Ch.18 Keributan

Anggi ikut heran melihat Bu Sofi dan Diwangga yang justru terdiam ,tak menjawab sapaannya. Anggi pun mendekat lalu menyalami tangan buk Sofi dan menciumnya dengan takzim.

"Silahkan masuk, tan." ucap Anggi sambil mempersilahkan Bu Sofi dan Diwangga masuk ke toko.

"Nak, kalau boleh tau,kamu siapa? Kok kenal sama tante? Apa kamu sodaranya Anggi?" tanya Bu Sofi lembut

Anggi terkejut mendengar pertanyaan Bu Sofi. Sekarang ia paham mengapa ekspresi Bu Sofi dan Diwangga seperti itu, ternyata karena mereka tak mengenali Anggi. Apalagi sekarang ia tampil beda. Ia memakai make up dan mengenakan pakaian tertutup dengan kepala ditutup hijab pashmina. Anggi pun terkekeh sambil menatap wajah kedua orang itu.

"Ya Allah tan, pantas saja dari tadi tante Sofi sama mas Diwangga bengong, ternyata karena bingung. Tan ,coba liat wajah ini dengan teliti!" pinta Anggi sambil menunjuk wajahnya sendiri

"Udah tau?" Bu Sofi menggeleng

"Ternyata kekuatan make up nyata adanya ya, tan! Tan, ini Anggi, tente bener-bener nggak mengenali wajah Anggi?" tanya Anggi sambil mengulum senyum

"Hah! Anggi?" seru Bu Sofi dan Diwangga bersamaan

"Ini beneran kamu nak Anggi?" tanya Bu Sofi dan Anggi mengangguk, sedangkan Diwangga malah terbengong tak mempercayai soal cantik di depan matanya itu adalah Anggi.

Diwangga memang menyadari sejak awal kecantikan Anggi bukan hanya kecantikan fisik, tapi juga hati. Kecantikan Anggi memancar dari dalam dirinya. Dan kini, Anggi seakan bermetamorfosis, berubah 180°, bukan perubahan biasa, tapi perubahan yang membuatnya makin memesona.

"Masya Allah nak, maaf ,ibu benar-benar nggak ngenalin kamu. Ya nggak, Ngga? "

"Iya ma, Angga juga , makanya tadi heran kok bisa kenal kita berdua." ujar Diwangga sambil menahan senyum, ujung jari telunjuknya sibuk menggaruk alisnya .

Bu Sofi terkekeh melihat tingkah anaknya yang salah tingkah.

"Cantik banget ya, Ngga si Anggi hari ini?" tanya Bu Sofi sambil melirik anaknya

"Iyaa, cantik banget. " ujar Diwangga dengan mata terfokus pada Anggi, membuat wajah Anggi bersemu merah karena mendengar pujian Diwangga

"Ayo, matanya dikondisikan dulu!" ledek Bu Sofi yang membuat Diwangga makin salah tingkah

"Anak-anak mana, Nggi?" tanya Diwangga, mengalihkan perhatian Bu Sofi agar tak mengisilinya lagi

"Ada di lantai atas, ma. Nanti aku panggil kemari. " Anggi pun segera mengambil ponsel dan menghubungi Lia di kamar atas agar mengajak Damar dan si kembar turun ke bawah.

"Om Iwang... Oma Copiii..." pekik Karin dan Kevin girang seraya berlarian menuruni tangga

"Karin, Kevin, jangan berlarian, nanti jatuh " panik Anggi, begitu pun Diwangga ikut panik, ia segera berlari mendekati Karin dan Kevin.

"Dapat. " pekik Diwangga saat meraih tubuh mungil Karin, sedangkan Kevin bersama Anggi

"Kalian ini, kan mama sudah pernah bilang, jangan suka berlarian apalagi saat menuruni tangga, bahaya. Kalau jatuh gimana, siapa yang sakit?" nasihat Anggi

Karin dan Kevin menundukkan wajah, mereka tampak menyesal tak mengindahkan peringatan sang ibu.

"Maafin kami, ma." ucap Karin dan Kevin bersamaan.

