Pernikahan Bayaran
Lunika, gadis cantik dan sederhana. Usia Lunika kini sudah memasuki usianya yang terbilang dewasa, usianya yaitu 27 tahun. Lunika kerap dipanggil dengan nama Lunik, badan kecil namun tetap terlihat cantik. Meski usia Lunika sudah dewasa, Lunika tetap terlihat muda dan cantik. Wajah paras ayunya masih terlihat sangat muda seperti usia 22 tahun. Tidak ada yang tidak menyukai Lunika, semua lelaki yang tengah melihatnya akan jatuh hati dengannya. Kesehariannya hanya kerja dan bekerja tanpa mengenal apa itu lelah. Ketika suatu hari, ia harus berhadapan dengan kondisi ibunya yang kritis. Lunika harus berjuang sendiri untuk menghidupi ibu asuhnya dan dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun.
Entah masalah dari mana, Lunika harus menerima pernikahan yang menurutnya sangatlah rendahan. Ia merasa terhina dengan pilihannya sendiri. Namun mau bagaimana lagi, Lunik sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mau tidak mau, Lunika rela melakukan semuanya demi pengorbanannya pada orang tua asuhnya.
Sedangkan Zicko Wilyam, putra semata wayang dari pasangan Zayen dan Afnaya. Usianya kini sudah memasuki 25 tahun. Kedua orang tuanya memberi kebebasan untuk putranya dalam segi apapun, selagi putranya masih dapat untuk dipantaunya. Kedua orang tua Zicko tidak pernah mempermasalahkan apa yang kerap diinginkannya. Apapun yang menjadi keputusannya, sang ayah maupun ibunya tidak pernah mengikut campur urusan putranya.
Hingga sampai suatu hari, dimana Zicko harus mencari ide untuk menghindari dari kejaran seorang wanita yang tidak pernah ia cintai. Demi menjauhi wanita yang tengah tergila gila dengannya, Zicko memilih mencari seorang istri yang dapat menuruti kemauannya.
Selain menghindar dari seorang wanita yang tengah mengejarnya, Zicko pun mencoba menghindar dari perjodohan yang akan dipilihkan oleh kedua orang tuanya. Namun, tetap saja tidak akan ada paksaan dari kedua orang tuanya.
"Zicko, kamu mau kemana?" tanya sang ayah sambil melangkahkan kakinya menuju ruang makan.
"Zicko mau ada acara dengan teman teman Zicko, Pa ... Ma. Oh iya, Papa makan malam berdua saja, atau ... hubungi kakek dan Omma saja." Jawab Zicko dengan enteng sambil mengenakan jaketnya.
Penampilan Zicko tidak jauh seperti ayahnya yang biasa biasa saja. Bahkan, kedua orang tuanya tidak pernah mempermasalahkan atas penampilan putranya itu. Apapun yang sudah menjadi kebiasaan putranya, sang ayah tidak pernah ikut campur. Karena, sang ayah sendiri mampu menyelesaikannya tanpa ada yang mengingatkannya.
Begitu juga dengan Zicko, dirinya pun mampu memposisikan penampilannya. Namun, Zicko lebih banyak aktivitasnya diluar bersama teman temannya dari pada menyibukkan untuk mempelajari dunia perkantoran. Meski begitu, seorang Zicko mudah untuk mempelajarinya.
Bagaimana tidak, perjalanan Zicko lebih banyak di luar Negri daripada di tanah Air. Ia merasa bosan dengan dunianya yang berurusan dengan perkantoran. Zicko lebih memilih sesuatunya yang menurutnya ia sukai, ia tidak menyukai sesuatunya dengan paksaan.
Setelah pergi dari rumah, kini kedua orang tua Zicko hanya berdua saja duduk di ruang makan tanpa adanya putra kesayangannya.
"Sayang, sepertinya memang benar dengan apa yang dikatakan Zicko. Bagaimana kalau kita meminta Papa dan Mama untuk pulang ke tanah air? agar kita tidak kesepian." Ucap sang istri meminta persetujuan.
"Tidak, aku tidak ingin Zicko semakin tidak terkontrol. Aku takut, jika Papa dan Mama terus memanjakan Zicko. Bisa bisa tekanan darahku naik tanpa aku minta, biarkan saja Zicko mau seperti apa. Yang terpenting, kita pantau terus apa yang diinginkannya. Sudah cukup Zicko semakin pemalas, susah untuk dikendalikan. Jangan sampai keras kepalanya semakin menjadi. Biarkan saja, Zicko mencari dunianya yang mau seperti apa. Jika putra kita salah dalam menerapkannya, baru kita ikut campur dengan urusannya. Selagi kita masih dapat mengawasinya dan memantaunya dengan ketat, kenapa tidak?" Jawab sang suami yang tidak bisa goyah dengan keputusannya.
