Cinta Tulus Seorang Mualaf
Awal yang selalu menawarkan cerita
Memberikan banyak makna
Menunjukkan arah kemana kaki melangkah
Lalu siap memulai sebuah kisah
......................
Kaguro Hitoshi ~POV~
Dua tahun yang lalu, aku menikah dengan seorang wanita cantik yang bernama, Rahayu Wicaksono. Wanita yang sering ku panggil dengan sebutan Dokcan, {Dokter Cantik}.
Sekarang ia telah sah menjadi istriku. Kami juga telah di karuniai dua jagoan cilik nan menggemaskan.
Yaitu, Akio Hitoshi (Pahlawan yang agung).
Aichi Hitoshi (Cinta kebijaksanaan). Nama Hitoshi adalah nama belakang dari namaku. Itulah, nama dari anak kembar ku dan Rahayu.
Awalnya, sungguh seperti deja vu. Aku pikir, seumur hidupku tak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang seperti sekarang aku rasakan.
Namun, ternyata semua anggapanku itu salah! Allah, ya Dia, sungguh Maha Baik kepadaku! Dia telah mendekatkan diri ini pada kumpulan orang-orang yang sangat-sangat baik.
Ya, karena kebaikan mereka pulalah aku bisa menjadi seorang mualaf saat ini. Mualaf adalah satu kata yang tak pernah terlintas di benakku saat itu.
Namun, kini kata itu sungguh telah membuat banyak perubahan dalam hidupku yang sekarang. Sungguh, amat sangat jauh berbeda dengan kehidupan ku yang telah lalu.
Tak butuh waktu lama bagiku untuk bisa 'Jatuh Cinta' pada Islam. Islam yang telah membawaku pada cahaya-Nya. Serta, telah banyak mengubah pandangan hidupku 180⁰ (derajat) jauh lebih baik dari yang dulu.
Ada begitu banyak cerita di balik peliknya kisah hidupku di masa lalu. Sosokku yang selalu membuat orang akan geleng-geleng kepala. Tak banyak yang tahu, bahwa selama ini aku menyimpan begitu banyak luka di masa lalu ku.
Luka yang ku pendam selama puluhan tahun lamanya itu. Sampai detik ini pun masih enggan untuk aku bagikan pada istri tercinta ku.
Sebenarnya, aku berniat kembali ke panti asuhan yang telah menampung ku dulu. Demi, mencari tahu tentang keberadaan ayah dan ibuku.
Hah! Andai saja waktu itu aku tak langsung kabur dari panti asuhan. Mungkin, aku masih bisa mencari tahu pada pihak panti tempat ku dititipkan itu.
Serta dapat menanyakan, mengapa orang tuaku tega membuang ku ke panti, tersebut?! Tapi, semua telah berlalu dan hanya tinggal di dalam ingatanku nan kelam.
Kini, aku siap menjalani hidupku yang baru bersama dengan keluarga kecilku nan penuh kebahagiaan.
Walaupun terkadang, akhir-akhir ini aku sering terpikirkan akan kedua orang tuaku. Apakah mereka itu benar telah tiada atau aku saja yang salah mengira? Bahwa, sebenarnya mereka masih hidup dan bahagia tanpa aku?!
Ah, entahlah? Aku tak ingin lagi membuka luka hatiku ini, ya, Rob! Biarlah itu hanya menjadi angan-angan ku semata.
...*****...
Tokyo, 2015 ...
"Assalamualaikum! Ayah, pulang!" ucap Kaguro pada kedua jagoan ciliknya itu yang tengah belajar merangkak, sambil memakan bubur khusus untuk bayi.
"Waalaikumsalam!" sahut Rahayu yang kala itu tengah menyuapi kedua buah hati mereka.
Kedua jagoan ciliknya itu, kini tengah tertawa bahagia menyambut kepulangan sang ayah tercinta. Rahayu yang masih menyuapi kedua buah hati mereka itu pun, kini ia segera berdiri dan berjalan mendekati sang suami, seraya menyalaminya.
"Apa kamu kedinginan, Sayangku Kangguru?!" tanya Rahayu yang melihat Kaguro tengah menggigil. Akibat cuacanya yang kini memasuki musim dingin di Tokyo, (Jepang).
"Iya, udara di luar sungguh dingin serta anginnya kencang sekali, Dokcan! Bisakah kamu membuatkan ku minuman hangat, hem?!" tanya Kaguro seraya meminta dengan manja pada sang istri.
"Iya, baiklah! Tunggu, di sini dan jaga anak-anak! Aku akan ke dapur sekarang dan segera kembali membawakan mu air jahe." balas Rahayu, seraya berlalu pergi meninggalkan Kaguro dan dua jagoan cilik mereka tersebut.
