tersanjung

Tak terasa kini mereka sudah menginjak di kelas 3. Kali ini Anna memilih duduk dengan celsy. Dan zulfa dengan Selly.

"Tumben lo mau duduk sama si Celsy?"tanya Zulfa penasaran

"aku kan agak-agak pendiam gitu, yaaa... supaya ketularan gaulnya aja sih"jawab anna sekenanya

"jangan aja ketularan cerewetnya, ampun deh kalau ketularan cerewetnya" celetuk Selly

"tenang aja, aku bisa bawa diri 😁"jawab anna terkekeh

"dengar-dengar kelas 3 akan ada studi banding ya? "tanya zulfa kemudian

"ke mana? "tanya anna

"kabarnya sih ke jogja"celetuk selly

"wiihh keren dong"kata zulfa dengan suara kencang

"keren si keren tapi pasti mahal, iya gak sih? " kata selly menimpali

"positif thinking aja say ku, siapa tau di sana kau dapat pacar"goda zulfa ke selly sambil tersenyum

selly hanya mengerucutkan bibirnya, anna dan zulfa tertawa melihat gelagat selly.

sebulan telah berlalu, mereka mengikuti pelajaran seperti biasanya. Pelajaran demi pelajaran mereka dapatkan.

"gimana sih pak indra gak enak banget ngajarnya, gak ngerti-ngerti aku, bikin pusing"kata Roni di sela pergantian jam

alwan yang berada dekat roni mendengarkan celotehan roni, tiba-tiba terbesit ide di kepala alwan

"gimana kalau kita kerjain aja pak indra nya?! "celetuk alwan

"yang benar aja bro, kalau ketahuan, mati kita, bisa-bisa gak lulus dong"ujar roni tidak setuju

"jangan sampai taulah, tenang aja tidak membahayakan, cuma ngerjain doang" ujar alwan enteng

pak indra yang notabenenya guru kimia itu, selalu memberi latihan tanpa menjelaskan detilnya. membuat siswa mudah bosan dan sulit mencerna apa yang di jelaskannya.

tiba mata pelajaran pak indra, pak indra masuk ke dalam kelas tanpa ragu dan curiga. Dia duduk di kursi nya. Dia mengabsen siswa sampai selesai. Di saat menerangkan pelajaran dan ingin berangkat dari tempat duduknya, alangkah kagetnya pak indra mendapati dirinya susah unruk berangkat. Pak indra memaksakan dirinya lepas dari kursi tempat duduknya, dan akhirnya berhasil. Ternyata kursinya di polesi lem aibon di campur kapur tulis. Sehingga celana pak indra bagian pantatnya berubah warna putih yang lengket karena lem. murid-muridnya tertawa mwlihat itu.

wajah sangarnya tambah terlihat menyeramkan. tiba-tiba murid-muridnya yang tertawa tadi jadi diam dan kelas menjadi hening. Di pandanginya murid-muridnya satu persatu.

"siapa yang melakukan ini? "tanya pak indra pelan

Hening tak ada jawaban, murid-murid saling pandang, mencari siapa gerangan yang telah berani berbuat jahil pada pak indra. Melihat tak ada jawaban, pak indra menggebrak mejanya

prakk..

semua kaget, termasuk anna yang duduk paling depan, jadi takut setengah mati.

"ketua kelas nanti ke ruang guru "kata pak indra berlalu, keluar dari kelas.

Edo maju ke depan, dia ketua kelas terpilih

"siapa yang melakukan semua ini? "teriaknya di depan kelas

teman-temannya semua diam, tak ada yang menjawab

"terlalu"sela edo ketika tidak ada yang menjawab, dan dia keluar menuju ruang guru

satu jam kemudian edo kembali ke kelasnya dengan sedikit lemas

"Kenapa do? apa kata pak indra? apa kita di skors? "tanya roni membrondong pertanyaan

"pak indra tidak mau lagi memasuki kelas kita, kecuali kita sekelas meminta maaf padanya dan membuat perjanjian, "jelas edo lemas

mendengar itu, ada rasa bersalah menyinggapi hati roni, dia melihat ke arah alwan yang hanya tersenyum.

