3. Persiapan Ke Pesta

...Terimakasih sudah memilih membaca novel Brok3n 😊...

...Mohon maaf kalau ada typo atau bahasa yang kurang baik....

...Masih proses belajar. Saya sangat menerima masukan dari Author yang lain....

...Mohon dukungannya ya 🙏...

.

.

.

.

Seminggu berlalu dan ini adalah malam pesta ulang tahun Zaki.

*Di sekolah*

"Heh Del jangan sok kecakepan deh loe"

Tiba-tiba Sinta menghadang ku dengan kedua temannya Tiara dan Rosi lalu mendorong bahu ku hingga aku mau jatuh.

"Maksud mu apa Sin?"

"Loe gak tau diri banget ya jadi cewek. Loe kan tau gue udah deket banget sama Zaki dan sekarang tiba-tiba loe jadi Deket sama dia bahkan minta di anter terus pulang nya. Ganjen banget sih."

Dan sekali lagi Sinta mendorong ku kali ini aku benar-benar ambruk di lantai.

"Aku gak tau menahu masalah kamu sama Zaki. Dan lagi aku gak pernah sama sekali minta dia anter aku pulang." Terang ku.

"Alah terserah deh. Denger ya kalau elo nanti malem dateng ke rumah Zaki loe liat aja ya gue bakal kasih loe pelajaran." Ancam Sinta sambil menuding ku dengan telunjuknya lalu pergi.

Sinta bukan teman sekelas ku. Dia dan kedua teman dikelas B sedangkan aku dan Zaki di kelas A. Memang dia sering ke kelas A untuk sekedar ngomong gak jelas dengan Zaki. Tapi aku tak pernah menanggapinya.

"Apa sih dia kurang kerjaan banget."

Ku hanya bisa bergunam lalu mencoba bangun dari lantai. Ku tepuk-tepuk rok ku yang kotor. Dan berjalan ke kantin.

Selama ini aku gak pernah punya masalah dengan siapa pun. Termasuk geng nya Sinta. Tapi karna aku Deket sama Zaki sama aja aku cari gara-gara sama dia.

Apa sebaiknya aku menjauhi Zaki ya? Hmmm tapi Zaki itu baik banget, sopan, pintar dan tampan.

*Di kantin*

Aku laper, sepertinya enak beli bakso sama es jeruk.

Ku bawa pesanan ku dan mencari meja kosong. Hari ini aku sendirian karna Putri gak masuk ada acara keluarga di luar kota. Kalau dipikir emang sebaiknya aku gak usah Dateng aja ke acaranya Zaki. Toh Putri juga gak ada dan aku males cari masalah dengan Sinta.

Ku duduk sendiri di meja ujung. Aku paling suka duduk disini karna pemandangan nya menuju taman sekolah.

Baru saja mau mulai makan ada seseorang berdiri di depan ku. Ku angkat kepala ku.

"Del bolehkan aku duduk disini?"

Ternyata Zaki. Aku membuang nafas.

Baru aja melintas di pikiranku eh nongol di depan mata dasar orang ini apa bisa baca pikiran sih.

"Boleh kok. Duduk aja."

"Makasi Del."

Kita makan berdua tanpa ada kata. Tapi begitu makanan ku habis dan mau pergi Zaki menahan ku.

"Del, kamu nanti malem datang kan ke acara ulang tahun ku?"

"Aku gak bisa janji Zak. Karna Putri juga gak ada sedangkan kamu tau aku bukan tipe cewek yang pandai bergaul. Jadi aku gak punya temen buat Dateng. Maaf ya."

Ku berdiri dari tempat dudukku. Dan Zaki memegang tangan ku mencoba menahan ku lagi.

"Please! Del acara ini gak tiap hari cuma ada setahun sekali aku mohon Dateng ya nanti biar dijemput supir ku. Please!"

Aku menunduk melihat tatapan Zaki, mata penuh dengan harapan. Lalu beralih ke tangan yang memegangku.

Apa mungkin dia menyukai ku dan mau mengutarakan perasaannya di acara ulang tahunnya itu.atau aku ke ge-eran. Ahhh apa sih aku ini.

Ku terdiam sejenak.

"Baiklah. Lepaskan tangan ku."

Zaki yang kegirangan langsung berdiri dan melompat sambil memutarkan badannya, seolah anak kecil yang senang mendapat kan permennya.

"Makasi banyak Del nanti selepas magrib biar pak Tarjo jemput kamu dirumah ya?"

"Okey"

.

.

Jam pelajaran telah selesai. Zaki menghampiri ku.

"Ayo Del aku anter pulang."

"Gak usah Zak, kamu langsung pulang aja ini aku juga ada urusan sebentar di kantor."

"Kalau gitu sampai nanti ya Del. See you." Zaki melambaikan tangannya. Lalu berjalan keluar kelas.

Aku pun membereskan buku-buku ku dan pulang.

Oiya aku belum beli kado buat Zaki. Aku belum pernah kasih kado ke temen cowok sebelumnya. Kira-kira apa yang harus aku beli.

Kebetulan perjalanan pulang aku melewati toko toserba jadi aku mampir untuk membeli kado.

Aku yang bingung lalu menelepon Putri.

Tut

Tut

Tut

"Hallo assalamu'alaikum Adelia cantik baik hati tidak sombong dan suka menabung. Adakah yang bisa Putri bantu?"

Dia selalu saja nyerocos tanpa rem kalau bicara.

"Wa'alaikumsalam Putri yang anggun. Saya amat sangat membutuhkan bantuan mu."

"ada apakah sepertinya sangat penting sekali."

"Tolong beri saya saran kado apakah yang harus saya berikan kepada Zaki di acara ulang tahunnya malam ini."

Putri tertawa terbahak-bahak sampai-sampai dia batuk.

"Waha-ha-ha jadi kamu nelpon aku buat tanya harus bawa apa?"

"Iya aku bingung nih."

"Emm sebentar Zaki kan keren dia juga sering pakai jam tangan. Ya udah kamu beliin itu aja biar dipake terus sama dia ha-ha-ha" Putri ters saja mentertawakan aku.

"Ya udah terimakasih sekali tuan Putri, sebaiknya kamu minum karna aku yakin gigi mu kering karna terlalu banyak tertawa." Ku tutup telpon ku. Aku yakin pasti dia makin menggila karna ucapan ku.

Okey aku ikutin saran Putri dan membungkus jam tangan.

Tapi aku juga harus beli baju buat nanti malem. Aku harus bongkar celengan hanya untuk ke pesta ulang tahun Zaki. Aku menarik nafas lalu membuangnya. Huffttt...aku sebaiknya pakai baju yang ada aja deh. Sepertinya terlalu boros buat beli baju. Ahirnya ku urungkan niat ku untuk membeli baju dan berjalan pulang.

Selepas magrib kubuka lemariku. Ku pilah-pilih baju ku. Aku ingat punya gaun warna Navy dulu. Ku acak-acak lemari ku mencarinya. Dan akhirnya ketemu. Ku kepang sebelah rambut ku melingkar ke atas sisi kanan. Dan menambah jepit rambut warna Navy. Ku pakai tas selempang warna putih. Lalu memakai sepatu high heels warna Navy.

Aku bukan fhasionnabel. Entah norak atau engga yang penting aku sendiri nyaman.

Dan tiba Jam 18.30 pm. benar saja supir Zaki menjemput ku. Membunyikan klaksonnya 2x tanda sudah datang.

"Ayah Ibu Adelia ke rumah Zaki dulu ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam hati-hati ya pulangnya jangan malem-malem."

"Iya dahh…!" Kulambaikan tangan ku sambil menutup pintu.

Ayah dan ibu memberi ku izin karna ternyata Zaki adalah putra dari Bos tempat Ayah ku bekerja. Jadi tak masalah aku pergi kesana.

Ku berjalan menuju mobil dan masuk ke dalam.

"Sudah siap Non?"

"Iya Pak makasi ya udah dijemput. Ayo kita jalan."

"Sama-sama Non. Baik Non kita jalan sekarang."

Mobil pun berjalan menjauh dari rumah ku.

*******

...Mohon masukannya supaya novel ini lebih sempurna. Terimakasih sudah membaca 🙏...

.

.

