2. Diserang

Pada suatu hari Poo Ting ,Si raja pedang ini menemukan sebuah pedang pusaka di sebuah gua , lokasi nya di gunung Bu tong.

Pedang ini sangat tajam sekali, dapat memotong besi seperti memotong tahu saja

Dan ini sudah dibuktikan oleh Poo Ting disaat membasmi sarang rampok yang berjumlah 300 orang lebih seorang diri.

Karena membasmi perampok ini lah ,rahasia Poo ting menemukan pedang pusaka ketahuan ,sehingga membuat 4 datuk ber sekongkol untuk membunuh si Raja pedang ini.

Hal ini tidak diketahui oleh nya, Sehingga

Poo Ting pulang ke Hoaasan dengan santai dan penuh sukacita ,tidak tahu kalau maut sudah menunggu mereka.

Sesampainya di rumah, Poo Ting langsung menunjukkan pedang yang ia temukan kepada istrinya, karena pedang itu tidak memiliki nama, maka ia memberi nama pedang naga putih.

Mengapa demikian?

sebab disisi pedang itu ada gambar naga dan juga naga ini berwarna putih.Jadi dia memberi nama pedang naga putih.

Pada suatu hari, atau tepatnya seminggu setelah pulang,

Pooting dan keluarganya diserang , ada sekitar 100 orang lebih pendekar aliran hitam yang dipimpin oleh 4 orang Datuk,

yaitu Datuk timur yang berjuluk manusia racun.Karena Datuk ini jika menyerang menggunakan racun, semua ilmu nya beracun ,semua senjata nya pun beracun ,bahkan kedua tangan nya beracun.

Datuk barat yang berjuluk sicakar iblis.

Mengapa di juluki sicakar iblis, sebab datuk ini memiliki senjata berbentuk cakar ,dan ilmu nya juga bernama jurus cakar iblis , ilmu ini harus memelihara kuku yang ujung nya diruncing kan.

Datuk Utara yang berjuluk sitangan delapan.

Mengapa dijuluki si tangan delapan?

Sebab si datuk memiliki jurus tangan delapan.

jurus ini membuat tangan nya seperti ada 8 buah.dan.

Datuk selatan berjuluk si tongkat setan.

Dia senang menggunakan senjata tongkat yang ujung nya di beri tengkorak ,dan didalam tengkorak ini ditaburi racun ,jika dibuat menyerang ,racun ini akan berubah menjadi asap ,orang orang mengira ini asap setan.

Pertarungan pun terjadi dengan sangat hebatnya dan seru karena orang yang menyerbu sudah termasuk perndekar hebat, paling rendah pendekar kelas 2, sisanya pendekar kelas satu

Pendekar yang berada diatas kelas satu disebut Datuk dialiran hitam, jika dialiran putih disebut raja, seperti raja pedang, raja golok, dan lain lain .

Setelah bertarung selama seharian akhirnya Ling Ling terluka parah karena bertarung sambil menggendong anaknya.

Lalu mereka melarikan diri dengan ilmu meringankan tubuh sambil mengerahkan seluruh tenaga dalam yang ada,

Sesampainya di atas gunung Hua San, tepatnya ditepi jurang maut, mereka berhenti karena kelelahan.

Poo Ting lalu duduk bersila memulihkan tenaganya dengan ilmu pernafasan,

Poo Ting mengerahkan segenap kemampuannya menyedot energi yang ada disana.

Digunung Hua San ini sering di jadikan berkumpul nya para pendekar untuk mengadu ilmu, sebab energi Qi disini sangatlah padat, maka digunakan untuk mengadu ilmu.

Makanya banyak para pendekar yang bertapa disini yang menempati gua gua disekeliling gunung Hua San .

Kondisi Ling ling sudah terluka parah, dan Ling ling merasa sudah mau mati ,luka luka nya tidak dapat disembuh kan lagi

Dia merasa rugi jika mati ,ilmu nya akan hilang tanpa ada yang mewarisi.

Maka dia menurunkan anaknya dari gendongan nya dan dipangku nya, lalu mentransfer segenap ilmu silat yang dimiliki dengan ilmu memindahkan jiwa, dengan menstransfer semua ilmu nya, maka energi nya semakin banyak berkurang.

Ling Ling juga memindahkan Roh nya ke dada anaknya lalu mati lah dia dengan tenang.

Poo Ting terbangun dari meditasi nya karena mendengar tangisan anaknya,

meskipun hanya seperempat saja tenaganya yang pulih, terpaksa dia menghentikan meditasi nya ,sebab dia sangat peduli dengan anak dan istri nya.

Poo Ting pun akhir nya menangis karena kematian istrinya,

Poo Ting lalu menstransfer smua ilmunya ke dahi anaknya agar ilmu nya tidak hilang percuma.

Disaat itulah para pengejar yang tersisa 35 orang ditambah 4 orang Datuk tiba disana dan langsung mengepung si raja pedang Poo Ting.

Poo Ting menggendong anaknya yang dia gendong dipunggung dan mengikatnya dengan kain.

Setelah itu berjalan mendekati para pengepungnya dan langsung menyerang dengan pedangnya.

Pertempuran seru pun terjadi lagi, hanya saja kali ini terjadi di pinggir jurang.

3 jam kemudian Poo Ting terluka parah karena terkena serangan empat orang Datuk,

Namun itu juga tidak rugi karena pengepungnya tersisa 10 orang, itupun juga terluka smua, Datuk Utara kehilangan tangan kirinya, sedangkan Datuk barat kehilangan 1 matanya.

Poo Ting pun akhirnya melompat kejurang maut karena sudah kehabisan tenaga, juga usaha terakhir nya untuk menyelamat kan anak satu satu nya ,dia tidak akan tahu kalau anak nya ini lah nanti nya yang mendirikan DINASTI WU ,dinasti yang sangat terkenal nanti nya, sebab dinasti ini ada dimana mana,

Dibumi ada.

Di alam dewa ada.

Di alam setan juga ada.

Di alam malaikat juga ada.

Di bulan, dan di semua planet ada DINASTI WU.

Mengapa jurang disini disebut jurang maut?

Karena orang yang jatuh kedalamnya tidak ada yang kembali atau keluar lagi.

Entah sudah berapa juta pendekar yang sudah terjatuh sejak ribuan tahun yang lalu,

sebab dipinggir jurang maut inilah terdapat lapangan yang sangat luas dan dijadikan pertemuan para pendekar setiap lima tahun sekali dan setiap pendekar yang kalah memilih bunuh diri dengan melompat kejurang, sebagian terpukul oleh musuhnya, sebagian lagi sengaja dilontarkan oleh musuhnya disaat terluka parah.