Mafia And Me
Guardian Company, London.
Senyum manisnya terukir di wajah cantik bermata hitam, gadis cantik bernama Alea Anjanie menatap cincin berlian yang tersemat di jari manisnya.
Alea baru saja dilamar oleh sang kekasih. Walau sebuah lamaran yang tak resmi karena proses lamaran sang kekasih tidak disaksikan secara langsung oleh keluarga kedua belah pihak dan juga beberapa sahabatnya. Tetapi, bagi Alea ini sudahlah cukup. Alea bahagia.
Pelukan sang kekasih dan kecupan sang kekasih tak henti menerpa pipi dan juga bibirnya. Alea bak dihujani jutaan kelopak bunga saking bahagianya hari ini.
“Aku akan jadikan kamu Nyonya Shander, Alea,” gumam sang kekasih bernama Mike William Shander.
Sayangnya, gumam itu hanya di dalam hati, saja. Sang kekasih yang ikut bahagia pun tak bisa di pungkiri kalau rasa bersalah yang teramat besar pun menyelusup hatinya.
Mike telah berdusta bahkan dia sudah mengkhianati kepercayaan Alea begitu juga cintanya.
“Cincin itu menandakan kalau kamu hanya milikku, Alea. Sekalipun aku telah menduakanmu,” ucap Mike dalam hati.
Ada hati yang tak tenang. Meski wajahnya terpancar kebahagiaan kini Alea miliknya, namun tidak Mike yakin kalau perbuatan bodohnya ini akan dimaafkan oleh Alea.
Alea menatap sang kekasih yang diiringi senyuman. Ah, Alea bahagia. Dia bahagia bisa datang ke Inggris bertemu dengan sang pujaan hati, meski keberangkatannya menuju Inggris harus diwarnai perdebatan yang amat memusingkan dan juga melelahkan.
Jessie sahabatnya tidak mengizinkan untuk datang seorang diri ke Inggris. Apa lagi hanya untuk menemui kekasihnya, Mike.
Sahabatnya itu memang tidak suka dengan kekasihnya bagi Jessie, Mike adalah pria brengsek yang telah menghianati cintanya, seolah penolakan sahabatnya itu tahu keburukan sang kekasih di belakangnya.
Tetapi, nyatanya. Cincin ini dan lamaran ini lah yang menepis semua prasangka buruk perihal sang kekasih. Alea percaya kalau Mike adalah pria baik yang sudah lama dia kenal.
“Apa kamu tidak akan bekerja?”
“Sebentar lagi, aku masih merindukanmu, Bee.”
Alea menyandarkan wajahnya di bidang dada Mike diiringi senyuman cantiknya. Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menjulurkan cincin berlian yang tersemat di jarinya.
“Apa kamu senang, Bee?” Mike bertanya yang diiringi menatap sang kekasih. Tak lupa bibirnya kembali mengecup kening Alea.
Alea berikan anggukan pelan. Sumpah demi apa, dia tidak menyesal dengan liburannya kali ini di mana sepanjang waktunya Jessie selalu sibuk menghubunginya. Mungkin sahabatnya itu ketakutan karena dia tidak meminta izin terlebih dulu pada Jeon sang kakak angkatnya.
Selama ini, Jessie dipercaya untuk menjaga Alea di mana Jeon tidak ada selalu ada bersama dengan Alea.
“Tentunya aku senang Bee. Terima kasih,” ucap Alea menatap penuh bahagia.
Mike Shander kembali mengecup bibir Alea. “Jangan pernah berterima kasih karena kamu pantas mendapatkannya.”
“Aku akan menghubungi paman dan bibiku di Amerika. Mereka pasti senang mendengarkan lamaran ini,” ucap Mike yang dianggukan Alea.
Alea mengenal dekat paman dan bibi Mike. Pria bertubuh atletis itu warga asli Amerika, dimana Mike Shander sudah lima belas tahun hidup dan menetap di London–Inggris untuk meneruskan bisnis keluarganya.
