BROK3N

BROK3N

1. Keseharian Ku

Hallo Reader...

Selamat datang di karya pertama ku.

Mohon dukungannya nya ya.

Maaf jika karya ku ini kurang menarik dari pada plagiat mending jelek tapi karya sendiri kan ya hehe.

selamat membaca ya.

Adelia POV.

*Tok tok tok*

"Del…. Adelia bangun. Udah pagi nanti kamu telat sekolahnya. Sarapan udah Ibu siapin tuh."

Ibu ku mengetuk pintu kamar yang memang selalu aku kunci tiap mau tidur.

"Iya Bu Adel bangun, Adel mau mandi dulu ya baru nanti nyusul sarapan."

"Iya Ayah juga udah nungguin jangan lama-lama Ayah ada meeting katanya."

"Ya udah Ibu jangan ngajak ngobrol nanti Adel malah makin lama loh."

"Pokoknya harus cepet titik."

"Iya ibu bawel."

Terdengar suara kaki Ibu yang sedang menuruni tangga, karna kamar ku ada di Lantai dua. Hanya kamar dan ruang santai yang mungil. Kamar Ayah dan Ibu ada di bawah. Rumah kami juga tidak mewah karna pekerjaan Ayah cuma pegawai biasa. Tapi kami lumayan berkecukupan.

Ku angkat kedua tangan ku ke atas kepala. Menggerakkan ke kanan dan ke kiri. Beranjak dari tempat tidur dan mengambil handuk yang menggantung di pintu. Sambil mengucek mata ku dan menguap karena masih sangat ngantuk lalu ku berjalan ke kamar mandi.

Selesai mandi ku pakai seragam abu-abu ku. Ku Sisi rambut dan dan ku pakai bando warna biru. Ku raih tas sekolah ku lalu memakai sepatu biru. Aku bukan tipe cewek modis tapi aku gak suka aksesoris yang banyak warna.

Dan aku baru ingat kalau Ini hari Senin dan aku ada tugas di upacara bendera nanti. Aku harus bergegas. Sebelum terlambat.

"Hallooooo...Selamat pagi Bu, Selamat pagi ayah ku yang tamvan."

Ku sapa kedua orang tua ku yang sudah duduk di meja makan sedari tadi.

*Emuahhhh* Ku cium pipi Ayah dan duduk di sebelah Ayah.

"Jadi gitu selalu Ayah yang di cium." Kata Ibu ku iri.

Benar setiap pagi tak pernah ku lewatkan mencium pipi Ayah. Entah kenapa sejak menginjak bangku SMA kebiasaan itu muncul. Dan rasanya selalu ada yang kurang kalau belum melakukannya.

Tentu saja karna Ayah adalah cinta pertama ku. Tersegalanya bagi ku setelah Ibu. Dia selalu mendukung apapun yang ku mau selama bagi Ayah aku bisa tersenyum dan bahagia.

"Ibu selalu iri deh." Sahut ku.

"Ya iyalah coba setiap pagi yang di cium Ayah, dikit-dikit Ayah. Padahal yang bangunin tiap pagi, yang masakin Adel sarapan kan Ibu bukan Ayah. Iya kan Yah?"

"Kan Ayah yang nganter Adel sekolah tiap hari hehe."

"Tuh kan Yah anak mu selalu bisa menjawab."

"Okey… Okey besok Ibu yang aku cium ya."

"Loh kenapa harus besok?"

"Karna ciuman ku udah buat Ayah. Hehe"

"Dasar anak ini minta dicubit ya." Jawab Ibu Sambil mencubit pinggang ku.

"Aauu....! ampun...Geli tau Bu."

"Biarin."

Ayah ku cuma tertawa melihat kami yang setiap pagi bertengkar. Dengan kedua lesung pipinya dia terlihat tampan Dimata ku. Bahkan aku rasa tidak ada yang lebih tampan dari Ayah ku.

"Udah ayo Del cepet abisin sarapannya nanti kamu telat."

"Siap komandan Ayah."

Selesai sarapan aku dan Ayah bergegas berangkat. Iya Ayah selalu mengantar ku sekolah. Bahkan tiap hari Dia tidak mau tidak mengantar ku. Dengan Naik mobil Avanza yang sudah berumur karna dulu Ayah membeli secara second bahkan masih ada cicilan sedikit.

