05

Karna Dafa masih tertidur Hafiza memutuskan berkeliling di rumah itu sendiri segala penjuru sudah dia temui tapi tidak ada yg menyapa nya entah lah kenapa mereka seperti itu.Hafiza berdiri di depan foto seseorang itu foto Rafa tapi wanita itu siapa Hafiza tidak melihat nya di rumah setelah tinggal di rumah Wilson

"Hafiza ngapain"ucap bunda membuat Hafiza kaget

"Ngak bun cuman melihat lihat sekitar aja"ucap Hafiza

"Ohh ya bun kok wanita ini Hafiza ngak pernah lihat di rumah ini"ucap Hafiza menunjuk foto wanita di samping Rafa

"Ohh itu mantan istri nya Rafa"ucap nya

"Kak Rafa pernah nikah"ucap Hafiza kaget

"Iya Rafa sangat mencintai Niken setelah mereka menjalin pernikahan selamat 6 bulan tiba-tiba dia mintak pisah"jelas bunda

"Udah lama ya bun pisah nya"ucap Hafiza bertanya

"Iya hampir 6 tahun wanita ini juga ada di kota ini "ucap bunda tersenyum

"Alasan Niken pisah dia bilang Rafa ngak bisa kasih anak jadi dengan terpaksa Rafa menceraikan nya tidak tertarik lagi sama perempuan"ucap bunda menjelaskan Hafiza hanya menyimak saja

🌙🌙🌙

Setelah makan malam Dafa kembali memangku laptop nya dari tadi dia menunggu Hafiza untuk memijat nya karna badannya pegal tapi Hafiza tidak kelihatan membuat Dafa geram

"Bunda istirahat ya "ucap Hafiza membantu Fatma berbaring

"Bentar saja temani bunda tidur"ucap nya penuh harap

"Tapi bun mas Dafa bagaimana"ucap Hafiza

"Bunda udah suruh Rafa nemani Dafa kamu temani bunda tidur nya"ucap bunda memegang tangan Hafiza

"Temani lah bunda papa tinggal dulu melihat Dafa"ucap papa tersenyum lalu pergi dengan terpaksa Hafiza menemani bunda nya

"Sini baringan"ucap bunda Hafiza naik ke kasur dan bunda segera memeluk Hafiza mengusap kepala Hafiza

"Kenapa kakak yg di sini wanita bodoh itu mana"ucap Dafa tanpa melihat kakak nya

"Nemani bunda sementara aku yg nungguin kamu"ucap Rafa santai duduk di sofa

"Bunda aneh deh Daf"ucap Rafa menceritakan kejadian saat bunda nya bertemu dengan Hafiza

"Adinda siapa"ucap Dafa ikut berfikir

"Ngak tau tapi coba ingat bukan nya nama istri mu Hafiza Alice Adinda"ucap Rafa curiga

"Iya sih ngak mungkin kan cewek bodoh itu adik kita kapan itu terjadi"ucap Dafa menebak membuat dia dapat lemparan bantal dari sang kakak

"Ngak lah papa pasti mencegah pernikahan kalian jika Hafiza beneran adik kita"ucap Rafa

"Dasar bodoh"ucap Rafa lagi membuat Dafa membalas melempar bantal

"Terus siapa Adinda itu "ucap Dafa penasaran

"Sepertinya orang tua kita menyembunyikan rahasia deh"ucap Rafa

"Entah lah kenapa harus menyembunyikan nya"ucap Dafa

"Hafiza baik kan memperlakukan mu"ucap Rafa membuat Dafa terkekeh

"Aku ngak biarin dia istirahat sebentar aku selalu membuat nya kesal dan aku selalu menyuruh nya menyiapkan segala nya"ucap Dafa

"Hargai selagi ada jangan mewek jika hal berharga itu nanti hilang"ucap Rafa serius

"Apa kau berpidato pada ku"ucap Dafa sinis

"Awas jika nanti kau jatuh cinta pada Hafiza terus Hafiza ngak tahan dengan kelakuan mu mintak cerai awas kau mewek"ucap Rafa santai

"Itu ngak akan terjadi aku tidak akan jatuh cinta pada nya"ucap Dafa santai

"Hati-hati dengan lidah tak bertulang mu Hafiza cantik apa lagi kelihatan dia baik banget "ucap Rafa tersenyum

"Awas kakak kecantol sama istri ku itu ngak boleh meski aku ngak menyukai nya ngak boleh nikung adik sendiri"ucap Dafa serius membuat Rafa tertawa terbahak bahak

"Waw apa itu bentuk kecemburuan"ucap Rafa mengejek

"Sialan aku ngak cemburu "ucap Dafa kesal melempar bantal nya kesal

###

🌞🌞🌞

Semalam Hafiza tidur bersama bunda tapi saat bangun Hafiza segera membantu Dafa tentu dengan omelan menyebalkan milik Dafa.Mereka lagi berjemur di luar rumah

"Udah selesai"ucap Dafa,Hafiza membantu mendorong kursi roda Dafa

"Aku pegel berbaring dan duduk terus bantu aku mau berdiri sebentar"ucap Dafa menghentikan langkah Hafiza

