2 jam berlalu....
Yan Liyan terus terbang kearah utara sambil melihat ke segala arah untuk memastikan sesuatu, tapi tidak ada yang menarik menurutnya.
Hanya hamparan hutan pepohonan dan padang rumput yang luas.
"Huh... ini sama sekali tidak menar...
ucapan Yan Liyan terhenti ketika merasakan sesuatu.
Xiao Yi yang tertidur di gendongan Yan Liyan juga terbangun karena merasakan perasaan yang akrab terhadap sesuatu.
"Hei kakak Liyan, apakah kau merasakannya juga? tanya Xiao Yi.
"Iya. Aku merasakan adanya pertarungan di depan sana." ucap Yan Liyan mempercepat kecepatan terbangnya.
Xiao Yi yang mendengar itu mengangguk, dia memang merasakan adanya pertarungan tapi bukan hanya itu, dia juga merasakan adanya hal akrab disana.
"..................."
Tidak jauh didepan arah terbangnya Yan Liyan.
Terdapat seorang gadis berumur sekitar 17 tahunan bermata biru safir dan berambut putih salju, yang sedang di hadang oleh seorang pria paruh baya dengan niat jahat kepadanya.
"Sebaiknya kau menyerah saja nona! kamu tidak akan mampu melawanku, karena kau hanya berada di rana raja bumi ☆5" ucap seorang pria paruh baya sambil menyeringai.
Tuan muda sangat tertarik denganmu untuk menjadikanmu budaknya, jadi ikutlah denganku tanpa adanya perlawanan!" ucapnya lagi.
perempuan muda yang mendengar itu hanya diam, tampak tidak ada jawaban darinya.
"Hei! kenapa kau diam saja! apakah kau sudah menyerah?!" ucap pria paruh baya itu.
Tapi lagi-lagi tidak ada jawaban dari perempuan itu.
pria paruh baya yang melihat itu menjadi sangat geram.
"Apa kau tuli! aku bicara denganmu sialan!!" ucap pria paru baya sambil berlari menuju gadis itu.
"Teknik cakar iblis! cakaran harimau api!"
teriak pria paruh baya itu mengarahkan tangannya yang di selimuti oleh api merah.
Gadis berambut putih salju yang melihat serangan itu hanya bergumam.
"Teknik Es abadi. pertahanan benteng Es."
Gadis itu mengeluarkan aura dingin di tangannya dan seketika muncul serpihan Es yang membentuk seperti dinding di depan gadis itu.
Serangan pria paruh baya yang mengeluarkan hawa panas mengenai dinding Es yang dibuat oleh gadis itu, dan seketika muncul kabut tebal karena benturan serangan dua elemen yang berbeda.
Pria paruh baya itu tersenyum ketika melihat dinding yang dibuat oleh gadis itu retak akibat serangannya.
"kau hebat juga. Walaupun tadi bukan kekuatan penuhku, tapi tetap saja kau bisa bertahan, apalagi perbedaan rana yang jauh." ucap pria paru baya itu memuji lawanya.
Gadis berambut putih itu tidak menjawab dia terjatuh akibat kehabisan Qi karena menahan serangan dari rana langit puncak, tapi di dalam batinya dia terus mengeluh tentang sesuatu yang pernah dialaminya.
"Kenapa kehidupanku sangat menyakitkan." ucap gadis itu dengan tatapan nanar mengingat masa lalu.
Gadis itu membuat sebuah pisau dari Es dan mengarahkanya kearah tubuhnya untuk bunuh diri, karena dia berpikir lebih baik mati daripada menjadi budak dari pria brengsek,
Tapi sebelum pisau itu mengenai tubuhnya dia terhenti ketika tiba-tiba mendengar suara asing di sampingnya.
"Apakah kau ingin, aku membantumu?"
Gadis muda yang mendengar suara itu langsung menoleh kesumber suara.
Dia melihat seorang pemuda berambut putih, bermata ungu dan memakai jubah yang elegan yang berdiri disampingnya. yang tidak lain pemuda itu adalah Yan Liyan.
"Siapa? ucap gadis itu keheranan.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku. kau hanya perlu menerima atau menolak tawaranku tadi."
gadis muda yang mendengar itu menjadi kebingungan.
"Memangnya apa yang bisa kau lakukan? dan kenapa kau ingin menolongku?" karena menurutnya tidak ada yang gratis di dunia ini.
Yan Liyan yang mendengar itu hanya mengangguk.
"Aku bisa membunuh pria tua itu kalau kau mau, tapi harus ada bayaran ketika aku sudah membunuhnya."
Yan Liyan tidak ingin bersifat naif hanya karena orang yang dia tolong adalah seorang perempuan.
"Apa yang harus aku lakukan sebagai bayarannya?" ucap gadis itu karena dia sudah tidak memiliki apapun lagi yang berharga.
Dia hanya hidup untuk balas dendam, sehingga dia tidak tertarik dengan harta.
