Ch.10 Tak ada alasan untuk bertahan

"Mama... hiks... hiks... hiks..." terdengar suara Karin menangis

"Ayin napa nanis?" tanya Kevin yang ikut terbangun karena mendengar suara Karin menangis

"Aus." ujar Karin lirih

"Ayok Epin temenin ambil ail minum." tawar Kevin ,Karin pun menghentikan tangisnya dan menuruni tempat tidur hendak keluar kamar mengambil air minum bersama Kevin.

Ceklekk...

"Mama." pekik Kevin dan Karin bersamaan saat melihat Anggi terkapar di lantai

"Ma banun ma, banun... huaaaa....mama danan mati danan tindayin Ayin ,ma. Huaa...." pekik Karin menangis histeris

"Mama banun ma banun, abaaaaang... toyong mama." Kevin ikut histeris melihat mamanya yang tak kunjung bangun

Merasa ada suara ribut-ribut adiknya di luar kamarnya, Damar langsung melompat dari tempat tidur.

"Ma.. mama... mama kenapa, dek?"

"Ayin ndak tau ,bang. Pas buka pitu mama udah bobok di sini. Huaaa... " ucap Karin tergugu

"Ma.. bangun ma.. Damar mohon bangun ,ma . Jangan tinggalin Damar dan adek-adek." Damar turut terisak melihat sang mama tak kunjung membuka matanya

Lalu Damar mencoba ke kamar mamanya ,berharap ada sang papa di kamar ,namun harapannya sia-sia. Ternyata papa nya tidak ada.

Damar melirik jam di dinding, sudah pukul 5 subuh. Ia bingung harus minta tolong pada siapa.

Damar melihat ponsel mamanya terkapar di meja, ia pun bergegas menekan nomor telepon papanya berharap papanya segera pulang menolong mamanya. Tapi lagi-lagi harapannya berakhir sia-sia. Sudah 7 kali panggilan ia lakukan tapi tak kunjung diangkat. Ditekannya 1 kali lagi, berharap di panggilan ke 8 ini ,papa nya akan merespon. Bila tidak juga, ia akan berhenti.

Dan benar, ternyata panggilan ke 8 ini diangkat ,tapi suara orang di seberang sana bukanlah suara papanya. Justru ini suara perempuan. Damar mengernyit bingung.

"Halo, siapa sih ganggu orang tidur pagi-pagi?" ketus perempuan di seberang telepon

"Halo, ini benar nomor telepon papa saya kan?"

"Papa? Papa gundulmu. Ini nomor telepon ayah calon anak saya. Nggak usah telepon-telepon ke sini lagi. Gangguin orang tidur aja." maki perempuan itu lalu telepon itu ditutup secara sepihak

Damar mengerang frustasi, harus minta tolong siapa. Lalu ia terfikir meminta tolong ibu temannya yang tinggal di sebelah rumah yang kebetulan seorang bidan.

.

.

.

"Tante gimana keadaan mama saya?"

"Mama kamu cuma terkejut dan kelelahan aja kok. Sama luka ini aja nanti sering-sering kamu bersihin, ya!" ujar Lulu pada Damar. Ia memang tak banyak bicara mengenai keadaan Anggi, bagaimana pun Damar masih terlalu kecil untuk memahami permasalahan orang dewasa.

"Tante pamit dulu, ya! Eh iya, kamu mau tetap sekolah atau mau izin dulu?"

"Izin dulu Tante,kan nggak ada yang jagain mama."

"Ya udah, Tante pulang dulu, ya! Nanti Tante sampein ke wali kelas kamu. Karin, Kevin jangan nakal ya! Kasian mama masih sakit. "

"Iya , tate." ujar Karin dan Kevin kompak

"Makasih,Tante." ujar Damar yang dibalas Lulu dengan sebuah senyuman.

Tak lama kemudian, akhirnya Anggi mulai sadar. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, berupaya mengumpulkan serpihan ingatan sebelum peristiwa pingsannya ia.

