ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 17

...Happy Reading...

Bayi mungil itu kini sudah tertidur di atas kasur milik mereka. Alby merasa bangga, karena sudah berhasil menidurkan bayi itu. padahal, dia hanya menepuk-nepuk punggung nya dan memberinya susu. Alby mendudukkan dirinya di salah satu kursi meja makan.

"Udah jadi nih, yakin enak nih," Ujar Syiren bangga.

Syiren menaburkan beberapa bawang goreng diatas sup ceker dan balungan buatan dia. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.

"Bukain deh," Ujar Syiren.

Alby mengangguk, kemudian dia berdiri dan segera membuka pintu apartemen miliknya. Alby menatap cowok yang berdiri di depannya dengan seksama, dia belum mengenalnya sama sekali.

"ada apa ya?" tanya Alby.

"siapa pak?" tanya Syiren kala suaminya tak datang kembali ke meja makan.

"Saragas ya? masuk dulu sini." Saragas tersenyum, kemudian dia masuk kedalam dengan Alby yang dibelakangnya.

"Bayi nya lagi tidur, gw baru selesai masak. Ayok makan malam bersama," Tawar Syiren. Alby melotot tak percaya, bahkan dia berasa tak dianggap disini.

"Terimakasih sebelumnya, saya belum menemukan asistennya, apa saya masih bisa menitipkan Dania disini?" Tanya Saragas langsung.

"Dania? siapa?" tanya Alby.

"bayi perempuan itu, namanya Dania, sama seperti Almarhum ibu nya." Saragas membuka kacamatanya.

"Iya, gw masih libur 5 hari lagi, kok, kadang juga ngerasa kesepian juga, gapapa kok malah seneng ya, ga, pak?" Tanya Syiren menyenggol lengan suami.

Alby mendekatkan wajahnya ke telinga Syiren. "Sayang dong, masa manggilnya pak, ga banget deh." Bisik Alby. Syiren memutar bola matanya malas, dia sama sekali tidak peduli.

"Loh, masih sekolah? kalian pacaran?" Tanya Saragas curiga.

"Sembarang, udah sah ya." Alby berdiri lalu membuka laci, dan menunjukkan buku nikah mereka.

"Tapi kok?"

"Banyak nanya anda, udah kan? cuma mau nitip Dania?" Tanya Alby geram.

Saragas mengangguk, dia mengelus sebuah Black Card dan menaruhnya diatas meja.

"Buat?" tanya Alby bingung.

"Buat kebutuhan ponakan saya lima hari ke depan," Ujar Saragas.

"Dikira saya tidak mampu membiayai?" Tanya Alby.

"Bukan begitu, hanya saja dia itu keponakan saya, dan ini juga sebagai ucapan terimakasih." Saragas mencoba meluruskan apa yang ada dipikiran Alby.

"Aish yasudah lah, terimakasih, ya, Saragas." Syiren mengambil card itu kemudian menaruhnya di laci.

"Saya permisi dulu ya, terimakasih." Saragas berdiri, dia kemudian berjalan keluar.

Syiren melangkahkan kakinya menuju ke dapur, diikuti oleh Alby dibelakangnya. "Kalo lagi ngobrol itu jangan kayak tadi, ga baik tau, pak," Ujar Syiren mendudukkan bokongnya di kursi.

Alby tak menggubris nya, dia seperti cewe yang PMS. mood nya kacau, gara-gara istrinya memanggil dirinya dengan sebutan 'pak', lalu istrinya mengambil card dari Saragas, Saragas itu. Dan, istrinya itu tampak kenal dekat dengan Saragas.

"Udah, jangan marah gitu, makan dulu,"

"Aaaaa, buka mulutnya ayo." Syiren menyodorkan sendok berisi makanan kedalam mulut Alby. Alby menerimanya dan mengunyahnya.

"Akwu, nggwak mawu kamwu dweket... dkejhr samwa dwia ya," Alby mengumpat sambil mengunyahnya.

"Dikunyah dulu, jangan ngobrol."

Alby akui, kali ini masakan istrinya enak. Tidak terlalu buruk lah untuk Syiren yang baru pemula. Alby menjadi lebih lahap memakan masakan Syiren.

...****...

Alby menidurkan tumbuhnya di samping Syiren, sedangkan Syiren memunggungi Alby dan menghadap ke Dania.

"Ga baik tau, tidur membelakangi suami." Alby menepuk lengan Syiren.

"Tapi, nanti Dania kalau kebangun tengah malem kan susah," Ujar Syiren.