"Udah, udah, kalian kangen sama Oma ,nggak? Oma bawa'in kue brownies lho buat kalian." bujuk Oma Sofi

"Wah, asikkk! Makacih Oma. Oma baik deh, ndak kayak nenek yang cuka malah-malah." ujar Karin dengan wajah berbinar

"Karin, nggak boleh ngomong gitu."

Lalu mereka pun terlibat perbincangan seru yang kadang dihiasi gelak tawa karena itu tingkah lucu Karin dan Kevin. Sedangkan Damar sibuk belajar. Ia mempunyai banyak PR. Diwangga pun mendekati Damar dan membantunya mengerjakan PR. Damar sangat senang karena selama ini papa'nya tak pernah sekalipun mau menemaninya mengerjakan PR. Pernah Damar hanya iseng bertanya, tapi ia malah kena marah. Padahal dulu Adam begitu sayang dan perhatian pada Damar, tapi ntah mengapa semua tiba-tiba berubah. Papanya yang baik, perhatian, dan hangat, menjadi acuh, tak peduli, bahkan sering marah-marah.

"Makasih ya om sudah bantuin Damar ngerjain PR." ucap Damar tulus

"Iya Dam, kalo kamu butuh bantuan om, nggak usah sungkan-sungkan hubungin om, ya! " ujar Diwangga sambil mengusap kepala Damar

"Om Iwang kok cama Abang teyus cih, main cama Epin yuk. Epin pingin main lobot-lobotan cama om Iwang." ujar Kevin sedikit merengek

Bu Sofi yang melihat kedekatan antara Diwangga dan anak-anak Anggi, tersenyum lebar. Ternyata putranya yang cuek juga bisa bersikap hangat pada orang lain. Bahkan anak-anak menyukainya.

"Wah, kamu sudah cocok jadi bapak-bapak tuh ,Ngga. Kamu pasti sayang banget sama anak-anak kamu kelak kalau kamu sudah menikah dan punya anak." sindir Bu Sofi

"Apaan sih, ma! Namanya juga sama anak-anak,ya harus lembut." elak Diwangga ,ia sadar Bu Sofi sengaja menyindirnya agar segera mencari jodoh. Tapi kalau jodohnya belum ada, mau bagaimana. Andai ia muka tembok, sudah ia lamar Anggi jadi istrinya. Ia pasti bisa menang banyak. Udah dapat istri Sholehah nan cantik dan baik hati, dapat bonus 3 anak-anak yang baik dan lucu juga. Tapi ia tak bisa gegabah, ia tau pasti Anggi belum siap untuk menjalin hubungan yang serius. Jadi ia akan melakukan pendekatan dahulu. Semua ada waktunya. Ia hanya perlu bersabar.

.

.

.

"Mas, aku seneng deh akhirnya kita nikah juga." ucap Adinda mesra di pelukan Adam

"Hmmm..."

"Kok cuma hmmm sih! Kamu nggak suka?" Adinda mencebik kesal mendengar respon Adam yang hanya dehaman

"Suka kok sayang. Aku lagi banyak pikiran aja."

"Mikirin apa sih! Oh ya mas, nanti kalau udah lahiran kita buat resepsi yang besar-besaran ya! "

Adam menoleh ke arah istrinya dengan wajah datar. " Resepsi?"

"Iya, dulu pasti kamu buat resepsi juga kan pas nikah sama mantan istri kamu itu?"

"Iya, tapi sederhana aja, hanya mengundang tetangga sekitar sama warga panti tempat ia berasal "

"Maka dari itu, aku mau lebih hebat dari dia. Aku mau resepsi yang meriah." ucapnya antusias, sudah terbayang di benaknya ,ia akan mengadakan resepsi pernikahannya di gedung, dengan mengundang banyak tamu, hidangan-hidangan mewah, bintang tamu artis, walau hanya artis lokal. Ah senangnya, batin Adinda.

"Daripada buat resepsi, mending kita DP rumah "

"Hah, DP?"

"Iya, kenapa?"

"Kenapa nggak cash aja sih mas? Pokoknya nanti aku mau rumah yang besar, lebih besar dari rumah kamu dulu."

