AKU, HANNAH
Lahir di Edge Rock, membuatku menjadi pemetik bunga. Sejak kecil aku dan ayah pergi ke inti Rock Collapse untuk menjual bunga- bunga hasil petikan kami. Ayah tak pernah menjual banyak bunga, kebutuhan keluargaku terhadap akses sangat kecil, hanya untuk membeli half shieldku dan tabungan.
Di Edge Rock kamu bisa mendapatkan makanan dan minuman apapun seperti yang ada di inti Rocks, hanya tinggal ambil saja di hutan dan memasaknya di rumah.
Ayah adalah tetua di desa kami, dia sangat ahli mengenai bunga. Ibu jarang sekali pergi keluar rumah, ibu senang sekali meracik bunga-bunga yang kering untuk dijadikan obat. Obat racikan ibu, tidak diperjualbelikan, hanya diberikan begitu saja, ketika ada yang memintanya. Walaupun aku tidak yakin sepenuhnya tentang keahlian ibuku, tapi beliau sangat ahli mendiagnosa penyakit. Seringkali dia mengabaikan apa yang penduduk desa keluhkan tentang penyakitnya, ibu hanya menatap tajam ke bagian yang dirasa sakit. Aku pernah bertanya, "Kenapa ibu seperti tak peduli tentang keluhan nya?" Ibuku menjawab " keluhan itu hanya bahasa yang dia sampaikan untuk kesakitannya, bukan penyakit itu sendiri".
Didesa, ibu tak mau disebut dokter, dia bukan lulusan sekolah kedokteran, dia hanya peracik obat.
Aku punya rambut grey, tapi ayah punya rambut coklat keputihan dan ibu punya rambut kuning keputihan. Aku pikir rambut ayah dan ibu memang sangat unik, banyak warna putih timbang warna utamanya.
Ketika lahir rambutku sudah grey, jadi dokter yang membantuku lahir, kebingungan mendaftarkan warna rambut ku, karena berdasarkan alat penguji spektrum warna rambut, warna rambut ku benar- benar 50% dark 50% bright dan aku menjadi satu-satunya penduduk di desa ku yang berwarna grey.
Selesai sekolah elementary, rambut grey ku lebih ke arah putih. Ibuku memberi sisir sikat yang mengandung bunga mangsi yang super hitam. Ibu berkata aku harus bisa menyembunyikan rambut grey ku, agar tak membuat banyak kehebohan lagi. Aku sih nurut nurut aja, memang ga enak jadi pusat perhatian.
IQ ku diatas rata rata, jenius malah, tetapi, seringkali ayah dan ibu menasehati agar aku tak terlalu menonjolkan diri didepan teman- teman ku. Kata ayah tidak penting menjadi hebat di depan banyak orang, cukup menjadi hebat dimata orang-orang yang menyayangimu saja. Karena banyak nasehat anti sombong inilah, membuat aku jadi gadis yang malas bicara.
Ling ling sering menggodaku kutu buku. Dia bahkan sering menggodaku agar tak jadi "old oaks", sebutan untuk gadis yang tak pernah punya pacar. Dia akan menua seperti kayu, kaku ,diam dan tak dipedulikan siapapun.Terus terang aku gak peduli, aku cukup senang bisa menghidupi diriku sendiri, berteman dengan teman-temanku yang rese, dan bisa membaca buku sepuasnya.
Selain sibuk berlarian dikafe, hidupku juga dipenuhi dengan jadwal merawat diri yang super ketat. Dimulai dari badanku yang selalu banjir keringat tiap 6 jam, rambutku yang harus di hitamkan dengan dicelup racikan mangsi super racikan ibu tiap seminggu sekali, dan setiap ganti baju aku harus menyisir rambutku dengan sisir sikat mangsi buatan ibu, supaya hitam celupannya selalu berwarna grey, sisir itu mengandung listrik yang menyeimbangkan warna.