"Yaudah." Alby langsung mengambil posisi diri dan memeluk dari belakang tubuh sang istri. Syiren memeluk bayi perempuan mungil itu dengan salah satu lengan menepuk paha sang bayi.

Mereka sama-sama terlelap masuk kedalam mimpi, mau Senakal apapun Syiren, dia juga pernah merawat seorang bayi. Sebenarnya Syiren itu feminim, hanya saja dia salah bergaul dan terhasut dengan dunia luar. Syiren sendiri punya alasan tentang itu, biarlah cukup dia dan tuhan yang tau tentang ini.

Dentingan jam terdengar jelas malam ini, tiba-tiba baby Dania menangis keras, sepertinya dia kehausan. Syiren segera bangun, dia berdiri dan menggendong bayi itu.

"Cup, Cup, Cup sayang, ini mama hum.." Syiren menepuk pelan bokong Dania, berharap bayi itu bisa diam dan dirinya bisa tidur.

Namun sangat disayangkan, Dania malah semakin menangis. Syiren bingung harus apa, jalan satu-satunya adalah membuatkan nya susu.

Syiren berjalan menuju ke dapur dengan Dania yang menangis di gendongannya, dia berjalan loyo karena dirinya masih mengantuk.

"Diem dong Dania, mama ngantuk banget ini." Syiren mengambil beberapa sendok susu bubuk dan memasukan sedikit air panas selanjutnya air dingin.

Syiren memasukan dot itu ke mulut Dania, benar saja, Dania langsung diam dan menyisahkan ingus dan sebam di matanya.

Syiren menghembuskan nafas lega, akhirnya bayi itu terdiam. Syiren menggendongnya kembali dan membawanya ke kamar milik mereka, Syiren merebahkan tubuh bayi itu, sayangnya Dania menangis kembali.

Lagi dan lagi, Syiren langsung berdiri dan kembali menggendongnya, Syiren akan menggendong Dania sampai dia benar-benar terlelap tidur.

"Dulu, pas gw bayi gini ga ya? nyusahin mama." Tanya Syiren pada diri sendiri.

"Mas, bangun, mas." Syiren menggoyangkan tubuh Alby.

Mencoba menjadi istri idaman dengan memanggil suami dengan sebutan "Mas".

"Eumm!! Kenapa hem?" Tanya Alby menatap sang istri.

"Dania nya gamau di baringkan di kasur, aku pegel mas," Ujar ku kecil, sungguh saja mata ini terasa sulit untuk terbuka.

"Sini coba aku gendong." Alby berdiri dan mencoba mengambil Dania dari gendongan Syiren.

Dan lagi-lagi, Dania menangis keras karena ulah Alby, Syiren menatap Alby horor. Bukannya dia harus membantunya, malah menggandakan kerjaannya.

Alby bingung harus apa, dulu saat bunda nya Hamil, dia sedang berkuliah sehingga dia tidak tau harus apa sebagai suami.

Alby memilih jalur aman, dia duduk di sofa dan menyuruh Syiren untuk duduk di pangkuan nya, memunggungi nya.

Syiren menurut, dia menaruh Dania di badannya dengan di tengkurap kan, dan dia bersandar pada dada bidang sang suami. Tangan Alby mencoba menggapai rambut sang istri dan mengelusnya pelan.

Alby rela dia pegal, daripada sang istri misah misuh karena mengantuk dan Dania menangis. Jujur saja, Alby melihat ini saat dia pulang dari kuliah dan melihat sang Bunda dan ayah seperti ini.

Cukup lama dengan posisi seperti ini, akhirnya matahari muncul dari ufuk timur. Alby menepuk pelan lengan Syiren agar terbangun, Syiren membuka matanya perlahan. Tenang saja, dia tidak amnesia akan kejadian tadi malam.

Alby menyuruh Syiren berdiri dan membawa Dania tidur ke kasur. Dan akhirnya, Dania terdiam tertidur lelap di kasur.

"Mas, pasti pegel ya? kamu temenin Dania tidur, aku mau belanja dulu ke bawah," Ujar Syiren keluar dari kamar.

Alby mengangguk, dia langsung tertidur di samping anaknya. Memeluk tubuh kecil Dania, meskipun mereka tidak ada hubungan darah, tapi Alby tampak sangat sayang dengan Dania.

Syiren mengikat rambutnya, dia memakai daster bermotif bunga-bunga dan keluar menuju ke bawah. Cukup bingung dia akan memasak apa hari ini, Syiren sambil berjalan sambil membuka resep-resep di aplikasi andalannya.

