🍀🍀🍀
Seperti hari biasanya Vino sibuk dengan pekerjaan. Vino juga merangkap sebagai Direktur RS milik keluarganya. Sang Daddy menyerahkan kedudukan pada Vino, karena Vino menyangupi bertugas di kota itu.
"Dokter saatnya Anda visit pasien" ucap sang Asisten memberitahu.
Vino pun melangkah menuju setiap ruangan yang ditanganinya. Sudah menjadi kewajibannya memeriksa kembali para pasien yang dirawat inap.
Di kamar VVIP, ini terakhir pasien yang diperiksanya. Seorang wanita paruh baya terbaring lemah melawan penyakitnya. Dokter memvonisnya mengidap penyakit Asam Lambung Kronis. Hanya ada seorang ART yang menunggunya selama 3 hari dirawat inap.
"Hallo...Nyonya bagaimana keadaan Anda? apa ada perubahan?" ucap Vino dengan sikap ramah sembari memeriksanya.
"Seperti yang dokter lihat, ada sedikit perubahan" sahutnya dengan suara lemah.
"Hmmm besok Nyonya sudah diperbolehkan pulang" terang Vino sembari mencatat hasil pemeriksaannya.
Brakk
Seketika pintu dibuka cukup kencang dari luar sampai kedengaran dentumannya.
"Mami...." suara wanita dengan nada meninggi memanggil wanita yang terbaring lemah di brankar.
Wanita itu berlari dan menghampiri wanita yang bisa dipastikan orangtuanya.
"Mi.... bagaimana keadaan Mami? maaf jika Kakak baru bisa pulang" wanita itu memeluk dan mencium seluruh wajah sang Mami.
"Hmmm Mami susah bernafas Kak"
Wanita itu pun melepaskan pelukannya, sesaat memperhatikan wajah pucat dan lemas sang Mami.
"Mami baik-baik saja kan?" tanyanya belum puas.
"Berkat dokter tampan ini, Mami merasa cukup membaik" ucap sang Mami sembari melirik kearah Vino yang sedari tadi memperhatikan Ibu dan anak ini saling melepas rindu.
Seketika wanita itu juga melirik kearah mata sang Mami berlabuh.
Deg
Keduanya membulatkan mata. Sang wanita menutup mulut karena tidak menyangka, sedangkan Vino merasakan jantungnya berdebar-debar. Wanita yang selalu menari-nari di otaknya selama sebulan ini, telah berdiri didepannya saat ini.
"Kamu...." ucap keduanya dengan saling menunjuk.
Apa kalian sudah saling kenal?" ucap wanita paruh baya karena memperhatikan keduanya merasa aneh.
"Hmmm sebenarnya kami pernah bertemu Mi, pastinya pertemuan yang singkat dan tak disengaja, sewaktu di toilet Bandara." Jelas wanita itu.
"Hmmm ternyata dia mengingatnya, aku kira dia akan lupa." Gumam Vino dalam hati dengan perasaan senang.
"Iya Nyonya apa yang dikatakan putri Anda itu benar" Vino menimpali.
"Ternyata dia juga mengingat pertemuan itu, aku kira dia tidak akan ingat padaku" hati sang wanita berperang dalam hati dengan perasaan senang.
"Ohh....jika begitu lanjutkan perkenalan singkat kalian, tapi jangan disini karena Mami ingin istirahat." Ucap wanita paruh baya ini ada maksud.
"Mami...." protes sang anak.
"Dokter tampan tolong ajak putri saya keluar ruangan ini, saya merasa penyakit saya jadi kumat bila dia berlama-lama disini. Dokter sendiri menyarankan saya agar beristirahat dengan tenang" mendengar ucapan sang Mami membuat wanita itu melotot kan mata melihat Mami nya. Bisa-bisanya Maminya ini mengatakan hal yang tidak benar.
"Mami tega mengusir Kakak? padahal Kakak sudah lelah baru terbang dan langsung kesini, malah Mami usir" wanita itu cemberut, hal itu tanpa disadari sang wanita ada lelaki yang mengembangkan senyuman penuh arti.
"Sudahlah Kak....Mami ngantuk" sang Mami meraih selimut dan memiringkan badannya membelakangi kedua insan yang hanya berdiri mematung memperhatikan tingkah sang Mami.
"Mari ikut saya Nona, ada hal yang ingin saya sampaikan mengenai kondisi kesehatan tentang Mami Anda" ucap Vino dengan penuh dibawa.
"Baiklah" balas wanita cantik ini.
Keduanya melangkah keluar meninggalkan wanita paruh baya yang hanya berpura tidur. Setelah menyadari perjaka tua dan perawan tua telah keluar, wanita ini tersenyum penuh arti.
"Hmmm menarik, kelihatan mereka cucok" gumamnya dengan penuh semangat.
