4. Di Tempat Pesta

Tidak perlu waktu lama untuk ku sampai di rumah Zaki. Karna mobil yang menjemput ku adalah tipe mobil sport.

Mobil pun berhenti diparkiran depan rumah Zaki. Ku buka pintu mobil dan begitu takjub dengan rumahnya yang begitu besar dan mewah. Idaman sekali. Bahkan ada kolam renang yang luas. Pasti menyenangkan bisa berenang disana. Ada banyak mobil mewah yang terparkir disini. Tentu saja karna orang tua Zaki pengusaha ternama yang punya banyak cabang perusahaan. Pasti banyak tamu undangan para pengusaha sukses.

Ayah ku bercerita sedikit tentang latar belakang Zaki.

Zaki Alamsyah adalah putra tunggal dari Bu Diana Wati dan Pak Ibnu Alamsyah. Mereka orang baik dan ramah. Sebenernya dia punya adik perempuan. Tapi 3 tahun lalu adiknya di culik sepulang sekolah karna keterlambatan penjemputan. Sampai sekarang adiknya blm kembali.

Ayahnya juga terkenal killer kalau di kantor. Kesalahan sepele saja yang bisa jadi besar dan rumit. Tapi karna sikap nya begitu para karyawan jadi lebih disiplin.

Ku turun dari mobil. berjalan menaiki tangga di luar rumah Zaki. Sambil ku angkat gaun ku langkah demi langkah ku berjalan pelan-pelan, dan ternyata Zaki sudah menunggu ku di depan pintu.

"Makasih Del udah mau datang." Zaki menyapa.

"Iya Zak. Ini Zak kadonya selamat ulang tahun ya. Maaf kalau kadonya kecil." Kuberikan kotak kecil pada Zaki dan dia pun membalas dengan senyuman manis.

"Thanks ya. Kamu udah Dateng aja aku udah seneng Del. Gak perlu repot-repot bawa kado."

"Zaki kenapa temannya gak di ajak masuk, ayo acaranya mau mulai ini." Bu Dian memanggil kita.

"Iya mah kita masuk. Ayo Del ke depan." Zaki menggemgam tangan ku hendak menganjak ku ke barisan depan.

"Maaf Zak aku di belakang sini aja." Sambil ku lepas tangan Zaki.

"Kenapa?"

"Gak papa. Kamu duluan aja aku dibelakang aja ya."

"Baiklah tunggu aku ya."

"Iya."

Zaki menuju panggung yang megah. Dan aku berdiri paling belakang diantara tamu-tamu yang semuanya memakai pakaian mewah. Ku lihat gaun ku yang tidak seberapa harganya ini.

"Adelia" ada yang memanggil ku.

Aku menoleh dan byuuurrr…air menyiram wajahku. Ada yang tertawa saat aku belum sempat membuka mata ku. Ku usap wajahku lalu melihat Sinta di hadapan ku.

"Kamu apa-apaan Sin?" Tanya ku begitu kesal

"Udah gue bilang kan sama elo kalau sampe datang ke pesta ini bakal gue kasih loe pelajaran. Tapi tenang, santai dulu gue belum selesai kasih elo kejutan."

Sinta menoleh ke arah Tiara lalu memberi isyarat padanya. Aku hanya mengangkat alis ku dan wreeekkkk… Tiara menyobek gaun ku dibagian lengan kanan.

"Tiara apa yang kamu lakukan gaun ku sobek." Bentak ku pada Tiara yang masih di samping kanan ku.

"Ha-ha-ha apa loe bilang? Itu kejutan dari kami Adelia sayang" Sinta begitu senang melihat penampilan ku sekarang.

Aku hanya menahan geramnya dengan kelakuan Sinta dan teman-temannya. Ku genggam tangan ku rasa ingin membalas. Tapi tahan-tahan aku bukan cewek arogan. Sinta dan teman-temannya hanya tertawa lirih. Tak ada yang melihat kami karna mereka semua fokus melihat pembukaan acara ulang tahun Zaki.

"Heiii...kalian…" ada suara yang memanggil kami. Terlihat sosok cowok yang berjalan ke arah kami lalu melepaskan jaketnya. Dan memakaikan pada ku. Aku begitu kaget. Siapa dia?