Jarak sekolahku tidak begitu jauh. Cuma 10 menit dari rumah kalau naik mobil. Itu kalau Tidak ada kemacetan. Tapi jalan dari rumah ke sekolah memang bukan daerah macet. Kantor tempat Ayah kerja juga searah dengan sekolahku makanya Ayah tak pernah absen buat nganter aku.

Diperjalanan kita ngobrol banyak hal hingga tiba-tiba Ayah bertanya sesuatu yang sebelumnya tidak pernah Ayah tanyakan sebelumnya.

"Del, kamu udah punya pacar di sekolah?"

Tanya Ayah. Dan jantung ku seketika berdebar deg deg deg begitu cepat. Kaget dong ada apa ini.

"Ahh… Ayah Adelia mau fokus sekolah, kuliah dan jadi wanita karier yang sukses."

"Amiinn…! Tapi kan putri ayah ini cantik, tinggi, cerdas, periang masak gak ada cowok yang deketin sih. Tapi Ayah memang belum pernah liat Adel Deket sama cowok ya. Jangan-jangan putri Ayah gak familiar di sekolah. hahaha" Ayah mulai menggoda ku.

"Iya Ayah ku sayang memang ada tapi Adel engga mau nanti masalah pacaran jadi mengganggu sekolah Adel. Apalagi Adel udah kelas 3 kan sebentar lagi banyak tugas yang harus Adel kerjakan. Belum lagi ujian ini dan itu gak ahh…! Adel gak mau pacaran." Tegas ku.

Ayah mengusap rambut ku. Menatap ku sebentar dan Menghela nafas seolah-olah lega dengan jawaban ku.

"Kok expresi Ayah begitu sih. Kenapa? Apa Ayah udah gak sabar mau gendong cucu." Tanya ku balik menggodanya.

"Ayah cuma khawatir jika Ayah meninggal…"

Belum selesai Ayah bicara aku langsung marah.

"Stop stop stop."

Seketika Ayah menginjak rem mobilnya.

"ada apa Del bikin kaget aja."

"Ayah jangan pernah sekali pun bilang begitu lagi. Adel gak suka Yah. Ayah akan berumur panjang sampai Adel menikah punya anak dan cucu okey?"

"Iya Ayah cuma khawatir dengan masa depan Adel itu aja. Wajarkan Ayah tanya dan khawatir?" Ayah pun menjalan mobilnya lagi. untung saja saat itu tidak ada mobil di belakang kami.

"Iya Yah, Udah jangan bahas itu lagi ya pokoknya Adel gak suka titik."

"Iya Tapi Adel bener-bener harus janji sama Ayah kalau Adel akan jadi wanita karier yang sukses. Jadi Wanita yang baik, jujur dan mandiri. Apapun yang terjadi Adel harus sukses harus Lo ya jangan seperti Ayah yang kerjanya hanya karyawan kecil. Dan juga Adel harus cari suami yang baik jangan sampai Adel kemakan rayuan gombal cowok jaman sekarang"

"Bismillah insyaallah Iya Yah Adel janji sama Ayah jadi Ayah jangan khawatir lagi okey? Dan juga Adel belum mikirin pacaran apalagi cari suami. Adel masih kelas 3 SMA Ayah. Ayah ngaco iihh masak ngomongin cari suami segala. Pokoknya ayah jangan khawatir lagi okey? Adel memang sudah besar tapi Adel tetep anak Ayah yang baik. okey!"

"Siap anak Ayah yang cantik. Kita sudah sampai nih."

Ayah memarkirkan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah. Kucium tangan Ayah dan membuka pintu mobil.

"Dah… Ayah sampai nanti dirumah. Semangat kerjanya ya. Hati-hati dijalan."

"Dah… juga sayang."

Mobil Ayah pun pergi. Jarak kantor ayah memang lumayan jauh sekitar 40 menit karna macet juga. Makanya Ayah nekad membeli mobil supaya pulang tidak kehujanan dan lagi pekerjaan Ayah memang membutuhkan sebuah mobil.

Ku berjalan cepat menuju kelas karna aku harus bergegas sebentar lagi upacara bendera.

*****

...JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE KOMEN DAN VOTE-NYA YA TERIMAKASIH 🙏...