Terpopuler

Comments

hiatus

hiatus

hadirr thor hehe

2021-08-25

1

Lizaz

Lizaz

Aku mampir kak
Mampir juga ya ke karya aku

2021-08-24

0

hiatus

hiatus

sesekali mampir dan dukung karya pertama ku juga yaa author, karyaku 'What Happens When You Die'

saling dukung yaa thor, semangattt

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keseharian Ku
2 2. Sekolah
3 3. Persiapan Ke Pesta
4 4. Di Tempat Pesta
5 5. Benih Cinta
6 6. Kejutan yang Terkejut
7 7. Korban Tabrak Lari
8 8. Pemakaman Ayah
9 9. Ujian Akhir Sekolah
10 10. Di Rumah Zaki
11 11. Antara Bahagia dan Bimbang
12 12. Terpuruk Kedua Kalinya
13 13. Rencana Pindah Rumah
14 14. Awal Kebahagiaan Zaki
15 15. Resmi Pacaran
16 16. Pindahan
17 17. Rumah Baru
18 18. Tetangga Ghibah
19 19. Kencan Pertama
20 20. Cita atau Cinta
21 21. Pertemuan Tanpa Sengaja
22 22. Dirumah Pak RT
23 23. Cinta Hanan
24 24. Semakin Dekat
25 25. Gelisah
26 26. Ujian Nasional
27 27. First Kiss Zaki
28 28. Zaki yang sesungguhnya
29 Bab 29 Adel Tau perjodohan Zaki dan Sinta
30 Bab 30 Zaki Berhasil Balas dendam
31 Bab 31 Kegagalan Zaki
32 Bab 32 Cemburunya Hanan
33 Bab 33 Kissing with Hanan
34 Bab 34 Rebutan Calon Mantu
35 Bab 35 Nasi Goreng Ati Ampela
36 Bab 36 Rayuan Zaki
37 Bab 37 Adel Lulusan terbaik
38 Bab 38 Adel Hamil
39 Bab 39 Kekecewaan Ibu
40 Bab 40 Adel Bunuh Diri
41 Bab 41 Zaki Pergi Ke Singapura
42 Bab 42 Para Emak Gibah
43 Bab 43 Adelia akan diusir
44 Bab 44 Zaki dan Sinta
45 Bab 45 Asep Mencintai Adelia
46 Bab 46 Kelahiran Baby Misela
47 Bab 47 Kembalinya Zaki
48 Bab 48 Panggil Hanan Papi
49 Bab 49 Zaki Mencium Adel
50 Bab 50 Rencana Jahat Yumna
51 Bab 51 Bertemu Orang Tua Hanan
52 Bab 52 Sinta dengan Om-om
53 Bab 53 Kedatangan Zaki
54 Bab 54 Kedatangan Tamu
55 Bab 55 Pengakuan Sinta
56 Bab 56 Baby Misela Demam
57 Bab 57 Pilihan Adelia
58 Bab 58 Baby Misela pulang
59 Bab 59 Penyesalan Zaki
60 Bab 60 Pak Hanif di tangkap
61 Bab 61 Surat Dari Zaki
62 Bab 62 Melarikan Diri
63 Bab 63 Pergi ke Panti
64 Bab 64 Pergi Ke Jakarta
65 Bab 65 Hanan Galau
66 Bab 66 Hanan dan Asep Tiba di Jakarta
67 Bab 67 Bayangan Adelia
68 Bab 68 Bertemu Kembali
69 Bab 69 Hanan Kecelakaan
70 Bab 70 Hanan Dinyatakan Meninggal
71 Bab 71 Tamparan untuk Adelia
72 Bab 72 Bertemu Zaki
73 Bab 73 Perasaan Asep
74 Bab 74 Munculnya Yumna
75 Bab 75 Donor Darah
76 Bab 76 Pertemuan Asep dan Yumna
77 Bab 77 Jadian?
78 Bab 78 Naik Jabatan
79 Bab 79 Meninggalnya Bu Renita
80 Bab 80 Pemakaman Bu Renita
81 Bab 81 Kembalinya Hanan
82 Bab 82 Cobaan Datang Lagi
83 Bab 83 Batal Menikah
84 Bab 84 Resmi Menikah
85 Bab 85 Buka Perban
86 Bab 86 Pulang
87 Bab 87 Malam Pengantin
