MY RECTOR MY HUSBAND
Pagi itu jam menunjukan pukul 6:15 WIB, alarm terus saja berbunyi di kamar cewek cantik yang sepertinya hari ini Dia akan kesiangan untuk berangkat kuliah.
" Anellyanaa... Anellyanaaaaa.... Bangunn sayang, sudah siang " Teriak Mamah Wilna sambil terus mengetuk pintu.
Dengan tak sabar, Mama Wilna membuka pintu dan masuk ke dalam kamar anak bungsungnya.
" Sayang... Bangun udah jam 7 ini.. " Ucap Mamah Wilna sambil membuka tirai dan terus menggoyang goyangkan badan anaknya.
" Mamaaaahhhh.. Kenapa Nggak bangunin Anel dari tadi sih..?? " Ucap Anel sambil bergegas masuk ke kamar mandi melewati Mamahnya.
Ya dia adalah Anellyana, mahasiswi cantik cerdas semester 4 universitas x.
" Mamah tunggu di meja makan ya nak cepetan mandinya.. " Teriak Mamah Wilna sambil turun menuju meja makan.
Di meja makan sudah duduk Papah William atau Papah Anel. Dan juga Emely Kakak dari Anel, meraka menunggu sambil mengobrol, tak lama Anel pun datang dengan pakain ngampus lengkap.
" Pagi semua.." Sapa Anel sambil meletakan tas dan duduk di kursi makannya.
" Pagi juga Nak... " Jawab Papah William dan juga Mamah Wilna barengan.
" Nel elo lama baget sih.. Di tungguin dari tadi juga..." Sambung Emely ketus.
Emely memang terkadang ada sedikit rasa iri dengan Anel, tentu saja karena Anel memiliki paras yang lebih cantik dan cerdas darinya, juga lebih mendapat perhatian dari Mamahnya, tapi itu hanya perasaan Emely saja, karna sesungguhnya Mamah Wilna tidak membedakan antara kedua kakak beradik itu, sedang Papah William, beliau termasuk orang yang cuek, tidak begitu memperhatiakan bagaimana hubungan antara Anel juga Emely.
Papah William tidak pernah tau kalau di antara anaknya kadang mempunyai masalah, karena mereka berdua selalu bersikap biasa saja ketika di depan orang tuanya, meskipun mereka sedang dalam masalah atau bisa di katakan tidak pernah akur.
" Sorry... Kak tadi gue nggak denger alarm bunyi... " Jawab Anel tersenyum kikuk.
" Iya.. Harus di bohongin dulu baru mau bangun tuh anak nakal.." Jelas Mamah Wilna sambil tersenyum.
Setelah selesai sarapan, kedua kakak beradik itu pamit untuk berangkat kerja dan juga kuliah, mereka pamit dengan kedua orang tua dan langsung berangkat dengan mobil masing-masing.
.
Begitu juga dengan Papah William yang sudah selesai dengan sarapannya langsung pamit kepada istrinya untuk berangkat ke kantor. Meskipun beliau pemilik perusahaan tapi beliau tetap bekerja keras untuk kedua putri-putrinya.
DI Kediaman kaluarga Stanley
" Yahh anak kita nanti jadi pulang kan?? " Tanya Bunda Ratna kepada suaminya.
" Jadi dong bun.. Kayaknya udah di jalan dia " Jawab Ayah Rendi sambil melihat jam.
" lho kok udah di jalan aja?? dia ngabari Ayah dari sana jam berapa?? " Tanya Bunda Ratna dengan terkejut.
" Udah tadi Bun.. dia mau kasih surprise buat bunda katanya.. Tadinya Ayah juga di suruh rahasiain dulu.. Tapi sepertinya Bunda sudah tidak sabar bertemu dengan anak kesayangannya hehe.." Jelas Ayah Rendi sambil terkekeh.
" Kebiasaan ya kalian selalu ngerjain Bunda... awas aja nanti.." Jawab Bunda Ratna lalu menuju ke dapur untuk membantu asisten rumah tangganya menyiapkan makanan untuk anak tercintanya pulang. Membuat Ayah Rendi menanggapinya dengan kekehan.
Di bandara. Tampak seorang pria tampan, tinggi, denagn kulitnya yang putih memakai kaca mata hitam, pakaiannya rapih tapi masih santai menambah kesan dan kekaguman para kaum hawa yang melihatnya, dia adalah Zafano Stanley anak dari Rendi Stanley dan Ratna Larasati, dia mengambil ponselnya untuk menelfon seseorang.
" Hallo Rak lo dimana..?? gue udah nyampe nih..." Kata Zafano dengan tidak sabarnya.
" Wuih... sante man.. gue udah di jalan bentar lagi juga nyampe..." Jawab Raka sambil menyetir.
Raka adalah sahabat Zafano, dia juga sering membantu di kantor Ayah Rendi yang tak lain adalah Ayah Zafano sendiri. Raka termasuk anak yang bisa di andalkan di kantor Stanley.
Tak lama mobil yang dikendarai Raka sampai di bandara. Sambil clingukan mencari keberadaan Zafano, Raka mengambil ponselnya untuk menghubungi Zafano.
" Woyyy... Rak gue disini " Teriak Zafano sambil memukul bahu Raka.
" Etdahhh... udah nongol aja lo.. kayak setann... baru juga mau gue telepon" Jawab Raka memeluk Zafano.
" Gue kangen lo zaf... " Sambung Raka dengan senyum tampannya.
" Enak aja gue di samain sama setan.. dasaar tuyul Lo... dan inget gue nggak kangen sama Lo.." Jelas Zafano tak trima tapi juga membalas candaan Raka.
Membuat Raka tersenyum miring.
" Gue tuyul kaya banget dong... gue rasa nggak perlu capek-capek bantuin bokap lo di kantor hehe.. " Jawab Raka sambil terkekeh.
" Serah loe.. udah ah cabut.. capek gue pengen istrhat.." Jawab Zafano menuju mobil.
" Oke boss.." Jawab Raka menuju kemudi mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Jumadin Adin
saking pintarnya atos gimana umur 18 sdh semester 4,apa pas SMA kelas akselerasi
2023-03-09
0
Yoandamecca
koq cerita awalnya ini mirip banget ama suamiku idola kampus
2021-08-18
0
Ning cute
Katanya aneka usia 18 tapi udah semester 4 aja…sekolah loncat kelas kali ya sangking pinternya
2021-08-14
1