"Ma, mama sudah bangun?" tanya Damar saat melihat mamanya mulai membuka mata

"Astaghfirullah, jam berapa ini ,bang? Kamu kok belum siap-siap sekolah?" panik Anggi saat melihat hari sudah mulai terang, tanpa menjawab pertanyaan Damar tadi.

"Tadi Abang sudah minta tolong izinin sama tante Lulu ,ma. Mama tadi pingsan, abang nggak tega tinggalin mama sama adek." lirih Damar. "Mama kok bisa pingsan? Terus kepala mama kok berdarah?"

"Mama semalam terpleset, terus kepala mama kejedot dinding deh." bohong Anggi dengan cengiran

"Ooo...lain kali hati-hati ,ya ma! Kami panik banget tadi. Karin sampe nangis-nangis kirain mama mati." ujar Damar sambil terkekeh

Sedang asik bercanda dengan anak-anaknya, ponsel Anggi berbunyi. Ternyata yang menelfon adalah Diwangga.

"Halo, assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam." jawab Diwangga

"Ada apa mas?"

"Surat cerai kamu udah keluar. Kamu bisa ambil ke kantor jam 10 nanti."

"Hah, cepet banget mas? Kok bisa? Baru 24 jam lho?" heran Anggi. Setahu Anggi mengurus surat cerai itu lumayan lama .

Diwangga tersenyum di ujung telefon. Dia adalah pengacara handal dan terkenal, dia juga banyak koneksi, tentu bukan hal sulit hanya sekedar mengurus surat gugatan cerai. "Aku kan kemarin udah bilang, buktinya akurat alias kuat, jadi akan lebih cepat dan mudah mengurusnya. " ujar Diwangga santai , sedangkan Anggi karena tak tahu apa-apa, hanya ber'oh ria saja.

"Makasih ya, mas. Nanti jam 10 aku ke sana."

"Kamu nanti hati-hati,ya!"

"Eh, iya mas. Makasih."

.

.

.

Sesuai janji, pukul 10 Anggi telah tiba di kantor Diwangga. Ia tidak mengajak anak-anaknya, karena Damar menawarkan diri menjaga kedua adiknya di rumah.

Saat masuk ke ruangan Diwangga, pria itu langsung dikejutkan dengan perban yang melingkari kepala Anggi.

"Kepala kamu kenapa?" tanya Diwangga. " Karena suami kamu lagi?" tebaknya langsung

Anggi mendesah kasar. Tak mungkin juga ia berbohong pada orang yang membantunya untuk membebaskan diri dari jerat pernikahan menyakitkan itu.

"Ya begitulah." jawab Anggi singkat. Lalu Anggi mulai menceritakan kronologisnya pada Diwangga.

Rahang Diwangga mengetat hebat, bagaimana bisa ada lelaki sepecundang itu yang begitu tega-teganya menyakiti istri sendiri lalu meninggalkannya begitu saja pikirnya.

Andai ia ada disitu saat itu, ingin sekali ia menghajar habis-habisan Adam agar ia juga merasakan sakitnya.

Ingin ia membalas semua perlakuan Adam , tapi ia tak bisa. Bagaimana pun ia adalah penegak hukum, ia tak boleh gegabah dalam bertindak. Selain itu juga siapalah ia, ia hanya kenalan Anggi itu pun baru 2 kali bertemu.

Selesai mengambil, surat gugatan cerai, Anggi segera pergi menuju tempat ia janjian dengan seseorang yang ingin menjual rukonya.

Ruko yang terdiri atas dua lantai itu memang cukup minimalis ,namun elegan. Fasilitasnya lengkap dan terletak di pusat kota. Pemiliknya menjual dengan harga di bawah pasaran dikarenakan sedang sangat butuh uang untuk berobat anaknya.

Saat pertama kali melihat , Anggi langsung tertarik dengan ruko itu. Ia pun segera memberikan uang hasil menjual perhiasannya sebagai uang muka. Sisanya akan ia bayar bila rencananya berjalan lancar.

di rumah

"Assalamualaikum." ucap Anggi sesampainya di rumah tapi tak ada sahutan dari orang-orang yang kini sedang duduk di ruang tamu.

"Heh, dasar perempuan liar, anak ditinggalin di rumah, eh dianya keluyuran. Ibu macam apa kamu." Anggi mengangkat bahunya acuh. Tubuhnya sudah lelah jadi malas berdebat.

"Eh Bu, liat dianya cuekin ibu, dasar perempuan nggak ada sopan santun." ejek Sulis

"Hei Anggi, ibu masih bicara, mau kemana kamu?" teriak ibu

"Apaan sih bu marah-marah terus, ntar darah tinggi ibu naik lagi, lho! Nggak takut kena struk apa?" Anggi mencoba menakut-nakuti ibu mertuanya agar berhenti marah-marah nggak jelas

"Kamu mau nyumpahin ibu ,ya! Dasar menantu kurang ajar."

plakkk...

Anggi meringis karena mendapat tamparan tiba-tiba dari mertuanya.

"Kalian ini sebenarnya kenapa sih benci banget sama aku. Kalau kalian cuma mau cari ribut di rumah ini, mending keluar." ucap Anggi penuh penekanan

"Cih, dasar menantu tak tau diri sok mau usir kami dari rumah ini! Ingat rumah ini rumah anakku jadi kamu tak ada hak buat ngusir kami. Justru sebaliknya,kami yang berhak usir kamu!" teriak Bu Tatik. "Oh ya, kamu tanya kenapa kami membencimu? Kamu liat diri kamu sendiri, udah miskin, orang tua tak jelas, jangan-jangan kamu anak haram." ejek bu Tatik

'Oh ,ya! Kita lihat saja nanti siapa yang bakal terusir.' batin Anggi

"Kalau kalian memang tak menyukaiku, suruh mas Adam ceraikan aku, mudah kan!" tantang Anggi sinis

"Oh tentu, pasti dalam waktu dekat kamu akan diceraikan. Adam juga udah punya calon istri yang lebih baik dari kamu dan yang lebih utama orang tuanya jelas asal usulnya. Aku juga akan memperoleh cucu darinya." ucap Bu Tatik bangga.

Hati Anggi pilu, hanya karena ia anak panti jadi mereka dengan mudahnya menyakitinya. Bahkan secara tidak langsung mertuanya menyatakan dia tak mengakui anak-anaknya sebagai cucu. Miris memang.

Hal itu makin menguatkan tekad Anggi untuk berpisah Tak ada lagi hal yang bisa dijadikan alasan untuk ia bertahan toh anaknya saja tak diakui keluarga itu.

Malas terus berdebat, Anggi segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar si kembar. Pasti mereka ketakutan mendengar pertengkaran ibu dan neneknya pikir Anggi.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

sama2 jahat suami dan ibu nya

2024-11-20

0

Dewa Rana

Dewa Rana

kan belum sidang

2025-01-04

0

Neneng Nurlelawati

Neneng Nurlelawati

lagi lagi mertua songong datang bukannya melerai perselisihan ini malah dikompori.