"Eh Hanan jangan ikut campur deh loe. Ini urusan cewek." Kata Sinta pada cowok yang masih memegang bahuku itu.

Hanan? Bukannya dia satu kelas dengan Sinta? Aku tau sedikit tentang dia. Dia termasuk cowok favorit di sekolah. Bahkan aku pernah denger kalau dia adalah kakak kelas yang baik hati. Belum lagi dia ketua PMI di sekolah.

"Sin, kamu udah keterlaluan. kalau kamu gak pergi aku bakal teriak biar semua orang tau betapa jahatnya kamu." Kata Hanan mengancam.

"Iihhh…!" Sinta mengentakan kakinya lalu pergi dengan kesal.

"Thanks ya Nan."

"Gak papa. Kamu Adelia kan?"

"Iya. Maaf ya aku bukan orang yang pandai bergaul jadi gak begitu tau kamu."

"Okey. Ini sapu tangan wajah mu masih basah." Hanan memberikan sapu tangan warna hitam. Baunya harum banget.

Ku ambil sapu tangan itu dan mengelap muka dan baju ku yang basah.

"Thanks sekali lagi Nan. Oiya aku mau pulang aja tolong sampaikan salam ku sama Zaki ya."

"Loh kamu pulang naik apa acaranya aja baru mulai."

"Aku malu Nan dan aku juga gak mau cari gara-gara dengan Sinta. Aku yakin dia akan tambah bete kalau aku masih disini. Tujuan dia seperti ini pasti agar aku pulang. Pokoknya thanks jas dan sapu tangannya besok aku balikin. Aku jalan dulu ya."

"Del, biar di anter sama supir ku ya."

"Jangan. Aku naik ojek aja. Ini masih sore juga jadi gak papa. Udah ya. Bye!"

Ku membalikkan badan lalu berjalan keluar. Ku tarik nafas dalam-dalam. Huft...malam yang buruk.

.

.

Akhirnya sampai dirumah.

"Kok udah pulang, memang acaranya udah selesai? Loh itu jas siapa yang kamu pake Del?" Tanya ibu ku penasaran.

"Oh ini jaketnya Hanan Bu. Ini gaun Adel sobek tadi kecantol pintu. Tolong cuciin ya Bu besok Adel balikin." Kulepas jas Hanan dan ku berikan pada ibu.

"Kok kamu bisa seceroboh itu sih Del."

"Iya Bu maaf. Adel masuk kamar dulu ya Bu." Ibu hanya tersenyum melihat ku masuk kamar.

'apa ini, kenapa aku begitu sedih pulang dari rumah Zaki. Kenapa dari tadinya di pikiran ku cuma Zaki'

dddrrrttt….

dddrrrttt….

handphone ku bergetar.

'Jam segini siapa yang nelpon sih'

Aku terpaksa bangun dari tempat tidur ku. Ada panggilan nomor baru. Memang aku bukan Salsa yang suka menyimpan nomor orang tak penting. Ahirnya aku mencoba mengangkat telfon itu.

"Hallo assalamu'alaikum."

//Hallo Del wa'alaikumsalam. Ini aku Zaki.//

"Hah Zaki kok kamu bisa punya nomor ku?"

//Kamu lupa aku kan ketua kelas. Kenapa kamu pulang duluan tanpa bilang aku Del. Aku mencari mu kemana-mana tapi Hanan bilang kalau dia melihat mu pulang//

"Hanan cuma bilang itu?"

//Iya memang ada yang lain yang aku belum tau?"

"Tidak Zak, maaf ya tapi orang tua ku menyuruh aku pulang tadi."

//Bukankah orang tua mu sudah mengijinkan kamu pergi tapi kenapa tiba-tiba menyuruh mu pulang?//

"Iya ada hal yang harus dibicarakan. Maaf sekali lagi Zak. Aku udah ngantuk."

//Kalau gitu sampai bertemu besok. Ku tutup telponnya assalamu'alaikum//

"Wa'alaikumsalam Zak."

'maaf ya Zak aku berbohong aku juga tak mau merusak hubungan pertemanan kamu dengan Sinta.'

Aku kembali ke tempat tidur ku.

