Dafa tidak membiarkan Hafiza pergi bahkan makan saja Hafiza yg mengambil kan nya dan menunggu Dafa makan tentu Hafiza merawat suaminya dengan teliti.Ayah dan mama nya juga berkunjung untuk perpisahan karna mereka tidak turun jadi ayah dan mama datang ke dalam kamar Dafa
Cklek
"Hafiza"ucap mama mendengar itu Hafiza menatap mama nya
"Iya ma"ucap Hafiza berdiri mama nya segera memeluk Hafiza
"Kalian di sini"ucap Hafiza mencium punggung ayah nya
"Iya mama kamu membawa barang kamu"ucap ayah menatap Dafa yg juga menatap nya
"Benaran tuh kaki patah"ucap ayah seakan tak percaya Dafa tersinggung ayah mertua nya bertanya seperti itu dia kesal
"Iya yah "ucap Hafiza tersenyum
"Tapi bisa jalan lagi kok asal di rawat dengan baik dan sering di latih hanya saja butuh waktu"ucap Hafiza menjelaskan
"Kau aja ngak pernah ngurus ayah sampai seperti itu lah ini"ucap ayah sedikit menyinggung Dafa
"Anda menyinggung perasaan saya tuan"ucap Dafa kesal
"Yah mas Dafa kan suami nya Hafiza apapun keadaannya dia tetap suami Hafiza dan Hafiza harus merawat nya dan menemani nya lagian ayah kan jarang sakit"ucap Hafiza lembut dia tau ayah nya tidak suka dengan keluarga suaminya
"Atau mama aja yg buat ayah kamu sakit"canda mama mengusap kepala Hafiza semua hanya tersenyum hanya Dafa yg datar
"Iya sayang nanti supir akan mengantar barang kamu baik baik ya di sini jadi lah istri yg baik"ucap mama mencium kening Hafiza
"Iya ma Hafiza akan berusaha mama juga jaga kesehatan jangan stres nanti sakit lagi"ucap Hafiza tersenyum
"Ingat ayah jika kau tak betah atau tersakiti tinggal di rumah ini segera pulang atau hubungi ayah"ucap ayah nya memeluk Hafiza
"Orang di sini baik semua kok yah Hafiza akan baik baik saja di sini ayah jangan khawatir"ucap Hafiza membalas pelukan ayah nya
"Ya udah kami pamit ya sayang"ucap mama lalu tersenyum pada Dafa dan mereka segera pergi
"Apa ayah mu seperti itu bicara nya aku tersinggung"ucap Dafa mengetik di laptop nya
"Maafkan ayah mas mungkin dia ngak bermaksud menyingung perasaan mas Dafa"ucap Hafiza
"Tetap di sini jika nanti aku butuh sesuatu bagaimana "ucap Dafa kesal
"Iya mas kan Hafiza hanya membuka pintu jika ada yg mengantar kan barang Hafiza"ucap Hafiza ,Dafa hanya acuh tidak lama Rafa datang bersama pembantu membawa barang Hafiza
"Ngak usah kaku kek gitu panggil aja kakak"ucap Rafa mendekat pada Dafa
"Iya kakak"ucap Hafiza mengambil barang nya
"Kak Rafa juga jangan repot kan Hafiza bisa ambil sendiri barang nya"ucap Hafiza tidak enak
"Ngak papa lagian itu ungkapan terimakasih karna sudah mau menikah dengan adik gila ku banyak bersabar ya"ucap Rafa tertawa kecil Hafiza hanya tersenyum menyusun barang nya
"Aku berangkat kerja dulu seperti nya istri mu merawat dengan baik"ucap Rafa lalu pergi Dafa melirik Hafiza menyusun barang nya jadi dia biarkan saja hening itu lah yg terpancar di ruangan itu
"Mas bunda sakit apa"tanya Hafiza memecah keheningan dia mengeluarkan semua barang nya
"Ngak usah banyak ngomong"ucap Dafa cuek masih mengetik dia bekerja di rumah biar sakit masih aja kerja
"Hafiza hanya bertanya mas siapa tau nanti Hafiza merawat bunda Hafiza kan dokter"ucap Hafiza melirik Dafa
"Merawat ku saja sudah cukup"ucap Dafa
"Mas ngak mau apa bunda sembuh"ucap Hafiza ,Dafa mengambil bantal dan melempar pada Hafiza tepat di kepala
"Kenapa kau banyak bicara sih aku pusing dengar nya"ucap Dafa kesal
"Maaf mas"ucap Hafiza terdiam
"Bunda itu sakit apa ngak tau apa yg pasti dia seakan gila dia putus asa dan frustasi aku ngak tau penyebabnya apa papa tak pernah cerita"jelas Dafa
"Berhenti mengajak ku bicara urus barang mu diam"ucap Dafa dia rasanya pusing Hafiza bicara terus dari tadi tak henti nya
Hafiza sudah selesai menata semua barang nya dan barang berharga nya dia simpan di kardus di kamar kecil nya dia juga menempel kan kertas lebar di dinding untuk laporan kesehatan Dafa
