasti sudah nggak asing lagi 'kan sama Beliau?
Yaa beliau merupakan seorang ulama".
Seorang alim ulama' yang terkenal dengan kedermawanannya termasuk kepada santri, tamu-tamu beliau dan siapapun itu. Selain itu beliau adalah ulama' termasyhur di Makkah, beliau juga mu'asis (pendiri) Ma'had Rhusoifah Makkah Al-Mukaromah.
Beliau telah mengarang begitu banyak kitab.
Kitab-kitab karangan beliau telah banyak dikaji di Indonesia khususnya. Beliau juga menempuh perguruan tinggi di Al- Azhar Mesir sehingga beliau mendapat gelar "Prof.Dr. Sayyid Muhammad Alawy al-Maliki al-Hasany".
MasyaAllah sekali yaa ...😍🥰🙏
Untuk lebih lengkapnya kalian bisa mencari tau tentang biografi beliau dari berbagai sumber dan jangan lupa pilih sumber yang terpercaya yaa teman-teman!
Atau bisa juga bertanya kepada santri-santri beliau Alumni Ma'had Rushoifah. Karena banyak santri Indonesia menjadi murid beliau dan berkhidmah di Ma'had beliau selama kurang lebih 10 tahun dan ketika pulang menjadi seorang ulama'.
Demikian episode pertama dari kisahnya Mbak Ayunda dan sedikit tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua!
Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. 🤗
And see you! 😘
Tunggu kelanjutannya yah ...!😉🙏
Dan saya juga sangat mohon maaf yang sebanyak-banyaknya apabila terdapat kata yang kurang berkenan. Mohon dukungan dan do'a juga yaa teman-teman. 😇🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
VLav
waah, adeem bacanya
2022-04-20
1
Viie_96
plies gw suka bgt sma crita islami kya gni. aplgi penataan ktanya nyaman di baca ga lebay bhasany
2022-03-23
2