"Mau cash, tabungannku nggak akan cukup , Din. Apalagi kamu mau rumah yang lebih besar dari rumah kami sebelumnya, nggak akan mungkin. Pasti DP dan cicilannya juga besar." Adam sudah mulai jengah menghadapi rengekan demi rengekan Adinda

"Pokoknya nggak mau, aku mau rumah yang besar, masa' itu buat mantan istri kamu yang udik itu kamu bisa beliin, buat aku nggak bisa." Adinda sudah mulai emosi

"Itu juga kami nyicil, Din. Dia sendiri yang nyisihin dari uang yang aku kasih sejak awal kami menikah karena itu aku biarin dia buat sertifikatnya atas namanya."

"Ah, kamu mas, bilang aja pelit." teriak Adinda

"Kamu nggak perlu teriak-teriak, jangan pancing emosi aku. Aku lelah, aku mau istirahat, jadi tutup mulut kamu. " teriak Adam yang sudah naik pitam

"Apaan sih, ribut banget. Baru juga pagi tadi nikah, sorenya udah berantem. Kalian kenapa?" teriak Bu Tatik kesal

"Itu ma, mas Adam nggak mau beliin rumah yang besar untuk Adin."

"Nggak usah asal bicara kamu. Makanya ,jangan buat aku emosi, jangan terlalu banyak nuntut . Kami pikir beli rumah itu kayak beli kerupuk, apa." pekik Adam dengan gigi bergemeletuk

"Kamu juga Din, bisanya nuntut. Sudah, nyuci piring sana. Piring kotor udah numpuk." titah Bu Tatik

"Apa? Nyuci piring? Nggak mau. Mama cuci aja sendiri." tolak Adinda

"Kamu ini Din, baru aja jadi menantu udah malas-malasan. "

"Mah, Adin kan lagi hamil jadi nggak boleh capek-capek." rengek Adinda agar Bu Tatik tak jadi marah

"Kata siapa nggak boleh? Anggi dulu aja lagi hamil mama suruh-suruh dia nurut aja, kandungnya aman-aman aja tuh. Dia dah pindah aja, mama suruh tiap hari kesini beberes karena disini belum ada art aja dia nurut. Semua dia kerjain sendiri, nggak masalah tuh!"

'Apa? Mama suka nyuruh-nyuruh Anggi beberes di sini padahal kami sudah pindah. Tapi Anggi nggak pernah cerita. Ya ampun, kenapa aku jadi merasa bersalah begini ya!' batin Adam sambil mengusap kasar wajahnya

"Ya beda donk ma, dia kan mental babu, jadi jangan mama samain dengan Adin. Suruh aja tuh si Sulis, jangan kerjaannya malas-malasan aja." sergah Adinda

"Enak aja kamu mbak mau nyuruh-nyuruh aku. Kamu tuh numpang di sini jadi harusnya kamu yang ngerjain pekerjaan rumah." sewot Sulis saat mendengar namanya disebut dalam pertengkaran sang mama dan kakak iparnya

"Sudah-sudah. Kalau mau ribut di luar sana. Aku mau istirahat." bentak Adam, lalu ia menyuruh semua orang keluar dari kamarnya dan membanting pintu dengan keras

"Baru aja nikah pagi tadi, udah terjadi keributan kayak gini, gimana nantinya." desah Adam kasar.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

baru mikir sekarang ..