Terpopuler

Comments

Leli Leli

Leli Leli

hy salam kenal dendam kekasih hadir menyapa untk sementara ningalin like dan komen dulu Thor.


jika berkenan mampir.yuk kelapak ku, kutunggu kehadirannya🤗🤗🤗

2022-01-27

0

aryani

aryani

aku mampir kk

2021-11-22

1

Navizaa

Navizaa

Hadir thorr 🥰

2021-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Keseharian Ku
2 2. Sekolah
3 3. Persiapan Ke Pesta
4 4. Di Tempat Pesta
5 5. Benih Cinta
6 6. Kejutan yang Terkejut
7 7. Korban Tabrak Lari
8 8. Pemakaman Ayah
9 9. Ujian Akhir Sekolah
10 10. Di Rumah Zaki
11 11. Antara Bahagia dan Bimbang
12 12. Terpuruk Kedua Kalinya
13 13. Rencana Pindah Rumah
14 14. Awal Kebahagiaan Zaki
15 15. Resmi Pacaran
16 16. Pindahan
17 17. Rumah Baru
18 18. Tetangga Ghibah
19 19. Kencan Pertama
20 20. Cita atau Cinta
21 21. Pertemuan Tanpa Sengaja
22 22. Dirumah Pak RT
23 23. Cinta Hanan
24 24. Semakin Dekat
25 25. Gelisah
26 26. Ujian Nasional
27 27. First Kiss Zaki
28 28. Zaki yang sesungguhnya
29 Bab 29 Adel Tau perjodohan Zaki dan Sinta
30 Bab 30 Zaki Berhasil Balas dendam
31 Bab 31 Kegagalan Zaki
32 Bab 32 Cemburunya Hanan
33 Bab 33 Kissing with Hanan
34 Bab 34 Rebutan Calon Mantu
35 Bab 35 Nasi Goreng Ati Ampela
36 Bab 36 Rayuan Zaki
37 Bab 37 Adel Lulusan terbaik
38 Bab 38 Adel Hamil
39 Bab 39 Kekecewaan Ibu
40 Bab 40 Adel Bunuh Diri
41 Bab 41 Zaki Pergi Ke Singapura
42 Bab 42 Para Emak Gibah
43 Bab 43 Adelia akan diusir
44 Bab 44 Zaki dan Sinta
45 Bab 45 Asep Mencintai Adelia
46 Bab 46 Kelahiran Baby Misela
47 Bab 47 Kembalinya Zaki
48 Bab 48 Panggil Hanan Papi
49 Bab 49 Zaki Mencium Adel
50 Bab 50 Rencana Jahat Yumna
51 Bab 51 Bertemu Orang Tua Hanan
52 Bab 52 Sinta dengan Om-om
53 Bab 53 Kedatangan Zaki
54 Bab 54 Kedatangan Tamu
55 Bab 55 Pengakuan Sinta
56 Bab 56 Baby Misela Demam
57 Bab 57 Pilihan Adelia
58 Bab 58 Baby Misela pulang
59 Bab 59 Penyesalan Zaki
60 Bab 60 Pak Hanif di tangkap
61 Bab 61 Surat Dari Zaki
62 Bab 62 Melarikan Diri
63 Bab 63 Pergi ke Panti
64 Bab 64 Pergi Ke Jakarta
65 Bab 65 Hanan Galau
66 Bab 66 Hanan dan Asep Tiba di Jakarta
67 Bab 67 Bayangan Adelia
68 Bab 68 Bertemu Kembali
69 Bab 69 Hanan Kecelakaan
70 Bab 70 Hanan Dinyatakan Meninggal
71 Bab 71 Tamparan untuk Adelia
72 Bab 72 Bertemu Zaki
73 Bab 73 Perasaan Asep
74 Bab 74 Munculnya Yumna
75 Bab 75 Donor Darah
76 Bab 76 Pertemuan Asep dan Yumna
77 Bab 77 Jadian?
78 Bab 78 Naik Jabatan
79 Bab 79 Meninggalnya Bu Renita
80 Bab 80 Pemakaman Bu Renita
81 Bab 81 Kembalinya Hanan
82 Bab 82 Cobaan Datang Lagi
83 Bab 83 Batal Menikah
84 Bab 84 Resmi Menikah
85 Bab 85 Buka Perban
86 Bab 86 Pulang
87 Bab 87 Malam Pengantin