Terpopuler

Comments

nurmala

nurmala

semangat thor aku udah mampir

2021-08-11

1

GYouL

GYouL

Mampir di CINTA 5300km juga yu kak
terimakasih :)

2021-08-04

0

Nandasintaa

Nandasintaa

visualnya dong Thor

2021-07-05

6

lihat semua
Episodes
1 1. Keseharian Ku
2 2. Sekolah
3 3. Persiapan Ke Pesta
4 4. Di Tempat Pesta
5 5. Benih Cinta
6 6. Kejutan yang Terkejut
7 7. Korban Tabrak Lari
8 8. Pemakaman Ayah
9 9. Ujian Akhir Sekolah
10 10. Di Rumah Zaki
11 11. Antara Bahagia dan Bimbang
12 12. Terpuruk Kedua Kalinya
13 13. Rencana Pindah Rumah
14 14. Awal Kebahagiaan Zaki
15 15. Resmi Pacaran
16 16. Pindahan
17 17. Rumah Baru
18 18. Tetangga Ghibah
19 19. Kencan Pertama
20 20. Cita atau Cinta
21 21. Pertemuan Tanpa Sengaja
22 22. Dirumah Pak RT
23 23. Cinta Hanan
24 24. Semakin Dekat
25 25. Gelisah
26 26. Ujian Nasional
27 27. First Kiss Zaki
28 28. Zaki yang sesungguhnya
29 Bab 29 Adel Tau perjodohan Zaki dan Sinta
30 Bab 30 Zaki Berhasil Balas dendam
31 Bab 31 Kegagalan Zaki
32 Bab 32 Cemburunya Hanan
33 Bab 33 Kissing with Hanan
34 Bab 34 Rebutan Calon Mantu
35 Bab 35 Nasi Goreng Ati Ampela
36 Bab 36 Rayuan Zaki
37 Bab 37 Adel Lulusan terbaik
38 Bab 38 Adel Hamil
39 Bab 39 Kekecewaan Ibu
40 Bab 40 Adel Bunuh Diri
41 Bab 41 Zaki Pergi Ke Singapura
42 Bab 42 Para Emak Gibah
43 Bab 43 Adelia akan diusir
44 Bab 44 Zaki dan Sinta
45 Bab 45 Asep Mencintai Adelia
46 Bab 46 Kelahiran Baby Misela
47 Bab 47 Kembalinya Zaki
48 Bab 48 Panggil Hanan Papi
49 Bab 49 Zaki Mencium Adel
50 Bab 50 Rencana Jahat Yumna
51 Bab 51 Bertemu Orang Tua Hanan
52 Bab 52 Sinta dengan Om-om
53 Bab 53 Kedatangan Zaki
54 Bab 54 Kedatangan Tamu
55 Bab 55 Pengakuan Sinta
56 Bab 56 Baby Misela Demam
57 Bab 57 Pilihan Adelia
58 Bab 58 Baby Misela pulang
59 Bab 59 Penyesalan Zaki
60 Bab 60 Pak Hanif di tangkap
61 Bab 61 Surat Dari Zaki
62 Bab 62 Melarikan Diri
63 Bab 63 Pergi ke Panti
64 Bab 64 Pergi Ke Jakarta
65 Bab 65 Hanan Galau
66 Bab 66 Hanan dan Asep Tiba di Jakarta
67 Bab 67 Bayangan Adelia
68 Bab 68 Bertemu Kembali
69 Bab 69 Hanan Kecelakaan
70 Bab 70 Hanan Dinyatakan Meninggal
71 Bab 71 Tamparan untuk Adelia
72 Bab 72 Bertemu Zaki
73 Bab 73 Perasaan Asep
74 Bab 74 Munculnya Yumna
75 Bab 75 Donor Darah
76 Bab 76 Pertemuan Asep dan Yumna
77 Bab 77 Jadian?
78 Bab 78 Naik Jabatan
79 Bab 79 Meninggalnya Bu Renita
80 Bab 80 Pemakaman Bu Renita
81 Bab 81 Kembalinya Hanan
82 Bab 82 Cobaan Datang Lagi
83 Bab 83 Batal Menikah
84 Bab 84 Resmi Menikah
85 Bab 85 Buka Perban
86 Bab 86 Pulang
87 Bab 87 Malam Pengantin
88 Bab 88 Perjuangan Hanan
89 Bab 89 Rumah Tangga Romantis
90 Bab 90 Ahir Dari Penderita (Revisi)
91 PENGUMUMAN
92 Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Keseharian Ku
2
2. Sekolah
3
3. Persiapan Ke Pesta
4
4. Di Tempat Pesta
5
5. Benih Cinta
6
6. Kejutan yang Terkejut
7
7. Korban Tabrak Lari
8
8. Pemakaman Ayah
9
9. Ujian Akhir Sekolah
10
10. Di Rumah Zaki
11
11. Antara Bahagia dan Bimbang
12
12. Terpuruk Kedua Kalinya
13
13. Rencana Pindah Rumah
14
14. Awal Kebahagiaan Zaki
15
15. Resmi Pacaran
16
16. Pindahan
17
17. Rumah Baru
18
18. Tetangga Ghibah
19
19. Kencan Pertama
20
20. Cita atau Cinta
21
21. Pertemuan Tanpa Sengaja
22
22. Dirumah Pak RT
23
23. Cinta Hanan
24
24. Semakin Dekat
25
25. Gelisah
26
26. Ujian Nasional
27
27. First Kiss Zaki
28
28. Zaki yang sesungguhnya
29
Bab 29 Adel Tau perjodohan Zaki dan Sinta
30
Bab 30 Zaki Berhasil Balas dendam
31
Bab 31 Kegagalan Zaki
32
Bab 32 Cemburunya Hanan
33
Bab 33 Kissing with Hanan
34
Bab 34 Rebutan Calon Mantu
35
Bab 35 Nasi Goreng Ati Ampela
36
Bab 36 Rayuan Zaki
37
Bab 37 Adel Lulusan terbaik
38
Bab 38 Adel Hamil
39
Bab 39 Kekecewaan Ibu
40
Bab 40 Adel Bunuh Diri
41
Bab 41 Zaki Pergi Ke Singapura
42
Bab 42 Para Emak Gibah
43
Bab 43 Adelia akan diusir
44
Bab 44 Zaki dan Sinta
45
Bab 45 Asep Mencintai Adelia
46
Bab 46 Kelahiran Baby Misela
47
Bab 47 Kembalinya Zaki
48
Bab 48 Panggil Hanan Papi
49
Bab 49 Zaki Mencium Adel
50
Bab 50 Rencana Jahat Yumna
51
Bab 51 Bertemu Orang Tua Hanan
52
Bab 52 Sinta dengan Om-om
53
Bab 53 Kedatangan Zaki
54
Bab 54 Kedatangan Tamu
55
Bab 55 Pengakuan Sinta
56
Bab 56 Baby Misela Demam
57
Bab 57 Pilihan Adelia
58
Bab 58 Baby Misela pulang
59
Bab 59 Penyesalan Zaki
60
Bab 60 Pak Hanif di tangkap
61
Bab 61 Surat Dari Zaki
62
Bab 62 Melarikan Diri
63
Bab 63 Pergi ke Panti
64
Bab 64 Pergi Ke Jakarta
65
Bab 65 Hanan Galau
66
Bab 66 Hanan dan Asep Tiba di Jakarta
67
Bab 67 Bayangan Adelia
68
Bab 68 Bertemu Kembali
69
Bab 69 Hanan Kecelakaan
70
Bab 70 Hanan Dinyatakan Meninggal
71
Bab 71 Tamparan untuk Adelia
72
Bab 72 Bertemu Zaki
73
Bab 73 Perasaan Asep
74
Bab 74 Munculnya Yumna
75
Bab 75 Donor Darah
76
Bab 76 Pertemuan Asep dan Yumna
77
Bab 77 Jadian?
78
Bab 78 Naik Jabatan
79
Bab 79 Meninggalnya Bu Renita
80
Bab 80 Pemakaman Bu Renita
81
Bab 81 Kembalinya Hanan
82
Bab 82 Cobaan Datang Lagi
83
Bab 83 Batal Menikah
84
Bab 84 Resmi Menikah
85
Bab 85 Buka Perban
86
Bab 86 Pulang
87
Bab 87 Malam Pengantin
88
Bab 88 Perjuangan Hanan
89
Bab 89 Rumah Tangga Romantis
90
Bab 90 Ahir Dari Penderita (Revisi)
91
PENGUMUMAN
92
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!