Janji Palsu Tuan Muda

Janji Palsu Tuan Muda

Untukmu Masalaluku

..."Dipisahkan oleh fajar. Disatukan oleh senja. Itulah kita" - Bulan dan Matahari...

...__________________________...

...Happy Reading...

"Mas, jawab aku! Siapa dia?!" Aku menunjuk wanita yang kini sedang duduk menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Diam kamu! Ini bukan urusanmu!" Dia meninggikan suaranya. Jari telunjuknya menuding tepat di depan wajahku.

"Bukan urusanku? Cih, aku ini istrimu! Gimana bisa ini bukan urusanku?!"

Plak!

Satu tamparan keras mendarat dipipiku. Meninggalkan rasa panas dan nyeri yang teramat menyakitkan. Tanganku terulur memegang pipiku. Menatap suamiku yang wajahnya sudah merah padam.

Bahkan rasa sakit tamparan ini tidak ada apa-apanya dengan sakit di dadaku. Rasa sakit berkecambuk dalam dada. Menggores dan menusuk bagai pedang menancap di dada.

Air mataku menetes membasahi pipi yang terasa nyeri. Betapa teganya dia berbuat seperti ini padaku.

"Kamu wanita tidak tau malu! Berani-beraninya kamu masuk ke ruanganku tanpa permisi!" Dia menarik rambutku menyeret ku sampai keluar dari ruangannya.

"Keluar kamu!" Dia menghempaskan tubuh ku ke lantai dengan kerasnya. Banyak karyawan yang berkumpul untuk melihat keributan ini.

Dengan emosi yang menggebu, tanpa bicara aku langsung pergi meninggalkan kantornya. Air mataku ku hapus dengan kasar. Ku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota yang sedang ramai saat itu.

Memori-memori indah antara kita terulang bagai kaset rusak dipikiranku. Emosi yang membuncah sampai ubun-ubun tak dapat ku kendalikan. Sampai sebuah mobil tiba-tiba berada didepanku.

BRAK!!!

Mas ... aku bawa adek pergi ya.

Biar ku ceritakan masa-masa indah kami yang terjalin dengan sangat manis. Ketika dia selalu ada di dekatku dengan segala pengorbanan yang telah ku lakukan.

Papaku yang telah begitu percaya menyerahkan ku padanya. Aku rasa lebih baik saat itu Papa tidak pernah membantunya untuk bertahan hidup.

Inilah kisah kami.

Awal mula perjalanan hidupku yang menyakitkan dimulai.

...---***oOo***---...

"Hey everybody! Good morning and always happy!"

Teman-teman hanya tersenyum mendengar teriakan nyaring yang selalu ku serukan setiap pagi. Mereka benar-benar sabar, hehehe

"Pada ngerjain apa nih?"

Aku mendekati meja Vita yang sedari tadi sibuk menulis dibukunya.

"Ada PR matematika. Kamu udah ngerjain?"

"Emang ada PR ya? Mampus! Aku lupa huwaaaa gimana ini? Mana gurunya killer lagi."

Aku rasanya ingin menangis. Bagaimana bisa aku melupakan tugas dari guru killer?!

Matilah aku

Tuhan berikan keajaiban.

*Tak ada gunanya merengek! Ayo kerjakan sebelum guru killer itu datang* - batinku menyemangati diri sendiri

Baru saja ku keluarkan bukuku untuk menyalin tugas Vita. Tapi tidak jadi karena..

*BRAK*

"Heh cabe! Berani-beraninya Lo deketin cowok gw! Sok kecantikan banget Lo!"

Tiba-tiba seorang wanita yang aku tau bahwa dia adalah kakak kelas sekaligus salah satu murid yang terkenal alias famous disekolah ini. Dia menggebrak mejaku dengan sangat keras.

Aku hanya mematung menatapnya. Aku benar-benar tak mengerti apa yang dia ucapkan. Mendekati cowoknya? Siapa?

"Lo tuli ya?! Jawab!" Ucapnya menggebrak mejaku lagi

"Ma..maaf kak, cowok siapa ya?" tanyaku sambil menunduk

*Wanita ini benar-benar menyeramkan* - batinku

"Halah! Gak usah sok polos deh Lo! Lo deketin cowok gw **VINCENT**!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Enggak kak. Kemarin kak Vincent hanya meminta bantuan ku untuk--"

"Untuk apa? Gak usah ngeles deh Lo! Dasar Lo nya aja yang kegatelan"

Penyihir emm maksudku wanita itu ingin meraih rambutku. Beruntung guru sudah datang.

"Hei kamu! Ngapain kamu disini?! Kembali ke kelasmu sekarang!"

Wanita itu hanya memutar bola matanya.

"Awas Lo!" Ia menunjuk tepat didepan wajahku. Tatapannya seperti ingin memakan ku, aku jadi merinding.

Perasaan ku kini cukup lega setelah wanita yang menyeramkan itu pergi. Akhirnya aku bisa belajar dengan tenang, damai, dan sentosa.

"Ayo kumpulkan PR nya"

Aku tersentak. PR? Lah lah lah... ternyata itu si guru killer matematika.

...~~~...

Dan disinilah aku berakhir.

Dihukum untuk membersihkan kamar mandi yang kotor dan bau ini. Hariku sungguh sial.

Padahal sekolah adalah tempat yang ku harapkan menjadi tempatku untuk istirahat sejenak dari sulitnya hidup ini. Tapi semua hancur gara-gara PR matematika.

Aku jadi semakin membenci matematika.

Mulutku terus menggerutu. Memberikan sumpah serapah dan mengabsen para hewan di kebun binatang.

Maksudku ayolah. Disini kan ada tukang bersih-bersih. Kenapa harus dihukum membersihkan toilet?

"Hai cantik. Butuh bantuan?"

...~~~...

***Kringgg***

***Saatnya pulang. Sampai bertemu esok hari***.

Bel pulang telah berbunyi. Semua murid bergegas membereskan barang-barangnya untuk segera pulang ke rumah mereka yang penuh kasih sayang dah kebahagiaan.

Wajah mereka penuh keceriaan. Berbeda denganku.

Berjalan menyusuri jalanan kota yang cukup ramai. Ini sungguh melelahkan. Terkadang aku ingin menyerah pada dunia. Namun aku yakin, suatu hari akan ada pangeran berkuda yang akan membuatku bahagia dengan kehadirannya.

*Ting*

"Hai Sonne. Tumben telat, biasanya gercep banget."

Ini Nata, temanku di kafe. Tempatku bekerja paruh waktu untuk membayar uang sekolahku. Beruntung aku mendapat sedikit bantuan beasiswa, jadi tak terlalu berat.

"Biasalah. Fans ku kan banyak. Tadi pada nunggu didepan gerbang sekolah." jawabku yang kelewat nyeleneh.

"Hilih, emang ada yang ngeidolain babi hutan." cibirnya

"Wah...gak tau aja kamu. Aku kan primadona." sahutku sambil mengibaskan rambutku ala-ala iklan shampo.

"Ya in aja biar seneng."

"Hehehe, aku ganti baju dulu ya. Bye bye~"

Ini bukan kafe mewah seperti yang kalian bayangkan. Ini hanya kafe kecil yang sederhana. Cocok bagi orang-orang yang mencari ketenangan dan kedamaian karena tak terlalu ramai.

"Silahkan mau pesan apa?" tanyaku kepada pelanggan yang datang.

"Americano 12 shots."

Sontak aku membulatkan mata. 12 shots?! Apa orang ini gila? Lidahku langsung mati rasa membayangkan betapa pahitnya kopi itu.

Dan kita kedatangan satu lagi pelanggan yang gila.

"Bubble tea 100% sugar, tolong."

100% ?!

Maksudku ... hei. Dia bisa diabetes dengan gula sebanyak itu!

Belum lagi rasa yang sangat manis itu. Aku tak akan mau meminumnya bahkan jika dibayar sekalipun.

eh

Tergantung berapa bayarnya.

Kalo dibayar 100jt ya kali mau ditolak. Kemanisan biar lah. Pikir belakang aja, ye kan hahaha ... haha ... ha ... garing-\_-

Siang berganti petang. Ini saatnya kafe tutup.

Apa? Pulang?

No no no. Setelah ini aku masih bekerja di restoran Jepang dekat sini.

Capek ya? Sama kok, aku juga.

...~~~...

"Capek banget,huh. Rasanya aku mau langsung lompat ke kasur sekarang juga. Mana laper banget lagi."

Aku berjalan membuka pintu rumah. Sepi ... Apa papa belum pulang? Tapi biasanya sudah dirumah kok. Masa bodoh dengan kesunyian ini.

Aku berjalan ke dapur untuk mencari makanan. Perutku terus saja berbunyi dari tadi.

"Baru pulang?" ucap seorang lelaki dengan nada dingin. Menyandarkan tubuhnya diambang pintu.

"eh,pa-papa. Baru aja, pa." ucapku gugup

"Hari ini kamu gajian kan. Bawa sini uangnya."

"Ta ...Tapi pa. Sonne butuh buat beli buku." aku menundukkan kepalaku

"Berani lawan papa kamu ha?! Bawa sini uangnya!"

Papa menarik tasku sampai aku jatuh terduduk. Ia mengeluarkan semua isi tasku dan mengambil semua uang gajian ku. Aku hanya bisa menangis. Uangku, hasil kerja keras ku, milik ku. Bagaimana aku akan membeli buku sekarang?

"Jangan pa. Sonne mau beli buku."

*Plak*

Satu tamparan keras mendarat di pipi ku. Meninggalkan bekas merah yang terasa panas.

"Berani kamu melawan papa?! Dasar anak kurang ajar!"

Papa menendang kepala ku dengan sangat keras sampai terbentur ke dinding. Lalu menyeret ku ke kamar mandi dan mengunciku disana.

"Tidur kamu disana sampai besok pagi!"

