" Sial" umpat Zafano karena juniornya hampir bangun gara gara Anel mencium bibirnya , lalu di angkatnya tubuh gadis itu ke atas sofa dan segera ia bergegas menuju Raka , Clara dan Cleo yang sedang asik berjoget.
Di tariknya tangan Raka menuju tempat duduk mereka tadi.
" Lo urus ini " katanya begitu kesal.
" Ada apa denganya muka lo kenapa Zaf ? " tanya ke bingungan.
Tanpa memperdulikan pertanyaan Raka,Zafa langsung pergi menuju kamar mandi menginggalkan Raka yang masih ke bingungan dan Raka kembali mendekat pada Cleo yang sedang asik berjoget.
" Bantu gue " pintanya setengah berteriak di telinga Cleo.
" Bantu apa ? "
" Teman kalian pingsan "
" Huhh " teriak Cleo panik, dan segera menarik tangan Clara yang sedak asik menikmati irama musik , ia tidak mungkin membiarkan gadis itu berjoget sendirian yang ada masalah akan bertambah rumit.
Clara yang memang sudah mabuk hanya meronta karena tangan di tarik paksa oleh Cleo.
Sesampai di table , Cleo segera mengechek keadaan Anel,
di pegang wajahnya gadis itu lalu di dekatkan telinganya ke dada Anel, terdengar nafas Anel yang masih teratur dan Cleo langsung bernafas legah karena kondisi perempuan itu masih baik baik saja namun tidak lama matanya membesar saat mencium bau alkohol dari nafas Cleo.
Segera ia menoleh ke arah meja dan matanya semakin terbelalak saat melihat gelas Clara yang tadi penuh Wine tiba tiba menjadi kosong.
" Kenapa gue bisa lupa si " erangnya kesal.
" Kenapa ? " tanya Cleo bingung.
" sepertinya dia minum Wine " kata Cleo menjelaskan.
" Oh dia mabuk " kata Raka begitu santai.
" Bukan masalah mabuknya dan beruntungnya nih anak nggak bikin onar " lanjutnya menjelaskan sambil mengacak rambutnya karena begitu frustasi.
Dan tidak lama terdengar suara berteriak girang membuat mata Cleo segera menoleh kearah suara , dilihatnya Anel yang tiba tiba berteriak girang dengan begitu lirih.
Gadis itu memang seperti itu kalau sedang mabuk , selalu meluapkan isi hatinya ketika dia bahagia maka dia akan berteriak kegirangan seperti ini dan ketika dia sedang sedih maka dia akan menangis lalu kalau dalam keadaan marah maka dia aku rusuh dan itulah yang membuat Cleo menjadi sangat pusing saat mengetahui Anel mabuk.
Zafano sudah kembali dengan wajah dan rambut yang sedikit basah.
" Lo habis wudhu Zaf? " tanya Raka tertawa.
" Gara gara lo gue sial " umpat Zafano kesal.
" Kenapa gue? " tanya balik Raka.
Namun Zafa tidak menjawab , di liriknya Anel yang sedang berteriak kegirangan dalam keadaan tidur.
" ltu anak kenapa ? " tanyanya
" Kak bisa bantuin nggak ? " pinta Cleo pada Zafano dan Raka.
" Ada apa ? " tanya balik Raka.
" tolong bantuin angkat Anel dan Clara ke mobil , gue nggak akan bisa gendong mereka berdua " jelas Cleo memelas.
" Lo gendong Anel biar gue yang gendong Clara " kata Raka membagi tugasnya pada Zafano.
"Shiiittt " umpat Zafano semakin kesal , yang terus merasa kesialannnya tidak berhenti saat bertemu Anel
Clara yang sudah ikut mabuk tidak menyadari kalau tubuhnya sedang berada dalam gedongan Raka begitu pun Anel yang terus berteriak di dalam gendongan Zafano.
" Apa segitu bahagianya sampai kek orang gila ? " batin Zafano yang mengira kalau Anel sedang berteriak karena ditembak pujaan hatinya.
" Maaf ya kak " ucap Cleo pada Zafano
" Anel pasti tadi cium kakak , dia memang gitu kalau mabuk dalam keadaan hati yang sedang bahagia" jelas Cleo sungkan.
" udah nggak apa apa kok " sahut Raka karena
Zafa masih dengan wajah yang sulit di tebak.
" Jadi ini gimana? " tanya Raka saat tubuh Anel dan Clara sudah mereka baringkan di dalam kursi mobil.
" Kamu bisa bawa mobilnya sendiri ? " tanyanya lagi
" Kita pulang " potong Zafano tiba tiba dan langsung meninggalkan Raka yang menjadi kebingungan , menyusul Zafa atau membantu Cleo.
" Aku bisa sendiri kok kak , mereka juga sedang menginap dirumah ku jadi nggak perlu repot buat nganterin mereka dulu " jelas Cleo.
" Beneran ? " tanya Raka memastikan dan Cleo mengangguk.