Kaguro pun menikmati waktunya bermain bersama kedua jagoan ciliknya tersebut. Walaupun, tadi dia merasa sangat lelah bekerja di pabrik milik Ryu. Pabrik yang kini telah di percayakan padanya oleh Ryu.
Itulah mengapa ia memutuskan untuk tinggal di Jepang (Tokyo). Berhubung, Ryu yang tak bisa lagi meng-handle pabriknya yang ada di Jepang (Tokyo). Maka, di sepakatilah bahwa Kaguro yang akan mengurus bisnis pabrik milik Ryu tersebut. Dia tak hanya sendirian mengurus pabrik milik Ryu. Melainkan, ada sosok Daisuke juga yang turut andil dalam mengurus pabrik minuman milik Ryu itu.
Sedangkan Ryu, dia saat ini tinggal di Bandung untuk mengurus bisnis pabriknya. Ya, sesekali Ryu juga datang berkunjung ke Jepang. Tentu saja dalam rangka liburan, bukan untuk bekerja.
...*****...
Selama ini, Rahayu dan Kaguro sangat merasa beruntung serta bersyukur. Hal itu karena mereka memiliki orang yang membantu mereka dalam merawat dan menjaga si kembar.
Ya, ada tiga orang gadis yang membantu mereka untuk mengurus buah hati mereka. Gadis-gadis itu adalah Coni, Aster dan Cece. Ketiga kakak-beradik itu telah di angkat oleh Kenzo, Kaguro dan Ryu menjadi adik angkat mereka bertiga.
Lalu, bagaimana bisa ketiga gadis tersebut menjadi adik angkat mereka?
📜 Flashback On 📜
Di rumah sakit ...
Di rumah sakit tempat Rahayu bekerja, ada seorang wanita yang tengah di rawat di sana. Dia sudah menderita penyakit kanker stadium akhir. Sehingga, sudah hampir tak ada harapan lagi baginya untuk bertahan hidup.
Bahkan, belum lama ini suaminya juga telah meninggal dunia. Itu di sebabkan oleh kecelakaan maut yang menimpanya. Seluruh harta dan rumah mereka sudah habis di jual. Demi mengobati penyakit kanker mama mereka tersebut.
Saat itu, Rahayu yang tengah hamil besar datang ke rumah sakit. Guna untuk mengecek kehamilannya. Ketika itu, Kaguro yang masih memarkirkan mobilnya. Tak mengetahui bahwa sang istri mengalami kontraksi.
Beruntung lah, saat itu Coni dan Aster lewat di dekat Rahayu. Mereka pun segera menolong Rahayu, dengan cara memanggil suster perawat untuk segera menolong Rahayu.
Detik itu juga, Rahayu langsung masuk ruang operasi. Syukurlah, pertolongan dua gadis tersebut tepat waktu. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi pada Rahayu dan kedua buah hatinya yang masih ada dalam kandungan tersebut.
Gara-gara menolong Rahayu, mereka jadi tidak sempat melihat sang ibunda tercinta untuk terakhir kalinya. Ketika, Cece adik mereka yang masih berusia 10 tahun tersebut mencari-cari mereka. Akhirnya, Cece pun menemukan kedua kakaknya tengah berada di depan ruang operasi tersebut.
Sementara itu, Kaguro yang kini telah di temani oleh Kak Kenzo, Prisha, Ryu dan Riri. Kini, mereka tengah berharap-harap cemas menanti kelahiran anak pertama dari Kaguro dan Rahayu tersebut.
Lalu, seketika itu juga Cece menarik-narik tangan kedua kakaknya. Agar segera melihat ibu mereka yang telah meninggal dunia tersebut.
"Kakak ... Kakak ..., ayo!" ajak Cece seraya berteriak pada kakak-kakak nya itu.
"Mama ... hiks ... Mama ..., Kak!" rengek Cece kecil pada kedua kakaknya tersebut.
"Ce, Mama kenapa?" tanya Coni yang mulai panik tak menentu.
"Iya, Ce. Apa yang terjadi pada mama, Ce?!" timpal Aster pula.
"Mama sudah meninggal dunia, Kak! Tadi, Dokter bilang gitu sama aku, Kak! Hiks ... hiks ... hiks ...!" tangis Cece pun kian meledak.
Kenzo yang mendengar hal itu, dia pun mendekati ketiga anak perempuan tersebut. Lalu, dia bertanya pada mereka.
"Dek, bolehkah Kakak ikut dengan kalian bertiga?!" tanya Kenzo yang langsung di iyakan oleh mereka.
Kenzo yang saat itu tengah menatap lekat ke arah adik-adiknya. Seolah, ia tengah meminta izin untuk pergi pada mereka. Prisha menatap sang suami dengan penuh arti. Seolah-olah, dia juga mengatakan bahwa ia juga ingin ikut.