2024-11-21

0

Pisces97

Pisces97

emang enak makan tuh istri muda 🤭🤣🤣

2024-08-30

1

Neneng Nurlelawati

Neneng Nurlelawati

rasain awal yg bgs buat pelakor

2024-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch. 1.Pulang malam
3 Ch.2 Kasar
4 Ch.3 Petunjuk
5 Ch.4 Ke rumah Oma Sofi
6 Ch.5 Siapa Dinda?
7 Ch.6 Bergerak cepat
8 Ch.7 Mengalah bukan berarti kalah
9 Ch.8 Bertemu Diwangga
10 Ch.9 Kamu Jahat, mas!
11 Ch.10 Tak ada alasan untuk bertahan
12 Ch.11 Talak
13 Ch.12 Rencana Menata Masa Depan
14 Ch.13 Project Memikat Hati Janda Cantik
15 Ch.14 Cibiran Tetangga
16 Ch.15 Terusir
17 Ch.16 ANGGREK FASHION
18 Ch.17 Metamorfosis
19 Ch.18 Keributan
20 Ch.19 Karma sudah otw?
21 Ch.20 Be model
22 Ch.21 Misi Rahasia
23 Ch.22 Anggi Surprise Birthday
24 Ch.23 Izinkan
25 Ch.24 Kelebihan dan kekurangan
26 Ch.25 Angkasa Trade Center
27 Ch.26 Heboh
28 Ch.27 Shock Therapy
29 Ch.28 Shock Therapy part II
30 Ch.29 Shock Therapy part III
31 Ch.30 Emosi Adam
32 Ch.31 Bimbang
33 Ch.32 Keluarga paket komplit
34 Ch.33 Viral?
35 Ch.34 Jadi papa?
36 Ch.35 Om Papa Angga
37 Ch.36 Trio Bocil Mak Comblang
38 Ch.37 Nikah donk biar jadi muhrim
39 Ch. 38 Jangan pergi, please!
40 Ch.39 Hanya Kamu
41 Ch.40 Otw Dating
42 Ch.41 Sosok dalam mimpi
43 Ch.42 Pancaran kebahagiaan
44 Ch.43 Cemburu?
45 Ch.44 Buanglah Mantan pada Tempatnya
46 Ch.45 Teka teki Diwangga
47 Ch.46 Kasih sayang seorang ibu
48 Ch.47 Nikah dulu, baru kawin
49 Ch.48 Kedatangan Adam
50 Ch.49 Kedatangan Adam part II
51 Ch.50 Kedatangan Adam part III
52 Ch.51 Si kembar sakit
53 Ch.52 Gangguan Kecemasan
54 Ch.53 Cemburu ? part II
55 Ch.54 Anggi cemburu
56 Ch. 55 Poor Adam
57 Ch. 56 Serangan dadakan
58 Ch.57 Poor Adam II
59 Ch. 58 Inikah rasanya ...
60 Ch.59 Saudara kembar?
61 Ch.60 Story
62 Ch.61 Luna meet Lian
63 Ch.62 Terpesona
64 Ch.63 Lelaki Idaman.
65 Ch.64 Jangan sampai ketulah sendiri
66 Ch.65 Kesempatan?
67 Ch.66 Ego Lea
68 Ch.67 Sayang
69 Ch.68 Kebahagiaan sederhana
70 Ch.69 Kebahagiaan sederhana II
71 Ch.70 Wanita tua congkak
72 Ch.71 Shock Therapy again
73 Ch.72 Geram
74 Ch.73 Amarah Aglian
75 Ch.74 Rencana Aglian dan Diwangga
76 Ch.75 Kado terindah
77 Ch.76 Air mata kebahagiaan
78 Ch.77 Air Mata Kebahagiaan II
79 Ch.78 Indah pada Waktunya
80 Ch.79 Kehebohan
81 Ch.80 Kedatangan Adam (Lagi)
82 Ch.81 Dipingit
83 Ch.82 Undangan
84 Ch.83 Akad Nikah
85 Ch.84 Siapakah gerangan ?
86 Ch.85 Big Surprise I
87 Ch. 86 Big Surprise II
88 Ch.87 DOWN
89 Ch.88 Karma
90 Ch.89 Hopeless
91 Ch.90 Sepenggal kisah masa lalu
92 Ch.91 Menjadi papa yang baik
