setelah selesai menggunakan artefak pemberian tuanya, Bing Hua segera pergi ketempat yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi yaitu Restoran besar yang terdapat di kota Alchemist.
"informasi ini cukup menarik semoga saja tuan akan tertarik." gumam Bing Hua.
setelah mendapatkan informasi yang menurutnya cukup menarik dikota Alchemist ini.
Bing Hua langsung pergi tanpa diketahui orang-orang.
Bahkan orang-orang di dalam restoran tidak perna menyadari kedatangannya dari tadi.
setelah keluar dari restoran Bing Hua pergi keluar kota tanpa diketahui perajurit penjaga gerbang.
setelah sampai di luar pintu gerbang Bing Hua langsung pergi ketengah hutan karena merasakan keberadaan banyak orang disana.
"orang-orang ini terlalu lemah bahkan yang kuat disana hanya berada ditingkatkan bumi puncak."
gumam Bing Hua sambil melihat kearah rumah besar yang berada di tengah hutan yang merupakan tempat berkumpulnya bandit-bandit.
"aku harus menyelesaikannya dengan cepat."
ucap Bing Hua sambil mengenggam belati ditanganya dan mengalirkan setengah Qi nya di belati itu.
setelah mengalirkan setengah Qi nya di belati pembunuh. dia melemparkan belati itu kelangit dan muncul siulet naga Es.
Roaaarrr
siulet naga itu mengeluarkan suara aumanya diatas langit untuk menunjukan keindahan, kegagahan dan kearogananya.
bahkan suaranya terdengar sampai di kota alchemist.
para bandit yang mendengar suara auman yang terdengar sangat dekat dengan tempat mereka langsung keluar dari rumah besar itu.
mereka terkejut karena melihat siulet naga yang mengeluarkan hawa dingin berada diatas mereka.
"apa aku bermimpi"
i...ini mustahil kan?
ucap para bandit itu dengan kaki gemetar dan raut muka ketakutan.
mereka ingin lari dari tempat itu tapi tidak bisa karena siulet naga itu mengeluarkan aura yang menekan mereka.
Bing Hua yang melihat itu sangat kagum dengan bentuk dan keindahan naga itu.
"apa benar senjata ini merupakan artefak tingkat bumi." batin Bing Hua.
"aku menamakan tehknik ini Amarah sang naga Es" ucap Bing Hua membuat segel tangan sambil meneriakkan nama tehknik barunya.
setelah Bing Hua membuat segel tangan.siulet naga itu langsung menuju kearah para bandit itu.
para bandit yang melihat naga itu mengarah kearah mereka hanya bisa pasrah dengan nasibnya.
Boomm...
Boomm..
siulet naga itu menabrak para bandit dan menghancurkan semuanya.
dan rumah tempat berkumpulnya para bandit itu menjadi beku dan tidak lama kemudian runtuh menjadi serpihan Es rata dengan tanah.
dan muncul sebuah belati dari reruntuhan rumah itu menuju kearah Bing Hua.
Bing Hua yang melihat itu mengambil belati itu dan memasukanya kedalam cincin penyimpananya.
"aku harus segera pergi dari tempat ini sebelum orang-orang itu sampai disini."
"tapi sebelum itu aku harus mengambil harta rampasan para bandit itu." gumam Bing Hua.
dia segera menghampiri rumah runtuh itu dan masuk kedalam bawa tanah dimana dia merasakan banyak harta disana.
setelah mengambil seluruh harta para bandit dia langsung pergi dari tempat itu menuju ketempat yang gelap.
".................."
tidak lama kemudian, datang dua orang pria paru baya ditempat itu.
"sebenarnya suara auman apa tadi.? tanya pria paru baya itu pada temanya.
"aku tidak tahu tapi yang pasti suara auman tadi menghancurkan markas para bandit ini."
"hmm kau benar sepertinya para bandit ini menyinggung orang yang salah."
"iya kau benar bahkan aku tidak merasakan aura keberadaan seseorang di sekitar sini." ucap pria paru baya itu.
"lebih baik kita berdua pergi dari sini saja kepala keluarga Du Ming kita harus melatih tuan muda untuk turnamen nanti."
"hmm kau benar tetua pertama dan besok akan diadakan pelelangan di pavilium emas."