“Aku pun akan menghubungi ayahmu, tentunya aku ingin kita bertunangan secara resmi di depan ayah, keluarga dan juga teman-teman kita.”
Alea kembali mengangguk. Dua tahun sudah mereka hubungan jarak jauh Singapore-London dan hasilnya membuat hati Alea berbunga-bunga, secepat ini Mike akan melamarnya.
“Aku ingin kamu jadi ibu dari anak-anakku, Alea. Kamulah wanita yang aku cintai di dunia ini. Tidak ada yang lain, kamu percaya kan padaku?” tanya Mike seraya mengecup punggung tangan Alea.
“Aku percaya padamu, Mike.”
“Ck! Sungguh wanita bodoh, begitu saja percaya pada pria brengsek seperti Mike Shander. Kau tidak tahu Alea, bagaimana kekasihmu itu di sini,” gumam seseorang yang berdiri diambang pintu.
Seseorang itu mengintip di celah kecil pintu yang terbuka. Dia menatap benci pada Alea saking bencinya seseorang itu mengepalkan kedua tangan nya dengan hati yang mendidih penuh dendam.
"Lihat saja. Aku akan menghancurkan semua kebahagian kalian! Aku tidak sudi melihat semua kebahagian ini. Aku akan menghancurkanmu Alea karena Mike Shander hanya milikku seorang!"
“Dan kau, honey. Tunggulah pembalasanku, karena kau sudah berani bermain denganku,” tegasnya dalam hati.
Kedua matanya tak sengaja menangkap cincin berlian yang tersemat di jari manis Alea. Amarahnya semakin menggebu.
“Cincin itu seharusnya jadi milikku kan, honey? Tentunya kau pun hanya milikku seorang,” gerutu tak henti di ambang pintu.
Melihat kemesraan mereka, sungguh seseorang itu tidak rela.
“Oh, ya, Bee. Apa kamu tahu kalau aku sudah lama ini merencanakan hal ini untukmu. Lamaran ini.”
"Benarkah?"
Mike mengangguk pelan, membenarkan.
Suara ketukan pintu hentikan obrolan mereka sejenak.
"Ya masuk..." seru Mike.
Seseorang wanita cantik pun masuk ke dalam ruangannya.
“Sebentar ya, Bee.”
“Oke.”
“Ya, ada apa Gina?” tanya Mike.
Sebenarnya dia ingin sekali menegur cara berpakaian sekretarisnya yang terlampau seksi. Spannya terlalu pendek dan bila berjongkok sudah jelas segitiganya akan kelihatan.
Gina berikan senyuman yang dipaksakan untuk melengkung pada bosnya.
“Maaf, Tuan. Hari ini anda ada meeting penting dengan para pemegang saham,” kata Gina, lagi wanita itu tersenyum ramah pada bos dan juga pada wanita yang duduk di samping bosnya itu.
"Baiklah, Gina. Kamu tunggu saya di luar. Saya akan segera menyusulmu.”
“Baik, Tuan.” Gina berlalu pergi keluar dari dalam ruangan tersebut, sementara Mike berikan kecupan terdalamnya pada sang pujaan hati, Alea Anjanie.
“Aku meeting dulu ya, Be. Tidak apa kan kamu di sini dulu menunggu sebentar?”
“Ya. Aku akan menunggumu.”
“Bagus. Pulang pun untuk apa bukan karena pastinya kamu akan bosan di dalam rumah tanpa melakukan apa-apa.”
"Kamu boleh membaca buku-buku ku di sana, bila kamu jenuh karena menunggu lama."
Alea menjulurkan ibu jarinya setuju dan tak ketinggalan kerlingan mata. Mike pun tersenyum menawan dan mengecup punggung tangan Alea.
"Terima kasih sayang. Jangan kemana-mana tunggulah calon suamimu ini," ujar Mike yang membuat Alea tersenyum malu.
"Iya aku akan menunggumu. Pergi sana, jangan cemaskan aku di sini."
Mike memeluk Alea erat, ia menatap sang pujaan hati hingga Mike mendekatkan wajahnya sampai kedua hidung mancung Alea saling bertemu, lalu mengecup bibir merah muda itu sejenak.
"Tunggu aku."
"Ya, bawel amat sih," gerutu Alea.
Mike pun terkekeh, meski langkahnya berat meninggalkan Alea. Tetapi, ia harus segera keluar dari ruangannya untuk meeting bersama dengan para pemegang saham.
Dari balik pintu, Gina melihat kalau cinta Mike begitu besar pada wanita pujaanya itu.
Melihat sekretarisnya yang masih menunggunya di luar, Mike membuang nafas pelan seraya berjalan keluar menuju ruangan meeting.
Gina mengikuti Mike dari arah belakang, tepatnya mengekor langkah sang bos dengan cepat hingga dia bisa berjalan saling berdampingan dengan Mike.
Gina pandangi ke samping, di mana bosnya nampak bahagia, wajah tampan itu berseri senang. Gina tersenyum miring, menatap tidak suka pada bosnya itu.
Bos nya adalah pria brengsek yang pandai merayu wanita, hingga wanita bodoh yang ada di dalam ruangan tersebut pun seolah termakan oleh rayuan gombalnya saja. Alea tidak tahu siapa sebenarnya kekasih yang diagung-agungkan itu.
Hanya sebuah cincin berlian yang seolah sebuah sogokan saja. Gina tahu betul dengan kebiasaan yang dilakukan oleh bosnya sendiri.
Pria itu sudah menghianati cintanya. Cinta Alea. Gina tahu, semua keburukan yang sudah dilakukan oleh Mike Shander selama ini, termasuk perselingkuhannya dengan wanita lain.
Lirikan mata Gina yang tajam membuat Mike risih. Ia mendengus kesal, pada wanita yang berjalan di sisinya. Gina adalah sahabat dekatnya yang bekerja menjadi sekretarisnya. Mike tau, kalau Gina pasti sudah mengetahui tentang lamarannya dengan kekasihnya itu.
Tapi itu bukannya urusan Gina kan? Mau Make melamar Alea atau menikahi Alea. Itu bukan urusan Gina kan?
Lalu kenapa dengan wanita di sampingnya itu yang memperlihatkan raut wajah yang tak begitu suka pada Alea dan juga padanya? Apa lagi melihat dirinya selama ini bahagia?
Oke, Mike tau kalau Gina tentunya mengetahui semua kebusukanmu selama ini. Tapi cintanya yang begitu besar pada Alea tidaklah main-main, meski di belakang Alea dia berselingkuh
Cincin yang tersemat di jemari lentik Alea pun bukan rayuan gombalnya, melainkan bukti keseriusan Mike pada Alea. Mike ingin menjadikan Alea istri satu-satunya dan sekaligus Nyonya Shander.
Mike lelah dengan semua kebrengsekannya. Ia butuh kehidupan yang sesungguhnya, berkomitmen dengan wanita yang dicintainya, menikah dan memiliki keluarga kecil.
"Ada apa denganmu?" tanya Mike tanpa menoleh ke samping di mana Gina berada.
"Apa pedulinya kamu padaku?"
Mike mendengus jengah. "By the way, cincin berliannya bagus. Sudah pastikan nilai dan harganya fantastis bukan," sindir Gina pada bosnya itu.
Mike hanya terdiam, berjalan lurus. "Lalu apa yang sudah kau berikan pada selingkuhanmu, hmm? Padahal selama ini wanita itulah yang selalu menghangatkan malammu.”
Mike berhenti, kedua matanya menatap Gina dengan sudut bibirnya yang tertarik ke samping. Mike menatap benci pada wanita yang sok ikut campur urusannya.
"Kenapa berhenti? Ruangan meetinga ada di sana?" tunjuk Gina sembari membalikan badannya.
"Maksudmu apa berkata seperti itu hmm?"
"Tidak ada. Kenapa?"
Lagi-lagi Mike menghembuskan napas. "Apa kau tau. Cincin berlian itu tidak ada apa-apa dengan apa yang sudah aku berikan pada jallangku!"
Mike menjeda kalimatnya, seraya menatap Gina. "Apa mau aku sebutkan, apa saja yang sudah aku berikan pada selingkuhanku selama ini, hmm?”
"Bahkan sebuah cincin berlian itu tidak ada apa-apanya dengan semua kemewahan yang telah aku berikan pada jallangku!"
Mike memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana katun, berjalan mendekat Gina. Mata elangnya menatap tajam seolah ingin membunuh wanita itu hidup-hidup.
"Apa wanita jallang itu menginginkan cincin berlian juga?" tanya Mike.
Namun, sorotan matanya yang tajam terus menatap Gina tanpa menoleh ke lain arah, hanya terfokus pada Gina seorang.
"Maybe…”
"Maka sampaikankanlah pada jallangku itu. Dia bisa membeli cincin berlian sendiri tanpa harus meminta padaku!
"Uang yang aku berikan padanya lebih dari cukup untuk membeli berlian! Seharusnya jalllangku itu, cerdas memakai uangku bukan malah menghabiskan uangku di meja judi!"
Mike melanjutkan kembali jalanya tanpa mempedulikan Gina di belakangnya.
“Tapi aku dengar kau sudah membatasi uang di atm nya?”
"Cih! Segitu aku masih memberikan uang kepada jallang itu! Di mana setiap harinya dia menjual tubuhnya padaku! Bukankah semua itu demi uang?" jawab Mike tanpa membalikan badan.
"Katakanlah kepadanya berhentilah berjudi, sebelum aku tarik semua fasilitas yang sudah aku berikan kepadanya!" tegas Mike tanpa menghiraukan lagi apa yang dibicarakan Gina.
“Kau mengancamnya?”
Tangan Gina mengepal erat. Kedua netranya menatap tajam pada punggung tegap Mike yang mengacuhkan dirinya.
"Jika kau mengancamnya seperti itu. Apa kau tidak takut kalau dia akan memberitahukan semua rahasiamu kepada Alea? Siapa sebenarnya dirimu dan hubunganmu dengan jallang itu?"
Mike memberhentikan langkah kakinya kembali, cukup bosan Mike berdebat dengan sekretarisnya itu. Ia menghela napas dengan menoleh ke belakang di mana Gina masih menatapnya.
Mike berbalik badan berjalan kembali menghampiri sekretarisnya, Gina.
"Jika dia memberitahukan semuanya pada Alea. Aku sendiri yang akan membunuhnya dengan tanganku. Jadi jangan macam-macam kepadaku apa lagi mengancamku! Camkan itu!”
Mike memhembuskan nafas dengan sorotan matanya yang tajam ingin sekali ia membunuhnya detik ini juga.
'Kau jangan main-main denganku wanita jallang, tugasmu hanya untuk menghangatkanku di ranjang bukan mengancamku! Wanita jallang tetaplah wanita jallang. Jangan berpikir dia akan menjadi Nyonya Shander karena gelar itu tidak pantas didapatkan!
'Gelar Nyonya Shander hanya untuk wanita berhati baik, seperti Alea Anjanie,' gumam Mike di dalam hati.
Dia kembali melanjutkan jalannya menuju ruang meeting yang selalu terhalang oleh sekretarisnya yang banyak menanyakan hal pribadi ini.
“Sialan Mike!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Griselda Nirbita
akankah yg di sebut wanita jalang itu Gina sang sekretaris ato temennya Gina? hanya author yg tauu
2023-09-29
0
Aditya HP/bunda lia
waw .. ternyata udah panjang up nya ya Thor tapi gak apa aku nyicil ajah bacanya ....
2023-01-18
0
🌈Rainbow🪂
Mampir
2023-01-09
0