2024-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch. 1.Pulang malam
3 Ch.2 Kasar
4 Ch.3 Petunjuk
5 Ch.4 Ke rumah Oma Sofi
6 Ch.5 Siapa Dinda?
7 Ch.6 Bergerak cepat
8 Ch.7 Mengalah bukan berarti kalah
9 Ch.8 Bertemu Diwangga
10 Ch.9 Kamu Jahat, mas!
11 Ch.10 Tak ada alasan untuk bertahan
12 Ch.11 Talak
13 Ch.12 Rencana Menata Masa Depan
14 Ch.13 Project Memikat Hati Janda Cantik
15 Ch.14 Cibiran Tetangga
16 Ch.15 Terusir
17 Ch.16 ANGGREK FASHION
18 Ch.17 Metamorfosis
19 Ch.18 Keributan
20 Ch.19 Karma sudah otw?
21 Ch.20 Be model
22 Ch.21 Misi Rahasia
23 Ch.22 Anggi Surprise Birthday
24 Ch.23 Izinkan
25 Ch.24 Kelebihan dan kekurangan
26 Ch.25 Angkasa Trade Center
27 Ch.26 Heboh
28 Ch.27 Shock Therapy
29 Ch.28 Shock Therapy part II
30 Ch.29 Shock Therapy part III
31 Ch.30 Emosi Adam
32 Ch.31 Bimbang
33 Ch.32 Keluarga paket komplit
34 Ch.33 Viral?
35 Ch.34 Jadi papa?
36 Ch.35 Om Papa Angga
37 Ch.36 Trio Bocil Mak Comblang
38 Ch.37 Nikah donk biar jadi muhrim
39 Ch. 38 Jangan pergi, please!
40 Ch.39 Hanya Kamu
41 Ch.40 Otw Dating
42 Ch.41 Sosok dalam mimpi
43 Ch.42 Pancaran kebahagiaan
44 Ch.43 Cemburu?
45 Ch.44 Buanglah Mantan pada Tempatnya
46 Ch.45 Teka teki Diwangga
47 Ch.46 Kasih sayang seorang ibu
48 Ch.47 Nikah dulu, baru kawin
49 Ch.48 Kedatangan Adam
50 Ch.49 Kedatangan Adam part II
51 Ch.50 Kedatangan Adam part III
52 Ch.51 Si kembar sakit
53 Ch.52 Gangguan Kecemasan
54 Ch.53 Cemburu ? part II
55 Ch.54 Anggi cemburu
56 Ch. 55 Poor Adam
57 Ch. 56 Serangan dadakan
58 Ch.57 Poor Adam II
59 Ch. 58 Inikah rasanya ...
60 Ch.59 Saudara kembar?
61 Ch.60 Story
62 Ch.61 Luna meet Lian
63 Ch.62 Terpesona
64 Ch.63 Lelaki Idaman.
65 Ch.64 Jangan sampai ketulah sendiri
66 Ch.65 Kesempatan?
67 Ch.66 Ego Lea
68 Ch.67 Sayang
69 Ch.68 Kebahagiaan sederhana
70 Ch.69 Kebahagiaan sederhana II
71 Ch.70 Wanita tua congkak
72 Ch.71 Shock Therapy again
73 Ch.72 Geram
74 Ch.73 Amarah Aglian
75 Ch.74 Rencana Aglian dan Diwangga
76 Ch.75 Kado terindah
77 Ch.76 Air mata kebahagiaan
78 Ch.77 Air Mata Kebahagiaan II
79 Ch.78 Indah pada Waktunya
80 Ch.79 Kehebohan
81 Ch.80 Kedatangan Adam (Lagi)
82 Ch.81 Dipingit
83 Ch.82 Undangan
84 Ch.83 Akad Nikah
85 Ch.84 Siapakah gerangan ?
86 Ch.85 Big Surprise I
87 Ch. 86 Big Surprise II
88 Ch.87 DOWN
89 Ch.88 Karma
90 Ch.89 Hopeless
91 Ch.90 Sepenggal kisah masa lalu
92 Ch.91 Menjadi papa yang baik
93 Ch.92 Penyatuan Cinta
94 Ch.93 Hukuman
95 Ch.94 Pilihan
96 Ch.95 Dendam Lea
97 Ch.96 Kerasukan Setan M e s u m
