BAB 2

Keesokan harinya gadis muda itupun bergerak menandakan tak lama lagi ia akan sadar dari komanya. Setelah mengedipkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya. "Akhh, kenapa kepalaku sakit sekali? Apa aku masih hidup?." tanya pada dirinya sendiri. Yah dia adalah Xiaolian yang hidup kembali di tubuh An Lian putri dari seorang jendral perang

Pelayan yang melihat itupun langsung menghampiri nonanya" nona, nona sudah bangun? hiks hiks" ia menangis dan trus bertanya dengan khawatirnya. "nona, hiks hiks akhirnya nona bangun juga, saya.. saya bahagis nona sudah bangun hiks hiks" imbuhnya sambil memeluk tubuh nonanya

Xiaolian tampak bingung, menatap sekelilingnya tampak kuno, terlebih lagi melihat seorang perempuan yang menangis memeluknya. Xiaolian terlihat berpikir dan bertanya tanya dalam hatinya bagaimana ia bisa ditempat ini. Harusnya dia sudah mati dan kalau beruntung pun pastinya dia sedang sekarat dirumah sakit.

"Siapa kamu? Knapa aku bisa ada disini, dan dimana ini?" tanya Xiaolian kebingungan.

Mendengar itu pelayan pun kaget "ehh.. Nona melupakan saya?" tanya pelayan tanpa menjawab kebingungan Xiaolian. "Apa nona lupa ingatan?" tanyanya lagi.

Yang ditanya tidak menjawab, hanya melamun "aku harus jawab apa? Aku saja tidak tau apa apa. Apa aku berpindah ke dunia lain?" batinnya. " kalau begitu harusnya aku punya ingatannya tentang diriku disini, dan tubuh siapa yang kutempati ini, dan tampaknya aku tidak punya ingatan tentang tubuh ini. Hem, Baiklah karna aku tidak memiliki ingatan tubuh ini jadi aku iyakan saja orang ini. "

Pelayan semakin panik saat nonanya tidak menjawabnya. "apa nona tidak apa apa?" tanya pelayan sontak membuat membuat Xiaolian sadar akan lamunannya.

"aku tidak apa apa, cuman aku tidak mengingat apa apa. Apa kamu bisa menceritakan siapa aku dan bagaimana hidupku selama ini" ucap Xiaolian.

"Baiklah nona saya akan menceritakan semuanya." jawab pelayan sambil melepas pelukannya dan berdiri bersiap menjelaskan kepada Xiaolian tentang siapa dirinya dan bagaimana hidupnya selama ini.

"Nama nona adalah An lian, nona adalah anak ke-2 dari jendral An Xiang dan istrinya Li Mei. Anda memiliki kakak, namanya adalah tuan muda An Qian. Dan anda juga memiliki adik perempuan namanya An Ran." jelas pelayannya

"ayah dan ibu nona sangant menyayangi nona, dan tentunya juga sangat menyayang kedua saudari dan saudara nona. Begitu juga tuan muda dan nona kedua yang juga sangat menyayangi nona. Tetapi ada satu masalah nona" kata pelayan tak mau mengatakan masalah yang ia maksud, takut membuat nonanya bersedih.

"Masalah apa itu?" tanya An Lian (sekrang Xiaolian pake nama An Lian yah)

"Maaf nona, karna nona tidak bisa berkultivasi nona di anggap tidak mempunyai bakat." kata pelayan enggan karna melihat nonanya tampak tertunduk. "ta..tapi meskipun begitu keluarga nona masi menyayangi nona, dan lagi suara nona sangat bagus, nona juga pintar menari dan bermain alat musik. Tapi nona tidak pernah menunjukan bakat nona itu" hibur pelayannya takut membuat nonanya bersedih.

"Kenapa aku tidak pernah menunjukannya? " tanya An Lian heran, pasalnya itu juga merupakan bakat.

Mendengar itu pelayan langsung menjawabnya."karna menurut nona, selama tidak bisa berkultivasi sama saja tidak memiliki bakat. Jelas pelayan.

"Apa didunia ini tidak ada bakat selain menjadi kultivator?" tanya An Lian.

"ada nona, selain berkultivasi ada juga orang yang memiliki bakat dibidang alchemist. Dan sedikit orang yang memiliki bakat keduanya.