" Aku tinggal ya , kalian hati hati " pamit Raka lalu segera menyusul Zafano yang mungkin sudah menunggu.
Raka dan Zafa sudah berada di dalam mobil dengan Raka yang memegang kendali mobil sedangkan Zafa duduk di sebelahnya sambil memejamkan mata.
" Lo tega Zaf " ucal Raka memecah keheningan.
" Lo nggak liat muka gue udah basah huh " sahut Zafa kesal.
" ini semua gara gara lo " sambungnya lagi.
" Kenapa gue ? "
" Kenapa gue lagi " katanya mengulang perkataan Raka, " kalau lo nggak ngajak gue buat gabung ama mereka , nggak akan gue kena cium dibibir gue kayak gini " teriaknya kesal.
" Enak dong dicium cewek cantik." ucap Raka
" Bikin punya gue hampir bangun iya." ucap Zafano
"Shiiittt " umpatnya lagi.
Membuat Raka tertawa melihat kekesalan sahabatnya itu.
" Anterin gue pulang dulu " ucap Zafano.
" Siap bos " jawab Raka tanpa membantah.
~~
Tiga gadis itu sudah sampai dirumah Cleo dan beruntungnya orang tua Cleo sedang tidak berada dirumah , membuatnya merasa aman saat mengajak masuk Anel dan Clara yang belum sadarkan diri masuk kedalam rumahnya.
" Pak Parto , pak Darto" teriak Cleo memanggil satpam rumahnya.
" Ada apa non ? " tanya mereka bersamaan.
" Bisa bantu aku angkat mereka ke kamar "
" siap non " jawab pak Parto dan pak Darto.
~~
" Pagi nak " sapa Ratna pada Zafa yang sudah bersiap untuk berangkat keyayasan pagi ini.
" Sarapan dulu " lanjutnya.
" lya bunda " jawab Zafa sambil duduk di meja makan.
dan Tidak lama Rendi pun ikut bergabung di meja makan.
" Gimana sudah siap hari ini ? " tanyanya pada Zafano.
" Siap nggak siap " jawab Zafa pasrah.
" Nanti kamu bawa mobil sendiri atau mau di antar pak Lim (sopir keluarga Stanley)
" Bawa mobil sendiri aja yah "
" Oke " kata Rendi singkat.
☆☆
Banyak Mahasiswa yang sedang berlarian menuju auditorium untuk berkumpul karena ada pengumuman.
Setiap Mahasiswa sudah duduk dengan rapi dan tak banyak bicara wakil rektor langsung menyampaikan maksudnya mengumpulkan para mahasiswa pagi ini di ruangan auditorium.
Dan sejak tadi semua mahasiswa sudah mulai gaduh saat melihat seseorang yang nampak asing di Universitas X.
Dengan ketampanan yang mencolok , Zafano berhasil membuat histeris satu penghuni kampus itu terutama kaum perempuan.
Wakil rektor segera memperkenalkan Zafano kepada semua mahasiswa menjelaskan kalau Zafano adalah rektor baru di kampus mereka tanpa menyebutkan siapa sebenarnya seorang Zafano karena itu permintaan Rendi yang tidak ingin semua mahasiswa dan dosen tahu siapa Zafano sebenarnya kecuali Wakil rektor itu sendiri .
Zafano pun di persilahkan memperkenalkan diri dan maju selangkah kedepan dari barisannya namun tiba tiba terdengar suara kaki berlari menuju ke arah kerumunan , membuat semua mata menoleh kearah suara berasal dan menemukan tiga gadis yang datang terlambat , siapa lagi kalau bukan Anel , Clara dan Cleo.
Dan tanpa memperdulikan tatapan semua orang mereka dengan santainya bergabung pada barisan duduk lainnya.
" Ada apa ini ? " tanya Clara pada salah satu mahasiswa di depannya.
" Ada Rektor baru " jelasnya
" Siapa ? " timpal Cleo ikut bertanya.
" ltu yang di didepan " jelas mahasiswa itu sambil menujuk ke arah Zafano.
Dan saat mata tiga gadis itu menemukan objek yang di maksud seketika mata Anel , Cleo dan Clara membulat sempurna.
" Itu kan ? " kata Anel menggantung.
"lya mampus deh kita, kalau bikin masalah" sambung Cleo.
"Kita harus baik baik saat di depan pak rector itu" ucap Clara.
"Baik -baik gimana?" tanya Cleo.
"Ya kan dia tau kalau kita suka main ke club, jadi ya kita berhati- hati saat berada di club biar ga ketahuan dia. Kalau ketahuan pasti dia bakal marahin kita dan mungkin saja ngfoto kita terus dishare, nama kita bisa tercemar dong" jelas Clara yang diangguki Anel dan Cleo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ayudhiapink
lanjuuut
2021-08-13
0
✍️Pena Kata🌟
Semangat selalu kak...
2021-08-13
1