93 Ch.92 Penyatuan Cinta
94 Ch.93 Hukuman
95 Ch.94 Pilihan
96 Ch.95 Dendam Lea
97 Ch.96 Kerasukan Setan M e s u m
98 Ch.97 Penyesalan Sulis dan Anton
99 Ch.98 Penyesalan Adam
100 Ch.99 Sempurna
101 Ch.100 Menemui Bu Tatik
102 Ch.101 Trapped
103 Ch.102 Poor Lea
104 Ch.103 Definisi memaafkan bagi Anggi
105 Ch.104 Je t'aime , Te quiero, ich liebe dich, I love you
106 Ch.105 (S2) CEO KEPO MODE ON
107 Ch.106 (S2) Tersenyum dalam diam
108 Ch.107 (S2) Maafkan aku Lian
109 Ch.108 (S2) Story' of Stefani
110 Ch.109 (S2) Aku Menyayangimu
111 Ch.110 (S2) Bali
112 Ch.111 (S2) Story WhatsApp
113 Ch.112 (S2) Ketemu
114 Ch.113 (S2) Jatuh cinta setiap hari
115 Ch.114 (S2) Friend with benefit
116 Ch.115 (S2) Otw Bali
117 Ch. 116 (S2) Fallin love ?
118 Ch.117 (S2) Aman dan Terkendali
119 Ch.118 (S2) Cakep Pake Formalin
120 Ch.119 (S2) Lian vs Robi
121 Ch.120 (S2) Sahabat terbaik
122 Ch.121 (S2) She's mine
123 Ch.122 (S2) Good Night , Sleep Tight
124 Ch.123 (S2) Saat Hati dan Otak Tak Sejalan
125 Ch.124 (S2) Langit Jelita yang runtuh
126 Ch.125 (S2) Bertahanlah, Stefani!
127 Ch.126 (S2) Ada yang lagi jatuh cinta
128 Ch.127 (S2) Cafe
129 Ch.128 (S2) Yuk kita kencan!
130 Ch.129 (S2) Panik
131 Ch.130 (S2) Sayang anak
132 Ch. 131 (S2) May, I Kiss You, Na?
133 Ch. 132 (S2) Na, I Love You.
134 Ch.133 (S2) Lamaran secara tidak langsung
135 Ch.134 (S2) Mas Kangen
136 Ch 135 (S2) Keputusan
137 Ch.136 (S2) Niat Buruk
138 Ch. 137 (S2) Kecewa
139 Ch.138 (S2) Cara Menyembuhkan Trauma ala Lian
140 Ch.139 (S2) Jelita & Azam
141 Ch.140 (S2) otw akad
142 Ch.141 (S2) Akad
143 Ch.142 (S2) Akhir seorang Melani
144 Ch.143 (S2) Kepulangan Stefani
145 Ch.144 (S2) Love you more
146 Ch.145 (S2) Jalan-jalan
147 Ch.146 (S2) Iba
148 Ch.147 (S2) Sindrom Kehamilan Simpatik?
149 Ch.148 (S2) Luna's Story
150 Ch.149 (S2) Sudah jadi suami istri
151 Ch.150 (S2) Meet Adinda
152 Ch.151 (S2) Luciana Calista
153 Ch.152 (S2) Pengakuan Kentaro I
154 Ch.153 (S2) Pengakuan Kentaro II
155 Ch.154 (S2) Luciana aka Luna
156 Ch.155 (S2) Risau
157 Ch.156 (S2) Berkunjung ke Panti
158 Ch.157 (S2) Rencana Tersembunyi Aglian
159 Ch.158 (S2) Peringatan Kecil
160 Ch.159 (S2) Erika & Azam
161 Ch.160 (S2) Mission
162 Ch.161 (S2) Bertahanlah!
163 Ch.162 (S2) Raut Kemarahan Aglian
164 Ch.163 (S2) Beraksi
165 Ch.164 (S2) Penguasa baru Indomarco
166 Ch.165 (S2) Pak Tua Kurang Ajar
167 Ch.166 (S2) No judul
168 Ch.167 (S2) Janji Aglian
169 Ch.168 (S2) Menemui Luna
170 Ch 169 (S2) Pembalasan Aglian
171 Ch 170 (S2) Ditikung?
172 Ch.171 (S2) pernyataan cinta Azam?
173 Ch.172 (S2) Yes, I Do
174 Ch.173 (S2) Musim nikah atau musim kawin?
175 Ch.174 Suala dedek bayi
176 Ch.175 (S2) ke Angkasa Grup
177 Ch.176 (S2) Kerokan
178 Ch.177 (S2) Safa
179 Ch.178 (S2) Lowongan istri kedua?
180 Ch.179 (S2) Perkenalan anti mainstream
181 Ch.180 (S2) Calon mami dan papi
182 Ch.181 (S2) Misi Perjodohan
183 Ch.182 (S2) Rumah Makan Padang
184 Ch.183 (S2) Misi Pendekatan
185 Ch.184 (S2) Jangan mudah GR
186 Ch.185 (S2) Pulang sendiri lagi
187 Ch.186 (S2) Membentengi Diri
188 Ch.187 (S2) Kepikiran
189 Ch.188 (S2) Pertemuan Si Emak dan Safa
190 Ch.189 (S2) Romantisnya anak Emak
191 Ch.190 (S2) Mungkin ini yang dinamakan jodoh
192 Ch.191 (S2) Gerak Cepat
193 Ch.192 (S2) Safa pergi?
194 Ch.193 (S2) Emak sakit ???
195 Ch.194 (S2) Safa, tunggu Abang!
196 Ch.195 (S2) Will you marry me?
197 Ch.196 (S2) Kejutan dan Lamaran spesial
198 Ch.197 (S2) Lamaran ala Robi
199 Ch.198 (S2) Si emak bikin kaget
200 Ch.199 (S2) Belajar Adegan Kissing
201 Ch.200 (S2) Resepsi kejutan
202 Ch.201 (S2) Pernikahan dadakan
203 Ch.202 (S2) Calon cucu on the way
204 Ch.203 (S2) dedeknya udah mau lahir
205 Ch.204 (S2) Anggi melahirkan
206 Ch.204 (S2) Melewati masa kritis
207 Ch.205 (S2) Bahagia
208 Ch. 206 (S2) End of happiness
209 Promosi novel baru
210 Novel Baru
211 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Prolog
2
Ch. 1.Pulang malam
3
Ch.2 Kasar
4
Ch.3 Petunjuk
5
Ch.4 Ke rumah Oma Sofi
6
Ch.5 Siapa Dinda?
7
Ch.6 Bergerak cepat
8
Ch.7 Mengalah bukan berarti kalah
9
Ch.8 Bertemu Diwangga
10
Ch.9 Kamu Jahat, mas!
11
Ch.10 Tak ada alasan untuk bertahan
12
Ch.11 Talak
13
Ch.12 Rencana Menata Masa Depan
14
Ch.13 Project Memikat Hati Janda Cantik
15
Ch.14 Cibiran Tetangga
16
Ch.15 Terusir
17
Ch.16 ANGGREK FASHION
18
Ch.17 Metamorfosis
19
Ch.18 Keributan
20
Ch.19 Karma sudah otw?
21
Ch.20 Be model
22
Ch.21 Misi Rahasia
23
Ch.22 Anggi Surprise Birthday
24
Ch.23 Izinkan
25
Ch.24 Kelebihan dan kekurangan
26
Ch.25 Angkasa Trade Center
27
Ch.26 Heboh
28
Ch.27 Shock Therapy
29
Ch.28 Shock Therapy part II
30
Ch.29 Shock Therapy part III
31
Ch.30 Emosi Adam
32
Ch.31 Bimbang
33
Ch.32 Keluarga paket komplit
34
Ch.33 Viral?
35
Ch.34 Jadi papa?
36
Ch.35 Om Papa Angga
37
Ch.36 Trio Bocil Mak Comblang
38
Ch.37 Nikah donk biar jadi muhrim
39
Ch. 38 Jangan pergi, please!
40
Ch.39 Hanya Kamu
41
Ch.40 Otw Dating
42
Ch.41 Sosok dalam mimpi
43
Ch.42 Pancaran kebahagiaan
44
Ch.43 Cemburu?
45
Ch.44 Buanglah Mantan pada Tempatnya
46
Ch.45 Teka teki Diwangga
47
