"Menurut kamu saya harus gimana" tanyaku
"Maaf ya nona tapi menurut saya lebih baik nona ijinkan saja pak Gio menikah dengan si.. si.. siapa tadi nona"
"Lela"
"Iya si Lela biarkan Pak Gio menikah dengan si Lela jangan biarkan perempuan penghianat itu menang" ucap Ila memberi saran
Menurutku ide nya bagus juga aku tidak akan pernah meninggalkan Gio begitu saja
Kali ini Lela begitu keterlaluan
"Terima kasih La" ucapku tulus
"Sama sama nona saya yakin nona bisa menghadapi ini semua" ucap Ila tulus
"Iya"
Aku meminum jus yang di sediakan Ila tadi hingga habis tak tersisa
Setelah itu aku masuk ke dalam kamar untuk mandi agar pikiran ku jernih
Kemudian aku turun untuk makan siang
"Ini makanan kesukaan nona bukan" ucap Ila
"Masih ingat aja kamu" ucapku sambil tersenyum
"Tentu dong" ucap Sie pelayan lain
"Kita harus inget apa kesukaan nona kami" ucap Sie lagi
Aku mengambil nasi dan lauk ke piringku kemudian aku mulai melahap makanan tersebut
Di tengah aku mengunyah aku berfikir apa yang saat ini terjadi di rumah itu
Namun aku tak perduli yang penting saat ini dia menenangkan diri disini terlebih dahulu
Setelah makan aku menuju ruang keluarga untuk mengerjakan tugas tugas ku
Membuka laptop dan mulai berkonsentrasi belajar
Dua jam aku berada disana semua tugasku telah selesai
Aku terfikir dengan Handphone ku yang sengaja ku matikan
"Ila,, Sie" panggilku
"Iya nona ada apa" tanya Ila
"Belikan saya Handphone baru" ucapku
"Memangnya kenapa dengan handphone nona" tanya Ila
"Stt.. " kode dari Sie
"Baik nona" ucap Sie
Aku memberikan beberapa lembar uang kepada mereka kemudian mereka pergi ke sebuah mall untuk membeli ponsel baru
Teralih dari tugas tugas yang sudah selesai aku melihat perkembangan usaha ku lewat laptop tersebut
"Gimana kalau aku buat usaha lagi" gumamku
Mengambil ponsel ku yang mati di atas meja aku mulai menyalakannya lagi
Namun ku urungkan karena pasti Gio mencoba menghubungiku
Dua puluh menit kemudian Ila dan Sie sudah kembali dengan membawa satu kotak berisi ponsel baru
"Makasih kembaliannya buat kalian berdua" ucapku kemudian membuka kotak tersebut
Menyalin no papa, mama dan Irene ke ponsel tersebut
Kemudian aku menghubungi papa namun tak pernah di angkat
Papa tidak akan pernah mengangkat panggilan dari no yang tak di kenal
Aku mengetikkan sesuatu pada bilah pesan
"Ini Arlla" pesan singkat tersebut kemudian di baca oleh papa dan tak lama kemudian papa menelfon ku
"Arlla kenapa pake no baru" ucap papa
"Heheh ponsel lama rusak pa" ucap ku berbohong
Bukan saat ini untuk menceritakan semuanya pada papa
Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada papa, mama dan kk Viko
"Pa,, Arlla hubungi papa mau ngomong sesuatu" ucapku
"Apa ngomong aja sayang" ucap papa
"Aku mau buat usaha lagi" ucapku
"Kenapa? bukankah kamu udah punya perusahaan emas, butik, sama restoran dan sudah berkembang baik kan" tanya papa heran
"Hehe iya tapi mau buat usaha lagi" ucapku
"Buat usaha apa"
"Perusahaan kosmetik sama perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara" ucapku
"Ya udah nanti papa yang urus" ucap papa
"Tapi pa biar aku yang bekerja sendiri untuk mengembangkan usaha itu sampai sukses" ucapku
"Bukankah itu udah dari dulu" ucap papa
"Heheh cuma ngingetin" ucapku sambil terkekeh
"Oh ya pa satu lagi" ucapku
"Apa"
"Jangan kasih tau no ini sama siapapun ya" ucapku
"Ok" ucap papa tanpa banyak bertanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments