"Akhirnya ketemu juga" ucapku dengan bahagia karena sudah menemukan cincin ku yang jatuh tadi
Aku kembali menyematkan cincin permata itu di jari manisku lagi
Setelah memberikan sedikit polesan make up di wajahku aku beranjak untuk mengambil dan memakai pakaian yang sudah aku siapkan di gantungan baju di sudut ruangan
Setelah rapi aku pergi menuju meja makan karena perutku yang sangat lapar harus ku isi dengan makanan terlebih dahulu
"Pagi nyonya" sapa salah satu pelayan bernama Nina dan di belakangnya ada pelayan lain bernama Ani dan Misa
Pelayan di rumah ini ada tiga supir pribadi ada dua dan tukang kebun serta satpam rumah dua orang
"Pagi juga" sapaku balik sambil tersenyum
Aku begitu bersemangat makan karena di meja makan sudah tersedia sate sebagai menu makanan hari ini
"Kalian duduklah kita makan bareng " ucapku sambil mengambil nasi
"Gak perlu nyonya" tolak Nina dengan menunduk
"Iya nya" sahut Ani dan di setujui oleh Misa
"Kenapa biar saya makan gak kesepian" ucapku
"Ehmm anu.. gak enak nyonya kita hanya pelayan" ucap Misa
Aku tersenyum sesaat kemudian berbicara
"Apapun pekerjaan kalian kita tetap sama sama manusia jadi gak perlu malu anggap saya teman" ucapku
"Tapi nyonya.. "
"Tidak ada penolakan" ucapku
Akhirnya Nina, Misa dan Ani ikut makan bersama ku tapi sebelum itu aku meminta Misa untuk memanggil tukang kebun, supir dan satpam untuk ikut bergabung
Awalnya mereka menolak namun lama lama mereka akhirnya menerima karena paksaan dariku
"Nya nyonya tau gak" ucap Misa sambil menyendokkan nasi ke mulutnya
"Enggak kan kamu belum cerita" ucapku sambil terkekeh
"Ih nyonya"
"Hahahah" disahuti gelak tawa dari semuanya termasuk aku
Aku bahagia jika bisa berbaur dengan para pelayan di rumah ini
Aku jadikan mereka semua teman agar aku tak kesepian
"Nyonya tuh majikan paling baik yang pernah saya temui" ucap Nina
"Iya biasanya majikan lain tuh sukanya nyuruh nyuruh pake bentak lagi" ucap Misa dengan mulut komat kamit membuatku harus menahan tawa
"Tapi nyonya bahkan nyonya mau makan semeja dengan kami" ucap Ani
"Apa nyonya gak malu" tanya tukang kebun yang bernama pak Budi
"Buat apa saya malu saya bahagia bisa berbaur sama kalian" ucapku
Kemudian kami melanjutkan makan dengan di selingi gelak tawa membuat suasana tidak terlalu canggung
Biasanya jika ada Gio mereka semua makan di paviliun yang di khususkan untuk para pelayan
"Saya sudah selesai dan mau berangkat ke kampus dulu" ucapku sambil berdiri
"Nyonya mau saya antar atau berangkat sendiri" tanya supir pribadiku
"Saya pakai mobil sendiri aja" ucapku
"Thank you and bye all" ucapku sambil berjalan menuju pintu rumah
Saat aku membuka pintu ternyata disana. ada mama Rena yang hendak memencet bel
"Mama" ucapku
"Arlla... mama kangen tau sama kamu" ucap Mama Rena sambil memelukku dengan erat dan aku membalas pelukan mama
"Apa kabar ma" tanyaku
"Mama baik kamu gimana" tanya Mama
"Alhamdulillah aku juga baik" jawabku
"Masuk ma" tawar ku mengajak mama masuk ke dalam rumah
"Mama udah sarapan" tanyaku
"Udah tadi di rumah" jawab mama
"Nina" panggilku
"Iya nyonya" ucap Nina saat berada di depan kami
"Tolong buatkan minuman buat mama ya" ucapku
"Iya nya... Nyonya besar mau minum apa" tanya Nina
"Teh hangat aja" ucap mama kemudian Nina pergi untuk membuat minum
"Oh ya mama kesini ada apa" tanyaku karena mama datang sepagi ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments