Yan Liyan ketakutan ketika bawahan Yan Qiu berlari menuju kearah-nya.
"Akh sial aku harus lari dari sini." ucap Yan Liyan dengan ekspresi ketakutan.
Tapi jalan untuk menuju arah pulang di halangi oleh Yan Qiu.
"Lebih baik aku melarikan diri dulu." pikir Yan Liyan.
Yan Liyan segera berlari tanpa peduli arah larinya,yang dipikiranya saat ini yaitu menyelamatkan diri dari bawahan Yan Qiu.
"Jangan lari kau sampah, kemari kau sialan! Yan Qiu yang melihat Yan Liyan berlari segera menyuruh bawahanya
"Kejar si sampah itu! jangan sampai dia melarikan diri, bunuh dia!
Yan Liyan tidak mendengar ucapan mereka, dia terus berlari untuk menyelamatkan diri.
Dia berlari dan bersembunyi setelah bersembunyi dia berlari lagi hal ini dia lakukan untuk mengecoh bawahan Yan Qiu agar tidak menemukannya.
Dua jam pun berlalu....
Hah.. hah.. hah.. dengan nafas terputus putus Yan Liyan berhenti dan segera duduk dibawah pohon untuk beristirahat.
Yan Liyan melihat kesegala arah untuk memastikan keadaan aman atau tidak dan Yan Liyan baru menyadari keanehan yang ada di dalam hutan.
"Eh... kenapa hutan ini sangat gelap? apakah sudah malam? ucap Yan Liyan dengan penuh tanda tanya.
Yan Liyan menghela nafas
"Huh.. apa peduliku, lebih baik aku segera beristirahat.
Yan Liyan pergi mencari gua untuk beristirahat.
Sementara itu bawahan Yan Qiu
"Hei kemana larinya si sampah itu?
"kau bertanya sama siapa? aku juga tidak tahu."
"Huh.. lebih baik kita segera mencarinya dan membunuhnya sebelum kita dimarahi oleh tuan muda."
"Itu benar ini semua karena hewan buas tadi yang menghalangi kita sehingga kita kehilangan jejaknya."
"Sudahlah ayo kita cari si sampah itu!
Setelah 2 jam mereka menyusuri hutan untuk mencari jejak Yan Liyan.
"Hei aku menemukan jejaknya." teriak salah satu bawahan Yan Qiu yang bernama Yan Bao yang merupakan anak penatua ke lima keluarga Yan.
"Dimana jejaknya? ucap Yan Lang anak penatua ke tiga.
"disana aku menemukan Lotus Hijau tanaman herbal yang di petik si sampah tadi.
"kalau begitu ayo kita telusuri jejaknya. ucap Yan Lang
"Tunggu saja kau Yan Liyan." gumam Yan lang.
Sebagian tanaman lotus hijau dia taruh didalam cincin ruang untuk dijual dan sebagian lagi Dia taruh dikeranjang dengan cara digendong dibelakang sehingga Yan Liyan meninggalkan jejak ketika berlari dan sialnya Dia lupa melepaskan keranjang itu karena terlalu ketakutan.
Setelah mereka berdua megikuti jejak Yan Liyan, mereka berhenti ketika jejak tersebut menuju wilayah dalam hutan dewi kematian.
"A..aapa dia memasuki wilayah itu? ucap Yan Bao terbata bata sambil menunjuk wilayah dalam hutan dewi kematian.
"A..apakah kita akan mengikutnya? tanya Yan Bao dengan ekspresi ketakutan
"Tidak kita tidak akan mengikutinya." bantah Yan Lang
"Hutan itu sangat berbahaya banyak hewan buas tingkat roh di hutan itu.
Bahkan seorang kultivator rana pertapa harus berpikir 100 kali untuk memasuki hutan ini, apa lagi kita yang hanya kultivator rana inti emas kita cuma cari mati memasuki hutan ini, lebih baik kita laporkan dulu kepada tuan muda Yan Qiu tentang ini." ucap Yan Lang memberi saran.
"Baik, ayo kita pergi dari sini aku takut dengan aura hutan ini dan lagi pula Yan Liyan pasti sudah mati di dalam hutan sana ucap Yan Bao.
"....."
Kembali ke Yan Liyan dia terus mencari gua untuk beristirahat.
Sesampainya Dia disebuah gua yang di penuhi lumut dan tanaman yang merambat di sekitar gua.
Tanpa pikir panjang dia langsung memasuki gua untuk beristirahat, sesampainya dia di dalam gua dia langsung menutup mulutnya, lututnya bergetar ketakutan ketika melihat sesuatu di dalam gua.
Yang dilihat Yan Liyan adalah seekor beruang merah dengan tinggi 6 meter dan lebar 3 meter bulunya yan berwarna merah menambah keseraman dari beruang tersebut.
Yan Liyan segera berbalik arah untuk keluar dari dalam gua sesampainya hampir di mulut gua Yan Liyan segera berlari.
Namun sialnya dia tersandung batu kecil dan batu itu terbang karena Yan Liyan, menuju dinding gua sehingga menghasilkan suara dengungan besar karena sepinya gua itu.
Beruang merah yang merasa tidurnya diganggu langsung terbangun dan melihat seorang manusia yang ada di dalam tempat tinggalnya .
grrroaaar...
Beruang merah itu segera mengejar manusia itu untuk memakanya karena kelaparan baru bangun dari tidurnya.
Yan Liyan segera berlari..
"Akghh.. kenapa nasibku selalu sial?"
Yan Liyan terus berlari sambil mengutuk nasib, keberuntungan, dan takdirnya.
Sementara beruang mera itu terus mengejarnya karena dia tahu Yan Liyan merupakan buruan lemah.
karena perbedaan tenaga dan kecepatan sehingga beruang itu berhasil menyusul Yan Liyan dan mengarakan cakarnya.
Creeess.....
Cakar beruang itu mengenai bahu Yan Liyan, Yan Liyan jatuh tersungkur tapi Yan Liyan tidak menyerah pada takdir kematian, Dia terus berlari dengan rasa sakit yang menderanya.
Darah yang mengalir dibahu Yan Liyan menetes ketanah dan bau darah itu tercium oleh beruang merah sehingga Dia semakin beringas dalam mengejar mangsanya.
20 menit berlalu Yan Liyan terus berlari dan beruang mera terus mengejarnya tidak mau melepaskan mangsanya, sampai akhirnya dia tidak bisa berlari lagi karena ada jurang.
"Apakah hidupku sampai di sini saja? ucap Yan Liyan yang sudah pasrah dengan hidupnya.
"Maafkan aku Yan Lin, Aku tidak bisa berguna untukmu." gumam Yan Liyan sambil melihat beruang merah yang mendekatinya.
"Sekarang aku punya dua pilihan kematian.
Pilihan pertama mati dengan cara dimakan beruang atau mati melompat kejurang."
"Lebih baik aku memilih dengan cara mati tidak menyakitkan dan menyiksa." pikir Yan Liyan.
"Aku memilih pilihan kedua." ucap Yan Liyan dan segera melompat kejurang sebagai pilihan kematiannya.
"............"
Sementara itu, bawahan Yan Qiu yaitu Yan Bao dan Yan Lang telah sampai di tempat Yan Qiu.
"apa kalian sudah membunuhnya.?" tanya Yan Qiu yang sedang duduk di bawa pohon.
"Be..belum tuan muda." ucap Yan Bao dengan suara terbata bata karena ketakutan.
Plak... terdengar suara tamparan keras Yan Qiu terhadap Yan Bao.
"kenapa kalian tidak membunuhnya?" ucap Yan Qiu dengan nada marah menatap tajam kearah dua bawahanya.
Yan Lang yang melihat itu segera menjawab dengan ketakutan.
"Ii...itu tuan muda, si sampah itu memasuki wilayah bagian dalam hutan dewi kematian sehingga kami tidak berani memasukinya tuan muda." ucap Yan Lang dengan kepala menunduk.
Yan Qiu yang mendengar itu tersenyum dan berkata
"Itu berarti kalian sudah membunuhnya."
"Kultivator rana pertapa saja tidak akan selamat di dalam hutan itu apalagi si sampah itu."
hahahahaha...
"Walaupun aku tidak melihat mayatmu tapi pasti kau sudah mati Yan Liyan."
"Ayo kita pergi dan kita rayakan keberhasilan rencana pembunuhan ini."ucap Yan Qiu kepada bawahanya diiringi tawa
"Baik tuan muda..."
"............."
1 hari kemudian didalam jurang wilayah dalam hutan kematian terbaring seseorang remaja dengan tubuh penuh luka dengan nafas lemah, yang bisa mati kapan saja.
Tiba-tiba muncul cahaya keemasan berbentuk pentagon dengan rune rune kuno di sekeliling pentagon tersebut.
luka luka remaja tersebut langsung sembuh dan kembali tersadar.
"ugkhh.. apa aku sudah mati?"
"apa ini alam baka?"
"ini gelap sekali."ucap seorang remaja dengan penuh tanda tanya.
[Ding... tuan belum mati, dan tuan berada di dalam jurang kematian yang berada di wilayah dalam hutan kematian]
"Si.. siapa itu."
"Keluarlah!
[Ding.. saya ada sistem penguasa yang akan membantu tuan untuk menjadi eksistensi terkuat di seluruh Alam semesta]
"Sistem penguasa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 459 Episodes
Comments
tukang nikung
mantap.
2024-09-08
0
K4k3k 8¤d¤
💝🤞🏽💝🤞🏽💝🤞🏽💝🤞🏽💝
2024-07-18
0
K4k3k 8¤d¤
mantab thor lanjut terus update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-07-18
0