Yan Liyan yang mendengar itu tersenyum tipis. kau hanya perlu mengikutiku dan bisa bertambah kuat dengan itu.
gadis muda yang mendengar itu menatap langit yang dipenuhi kabut tebal, lalu menganggukan kepalanya.
"Aku akan melakukan apapun agar menjadi kuat untuk membalas dendamku ini!" ucap gadis itu yang sudah pasrah dengan nasibnya.
Yan Liyan yang mendengar itu, merasa puas dengan jawaban gadis itu dan segera menghilangkan kabut yang menutupi mereka menggunakan elemen anginya.
Setelah kabut itu menghilang. Mereka melihat seorang gadis berambut hitam, bermata merah yang terlihat sebaya dengan Yan Liyan.
Gadis itu berlari kearah mereka sambil menyeret tubuh pria paruh baya yang tidak berdaya terlihat pria paru baya itu mempunyai tatapan kosong seperti mayat hidup.
Yan Liyan yang melihat itu tersenyum kecut melihat kekejaman Xiao Yi.
Tadi sebelum memasuki kabut, Yan Liyan menyuruh Xiao Yi untuk melawan dan menangkap pria itu untuk diserahkan kepadanya.
Xiao Yi yang mendengar perintah dari Yan Liyan langsung melakukanya tanpa mengeluh.
Karena perbedaan rana antara pria paru baya dan Xiao Yi walaupun hanya satu tingkat tapi jarak kekuatan antara rana langit puncak dan rana raja langit awal bagai langit dan bumi
Apa lagi Xiao Yi mempunyai senjata seruling bunga yang merupakan artefak tingkat dewa.
Tidak perlu waktu lama untuk Xiao Yi mengalahkan dan menghancurkan jiwanya.
"Sejak kapan dia menjadi kejam seperti itu?" gumam Yan Liyan karena biasanya Xiao Yi hanya akan mengganggu jiwanya saja tidak membuatnya rusak.
"Ah.. maaf kakak Liyan, aku merusak jiwa orang ini, karena dia menatapku dengan tatapan yang menyebalkan dan membuatku marah dengan kata-katanya." ucap Xiao Yi sambil menyeret pria itu dengan kasar.
Yan Liyan yang mendengar itu mengerti dan melihat reaksi gadis rambut putih yang berdiri disampingnya yang terlihat berubah-ubah antara keheranan dan kekaguman.
"hei Xiao Yi! gadis disampingku ini, sekarang menjadi teman kita." ucap Yan Liyan sambil menunjuk kearah gadis berambut putih.
Xiao Yi yang mendengar itu berhenti untuk sesaat dan memandang Yan Liyan dan gadis itu bersamaan.
"Penampilan kalian berdua terlihat hampir mirip." ucap Xiao Yi.
Yan Liyan tersenyum ketika mendengar itu.
"Mungkin ini takdir." tanggap Yan Liyan sambil melihat kearah gadis berambut putih itu.
"Siapa namamu? Dan apa masalahmu dengan orang tua itu?"
Gadis berambut putih yang mendengar pertanyaan itu langsung menjawab.
"Maaf atas ketidak sopananku tuan. Namaku Bing Hua dan urusanku dengan pria tua itu adalah untuk balas dendam, karena pria tua itu merupakan salah satu tetua dari keluarga yang sudah membantai keluargaku."
ucap Bing Hua dengan nada dan tatapan kebencian mendalam.
Yan Liyan menjadi mengerti ketika mendengar dan melihat tatapan dari Bing Hua.
"Dia pasti mempunyai masa lalu yang menyakitkan." batin Yan Liyan.
'Huh.. sudahlah yang penting misiku untuk menolong gadis ini sudah selesai dan ditambah lagi aku mempunyai teman baru, semoga saja dia tidak manja seperti Xiao Yi.'
Batin Yan Liyan tersenyum mendengar pemberitahuan sistemnya.
[Ding... tuan telah menyelesaikan misi untuk menolong gadis spesial. mendapatkan hadiah teknik ilusi tingkat legenda.]
'Walaupun telah mendengar hadiah ini disebutka sebelumnya, tapi sangat mengejutkan hanya menolong gadis itu dari musuh lemah bisa mendapatkan hadiah luar biasa ini.' batin Yan Liyan.
"Baiklah, sebaiknya kita bertiga mencari gua untuk bermalam. Aku sudah kelelahan karena tadi Aku menggendong sesuatu yang berat."
Yan Liyan mengeraskan suarahnya sambil melihat kearah Xiao Yi.
Xiao Yi yang mendengar itu merasa tersinggung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 459 Episodes
Comments
tukang nikung
nex broo.
2024-09-09
0
K4k3k 8¤d¤
💌✍🏼💌✍🏼💌✍🏼💌✍🏼💌
2024-07-19
0
K4k3k 8¤d¤
semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-07-19
0