"Mbak Syiren." Syiren menoleh dan mendapati Bu Siska. Tetangga yang kemarin dengan senang hati membantu dia belajar memasak.

"Eh Busis, mau belanja bu?" tanya Syiren masuk kedalam Lift dengan Busis di sampingnya.

"Iya, kamu kayak kurang tidur? semalam bayi nya nangis terus ya?" tanya Busis tepat sasaran.

"Kok tau Bu? saya pegel banget Bu tidur di sofa sama suami saya," Ujar Syiren mengeluh.

"Biasa itu mba, kalau anak masih kecil suka rewel malem-malem jadi harus extra banget jagain nya." Syiren mengangguk paham.

"Mau masak apa ini mba? ga dateng ke tempat saya lagi belajar masak? kemarin berhasil ga sup ceker nya?" Tanya Busis.

"Gatau masak apa nih, belajar masak nya siangan aja deh Busis, kemarin Sup nya berhasil dan enak Bu," Ujar Syiren.

"Syukur kalau enak."

Tiba-tiba seorang perempuan lewat di depan mereka, Syiren asing dengan perempuan itu. Mungkin, karena dia baru menempati apartemen itu.

"Tau ga mba? perempuan itu tuh yang tadi lewat, dia itu jadi simpanan Om-om, waktu itu pernah tuh istri simpanan nya dateng kesini mencak-mencak." Busis membuka bahan ghibah mereka.

"Iya? kok tega gitu ya." Syiren menggelengkan kepalanya.

"Denger-denger sih dia jadi simpenan buat operasi plastik, pas awal mah wajahnya ga cantik gitu,..."

...*****...

...Alby yang prustasi istrinya ga balik-balik...

Hallo gess, I'm comeback. How are you today? Semoga good ya.

Tandai jika ada typo atau penggunaan tanda baca yang salah(θ‿θ)

Like, vote dan komennya ya kak(•‿•)

Follow Instagram penulisnya @Lonely_Friend3030

Terpopuler

Comments

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

ini om nya si bayi gimana kalau dia kerja masa bayi itu dititip sama orang aneh mana bisa dia jaga baji sambil kerja ini songong gimana ceritanya Aldi pengantin baru bisa rmh tangga orang bermasalah titip dulu kepanti asuhan dgn baik anak pun bisa terjaga dgn baik ini gak benar ceritanya thour

2024-02-29

0

Ndar Krenz

Ndar Krenz

knp jdi ada bayi thorre ga seru ..kyk gmn gtu..udh gtu knp tuh bayi dititipin trus

2023-02-11

0

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

lanjut lanjut lanjut author

2022-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡ GS 1
3 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡ GS 2
4 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 3
5 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 4
6 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 5
7 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 6
8 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 7
9 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 8
10 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 9
11 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 10
12 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 11
13 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 12
14 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 13
15 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 14
16 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 15
17 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 16
18 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 17
19 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 18
20 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 19
21 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 20
22 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 21
23 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 22
24 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 23
25 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 24
26 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 25
27 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 26
28 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 27
29 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 28
30 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 29
31 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 30
32 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 31
33 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 32
34 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 33
35 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 34
36 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 35
37 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 36
38 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 37
39 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 38
40 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 39
41 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 40
42 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 41
43 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 42
44 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 43
45 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 44
46 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 45
47 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 46
48 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 47
49 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 48
50 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 49
51 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 50
52 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 51
53 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 52
54 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 53
55 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 54
56 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 55
57 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 56
58 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 57
59 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 58
60 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 59
61 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 60
62 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 61
63 ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 62
Episodes

Updated 63 Episodes

1
PROLOG
2
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡ GS 1
3
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡ GS 2
4
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 3
5
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 4
6
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 5
7
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 6
8
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 7
9
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 8
10
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 9
11
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 10
12
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 11
13
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 12
14
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 13
15
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 14
16
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 15
17
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 16
18
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 17
19
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 18
20
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 19
21
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 20
22
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 21
23
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 22
24
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 23
25
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 24
26
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 25
27
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 26
28
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 27
29
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 28
30
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 29
31
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 30
32
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 31
33
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 32
34
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 33
35
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 34
36
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 35
37
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 36
38
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 37
39
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 38
40
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 39
41
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 40
42
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 41
43
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 42
44
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 43
45
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 44
46
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 45
47
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 46
48
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 47
49
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 48
50
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 49
51
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 50
52
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 51
53
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 52
54
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 53
55
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 54
56
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 55
57
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 56
58
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 57
59
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 58
60
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 59
61
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 60
62
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 61
63
ᬊ̶꙰ཱི ͜͡GS 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!