Dan yang paling menyusahkan adalah half shield yang menutupi sebagian wajahku, harus aku ganti tiap 3 jam paling lama 24 jam (kalau sampai 24 jam half shield tidak dilepas akan terlalu keras dan akan lepas sendiri dari wajah)
Walaupun cuma seperti menempelkan sticker, tapi kalau terlalu lama menempel, wajahku akan memerah seperti terbakar. Tiap kali dilepas half shield harus direndam air sampai menggembung hanya sepuluh detik kemudian di angin angin.
Half shield punyaku bersensor, sama seperti para pemetik bunga di desaku. Bagian yang menutup mulut bisa membuka jika ada benda di 2 cm di depannya.
Di kota Nein banyak half shield yang tidak bersensor. Penduduk kota Nein yang memakai half shield lebih suka memisahkan diri ketika makan, lebih leluasa katanya.
Tak seperti kebanyakan penduduk rock collapse yang baru terbentuk wajah saat berumur 10 tahun, wajahku sudah terbentuk sempurna saat baru lahir sama seperti manusia di jaman bumi, tapi wajahku dan seluruh kulitku akan memerah bila terkena sinar bintang. Jadi selama sepuluh tahun seluruh tubuh ku terbalut kasa elastis agar bisa beraktivitas diluar, sama seperti anak-anak yang lain. Tapi tidak untuk wajahku, sudah 19 tahun aku belum bisa melepas half shield di wajahku.
Tak satupun penduduk bumi yang mengetahui wajah asliku. Ya kecuali ayah, ibu, dan dr Brenda. Bahkan untuk cek kesehatan 3 bulan sekali dan beli half shield, ku lakukan langsung ke tempat praktek dr Brenda di kingdom of rock collapse.
Half shieldku sedikit berbeda, lebih sensitif. Di semua pasar rock collapse half shield banyak dijual. Bentuk dan bahan pembuatnya bisa berbeda-beda berdasarkan kebiasaan yang memakai dan sensitivitas kulitnya. Half shield punyaku mempunyai bentuk yang sama dengan kebanyakan para pemetik bunga di edges collapse yaitu bersensor, tapi bahan pembuatnya berbeda, khusus untukku ditambahkan pelembab, karena kulitku terlalu sensitif. Cepat memerah terkena sinar bintang.
Aku sering berkunjung ke tempat praktek dr Brenda dari kecil. Tempat nya kecil tetapi rapi, tepat di gerbang perbatasan pintu masuk utara kota Dams dan Kingdom Of Rock (untuk selanjutnya Rock Collapse akan disingkat menjadi Rock saja). Seringkali aku hanya bermalam untuk menemani dia memeriksa mayat- mayat gelandangan kota Dams. Sepi katanya, dia senang sekali ngobrol dengan ku.
Rumah dr Brenda sangat sederhana, untuk ukuran dokter yang sudah berpraktek 125 tahun. Rambutnya biru keputihan, sama seperti ayah dan ibu, rambut dr Brenda lebih banyak putih ketimbang warna utama nya. Miss Brenda ( panggilan yang biasa ku gunakan untuk dr Brenda) juga sering datang ke rumah ku di desa. Dia sering meminta racikan bunga dari ibuku. Kata Miss Brenda, racikan bunga ibuku terbaik di seluruh Rock.
Dia juga yang memperjuangkan agar rambut grey ku diakui sebagai rambut normal bukan milik manusia pesakitan yang harus diisolasi untuk dirawat di Rumah Sakit Kingdom. Miss Brenda bekerja sebagai dokter di pangkalan militer. Dia mengetahui banyak jenis penduduk Rock Collapse yang warna rambutnya tidak terdaftar dan tidak membawa penyakit yang berbahaya untuk masyarakat.
Miss Brenda sering mengatakan efek radiasi yang kita pernah alami dulu sekali, masih terus terjadi, dan kita harus terus meneliti dan mengawasi perubahannya.