98 Ch.97 Penyesalan Sulis dan Anton
99 Ch.98 Penyesalan Adam
100 Ch.99 Sempurna
101 Ch.100 Menemui Bu Tatik
102 Ch.101 Trapped
103 Ch.102 Poor Lea
104 Ch.103 Definisi memaafkan bagi Anggi
105 Ch.104 Je t'aime , Te quiero, ich liebe dich, I love you
106 Ch.105 (S2) CEO KEPO MODE ON
107 Ch.106 (S2) Tersenyum dalam diam
108 Ch.107 (S2) Maafkan aku Lian
109 Ch.108 (S2) Story' of Stefani
110 Ch.109 (S2) Aku Menyayangimu
111 Ch.110 (S2) Bali
112 Ch.111 (S2) Story WhatsApp
113 Ch.112 (S2) Ketemu
114 Ch.113 (S2) Jatuh cinta setiap hari
115 Ch.114 (S2) Friend with benefit
116 Ch.115 (S2) Otw Bali
117 Ch. 116 (S2) Fallin love ?
118 Ch.117 (S2) Aman dan Terkendali
119 Ch.118 (S2) Cakep Pake Formalin
120 Ch.119 (S2) Lian vs Robi
121 Ch.120 (S2) Sahabat terbaik
122 Ch.121 (S2) She's mine
123 Ch.122 (S2) Good Night , Sleep Tight
124 Ch.123 (S2) Saat Hati dan Otak Tak Sejalan
125 Ch.124 (S2) Langit Jelita yang runtuh
126 Ch.125 (S2) Bertahanlah, Stefani!
127 Ch.126 (S2) Ada yang lagi jatuh cinta
128 Ch.127 (S2) Cafe
129 Ch.128 (S2) Yuk kita kencan!
130 Ch.129 (S2) Panik
131 Ch.130 (S2) Sayang anak
132 Ch. 131 (S2) May, I Kiss You, Na?
133 Ch. 132 (S2) Na, I Love You.
134 Ch.133 (S2) Lamaran secara tidak langsung
135 Ch.134 (S2) Mas Kangen
136 Ch 135 (S2) Keputusan
137 Ch.136 (S2) Niat Buruk
138 Ch. 137 (S2) Kecewa
139 Ch.138 (S2) Cara Menyembuhkan Trauma ala Lian
140 Ch.139 (S2) Jelita & Azam
141 Ch.140 (S2) otw akad
142 Ch.141 (S2) Akad
143 Ch.142 (S2) Akhir seorang Melani
144 Ch.143 (S2) Kepulangan Stefani
145 Ch.144 (S2) Love you more
146 Ch.145 (S2) Jalan-jalan
147 Ch.146 (S2) Iba
148 Ch.147 (S2) Sindrom Kehamilan Simpatik?
149 Ch.148 (S2) Luna's Story
150 Ch.149 (S2) Sudah jadi suami istri
151 Ch.150 (S2) Meet Adinda
152 Ch.151 (S2) Luciana Calista
153 Ch.152 (S2) Pengakuan Kentaro I
154 Ch.153 (S2) Pengakuan Kentaro II
155 Ch.154 (S2) Luciana aka Luna
156 Ch.155 (S2) Risau
157 Ch.156 (S2) Berkunjung ke Panti
158 Ch.157 (S2) Rencana Tersembunyi Aglian
159 Ch.158 (S2) Peringatan Kecil
160 Ch.159 (S2) Erika & Azam
161 Ch.160 (S2) Mission
162 Ch.161 (S2) Bertahanlah!
163 Ch.162 (S2) Raut Kemarahan Aglian
164 Ch.163 (S2) Beraksi
165 Ch.164 (S2) Penguasa baru Indomarco
166 Ch.165 (S2) Pak Tua Kurang Ajar
167 Ch.166 (S2) No judul
168 Ch.167 (S2) Janji Aglian
169 Ch.168 (S2) Menemui Luna
170 Ch 169 (S2) Pembalasan Aglian
171 Ch 170 (S2) Ditikung?
172 Ch.171 (S2) pernyataan cinta Azam?
173 Ch.172 (S2) Yes, I Do
174 Ch.173 (S2) Musim nikah atau musim kawin?