Ch.46 Kasih sayang seorang ibu
48
Ch.47 Nikah dulu, baru kawin
49
Ch.48 Kedatangan Adam
50
Ch.49 Kedatangan Adam part II
51
Ch.50 Kedatangan Adam part III
52
Ch.51 Si kembar sakit
53
Ch.52 Gangguan Kecemasan
54
Ch.53 Cemburu ? part II
55
Ch.54 Anggi cemburu
56
Ch. 55 Poor Adam
57
Ch. 56 Serangan dadakan
58
Ch.57 Poor Adam II
59
Ch. 58 Inikah rasanya ...
60
Ch.59 Saudara kembar?
61
Ch.60 Story
62
Ch.61 Luna meet Lian
63
Ch.62 Terpesona
64
Ch.63 Lelaki Idaman.
65
Ch.64 Jangan sampai ketulah sendiri
66
Ch.65 Kesempatan?
67
Ch.66 Ego Lea
68
Ch.67 Sayang
69
Ch.68 Kebahagiaan sederhana
70
Ch.69 Kebahagiaan sederhana II
71
Ch.70 Wanita tua congkak
72
Ch.71 Shock Therapy again
73
Ch.72 Geram
74
Ch.73 Amarah Aglian
75
Ch.74 Rencana Aglian dan Diwangga
76
Ch.75 Kado terindah
77
Ch.76 Air mata kebahagiaan
78
Ch.77 Air Mata Kebahagiaan II
79
Ch.78 Indah pada Waktunya
80
Ch.79 Kehebohan
81
Ch.80 Kedatangan Adam (Lagi)
82
Ch.81 Dipingit
83
Ch.82 Undangan
84
Ch.83 Akad Nikah
85
Ch.84 Siapakah gerangan ?
86
Ch.85 Big Surprise I
87
Ch. 86 Big Surprise II
88
Ch.87 DOWN
89
Ch.88 Karma
90
Ch.89 Hopeless
91
Ch.90 Sepenggal kisah masa lalu
92
Ch.91 Menjadi papa yang baik
93
Ch.92 Penyatuan Cinta
94
Ch.93 Hukuman
95
Ch.94 Pilihan
96
Ch.95 Dendam Lea
97
Ch.96 Kerasukan Setan M e s u m
98
Ch.97 Penyesalan Sulis dan Anton
99
Ch.98 Penyesalan Adam
100
Ch.99 Sempurna
101
Ch.100 Menemui Bu Tatik
102
Ch.101 Trapped
103
Ch.102 Poor Lea
104
Ch.103 Definisi memaafkan bagi Anggi
105
Ch.104 Je t'aime , Te quiero, ich liebe dich, I love you
106
Ch.105 (S2) CEO KEPO MODE ON
107
Ch.106 (S2) Tersenyum dalam diam
108
Ch.107 (S2) Maafkan aku Lian
109
Ch.108 (S2) Story' of Stefani
110
Ch.109 (S2) Aku Menyayangimu
111
Ch.110 (S2) Bali
112
Ch.111 (S2) Story WhatsApp
113
Ch.112 (S2) Ketemu
114
Ch.113 (S2) Jatuh cinta setiap hari
115
Ch.114 (S2) Friend with benefit
116
Ch.115 (S2) Otw Bali
117
Ch. 116 (S2) Fallin love ?
118
Ch.117 (S2) Aman dan Terkendali
119
Ch.118 (S2) Cakep Pake Formalin
120
Ch.119 (S2) Lian vs Robi
121
Ch.120 (S2) Sahabat terbaik
122
Ch.121 (S2) She's mine
123
Ch.122 (S2) Good Night , Sleep Tight
124
Ch.123 (S2) Saat Hati dan Otak Tak Sejalan
125
Ch.124 (S2) Langit Jelita yang runtuh
126
Ch.125 (S2) Bertahanlah, Stefani!
127
Ch.126 (S2) Ada yang lagi jatuh cinta
128
Ch.127 (S2) Cafe
129
Ch.128 (S2) Yuk kita kencan!
130
Ch.129 (S2) Panik
131
Ch.130 (S2) Sayang anak
132
Ch. 131 (S2) May, I Kiss You, Na?
133
Ch. 132 (S2) Na, I Love You.
134
Ch.133 (S2) Lamaran secara tidak langsung
135