Aku hanya bisa terisak. Kenapa papa tega meninggalkan ku dikamar mandi yang dingin ini? Kepalaku terasa nyeri. Pipiku sakit

"*Bunda...aku lelah*."

...***To Be*** ***Continued***...

\---***oOo--- \= Beda hari

~~~ \= Di hari yang sama

... \= Beberapa menit (kurang dari 2 jam)

.

. \= Pertukaran POV***

.

Terpopuler

Comments

Diary Tika

Diary Tika

Like + Fav. Mampir yaa thor

2021-09-24

0

Hana Agustina

Hana Agustina

semangat!!

2021-09-02

0

BocahBodoh

BocahBodoh

jejak

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Untukmu Masalaluku
2 Dia Hadir
3 Kasih Sayang
4 SENJA
5 Sakit
6 Hujan
7 Gaun Putih
8 Aku Suka Kamu
9 Rindu
10 Perhatian Papa
11 Papa's POV
12 Jurus Sapu Terbang
13 Bully
14 Luka
15 Matahariku
16 Kambuh
17 Sedih lagi
18 Sayang Tsuki
19 Kabar Gembira
20 Surat dari Bunda
21 Flashback #1
22 Flashback #2
23 Flashback #3
24 Flashback #4
25 Back to School
26 Cabut Tuntutan
27 Bulan dan Matahari
28 Papa Kenapa?
29 Ghibah di LINE
30 Chef
31 Quality Time
32 Quality Time #2
33 Drop lagi
34 Kenapa Semesta Begitu Tega
35 Gagal Ginjal
36 Tentang Nata
37 Kepedihan Hati
38 Disautin
39 Kematian
40 Surat dari Papa
41 Dream
42 Cinta Dalam Diam
43 Aku Nih
44 Dear Nata - Nata's POV spesial ver.
45 Jatukrama
46 Tuan Muda
47 Menginap di Rumah Tuan Muda
48 Bi Nah Cepu
49 105 Origami
50 Pesawat Cinta
51 Kemana Nata?
52 Tidak Sekarang
53 Cemburu
54 Bermain Pengantin
55 Bekerja untuk Tuan Muda
56 Pengganti Paman
57 Saros Grup
58 Saham 43%
59 Bertemu Nata
60 Calon Sekretaris
61 Kejadian Tak Terduga
62 Kejadian Tak Terduga #2
63 Pulau Pribadi
64 Rakyat Jelata dan Pangeran Mahkota
65 PENGUMUMAN - I LOVE YOU MY READERS
66 Sultan Mah Bebas!
67 ISLAND I'M COMING
68 Misi Perjodohan
69 Yeji dan Arche
70 Pesta Barbeque
71 Misi Perjodohan Gagal!
72 Tinggalkan Mereka
73 Rempeyek Jera by Yeji
74 Berdua Bersamamu
75 Berdua Bersamamu #2
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Untukmu Masalaluku
2
Dia Hadir
3
Kasih Sayang
4
SENJA
5
Sakit
6
Hujan
7
Gaun Putih
8
Aku Suka Kamu
9
Rindu
10
Perhatian Papa
11
Papa's POV
12
Jurus Sapu Terbang
13
Bully
14
Luka
15
Matahariku
16
Kambuh
17
Sedih lagi
18
Sayang Tsuki
19
Kabar Gembira
20
Surat dari Bunda
21
Flashback #1
22
Flashback #2
23
Flashback #3
24
Flashback #4
25
Back to School
26
Cabut Tuntutan
27
Bulan dan Matahari
28
Papa Kenapa?
29
Ghibah di LINE
30
Chef
31
Quality Time
32
Quality Time #2
33
Drop lagi
34
Kenapa Semesta Begitu Tega
35
Gagal Ginjal
36
Tentang Nata
37
Kepedihan Hati
38
Disautin
39
Kematian
40
Surat dari Papa
41
Dream
42
Cinta Dalam Diam
43
Aku Nih
44
Dear Nata - Nata's POV spesial ver.
45
Jatukrama
46
Tuan Muda
47
Menginap di Rumah Tuan Muda
48
Bi Nah Cepu
49
105 Origami
50
Pesawat Cinta
51
Kemana Nata?
52
Tidak Sekarang
53
Cemburu
54
Bermain Pengantin
55
Bekerja untuk Tuan Muda
56
Pengganti Paman
57
Saros Grup
58
Saham 43%
59
Bertemu Nata
60
Calon Sekretaris
61
Kejadian Tak Terduga
62
Kejadian Tak Terduga #2
63
Pulau Pribadi
64
Rakyat Jelata dan Pangeran Mahkota
65
PENGUMUMAN - I LOVE YOU MY READERS
66
Sultan Mah Bebas!
67
ISLAND I'M COMING
68
Misi Perjodohan
69
Yeji dan Arche
70
Pesta Barbeque
71
Misi Perjodohan Gagal!
72
Tinggalkan Mereka
73
Rempeyek Jera by Yeji
74
Berdua Bersamamu
75
Berdua Bersamamu #2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!