175 Ch.174 Suala dedek bayi
176 Ch.175 (S2) ke Angkasa Grup
177 Ch.176 (S2) Kerokan
178 Ch.177 (S2) Safa
179 Ch.178 (S2) Lowongan istri kedua?
180 Ch.179 (S2) Perkenalan anti mainstream
181 Ch.180 (S2) Calon mami dan papi
182 Ch.181 (S2) Misi Perjodohan
183 Ch.182 (S2) Rumah Makan Padang
184 Ch.183 (S2) Misi Pendekatan
185 Ch.184 (S2) Jangan mudah GR
186 Ch.185 (S2) Pulang sendiri lagi
187 Ch.186 (S2) Membentengi Diri
188 Ch.187 (S2) Kepikiran
189 Ch.188 (S2) Pertemuan Si Emak dan Safa
190 Ch.189 (S2) Romantisnya anak Emak
191 Ch.190 (S2) Mungkin ini yang dinamakan jodoh
192 Ch.191 (S2) Gerak Cepat
193 Ch.192 (S2) Safa pergi?
194 Ch.193 (S2) Emak sakit ???
195 Ch.194 (S2) Safa, tunggu Abang!
196 Ch.195 (S2) Will you marry me?
197 Ch.196 (S2) Kejutan dan Lamaran spesial
198 Ch.197 (S2) Lamaran ala Robi
199 Ch.198 (S2) Si emak bikin kaget
200 Ch.199 (S2) Belajar Adegan Kissing
201 Ch.200 (S2) Resepsi kejutan
202 Ch.201 (S2) Pernikahan dadakan
203 Ch.202 (S2) Calon cucu on the way
204 Ch.203 (S2) dedeknya udah mau lahir
205 Ch.204 (S2) Anggi melahirkan
206 Ch.204 (S2) Melewati masa kritis
207 Ch.205 (S2) Bahagia
208 Ch. 206 (S2) End of happiness
209 Promosi novel baru
210 Novel Baru
211 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Prolog
2
Ch. 1.Pulang malam
3
Ch.2 Kasar
4
Ch.3 Petunjuk
5
Ch.4 Ke rumah Oma Sofi
6
Ch.5 Siapa Dinda?
7
Ch.6 Bergerak cepat
8
Ch.7 Mengalah bukan berarti kalah
9
Ch.8 Bertemu Diwangga
10
Ch.9 Kamu Jahat, mas!
11
Ch.10 Tak ada alasan untuk bertahan
12
Ch.11 Talak
13
Ch.12 Rencana Menata Masa Depan
14
Ch.13 Project Memikat Hati Janda Cantik
15
Ch.14 Cibiran Tetangga
16
Ch.15 Terusir
17
Ch.16 ANGGREK FASHION
18
Ch.17 Metamorfosis
19
Ch.18 Keributan
20
Ch.19 Karma sudah otw?
21
Ch.20 Be model
22
Ch.21 Misi Rahasia
23
Ch.22 Anggi Surprise Birthday
24
Ch.23 Izinkan
25
Ch.24 Kelebihan dan kekurangan
26
Ch.25 Angkasa Trade Center
27
Ch.26 Heboh
28
Ch.27 Shock Therapy
29
Ch.28 Shock Therapy part II
30
Ch.29 Shock Therapy part III
31
Ch.30 Emosi Adam
32
Ch.31 Bimbang
33
Ch.32 Keluarga paket komplit
34
Ch.33 Viral?
35
Ch.34 Jadi papa?
36
Ch.35 Om Papa Angga
37
Ch.36 Trio Bocil Mak Comblang
38
Ch.37 Nikah donk biar jadi muhrim
39
Ch. 38 Jangan pergi, please!
40
Ch.39 Hanya Kamu
41
Ch.40 Otw Dating
42
Ch.41 Sosok dalam mimpi
43
Ch.42 Pancaran kebahagiaan
44
Ch.43 Cemburu?
45
Ch.44 Buanglah Mantan pada Tempatnya
46
Ch.45 Teka teki Diwangga
47
Ch.46 Kasih sayang seorang ibu
48
Ch.47 Nikah dulu, baru kawin
49