"Boleh hati-hati mas"ucap Hafiza menghadap Dafa

"Tapi aku ragu dengan badan kecil mu ini"ucap Dafa memindai Hafiza

"Yakin aja mas pasti bisa"ucap Hafiza tersenyum Dafa memegang tangan Hafiza mulai berdiri karna Hafiza sedikit ragu memeluk Dafa membuat Dafa yg memeluk nya meletakkan tangan Hafiza di pinggang nya

"Kau sendiri yg bilang bodoh aku suami mu kenapa kayak jijik banget megang nya"ucap Dafa tajam

"Ngak gitu mas Hafiza tidak terbiasa bersentuh dengan laki-laki selain ayah Hafiza ngak pernah di pegang laki-laki selain ayah"ucap Hafiza gugup

"Alesan aja"ucap Dafa membuat Hafiza menghembuskan nafasnya dengan kasar .Hafiza tersetak kaget saat Dafa memegang kaki nya untuk menginjak kaki Hafiza sungguh mereka sangat dekat bahkan menempel jantung Hafiza berdegup dengan kencang

"Biar kaki ku ikut bergerak"ucap Dafa dan Dafa bisa merasa jika Hafiza gugup perlahan Hafiza melangkah otomatis kaki Dafa ikut bergerak

"Sial kenapa aroma si bodoh ini harum banget apa lagi dengan seperti ini membuat ku harus menahan rasa ini"batin Dafa

"Mas kita terlalu jauh melangkah"ucap Hafiza dia tak bisa menahan berat nya tubuh Dafa membuat dia oleng dan terjatuh dan Hafiza harus menahan sakit punggung nya terbentur sedang kan Dafa melihat Hafiza malah tertawa

"Lihat tubuh kecil mu aku telan"ucap Dafa tertawa lucu ya Hafiza di bawah tubuh Dafa tidak kelihatan

"Sepertinya jika aku sembuh aku harus mencari dokter gizi biar tubuh mu besar ngak aku telan"ucap Dafa mengejek

"Mas Hafiza susah nafas "ucap Hafiza malu

"Aku pun tak bisa bergerak kau lupa aku ini lumpuh"ucap Dafa kesal

"Hafiza juga ngak bisa gerak badan mas Dafa berat banget"ucap Hafiza

"Aku coba"ucap Dafa menunjang tangan nya

"Cepat menyingkir di bawah ku"ucap Dafa,Hafiza mengerakkan tubuh nya dengan badan kecil nya lolos seperti tikus yg di terkam kucing setelah itu Hafiza mengambil kursi roda dan membantu Dafa berdiri

Dafa melirik Hafiza yg lagi sholat dia mulai memikirkan sesuatu hati kecil Dafa selama ini terkubur merasa kasihan jika dia memanfaatkan bahkan menyiksa Hafiza padahal Dafa tak pernah mengampuni lawan nya Dafa menunggu Hafiza selesai sebelum itu dia membuka laptop nya

"Hei bisa kemari"ucap Dafa melirik Hafiza sudah selesai

"Bentar mas"ucap Hafiza mendekat

"Aku rasa kau baik hanya saja aku malas melihat wajah jelek mu"ucap Dafa menarik Hafiza duduk di samping nya Hafiza menunduk

"Dengar aku tak bermaksud berbuat jahat pada mu lagian kita tak saling mencintai jadi setelah sembuh kita akan berpisah"ucap Dafa serius tidak lupa menceritakan jika itu semua rencana nya Hafiza menatap Dafa serius

"Kenapa mas Dafa tega padahal Hafiza rela merawat mas Dafa sebagai pasein tidak perlu dengan menjebak Hafiza dan harus jadi seperti ini"ucap Hafiza menunduk

"Hafiza tau Hafiza tidak lah baik tidak lah sempurna tapi sungguh Hafiza tak pernah bersentuh langsung dengan lawan jenis selain ayah Hafiza mau menjaga diri untuk suami Hafiza dan Hafiza berharap menikah sekali seumur hidup"ucap Hafiza pelan Dafa jadi serba salah

"Oke kita jalani hidup masing-masing kita akan membagi waktu untuk kewajiban kita tersendiri"ucap Dafa jadi dia kasihan dengan Hafiza yg harus terjebak oleh nya

"Aku ini Dafa Alexsander Wilson aku tidak suka di atur tidak suka di bantah dan kau harus tau siapa itu Dafa Alexsander Wison"ucap Dafa serius

"Fiza ngak tau siapa itu Dafa Aleksander Wilson yg Hafiza tau sekarang ini suami Hafiza mas Dafa"ucap Hafiza gemetar

"Sudah lah lagian aku tak pernah menyukai mu sama sekali ini perjanjian yg harus kau patuhi dan setujui"ucap Dafa memberi kan surat nya Hafiza mengambil nya dan berlalu ke kamar kecil nya

Dafa mengizinkan Hafiza bekerja tapi dia harus mengurus Dafa sebelum nya dia harus mematuhi apa yg di bilang Dafa .Hafiza menatap kertas yg banyak perjanjian itu Hafiza berbaring berpikir apa yg harus dia lakukan setelah itu nanti nya, rumah tangga nya meski baru beberapa hari menikah belum ada rasa tapi Hafiza berharap mereka akan hidup selama nya sampai maut memisahkan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***