"Baiklah, tidak maslaah jika aku tidak memiliki bakat untuk berkultivasi tapi aku punya bakat alchemist, hehehe" batin An Lian terkekeh.

"pelayan siapa namamu? Dan sejak kapan kamu menjadi pelayanku?" tanya An Lian.

"nama saya Fenfen nona, saya melayani nona sejak nona berumur lima tahun, tepatnya sepuluh tahun yang lalu."

"hmm, jadi umurku sekarang pasti 15 tahun." tanya An Lian di angguki oleh Fenfen. "apa aku bisa bela diri Fenfen?" tanya An Lian lagi

"maaf nona, nona tidak bisa bela diri. Nona tidak mau belajar bela diri karena menurut nona tidak berguna belajar bela diri untuk orang yang tidak memiliki bakat dalam berkultivasi maupun alchemist. Jawab Fenfen menjelaskan semuanya.

"baiklah fenfen." kata An Lian "Fenfen aku mau mandi dimana kamar mandinya?"

"maaf nona saya akan sediakan air mandinya" jawab Fenfen sambil bergerak masuk kekamar mandi cepat menyiapkan air mandi untuk An Lian. Selang tak lama Fenfen keluar dan menghampiri nonanya "nona, air mandinya sudah saya siapkan"

"terimakasih Fenfen" sambil berjalan kekamar mandi diikuti fenfen dibelakangnya. "Fenfen tidak perlu mengikutiku mandi , bergegaslah siapkan makanan saja." kata An Lian sambil menutup pintu kamar mandinya.

Setelah mandi An Lian keluar dan sudah disambut Fenfen yang membawa makanan untuk An Lian. Melihat nonanya selesai mandi, Fenfen pun segera mengambilkan baju dan membantu mamakaikan bajun pada An Lian karna nonanya itu tidak tau cara menggunakan baju yang disubut hanfu, jelas saja karna An Lian orang dari jaman modern bukan dari jaman kuno yang harus menggunakan hanfu.

Selesai memakai hanfu, Fenfem membantu An Lian menata rambutnya. "Rambut nona selalu saja tampak indah, sangat cocok dengan wajah nona yang cantik." puji Fenfen. "Nona ingin saya menata rambut nona sepert apa?" lanjutnya bertanya.

"Rambutku memang sangat indah Fenfen, dan untuk penataannya aku mau yang sederhana saja." kata An Lian narsis. "Untuk riasa akau mau merias wajahku sendiri Fenfen" pintanya saat melihat Fenfen selesai dengan rambutnya dan mengambil alat rias.

"Baiklah nona." kata Fenfen sambil memberikan alat rias yang dipegangnya. Dan An Lian yang menerimanya langsung merias dirinya senatural mungkin.

Selesai menghias diri An Lian menuju meja yang sudah tersiap makanan diatasnya. An Lian langsung duduk, saat ingin memulai sarapannya dia teringat kalau ada Fenfen berdiri menyaksikannya.

"Kamu sudah makan Fenfen?. Tanya An Lian kepada Fenfen yang tampak tergiur dengan makanan yang ada di depan An Lian.

"Belum nona." jawab Fenfen sambil menunduk. "Kalau begitu duduklah, dan makanlah bersamaku Fenfen" kata An Lian yang langsung ditolak halus oleh Fenfen karna dia merasa tidak pantas makan bersama An Lian.

"Maaf nona, saya tidak pantas duduk dan makan bersama anda." jawab Fenfen dengan hormat.

"Kenapa tidak, aku tidak menerima penolakan." kata An Lian tegas menatap Fenfen. yang ditatap pun merasa takut karena telah membuat An Lian marah, padahal itu cuman pikiran Fenfen saja. An Lian sama sekali tidak marah hanya saja ia tidak suka penolakan.

akhirnya Fenfen pun langsung duduk dan ikut makan bersama An Lian.

.

.

.

.

...~~~~...

...Jika ada salah dalam penulisan author mohon maaf yah🙏. jika ada saran dan kritik bisa ditinggalkan di kolom komentar, tapi jangan pedes" yah. jangan lupa juga like dan tambahkan sebagai favoritnya temen temen yah jika temen temen suka 😊...

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

mampir di cerita Time Travel

2023-01-01

0

Eti Yulianti

Eti Yulianti

aku mampir ka ....

2022-07-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!