Aku pernah mengajukan cek kesehatan ke dokter lain, tetapi begitu melihat riwayat kesehatan ku, hanya diperiksa oleh dr Brenda, mereka tak mau mengecekku. Mereka bilang, tak mau berurusan dengan dr Brenda. Dan bisa dibayangkan ketika saatnya tiba cek kesehatan, betapa repotnya aku harus mengikuti kemana praktek dr Brenda. Untungnya Bu Mimmi mau mengerti dan tak mempersulitku saat cek kesehatan atau ketika aku dipanggil dr Brenda untuk menemaninya.
Alarm kesehatan ku di setel 2 minggu sebelum waktunya oleh dr Brenda (kebanyakan orang paling lama disetel satu minggu sebelum waktunya). Kata dr Brenda, lebih baik terlalu cepat, daripada telat.
Alarm kesehatan seperti sebuah sinyal lampu yang bergetar di permukaan half shield. Jadi, saat alarm berkedip, half shield nya bergetar, dan orang yang melihatnya bisa waspada. Hanya dokter yang bisa menyetel alarmnya.
Miss Brenda mengatakan ada kemungkinan wajahku akan selamanya menggunakan half shield. It's ok, my parents know well how pretty I am.
Sebentar lagi umur ku 20 tahun, kecantikan ku akan di uji dan diberi tanda, oleh Kingdom. Radiasi yang menimpa kami, membuat seluruh penduduk Rock, sangat susah mempunyai anak, hanya yang kaya akan akses, yang lancar mempunyai anak, karena mereka selalu mudah untuk mendapat racikan bunga-bunga penyubur. Untuk itulah ibuku bekerja meracik bunga, agar orang kecil yang punya akses sedikit, bisa mempunyai anak. Dan syukurlah, ibuku bukan satu- satunya peracik obat di Rock. Kingdom juga memberikan akses racikan bunga penyubur gratis kepada orang-orang yang direkomendasikan oleh dokter. Walaupun kerjanya tak secepat racikan bunga untuk orang berakses, tapi itu berhasil. Contohnya Bu Mimmi, setelah hampir sepuluh tahun meminum racikan bunga penyubur gratis dari Kingdom, akhirnya dia mempunyai anak setelah menikah 30 tahun. Sayang sekali pernikahannya kandas 2 tahun lalu, karena perselingkuhan Pak Ericksen.
Aku sebenarnya kesal dengan kebijakan Kingdom tentang kecantikan yang di uji lalu ditandai.Walaupun tujuannya baik, agar setiap penduduk bisa cepat menemukan pasangan idealnya, tapi akhirnya itu malah menjadi ajang kontes kecantikan, unjuk kesombongan lelaki yang berhasil mendapat perempuan dengan level tinggi dan parahnya menjadi persaingan tidak sehat diantara perempuan. Padahal test kecantikan berlaku untuk lelaki juga, tetapi untuk lelaki hasilnya tak pernah heboh.Untunglah Kingdom mengetahui hal ini, dan dengan senang hati mempersilahkan siapapun untuk memilih mana saja tanda kecantikan yang hendak ditunjukan kepada pasangannya. Kita bisa berulang kali melakukan uji kecantikan sampai mendapat level yang maksimal. Level yang maksimal. Level paling tinggi adalah A6. Jika sudah 3 kali melakukan uji kecantikan dan hasilnya sama, artinya level itu sudah maksimal. Hampir kebanyakan perempuan selalu penasaran dengan pengumuman level tanda kecantikan yang ada di departemen kesehatan. Bahkan ada banyak wartawan yang sengaja nongkrongin papan pengumumannya. Walaupun tak disebutkan namanya, tapi perolehan level A, untuk kecantikan selalu membuat penduduk Inti Rocks menggila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
anggita
mampir bca bntar 👏
2021-12-20
0