Diruangan Dokter Vino. Wanita cantik ini bisa melihat papan tertulis dr. VINO ALBERT JANUAR (Sp.B).
"Silahkan duduk" ucap Vino.
"Perkenalkan nama saya Vino yang biasa dipanggil, mungkin Nona juga sudah melihat dari papan tertulis" Vino tetap memperkenalkan dirinya.
"Saya Vita dokter" balasnya dengan menyambut tangan Vino.
"Sepertinya namanya tidak asing" batin keduanya.
Vino pun menjelaskan mengenai kondisi wanita paruh baya yang bernama Ny. Viona.
🍀🍀🍀
Di RS seorang wanita cantik duduk dikursi dengan wajah cemberut. Bagaimana tidak cemberut, lelaki yang membuatnya jatuh cinta sering membuang waktunya berdua dengan partnernya bertugas.
Tok tok tok
Tiga kali pintu diketuk dari luar tidak menyadarkan lamunan wanita cantik ini. Mengetahui tidak ada sahutan, dengan terpaksa seorang pria membuka pintu sendiri. Dari ambang pintu pria itu dapat melihat sang kekasih menekukan wajahnya diatas meja dengan berbantalkan tangan memancarkan aura kekesalan.
"Tuan putri" ucap Morel dan mendaratkan bokongnya dikursi depan Pelangi yang dibatasi meja kerjanya.
"Sayang....aku minta maaf" Morel mengusap-usap pucuk kepala sang kekasih yang terlihat kesal.
Seketika Pelangi tersadar dari lamunannya ketika merasakan belaian dikepalanya, ia mengangkat wajahnya dan melihat orang yang dicintainya sedang duduk dihadapannya.
"Sebegitu indahnya lamunan Tuan putri tidak menyadari kehadiran sang pangeran" Morel mencandai sang kekasih bermaksud akan terbawa suasana.
"Terlalu lebay" balasnya dengan memonyongkan mulutnya, hal itu membuat Morel semakin gemes untuk menjailinya.
Morel menekukan wajahnya dengan siku bertumpu diatas meja menatap intens wajah cantik milik kekasihnya.
"Kamu sangat cantik dan cerdas sayang.... aku pria beruntung yang bisa menjadi kekasihmu. Terimakasih karena mau menerima pria seperti aku, perbedaan kita sungguh jauh berbeda" ucap Morel dengan serius, ia sungguh beruntung.
"Sayang....jangan katakan itu, bagiku itu sama saja. Aku tidak butuh derajat, tapi yang aku butuhkan adalah seseorang yang tulus mencintaiku dan bertanggungjawab." Jawabnya meraih tangan dan mengenggamnya erat.
"Thanks you baby....I love you...." Morel mengecup punggung tangan Pelangi dengan penuh cinta.
"I love you too baby...." balasnya dan tersenyum manis.
Kini kedua sejoli ini berada dalam kantin RS. Keduanya menikmati makan siang, seluruh karyawan di RS ini mengetahui jika dokter Pelangi adalah putri pemilik RS ini. Walaupun begitu Pelangi tidak pernah menunjukan kekuasaannya, ia bekerja selayaknya tenaga medis biasa.
Oleh sifat bijaksananya banyak orang yang memuji dan menyukainya. Sifat dan karakternya mengikuti jejak sang Mommy. Sama-sama punya rasa solidaritas dan peduli.
Sebenarnya Papi Sandy ingin menyerahkan kedudukannya pada Pelangi, tapi ditolak halus oleh Pelangi. Pelangi rasa ia belum berhak menjabat sebagai Direktur, bagaimanapun ia baru terjun dan mulai menerapkan ilmunya.
Jika tentang wawasan itu bukan halangan baginya, masalah wawasan diujung kuku baginya karena ia memiliki kejeniusan luar biasa. Tapi kembali lagi ke dasarnya, wanita cerdas ini hanya berfokus untuk memberi pertolongan dan menolong sesama.
Kedua orangtua mereka sudah mengetahui hubungan kedua putra-putri mereka cukup ke jenjang keseriusan. Kedua belah pihak memberi dukungan, bagi mereka para orangtua hanya menginginkan kebahagiaan sang anak.
VISUAL
VINO ALBERT JANUAR USIA 34 TH
VITALIA SINTA ANGKASA USIA 30 TH
PELANGI BELLVANIE JANUAR USIA 25 TH
MORELLO ANUGERAH USIA 27 TH
Bersambung....
🌹🌹🌹
Jangan lupa tinggalkan jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Zie Mien Ho
ini ceritanya ga kalah menarik sama Lihat Aku Sekali Saja dan Terpaksa Menikah
2022-06-21
0
G Yarti
lanjut
2021-06-16
1
Nova Herlinda
babang vino... duchhhh aku jd meleleh bang
2021-06-15
1