Akan tetapi, Kenzo menolak keinginannya tersebut. Dengan menggelengkan kepalanya pada sang istri. Lalu, Kenzo pun mengikuti ketiga anak perempuan tersebut.
...*****...
Sesampainya di ruangan tempat dimana ibu dari ketiga anak itu di rawat. Kenzo pun menaruh simpati pada ketiga anak perempuan itu. Dia seraya memeluk dan mendekap semua anak perempuan tersebut dengan penuh kasih sayang.
Kenzo seolah membayangkan, bahwa sekarang yang meninggal itu adalah ibunya. Makanya, dia juga ikut larut dalam kesedihan yang dirasakan oleh ketiga gadis cantik tersebut.
Mulai hari ini, Kenzo berjanji pada ketiga gadis cantik tersebut. Bahwa, dia akan mengangkat mereka bertiga, menjadi adik angkatnya yang juga nanti akan menjadi adik angkat bagi Ryu dan Kaguro.
Namun, sebelum niatnya itu tersampaikan. Dia bertanya pada mereka bertiga.
"Dimana, Ayah kalian?!" tanya Kenzo tiba-tiba.
"Papa, dia sudah meninggal, Kak!" jawab Aster yang masih sesenggukan.
"Apakah kalian punya paman atau bibi yang merawat kalian nanti, hem?!" tanya Kenzo lagi.
"Tidak ada, Kak!" jawab Coni pula.
Ya, Coni adalah anak paling tua diantara adik-adiknya itu. Usianya sudah sekitar 17 tahun. Sedangkan, Aster dia masih berusia 15 tahun.
"Kalau begitu, kalian akan tinggal bersama Kakak dan istri Kakak. Apakah, kalian mau?" tanya Kenzo lagi.
Mereka bertiga kompak mengangguk atas tawaran Kenzo tersebut pada mereka. Setelah mengurus semua biaya pemakaman untuk mama dari ketiga anak perempuan tersebut.
Kenzo membawa serta mereka ke dekat keluarganya, yang saat ini tengah menanti kelahiran anak dari Kaguro dan Rahayu tersebut.
📜 Flashback Off 📜
...*****...
"Sayang, Aster dan Coni kemana? Kok, aku tidak lihat mereka?" tanya Kaguro tiba-tiba yang teringat akan Aster dan Coni.
Dari dapur, Rahayu menyahuti pertanyaan suaminya tersebut.
"Oh, tadi mereka di ajak pergi ke rumah Kak Kenzo, Sayang. Katanya Kak Kenzo, dia mau ajak mereka bertiga untuk menginap di rumahnya malam ini." terang Rahayu seraya berbicara dengan suara yang cukup lantang.
"Oh, gitu. Eh, kamu nggak tanya sama Kak Kenzo. Kapan si Prisha lahirannya?" tanya Kaguro lagi pada Rahayu.
Setelah selesai menyiapkan minuman jahe hangat untuk Kaguro. Rahayu pun membawakan segelas minuman jahe hangat tersebut pada Kaguro.
"Ini, di minum dulu! Biar kamu nya hangat!" ujar Rahayu seraya tersenyum manis pada Kangguru nya itu.
"Makasih ya, Sayang!" ucap Kaguro pula.
"Iya, sama-sama! Eh, tadi kamu nanyain kapan Prisha lahirannya, 'kan?!"
"Em, kapan kata Kak Kenzo istrinya itu akan lahiran nya?" tanya Kaguro lagi.
"Tadi sih dia bilang, nggak lama lagi. Soalnya, ini udah bulannya." terang Rahayu seraya mengingat-ingat kembali percakapannya dengan kak Kenzo nya tadi.
"Syukurlah, akhirnya mereka akan segera di karunia anak, ya?!" ungkap Kaguro sambil menyeruput minuman jahe hangat itu.
"Iya, diantara kita bertiga. Merekalah yang paling lama menanti kehadiran buah hati mereka. Kita udah punya bayi kembar. Riri dan Ryu juga udah punya anak laki-laki tahun lalu." tutur Rahayu yang kembali mengingat betapa sedihnya Prisha yang kala itu belum juga di karuniai keturunan.
"Alhamdulillah, sekarang Allah telah memberikan Kak Kenzo dan Prisha kepercayaan untuk menjadi seorang ayah dan ibu bagi anak mereka nantinya." sahut Kaguro pula.
Lalu, mereka pun menggendong anak mereka masing-masing. Kemudian, membawanya masuk ke dalam kamar.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
♡ANNAILLA♡
semangat kak RIA!!!!
2022-12-17
1
♡ANNAILLA♡
semangat buat novel nya kk ku☺
2022-12-17
1
Rini Antika
Sari judul sama covernya bikin aku ketarik ke cerita kakak..🤭 Salken ya, smg berkenan mampir jg ke ceritaku..🙏
2022-08-10
0