Ch.134 (S2) Mas Kangen
136
Ch 135 (S2) Keputusan
137
Ch.136 (S2) Niat Buruk
138
Ch. 137 (S2) Kecewa
139
Ch.138 (S2) Cara Menyembuhkan Trauma ala Lian
140
Ch.139 (S2) Jelita & Azam
141
Ch.140 (S2) otw akad
142
Ch.141 (S2) Akad
143
Ch.142 (S2) Akhir seorang Melani
144
Ch.143 (S2) Kepulangan Stefani
145
Ch.144 (S2) Love you more
146
Ch.145 (S2) Jalan-jalan
147
Ch.146 (S2) Iba
148
Ch.147 (S2) Sindrom Kehamilan Simpatik?
149
Ch.148 (S2) Luna's Story
150
Ch.149 (S2) Sudah jadi suami istri
151
Ch.150 (S2) Meet Adinda
152
Ch.151 (S2) Luciana Calista
153
Ch.152 (S2) Pengakuan Kentaro I
154
Ch.153 (S2) Pengakuan Kentaro II
155
Ch.154 (S2) Luciana aka Luna
156
Ch.155 (S2) Risau
157
Ch.156 (S2) Berkunjung ke Panti
158
Ch.157 (S2) Rencana Tersembunyi Aglian
159
Ch.158 (S2) Peringatan Kecil
160
Ch.159 (S2) Erika & Azam
161
Ch.160 (S2) Mission
162
Ch.161 (S2) Bertahanlah!
163
Ch.162 (S2) Raut Kemarahan Aglian
164
Ch.163 (S2) Beraksi
165
Ch.164 (S2) Penguasa baru Indomarco
166
Ch.165 (S2) Pak Tua Kurang Ajar
167
Ch.166 (S2) No judul
168
Ch.167 (S2) Janji Aglian
169
Ch.168 (S2) Menemui Luna
170
Ch 169 (S2) Pembalasan Aglian
171
Ch 170 (S2) Ditikung?
172
Ch.171 (S2) pernyataan cinta Azam?
173
Ch.172 (S2) Yes, I Do
174
Ch.173 (S2) Musim nikah atau musim kawin?
175
Ch.174 Suala dedek bayi
176
Ch.175 (S2) ke Angkasa Grup
177
Ch.176 (S2) Kerokan
178
Ch.177 (S2) Safa
179
Ch.178 (S2) Lowongan istri kedua?
180
Ch.179 (S2) Perkenalan anti mainstream
181
Ch.180 (S2) Calon mami dan papi
182
Ch.181 (S2) Misi Perjodohan
183
Ch.182 (S2) Rumah Makan Padang
184
Ch.183 (S2) Misi Pendekatan
185
Ch.184 (S2) Jangan mudah GR
186
Ch.185 (S2) Pulang sendiri lagi
187
Ch.186 (S2) Membentengi Diri
188
Ch.187 (S2) Kepikiran
189
Ch.188 (S2) Pertemuan Si Emak dan Safa
190
Ch.189 (S2) Romantisnya anak Emak
191
Ch.190 (S2) Mungkin ini yang dinamakan jodoh
192
Ch.191 (S2) Gerak Cepat
193
Ch.192 (S2) Safa pergi?
194
Ch.193 (S2) Emak sakit ???
195
Ch.194 (S2) Safa, tunggu Abang!
196
Ch.195 (S2) Will you marry me?
197
Ch.196 (S2) Kejutan dan Lamaran spesial
198
Ch.197 (S2) Lamaran ala Robi
199
Ch.198 (S2) Si emak bikin kaget
200
Ch.199 (S2) Belajar Adegan Kissing
201
Ch.200 (S2) Resepsi kejutan
202
Ch.201 (S2) Pernikahan dadakan
203
Ch.202 (S2) Calon cucu on the way
204
Ch.203 (S2) dedeknya udah mau lahir
205
Ch.204 (S2) Anggi melahirkan
206
Ch.204 (S2) Melewati masa kritis
207
Ch.205 (S2) Bahagia
208
Ch. 206 (S2) End of happiness
209
Promosi novel baru
210
Novel Baru
211
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!