88 Bab 88 Perjuangan Hanan
89 Bab 89 Rumah Tangga Romantis
90 Bab 90 Ahir Dari Penderita (Revisi)
91 PENGUMUMAN
92 Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Keseharian Ku
2
2. Sekolah
3
3. Persiapan Ke Pesta
4
4. Di Tempat Pesta
5
5. Benih Cinta
6
6. Kejutan yang Terkejut
7
7. Korban Tabrak Lari
8
8. Pemakaman Ayah
9
9. Ujian Akhir Sekolah
10
10. Di Rumah Zaki
11
11. Antara Bahagia dan Bimbang
12
12. Terpuruk Kedua Kalinya
13
13. Rencana Pindah Rumah
14
14. Awal Kebahagiaan Zaki
15
15. Resmi Pacaran
16
16. Pindahan
17
17. Rumah Baru
18
18. Tetangga Ghibah
19
19. Kencan Pertama
20
20. Cita atau Cinta
21
21. Pertemuan Tanpa Sengaja
22
22. Dirumah Pak RT
23
23. Cinta Hanan
24
24. Semakin Dekat
25
25. Gelisah
26
26. Ujian Nasional
27
27. First Kiss Zaki
28
28. Zaki yang sesungguhnya
29
Bab 29 Adel Tau perjodohan Zaki dan Sinta
30
Bab 30 Zaki Berhasil Balas dendam
31
Bab 31 Kegagalan Zaki
32
Bab 32 Cemburunya Hanan
33
Bab 33 Kissing with Hanan
34
Bab 34 Rebutan Calon Mantu
35
Bab 35 Nasi Goreng Ati Ampela
36
Bab 36 Rayuan Zaki
37
Bab 37 Adel Lulusan terbaik
38
Bab 38 Adel Hamil
39
Bab 39 Kekecewaan Ibu
40
Bab 40 Adel Bunuh Diri
41
Bab 41 Zaki Pergi Ke Singapura
42
Bab 42 Para Emak Gibah
43
Bab 43 Adelia akan diusir
44
Bab 44 Zaki dan Sinta
45
Bab 45 Asep Mencintai Adelia
46
Bab 46 Kelahiran Baby Misela
47
Bab 47 Kembalinya Zaki
48
Bab 48 Panggil Hanan Papi
49
Bab 49 Zaki Mencium Adel
50
Bab 50 Rencana Jahat Yumna
51
Bab 51 Bertemu Orang Tua Hanan
52
Bab 52 Sinta dengan Om-om
53
Bab 53 Kedatangan Zaki
54
Bab 54 Kedatangan Tamu
55
Bab 55 Pengakuan Sinta
56
Bab 56 Baby Misela Demam
57
Bab 57 Pilihan Adelia
58
Bab 58 Baby Misela pulang
59
Bab 59 Penyesalan Zaki
60
Bab 60 Pak Hanif di tangkap
61
Bab 61 Surat Dari Zaki
62
Bab 62 Melarikan Diri
63
Bab 63 Pergi ke Panti
64
Bab 64 Pergi Ke Jakarta
65
Bab 65 Hanan Galau
66
Bab 66 Hanan dan Asep Tiba di Jakarta
67
Bab 67 Bayangan Adelia
68
Bab 68 Bertemu Kembali
69
Bab 69 Hanan Kecelakaan
70
Bab 70 Hanan Dinyatakan Meninggal
71
Bab 71 Tamparan untuk Adelia
72
Bab 72 Bertemu Zaki
73
Bab 73 Perasaan Asep
74
Bab 74 Munculnya Yumna
75
Bab 75 Donor Darah
76
Bab 76 Pertemuan Asep dan Yumna
77
Bab 77 Jadian?
78
Bab 78 Naik Jabatan
79
Bab 79 Meninggalnya Bu Renita
80
Bab 80 Pemakaman Bu Renita
81
Bab 81 Kembalinya Hanan
82
Bab 82 Cobaan Datang Lagi
83
Bab 83 Batal Menikah
84
Bab 84 Resmi Menikah
85
Bab 85 Buka Perban
86
Bab 86 Pulang
87
Bab 87 Malam Pengantin
88
Bab 88 Perjuangan Hanan
89
Bab 89 Rumah Tangga Romantis
90
Bab 90 Ahir Dari Penderita (Revisi)
91
PENGUMUMAN
92
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!