"kita sudah kelas 3, tidak lama lagi ujian akhir, kalau pak indra tidak masuk di kelas kita, kita mau jawab apa di soal ujian nanti, "terang edo lagi

"kita lihat dulu dalam seminggu ini, kalau pak indra benar-benar tidak masuk lagi ke kelas kita,,, terpaksa kita meminta maaf sekelas dan membuat perjanjian, "tegas edo sambil bangkit dari kursinya

seminggu telah berlalu tapi pak Indra tak pernah muncul di kelas mereka. edo musyawarah dengan perangkat kelasnya., akhirnya ide edo di terima, mereka meminta maaf sekelas dan membuat surat perjanjian kalau mereka tidak akan berbuat jahil lagi, khususnya pada pak indra. pak indra memaafkan mereka.

seminggu setelah kejadian itu tapi pak indra belum juga muncul di kelas mereka. mereka gelisah

"kalian sih yang kurang ajarnya terlalu, bagaiman pun pak indra itu guru kita, " kata celsy yang tak sengaja lewat dan mendengar obrolan teman-temannya yang cowok.

"siapa juga yang kurang ajar, justru kita mau cari siapa pelakunya"jawab hendy kesal, seolah-olah celsy menuduh mereka yang telah melakukannya

"kalau nggak ngapain sewot",kata celsy ngedumel sambil berlalu

Anna duduk di taman sekolah dengan Zulfa dan selly. Anna lebih banyak diam.

"kuperhatikan dari tadi kamu diam aja, kenapa sih? "tanya zulfa ke anna

"gak papa"kata anna singkat

"gak usah bohong, kami ini teman kamu" kata zulfa lagi

anna diam, dia memegang ranting kayu yang ada di situ dan dia pukul-pukulkan ke rumput.

"cerita dong ada apa? "tanya selly yang juga penasaran

anna menghela nafas lalu bicara, " aku merasa edo menghindari aku" kata anna lirih

"masa'sih? kemaren kalian baik-baik saja"seloroh zulfa

"itulah masalahnya, tapi hari ini dia seperti menghindari aku"

"itu hanya perasaan kamu saja kali"ujar selly meyakinkan anna

"iya kali ya" jawab anna

mereka menuju kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. anna sempat melirik edo, tapi edo membuang mukanya ke arah lain. pelajaran terus berlangsung tapi hati anna tidak tenang. Tiba bel tanda pulang berbunyi.

Tanpa melihat kiri kanan, edo langsung pulang. Anna yang melihat itu jadi sakit hatinya, merasa seharian ini di cuekin sama edo.

Malam harinya anna masih memikirkan sikap edo hari ini padanya. ketka lagi asik melamun bel rumahnya berbunyi.

"an, buka pintunya Ada tamu tuh,"seru sang mama dari dapur

karena di rumah itu hanya mereka bertiga, secara anna adalah anak semata wayang mereka.

"iya ma"jawab anna sambil bermalas untuk bukakan pintu

anna membuka pintu, dia tercengang melihat siapa yang datang. Belum hilang kaget anna, dia di beri edo sekuntum bunga mawar sambil edo berucap, "happy birthday honey"

"maaf, hari ini sengaja bikin kamu baper, biar suprise gitu😁" Edo terkekeh

Anna mengambil bunga dan bermaksud masuk kembali tapi dengan sigap edo memegang tangan anna"koq gitu sih cowoknya datang bukannya senang, malah cemberut... entar hilang loh cantiknya" goda edo pada anna sambil mencolek dagu anna

"iihh nyebelin tau gak sih"gerutu anna

"ya udah aku minta maaf,"lanjut edo lagi

"lepas tangannya, betah amat," sindir anna pada edo, pada hal dalam hati dia senang banget😁

edo melepas tangan anna dan. melanjutkan kata-katanya,

"keluar yuk bentar, bilang sama bosmu bentar aja"

"bilang aja sono, masa' nyuruh aku" protes anna

"emangnya boleh masuk? "tanya edo

"boleh dong, yuk masuk" kata anna sembari masuk ke dalam di iringi edo di blkgnya

"malam om tante" kata edo pada kedua orang tua anna yang lagi asik nonton tivi

"malam, eeh nak edo , silakan duduk," edo duduk di depan pak budi papanya anna

"om tante saya minta ijin mau ajak anna keluar sebentar, "kata edo agak kaku

mama anna menoleh ke arah papanya, papanya mengerti

"iya udah sana, tapi jangan terlalu malam ya"kata pak budi

"baik om" kata edo yang sangat senang atas di ijininya anna keluar bersamanya

"aku ganti baju dulu ya bentar" kata anna sambil berlalu

pak budi sepertinya menyukai edo, mereka tertawa bersenda gurau. Mama eni mamanya anna cuma tersenyum. Tak berselang lama anna udah siap.