"dan kalau beruntung aku bisa membeli sesuatu yang berguna untuk putraku supaya bisa meningkatkan kekuatannya."
"bagaimanapun keluarga Du harus menjadi keluarga yang harus dihormati dan mendominasi di kekaisaran ini dan aku akan melakukan apapun untuk itu."
ucap Du Ming penuh ambisi.
"tenang saja kepala keluarga Du Ming tuan muda sangat berbakat dalam bidang kekuatan maupun Alchemist."
"dengan bakat seperti itu akan sangat mudah baginya untuk mendominasi dari keluarga pilar kekaisaran."
"bahkan akan sangat memungkinkan dia akan menarik perhatian kaisar dan akan menjadi menantunya."
Du Ming yang mendengar itu tersenyum penuh makna.
"iya kau benar" ucapnya singkat dan menghilang dari situ diikuti penatua pertama.
yang mereka tidak sadari masi ada satu orang yang berada di tempat itu.
orang itu keluar dari kegelapan menggunakan jubah berwarna hitam selaras dengan suasana gelapnya malam.
"informasi tambahan yang menarik aku harus memberitahukanya kepada tuan." gumamnya dan menghilang dari tempat itu.
"...................."
sedangkan di dalam kamar VIP penginapan Bulan biru terdapat seorang remaja berumur 14 tahun sedang duduk di kursi sambil tersenyum ketikan mendengar pemberitahuan dari sistemnya.
yang tidak lain remaja itu adalah Yan Liyan.
[Ding.... tuan telah membunuh seratus kultivator rana inti berlian dan tiga kultivator tingkat bumi. mendapatkan 10.500 poin sistem dan 150rb poin pengalaman]
[Ding... selamat tuan. anda telah menerobos ke tingkat pertapa ☆8]
senyuman Yan Liyan menghilang ketika merasakan keberadaan seseorang.
"kerja bagus Bing Hua kau pasti kebingungan tentang senjata itu tapi cepat atau lambat kau pasti akan mengetahuinya." ucap Yan Liyan membelakangi Bing Hua.
Bing Hua yang berdiri di belakang Yan Liyan yang sedang duduk dikursinya hanya mengangguk dia tadi ingin menanyakan sesuatu tapi niatnya sudah diketahui oleh tuanya.
"sekarang ceritakan semua informasi yang kau dapatkan." ucap Yan Liyan.
Bing Hua yang mendengar itu hanya mengangguk dan menceritakan semua yang dia tahu termasuk tentang pembicaraan kepala keluarga DU.
"jadi seperti itu ya... baiklah kita akan menghadiri pelelangan itu."
"sekarang kau pergi ke pavilium emas! dan gunakan harta rampasan dari para bandit untuk menyewa ruang VIP."
"baik tuan aku mengerti."
ucap Bing Hua menuju kearah pintu kamar Yan Liyan untuk keluar dan segera melakukan perintah dari tuanya tapi sebelum itu.
"kau bisa mengambil sisah koin emas itu untukmu. dan gunakanlah sesukamu." ucap Yan Liyan tanpa menoleh kearah Bing Hua.
dia memandang langit yang dihiasi bintang bintang dari jendela kamarnya sambil memikirkan sesuatu.
Bing Hua yang mendengar itu hanya mengangguk.
"terimakasih tuan." ucapnya dengan ekspresi wajah datar.
dan segera keluar dari kamar tuanya.
"huh... selalu saja ada masalah yang disebabkan oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan." pikir Yan Liyan.
"ah... apa peduliku."
"aku bukan orang baik yang akan mencegah perbuatan yang akan dilakukan kepala keluarga DU yang mengincar putri kaisar untuk mengambil ahli kekaisaran."
gumam Yan Liyan sambil menuju kearah tempat tidur dan berbaring hanya sekedar untuk menghilangkan kelelahan batinya akibat terlalu banyak berpikir.
penjelasan:
mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dikekaisaran Han.
100 keping koin perunggu \= 1 keping koin perak
100 keping koin perak \= 1 koin emas
1000 keping koin emas \= 1 koin platinum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 459 Episodes
Comments
Sang M
Host, matamu..jgn gak perdulian lu.. mengecewakan aja lu. karakter payah lu..
2024-11-18
0
tukang nikung
ngeri.
2024-09-09
0
TopStories News
terus
2024-06-06
1