Ch.48 Kedatangan Adam
50
Ch.49 Kedatangan Adam part II
51
Ch.50 Kedatangan Adam part III
52
Ch.51 Si kembar sakit
53
Ch.52 Gangguan Kecemasan
54
Ch.53 Cemburu ? part II
55
Ch.54 Anggi cemburu
56
Ch. 55 Poor Adam
57
Ch. 56 Serangan dadakan
58
Ch.57 Poor Adam II
59
Ch. 58 Inikah rasanya ...
60
Ch.59 Saudara kembar?
61
Ch.60 Story
62
Ch.61 Luna meet Lian
63
Ch.62 Terpesona
64
Ch.63 Lelaki Idaman.
65
Ch.64 Jangan sampai ketulah sendiri
66
Ch.65 Kesempatan?
67
Ch.66 Ego Lea
68
Ch.67 Sayang
69
Ch.68 Kebahagiaan sederhana
70
Ch.69 Kebahagiaan sederhana II
71
Ch.70 Wanita tua congkak
72
Ch.71 Shock Therapy again
73
Ch.72 Geram
74
Ch.73 Amarah Aglian
75
Ch.74 Rencana Aglian dan Diwangga
76
Ch.75 Kado terindah
77
Ch.76 Air mata kebahagiaan
78
Ch.77 Air Mata Kebahagiaan II
79
Ch.78 Indah pada Waktunya
80
Ch.79 Kehebohan
81
Ch.80 Kedatangan Adam (Lagi)
82
Ch.81 Dipingit
83
Ch.82 Undangan
84
Ch.83 Akad Nikah
85
Ch.84 Siapakah gerangan ?
86
Ch.85 Big Surprise I
87
Ch. 86 Big Surprise II
88
Ch.87 DOWN
89
Ch.88 Karma
90
Ch.89 Hopeless
91
Ch.90 Sepenggal kisah masa lalu
92
Ch.91 Menjadi papa yang baik
93
Ch.92 Penyatuan Cinta
94
Ch.93 Hukuman
95
Ch.94 Pilihan
96
Ch.95 Dendam Lea
97
Ch.96 Kerasukan Setan M e s u m
98
Ch.97 Penyesalan Sulis dan Anton
99
Ch.98 Penyesalan Adam
100
Ch.99 Sempurna
101
Ch.100 Menemui Bu Tatik
102
Ch.101 Trapped
103
Ch.102 Poor Lea
104
Ch.103 Definisi memaafkan bagi Anggi
105
Ch.104 Je t'aime , Te quiero, ich liebe dich, I love you
106
Ch.105 (S2) CEO KEPO MODE ON
107
Ch.106 (S2) Tersenyum dalam diam
108
Ch.107 (S2) Maafkan aku Lian
109
Ch.108 (S2) Story' of Stefani
110
Ch.109 (S2) Aku Menyayangimu
111
Ch.110 (S2) Bali
112
Ch.111 (S2) Story WhatsApp
113
Ch.112 (S2) Ketemu
114
Ch.113 (S2) Jatuh cinta setiap hari
115
Ch.114 (S2) Friend with benefit
116
Ch.115 (S2) Otw Bali
117
Ch. 116 (S2) Fallin love ?
118
Ch.117 (S2) Aman dan Terkendali
119
Ch.118 (S2) Cakep Pake Formalin
120
Ch.119 (S2) Lian vs Robi
121
Ch.120 (S2) Sahabat terbaik
122
Ch.121 (S2) She's mine
123
Ch.122 (S2) Good Night , Sleep Tight
124
Ch.123 (S2) Saat Hati dan Otak Tak Sejalan
125
Ch.124 (S2) Langit Jelita yang runtuh
126
Ch.125 (S2) Bertahanlah, Stefani!
127
Ch.126 (S2) Ada yang lagi jatuh cinta
128
Ch.127 (S2) Cafe
129
Ch.128 (S2) Yuk kita kencan!
130
Ch.129 (S2) Panik
131
Ch.130 (S2) Sayang anak
132
Ch. 131 (S2) May, I Kiss You, Na?
133
Ch. 132 (S2) Na, I Love You.
134
Ch.133 (S2) Lamaran secara tidak langsung
135
Ch.134 (S2) Mas Kangen
136
Ch 135 (S2) Keputusan