"Tapi aku merasa kesepian, setidaknya aku ada teman di rumah ini, sayang." Ucap sang istri sambil merayu.
"Baiklah, terserah kamu saja. Jika Adelyn tidak mengizinkan, kamu jangan memaksanya. Aku tahu, kamu sangat dekat dengan mama. Tapi, aku tidak ingin Zicko semakin manja jika Mama dan Papa tinggal bersama kita. Kamu tahu sendiri, 'kan? mama selalu mengomeliku ketika aku mengendalikan Zicko. Ah! sudahlah, ayo kita makan malam. Setelah itu, bagaimana kalau kita jalan jalan keluar. Siapa tahu saja, ada yang bisa menghilangkan kejenuhan kita." Jawabnya, kemudian mengajak sang istri untuk jalan jalan malam.
Berbeda dengan Zicko, kini dirinya sedang berkumpul bersama teman temannya disuatu tempat yang cukup tidak ramai. Tepatnya pada tempat yang sangat sederhana, tempat yang dimana dijadikan tongkrongan anak anak biasa.
Hanya minuman bersoda dan cemilan ala kadarnya, tidak lebih dari itu.
"Zicko, kamu ini orang kaya loh. Kenapa kamu mau maunya berteman dengan kita kita, seharusnya kamu itu berteman yang sesuai dan sepadan dengan kamu. Ya, yang jelas sejajar lah denganmu." Ucap salah satu temannya, kemudian menenggak minumannya.
"Aku bosan, aku sendiri lebih menyukai kepribadianku yang seperti ini. Kalian tahu? hidup mewah itu sulit, dan menurutku membosankan. Yang jelas tidak ada sesuatu yang menantang, yang ada hanya bersaing." Jawabnya Zicko sambil mengunyah kacang kulit.
"Suit, suiiiit." Beberapa laki laki teman Zicko tengah jahil dengan sosok perempuan yang lewat didepannya.
"Hei! kalian ini sopan sedikit kenapa, dia itu perempuan. Tidak baik kalian lakukan seperti itu, membuat nyalinya hilang seketika." Ujar Zicko yang tidak menyukai sesuatu yang menggundang keburukan pada kaum perempuan.
"Kamu tidak lagi kasmaran, 'kan? kenapa kamu tiba tiba bisa berkata seperti itu. Jangan jangan kamu menyukainya ya, Zick." Tanya salah satu temannya.
"Enak saja, aku hanya tidak menyukai hal yang seperti kalian lakukan. Cara kalian sangat rendah jika menggoda perempuan. Ah! sudahlah, aku mau pulang." Jawab Zicko, kemudian langsung pergi begitu saja.
Sedangkan dalam perjalanan pulang, Zicko melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Zicko tidak memperdulikan arah mana pun, ia terus mengendarainya tanpa pikir ulang.
"Aaaaa!!!!!"
BRUGG!!!
Seketika, Zicko nyungsep di got yang cukup menjijikan dan banyak lumpur hitam lekat kehitaman mengenai dirinya.
"Brengs*ek!!" ucapan kotornya keluar begitu saja, tanpa Zicko sadari sebelumnya akan ucapannya itu.
"Maaf, aku minta maaf. Aku tidak sengaja, aku hanya ingin menyebrang saja." Ucap seorang perempuan cantik dengan gemetaran, perasaan takut dan cemas teramcampur menjadi satu.
"Minta maaf kata kamu, enak saja. Kamu harus bertanggung jawab atas semua ini. Lihatlah, badanku tercampur lumpur hitam lekat dan juga sangat bau menjadi satu." Jawab Zicko dengan tatapan kesal dan sedikit menahan emosi.
Meski sebenarnya sangat geram, Zicko berusaha untuk tidak menunjukkan emosinya yang berlebihan.
"Hanya itu yang bisa aku lakukan, aku benar benar tidak sengaja saat ingin menyebrang jalan." Ucap gadis itu dengan rasa ketakutannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Anonymous
kok umur si wanitanya 27 thn sdngkan for cowoknya 25 beda bnget.harusnya si cwok yg tua cewek yg muda
2023-02-13
0
Ibelmizzel
AQ mampir Thor 💪💪😘
2023-01-11
0
Bundanya Pandu Pharamadina
Lanjut di mari ada anaknya Zayen Afna
2023-01-01
0