88 Bab 88 Perjuangan Hanan
89 Bab 89 Rumah Tangga Romantis
90 Bab 90 Ahir Dari Penderita (Revisi)
91 PENGUMUMAN
92 Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Keseharian Ku
2
2. Sekolah
3
3. Persiapan Ke Pesta
4
4. Di Tempat Pesta
5
5. Benih Cinta
6
6. Kejutan yang Terkejut
7
7. Korban Tabrak Lari
8
8. Pemakaman Ayah
9
9. Ujian Akhir Sekolah
10
10. Di Rumah Zaki
11
11. Antara Bahagia dan Bimbang
12
12. Terpuruk Kedua Kalinya
13
13. Rencana Pindah Rumah
14
14. Awal Kebahagiaan Zaki
15
15. Resmi Pacaran
16
16. Pindahan
17
17. Rumah Baru
18
18. Tetangga Ghibah
19
19. Kencan Pertama
20
20. Cita atau Cinta
21
21. Pertemuan Tanpa Sengaja
22
22. Dirumah Pak RT
23
23. Cinta Hanan
24
24. Semakin Dekat
25
25. Gelisah
26
26. Ujian Nasional
27
27. First Kiss Zaki
28
28. Zaki yang sesungguhnya
29
Bab 29 Adel Tau perjodohan Zaki dan Sinta
30
Bab 30 Zaki Berhasil Balas dendam
31
Bab 31 Kegagalan Zaki
32
Bab 32 Cemburunya Hanan
33
Bab 33 Kissing with Hanan
34
Bab 34 Rebutan Calon Mantu
35
Bab 35 Nasi Goreng Ati Ampela
36
Bab 36 Rayuan Zaki
37
Bab 37 Adel Lulusan terbaik
38
Bab 38 Adel Hamil
39
Bab 39 Kekecewaan Ibu
40
Bab 40 Adel Bunuh Diri
41
Bab 41 Zaki Pergi Ke Singapura
42
Bab 42 Para Emak Gibah
43
Bab 43 Adelia akan diusir
44
Bab 44 Zaki dan Sinta
45
Bab 45 Asep Mencintai Adelia
46
Bab 46 Kelahiran Baby Misela
47
Bab 47 Kembalinya Zaki
48
Bab 48 Panggil Hanan Papi
49
Bab 49 Zaki Mencium Adel
50
Bab 50 Rencana Jahat Yumna
51
Bab 51 Bertemu Orang Tua Hanan
52
Bab 52 Sinta dengan Om-om
53
Bab 53 Kedatangan Zaki
54
Bab 54 Kedatangan Tamu
55
Bab 55 Pengakuan Sinta
56
Bab 56 Baby Misela Demam
57
Bab 57 Pilihan Adelia
58
Bab 58 Baby Misela pulang
59
Bab 59 Penyesalan Zaki
60
Bab 60 Pak Hanif di tangkap
61
Bab 61 Surat Dari Zaki
62
Bab 62 Melarikan Diri
63
Bab 63 Pergi ke Panti
64
Bab 64 Pergi Ke Jakarta
65
Bab 65 Hanan Galau
66
Bab 66 Hanan dan Asep Tiba di Jakarta
67
Bab 67 Bayangan Adelia
68
Bab 68 Bertemu Kembali
69
Bab 69 Hanan Kecelakaan
70
Bab 70 Hanan Dinyatakan Meninggal
71
Bab 71 Tamparan untuk Adelia
72
Bab 72 Bertemu Zaki
73
Bab 73 Perasaan Asep
74
Bab 74 Munculnya Yumna
75
Bab 75 Donor Darah
76
Bab 76 Pertemuan Asep dan Yumna
77
Bab 77 Jadian?
78
Bab 78 Naik Jabatan
79
Bab 79 Meninggalnya Bu Renita
80
Bab 80 Pemakaman Bu Renita
81
Bab 81 Kembalinya Hanan
82
Bab 82 Cobaan Datang Lagi
83
Bab 83 Batal Menikah
84
Bab 84 Resmi Menikah
85
Bab 85 Buka Perban
86
Bab 86 Pulang
87
Bab 87 Malam Pengantin
88
Bab 88 Perjuangan Hanan
89
Bab 89 Rumah Tangga Romantis
90
Bab 90 Ahir Dari Penderita (Revisi)
91
PENGUMUMAN
92
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!