"Hei apa kerjaan kau di kamar kemari"teriak Dafa,Hafiza berlalu untuk menemui Dafa
"Ngak dengar apa yg aku bilang cepat dikit lelet banget"ucap Dafa melempar bantal
"Maaf mas"ucap Hafiza meletakkan bantal nya yg di wajah nya
"Buatkan aku minum aku haus"ucap Dafa mengerak kan pinggang nya yg pegal
"Iya mas tunggu Hafiza buatkan dulu"ucap Hafiza berlalu ke dapur
"Bik biasanya jika mas Dafa kerja minum nya apa"ucap Hafiza bertanya pada pembantu parubaya
"Biasa nya tuan Dafa mintak susu jahe hanget nona"ucap nya menunduk
"Mau saya buatkan nona"ucap nya lagi
"Ngak usah bik biar Hafiza saja"ucap Hafiza tersenyum mulai membuat dia banyak bertanya makan kesukaan Dafa pada pembantu itu dan pembantu itu menjelaskan semua nya dan kebiasaan Dafa
"Terimakasih bik "ucap Hafiza lalu berlalu membawa nampan
"Kenapa rasanya berbeda"ucap Dafa meminum susu jahe nya
"Hafiza yg buat mas"ucap Hafiza menatap Dafa
"Pantas ngak enak ganti"ucap Dafa meletakkan kembali gelas nya Hafiza sudah akan melangkah
"Tunggu, seperti nya ngak jadi kelamaan jika akan di buat lagi"ucap Dafa meraih kembali susu jahe nya sebenarnya Dafa menyukai nya karna Hafiza bilang dia yg bikin jadi Dafa ngak jadi menyukai nya pura-pura ngak suka padahal susu jahe nya enak banget
"Mas apa Hafiza boleh bekerja di rumah sakit"ucap Hafiza meminta izin
"Boleh tapi tunggu aku sehat yg terpenting rawat aku biar cepat sembuh sebelum aku sembuh kau tak ku izinkan keluar kau harus selalu ada di samping ku"ucap Dafa
"Tapi Hafiza punya kegiatan lain"ucap Hafiza pelan
"Ngeyel ya yg aku bilang"kesal Dafa sungguh Hafiza ini selalu membantah
"Ya maaf Hafiza ngak akan keluar"ucap Hafiza cemberut sungguh dia sudah lama tak ikut pengajian
"Bantuin aku mau kekamar mandi"ucap Dafa,Hafiza membantu Dafa tapi sebenarnya badan Dafa jauh lebih besar dari badan Hafiza membuat Hafiza kadang kesusahan
"Hei kau tak punya tenaga ya"ucap Dafa kesal
"Ngak gitu mas "ucap Hafiza berusaha Dafa kesal melepaskan pegangannya di tangan Hafiza membuat dia akan terjatuh dengan cepat Hafiza meraih tangannya tapi malah mereka terjatuh
"Aww"keluh Hafiza saat Dafa menimpa tubuh kecil nya jantung Hafiza berdegup saat mata mereka bertemu segera Hafiza memutuskan kontak mata mereka
"Sengaja ya biar aku peluk"ucap Dafa marah
"Badan mas berat Hafiza ngak kuat "ucap Hafiza pelan
"Hei kau kira aku gendut"ucap Dafa tak terima
"Bukan gitu badan Fiza emang kecil"ucap Hafiza mengalah dia memegang pinggang Dafa ingin membalik kan badan Dafa
"Ehh jangan ngambil kesempatan"ucap Dafa mencegah tangan Hafiza
"Hafiza kan mau bantuin mas Dafa"ucap Hafiza membalik kan tubuh Dafa alhasil dia berbaring di dada Dafa
"Senang ya bisa peluk orang ganteng seperti ku"ucap Dafa membuat Hafiza segera berdiri dia tersipu malu dia lebih mendekat kan kursi roda nya dan membantu Dafa kekamar mandi
###
Setelah selesai sholat Hafiza melihat Dafa yg istirahat tengah tertidur wajah damainya terlihat dia sangat tampan apa lagi terkena hembusan angin Hafiza tersipu sendiri melihat itu jantung nya berdegup tak karuan meski kadang membuat Hafiza hilang kesabaran dengan perkataan Dafa ngeselin tapi itu tak membuat nya berkata kasar pada Dafa
"Hafiza mau makan"ucap bunda datang bersama papa membawa makanan
"Iya bun nanti Hafiza ambil sendiri"ucap Hafiza tersenyum
"Ayo makan sama bunda Dafa nya biar kan istirahat"ucap bunda duduk di sofa Hafiza canggung duduk di samping bunda nya tapi papa memaksa nya jadi dia duduk bunda menyuapi Hafiza membuat Hafiza malu menerima nya.Hafiza merasa bunda nya ini tidak gila atau pun sakit lihat saja dia bicara banyak hal tentang Dafa dan anak anak mereka Hafiza harus terbiasa dengan sifat kasar mereka sesekali mengecup kening Hafiza entah lah Hafiza hanya heran kenapa ada kehangatan setiap apa yg di lakukan mama mertua nya ini Hafiza pun tidak tau itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments