...PERINGATAN!!!...
...CERITA INI MENGANDUNG MUATAN DEWASA...
...SEPERTI KEKERASAN, KONSUMSI MINUMAN KERAS, DUNIA MALAM, DLL.....
...HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!...
...||...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...~×~...
...SELAMAT MEMBACA KISAH KELAM...
...~×~...
..."Ketika suatu hari kau telah mendapatkan mimpimu yakinlah bahwa Aku pernah menjadi bagian dari itu."...
...~×~...
SEORANG gadis kecil berusia tujuh tahun dengan rambut hitam panjang itu seolah sedang melayang di udara, tak peduli akan dunia nyata.
Menari-nari di tengah keramaian Kota bukanlah hal yang aneh atau memalukan baginya.
Karena prinsip hidupnya yang menarik membuat gadis berdarah Inggris itu selalu merasa nyaman ketika dirinya menari tanpa memperdulikan tatapan aneh para pejalan kaki yang kebetulan lewat atau para pegawai kantor yang sibuk berlalu lalang untuk mencari makan siang.
Suara desas desus seseorang yang melewatinya, ejek demi ejekan yang dilontarkan oleh para pejalan kaki atau para pegawai kantor yang melewatinya tak membuat gadis itu berhenti dan malah melanjutkan tariannya dengan begitu cepat dan lentur seolah dirinya sedang dalam sebuah pertunjukan besar dan banyak seseorang yang rela mengeluarkan uang untuk membayar tiket agar dapat menonton dirinya menari.
Gadis cantik itu tidak peduli lagi dengan bisikan-bisikan seseorang yang menggosipkan dirinya bahkan gadis itu menerimanya dengan lapang dada dan tanpa rasa tersinggung sama sekali.
Karena usianya yang masih sangat belia membuat dirinya tidak memperdulikan hal itu.
Hujan yang mengguyur Kota London membuatnya semakin tak terkendali, suara klakson kendaraan yang berlalu lalang seolah itu hanyalah sebatas hembusan angin yang berlalu.
Ditengah kesibukannya menari dan menikmati air hujan di jalanan tanpa membuatnya menoleh kearah orang-orang yang sedang meneriakkan dirinya agar tidak menari ditengah hujan seperti saat ini.
Lalu, tiba-tiba saja seseorang menarik paksa tangannya dan membuat gadis berambut hitam itu terjatuh dan terlempar ke tengah jalan raya yang kebetulan terdapat sebuah mobil hitam dengan kecepatan tinggi melaju dengan sangat cepat sehingga membuat gadis itu terhempas ke sisi jalan yang berlawanan sehingga membuatnya terjatuh dan tidak sadarkan diri.
"ASTAGA!"
Mimpi itu kembali dan membuat malamnya kembali kacau, bayangan gadis kecil yang terhempas ke sisi jalan terus saja menghantuinya.
Entah apakah gadis itu masih bernyawa atau tidak selalu memenuhi pikirannya.
Entah sudah berapa lama dirinya mencari gadis itu, sudah beberapa tahun Ethan mencari gadis itu tetapi hasilnya nihil.
Mungkin saat ini gadis itu sudah dewasa karena kejadian itu sudah sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Keringat dingin mengucur deras di pelipisnya sekujur tubuhnya seolah kaku ketika kembali mendapatkan mimpi buruk itu.
Rasa bersalahnya kian menjalar ke bagian paling penting dalam kehidupannya.
Pria itu mencoba untuk menenangkan pikirannya dan meminum obat dan air mineral yang berada di atas nakas.
"Brengsek!" Umpatnya.
Kemudian memilih untuk menenangkan otot-ototnya yang kaku dengan air hangat dan memutuskan untuk berendam di atas bathtub untuk beberapa saat sampai otot-ototnya kembali merasa rileks.
"Sampai kapan gue harus kaya gini Tuhaaaaan? Aaaagh!."
...~×~...
Sementara disisi lain seorang gadis cantik sedang duduk di bangku yang disediakan oleh pihak perpustakaan yang berada di Kota membuat gadis cantik itu terlihat manis jika sedang fokus dengan buku yang sedang dibacanya.
Tak lupa pula kesan anggun yang terlihat ketika gadis itu duduk dengan tegak dan tidak membungkuk serta setelan sekolah yang masih melekat pada tubuhnya memberikan kesan manis pada gadis itu.
Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan baginya karena harus melakukan banyak hal.
Mengerjakan tugas yang begitu menumpuk, diceramahi oleh guru karena nilainya yang anjlok, dan kabar menyakitkannya dari saudara kembarnya yang belum juga mendapatkan kabar baik.
Hari-hari berikutnya tidak ada bedanya mungkin hanya ada satu hal yang berbeda.
Dirinya berangkat ke sekolahnya dengan duduk di kursi penumpang dengan pengemudi yang tak asing baginya.
Claudia Sivaya gadis berdarah dingin keturunan Inggris itu selalu diam tak pernah ada banyak kata yang diucapkannya mungkin hanya ada beberapa kata saja dalam sehari.
Hidupnya terlalu monoton karena hanya berdiam diri di perpustakaan sampai berjam-jam lamanya dan itu dirinya lakukan hampir setiap hari terkecuali jika dirinya bertemu dengan seseorang yang akan membuatnya lupa dengan buku-buku itu.
"Pak antar saya ke Perpustakaan kota." Ucap Claudia kepada pak supir kemudian ia langsung membuka Mac book miliknya dan mengetikkan beberapa kalimat.
Claudia memang sudah menyukai dunia literasi sejak lama namun ia hanya menyimpan naskahnya di dalam flashdisk tanpa pernah mempublikasikan hasil karyanya karena memang tidak adanya rasa percaya diri yang kuat.
Ting..
Terdengar notifikasi dari ponsel yang ada di sampingnya dan terlihat dilayar dengan jelas nama laki-laki yang selalu menganggu dirinya.
From : Ethan
Cla nanti malam Free?
Claudia malas untuk membalas pesan tersebut kemudian ia langsung mematikan ponselnya karena saat ini dirinya hanya ingin tenang dari berbagai hal.
Claudia menuliskan beberapa kalimat yang cukup menyayat hatinya.
...Jika suatu hari Aku berhasil jatuh cinta, apakah mungkin perasaan itu tidak akan menghalangiku untuk melakukan sesuatu?...
...Rasanya jika benar jatuh cinta itu indah, lantas seperti apa sakitnya patah hati karena cinta?...
...Mungkinkah beberapa pilihan bunuh diri seperti di televisi itu akan menjadi saran bagi yang membutuhkan ketenangan?...
...Entahlah kali ini Aku lebih memilih untuk tidak jatuh cinta karena memang terlalu banyak manusia bodoh karena cinta....
"Non sudah sampai." Ucap Pak Supir ketika sudah sampai di depan perpustakaan kota.
Claudia pun langsung turun dan masuk ke dalam perpustakaan, karena hanya di sinilah ia bisa menemukan tenang yang sebenarnya.
"Hai Cla tumben hari Sabtu ke sini." Sapa salah satu penjaga perpustakaan.
Claudia yang merasa dirinya diajak bicara hanya bisa tersenyum simpul dan membalas beberapa kalimat singkat.
"Hmm, lagi pengen tenang." Balas Claudia kemudian langsung beranjak ke beberapa buku yang berada di rak sebelah kiri.
Ada banyak sekali buku yang sudah ia baca di Perpustakaan ini, apalagi jika hari weekend ia akan berada seharian di perpustakaan bahkan dirinya bisa tidak makan hanya karena sedang ingin membaca.
Claudia menyuruh Pak Supir untuk tidak menunggunya karena mungkin dirinya akan lama apalagi sekarang baru jam 1 siang sedangkan perpustakaan akan tutup jam 5 sore.
Claudia duduk di samping jendela sambil matanya terus menatap lembaran buku yang ia baca sedangkan tangannya sibuk membalikkan halaman buku. Mungkin banyak orang yang menyangka hidup Claudia terlalu monoton namun baginya ini adalah healing terbaiknya.
...~×~...
...TERIMAKASIH TELAH MEMBACA KISAH KELAM...
...Don't forget to vote, Comment and share link nya ke temen-temen kalian...
...And...
...I hope you enjoy reading this story :)...
...Love u guys 😘...
...Sampai jumpa di next episode bye 😉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
xxxraen
suka deh sama alurnya
2022-04-30
2
Lukman Hakim
Suka bgtt sama ceritanya
2021-08-20
3
Yraeni_
Semoga suka sama ceritanya ❤️
with love @author
2021-04-12
2