137
Ch.136 (S2) Niat Buruk
138
Ch. 137 (S2) Kecewa
139
Ch.138 (S2) Cara Menyembuhkan Trauma ala Lian
140
Ch.139 (S2) Jelita & Azam
141
Ch.140 (S2) otw akad
142
Ch.141 (S2) Akad
143
Ch.142 (S2) Akhir seorang Melani
144
Ch.143 (S2) Kepulangan Stefani
145
Ch.144 (S2) Love you more
146
Ch.145 (S2) Jalan-jalan
147
Ch.146 (S2) Iba
148
Ch.147 (S2) Sindrom Kehamilan Simpatik?
149
Ch.148 (S2) Luna's Story
150
Ch.149 (S2) Sudah jadi suami istri
151
Ch.150 (S2) Meet Adinda
152
Ch.151 (S2) Luciana Calista
153
Ch.152 (S2) Pengakuan Kentaro I
154
Ch.153 (S2) Pengakuan Kentaro II
155
Ch.154 (S2) Luciana aka Luna
156
Ch.155 (S2) Risau
157
Ch.156 (S2) Berkunjung ke Panti
158
Ch.157 (S2) Rencana Tersembunyi Aglian
159
Ch.158 (S2) Peringatan Kecil
160
Ch.159 (S2) Erika & Azam
161
Ch.160 (S2) Mission
162
Ch.161 (S2) Bertahanlah!
163
Ch.162 (S2) Raut Kemarahan Aglian
164
Ch.163 (S2) Beraksi
165
Ch.164 (S2) Penguasa baru Indomarco
166
Ch.165 (S2) Pak Tua Kurang Ajar
167
Ch.166 (S2) No judul
168
Ch.167 (S2) Janji Aglian
169
Ch.168 (S2) Menemui Luna
170
Ch 169 (S2) Pembalasan Aglian
171
Ch 170 (S2) Ditikung?
172
Ch.171 (S2) pernyataan cinta Azam?
173
Ch.172 (S2) Yes, I Do
174
Ch.173 (S2) Musim nikah atau musim kawin?
175
Ch.174 Suala dedek bayi
176
Ch.175 (S2) ke Angkasa Grup
177
Ch.176 (S2) Kerokan
178
Ch.177 (S2) Safa
179
Ch.178 (S2) Lowongan istri kedua?
180
Ch.179 (S2) Perkenalan anti mainstream
181
Ch.180 (S2) Calon mami dan papi
182
Ch.181 (S2) Misi Perjodohan
183
Ch.182 (S2) Rumah Makan Padang
184
Ch.183 (S2) Misi Pendekatan
185
Ch.184 (S2) Jangan mudah GR
186
Ch.185 (S2) Pulang sendiri lagi
187
Ch.186 (S2) Membentengi Diri
188
Ch.187 (S2) Kepikiran
189
Ch.188 (S2) Pertemuan Si Emak dan Safa
190
Ch.189 (S2) Romantisnya anak Emak
191
Ch.190 (S2) Mungkin ini yang dinamakan jodoh
192
Ch.191 (S2) Gerak Cepat
193
Ch.192 (S2) Safa pergi?
194
Ch.193 (S2) Emak sakit ???
195
Ch.194 (S2) Safa, tunggu Abang!
196
Ch.195 (S2) Will you marry me?
197
Ch.196 (S2) Kejutan dan Lamaran spesial
198
Ch.197 (S2) Lamaran ala Robi
199
Ch.198 (S2) Si emak bikin kaget
200
Ch.199 (S2) Belajar Adegan Kissing
201
Ch.200 (S2) Resepsi kejutan
202
Ch.201 (S2) Pernikahan dadakan
203
Ch.202 (S2) Calon cucu on the way
204
Ch.203 (S2) dedeknya udah mau lahir
205
Ch.204 (S2) Anggi melahirkan
206
Ch.204 (S2) Melewati masa kritis
207
Ch.205 (S2) Bahagia
208
Ch. 206 (S2) End of happiness
209
Promosi novel baru
210
Novel Baru
211
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!