"yuk berangkat, ma pa anna pergi dulu ya"pamit anna pada orang tuanya

"hati-hati sayang, jangan terlalu malam pulangnya"kata sang mama

"iya ma" kata anna sambil berlalu

Edo membawa anna ke sebuah taman kota, yang ada di pinggir jalan

"koq stop di sini!?"kata anna bingung

"kita nyantai bentar di sini, suasananya enak loh"kata edo sambil keluar di iringi oleh anna

Edo duduk di sebuah bangku taman, anna hnya memandangi dari kejauhan

"sini duduk koq cuma tegak, gak capek tuh kaki"kata edo berseloroh

anna mendekat, duduk di samping edo

"langitnya cerah, bunganya segar-segar, sepertinya mereka tau kalau hatiku lagi bahagia"gumam edo tapi masih bisa di dengar anna

Tiba-tiba edo memutar badannya, sehingga dia bisa leluasa memandang wajah anna, anna tertunduk malu di pandang edo seperti itu,

Edo mengambil tangan anna dan di ciumnya dengan lembut anna kaget

"kau... "kata anna tercekat

"selamat ulang tahun sayang, i love u, kau sangat cantik di bawah sinar lampu begini, semoga hubungan kita bisa langgeng, jangan marah lagi ya, i love u forever" kata edo lagi kembali mencium punggung tangan anna

anna tidak bisa berkata apa-apa lagi, hatinya begitu bahagia, tersanjung dengan kata-kata edo, anna meneteskan air matanya, dia terharu. "kenapa menangis sayang, apa kata-kataku menyakitimu? "tanya edo tak mengerti

anna menggeleng, edo merengkuh bahu anna ke pelukannya. kemudian mengelap air mata anna dengan sapu tangannya. Dan mendaratkan kecupan hangat di kening anna, anna memejamkan matanya. Edo memandangi wajah anna yang. masih terpejam, dan..

cuupp..

anna kaget saat edo mendaratkan kecupan di bibirnya.

"maaf cuma gitu koq, kado ulang tahun " kata edo lagi tanpa peduli perasaan anna, yang jantungnya bergemuruh menahan malu. anna mencubit tangan edo

"aduh sakit sayang, yuk kita cari makan dulu, sudah makan langsung pulang"kata edo pada anna, anna menurut apa kata edo

mereka mencari tempat makan, anna cuma pengen makan bakso. setelah acara makannya selesai, edo mengantar anna pulang, setelah anna masuk ke rumahnya edo melajukan mobilnya, pulang.

Episodes
1 tatapanmu seperti mata elang
2 sakitmu deritaku
3 sahabat kecilmu
4 saat ini hanya dia yang terbaik
5 tersanjung
6 adik kelasku
7 studi banding
8 Berpindah hati
9 Bersamamu aku bahagia
10 Bocah edan
11 Pertemuan kembali
12 Kabar yang mengejutkan
13 Bawa saja aku bersamamu
14 Jadilah dirimu yang dulu
15 Bahagia itu dari hati
16 Pembawa hoki
17 Kampus hijau kampus harapanku
18 Rasa itu
19 Tidak peka
20 Menikmati hari libur bersamamu
21 Kompetisi
22 Kecemasan Anna
23 Hari libur cuma bertiga
24 Semua terasa indah
25 Mimisan
26 Rahasia Satria
27 Terbuai asmara
28 Mimpi
29 Kembali melemah
30 Kesedihan Anna
31 Takut kehilangan
32 Tunangan
33 Penuh harap
34 Kado buat Anna
35 Persiapan
36 Seharusnya
37 Orang-orang terkasih
38 Menghibur Anna
39 Niat Anna
40 Di terima bekerja
41 Tempat kerja
42 Mengubur kenangan pahit
43 Teman lama
44 Perasaan Amir.
45 Mandor
46 Ulang tahun
47 Waktu libur
48 Kejutan Selly
49 Kemesraan papa dan mama Anna
50 Leo
51 Cerita cinta
52 Zulfa
53 Jalan-jalan
54 Niat Amir
55 Lamaran Selly
56 Cinta dua sejoli
57 Hari pertama kerja
58 Arti seorang sahabat
59 Pernikahan Selly
60 Memancing
61 Meminta ijin
62 Kedatangan Anna
63 Terbawa arus mimpi
64 Cinta Fatma
65 Rasa bersalah
66 Lamaran Zulfa
67 Gagal lagi
68 Jadi seorang mafia
69 Amir di temukan
70 Rasa takut
71 Kembali bekerja
72 Pernikahan Zulfa
73 Di terima jadi ASN
74 Pelaku perampokan
75 Kado terindah
76 Berita utama
77 Lamaran Anna
78 Tiara dan Dirga
79 Cemburu tanda cinta
80 Pernikahan Anna dan Amir
81 Kelahiran baby Tio
82 Pengalaman pertama
83 Sebuah harapan
84 Separuh nyawa
85 Kehamilan Anna
86 Protektif
87 Candu
88 Daya tarik
89 Pernikahan Tiara
90 Ngidam
91 Pernikahan Fatma dan Herman
92 Kelahiran sang pangeran kecil
93 Masa sulit
94 Pertemuan
95 Pengkhianatan
96 Mencari bukti
97 Kembali ke rumah
98 Nikmat mana lagi yang aku dustakan
99 Kelahiran putri cantik
100 Bukti cinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
tatapanmu seperti mata elang
2
sakitmu deritaku
3
sahabat kecilmu
4
saat ini hanya dia yang terbaik
5
tersanjung
6
adik kelasku
7
studi banding
8
Berpindah hati
9
Bersamamu aku bahagia
10
Bocah edan
11
Pertemuan kembali
12
Kabar yang mengejutkan
13
Bawa saja aku bersamamu
14
Jadilah dirimu yang dulu
15
Bahagia itu dari hati
16
Pembawa hoki
17
Kampus hijau kampus harapanku
18
Rasa itu
19
Tidak peka
20
Menikmati hari libur bersamamu
21
Kompetisi
22
Kecemasan Anna
23
Hari libur cuma bertiga
24
Semua terasa indah
25
Mimisan
26
Rahasia Satria
27
Terbuai asmara
28
Mimpi
29
Kembali melemah
30
Kesedihan Anna
31
Takut kehilangan
32
Tunangan
33
Penuh harap
34
Kado buat Anna
35
Persiapan
36
Seharusnya
37
Orang-orang terkasih
38
Menghibur Anna
39
Niat Anna
40
Di terima bekerja
41
Tempat kerja
42
Mengubur kenangan pahit
43
Teman lama
44
Perasaan Amir.
45
Mandor
46
Ulang tahun
47
Waktu libur
48
Kejutan Selly
49
Kemesraan papa dan mama Anna
50
Leo
51
Cerita cinta
52
Zulfa
53
Jalan-jalan
54
Niat Amir
55
Lamaran Selly
56
Cinta dua sejoli
57
Hari pertama kerja
58
Arti seorang sahabat
59
Pernikahan Selly
60
Memancing
61
Meminta ijin
62
Kedatangan Anna
63
Terbawa arus mimpi
64
Cinta Fatma
65
Rasa bersalah
66
Lamaran Zulfa
67
Gagal lagi
68
Jadi seorang mafia
69
Amir di temukan
70
Rasa takut
71
Kembali bekerja
72
Pernikahan Zulfa
73
Di terima jadi ASN
74
Pelaku perampokan
75
Kado terindah
76
Berita utama
77
Lamaran Anna
78
Tiara dan Dirga
79
Cemburu tanda cinta
80
Pernikahan Anna dan Amir
81
Kelahiran baby Tio
82
Pengalaman pertama
83
Sebuah harapan
84
Separuh nyawa
85
Kehamilan Anna
86
Protektif
87
Candu
88
Daya tarik
89
Pernikahan Tiara
90
Ngidam
91
Pernikahan Fatma dan Herman
92
Kelahiran sang pangeran kecil
93
Masa sulit
94
Pertemuan
95
Pengkhianatan
96
Mencari bukti
97
Kembali ke rumah
98
Nikmat mana lagi yang aku dustakan
99
Kelahiran putri cantik
100
Bukti cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!