Episode 1

" Annisa pamit ya... nanti kalau Annisa kangen ibu Annisa bakalan telfon ibu ko dan annisa juga udah pegang nomer telfon dari ka Khofifah , dan doain Annisa ya.. ibu semoga Annisa sampai sampai tujuan dan juga Annisa bakalan kangen ibu tolong jaga adek adek ya... Bu selama Annisa bekerja di kota nanti kalau Annisa udah sukses Annisa bakalan bawa ibu sama adek adek Annisa ke kota biar kalian bisa bareng sama Annisa."

" Iya nak." sambil tersenyum.

" Kalau begitu Annisa pamit ya.. Bu, assalamualaikum." sambil mencium tangan sang ibu dan memeluknya."

" **Kakak hiks hiks hiks." adik Annisa memeluk Annisa yang baru saja akan masuk ke bus."

" Apa Kaka benar benar akan meninggalkan kami bertiga di sini hiks hiks hiks, aku ngga mau Kaka meninggalkan kami. hanya Kaka yang kami sayangi selain ibu karena hanya ibu dan Kaka saja yang kami punya." sambil terisak dalam pelukan Annisa

" Hey adek Kaka yang paling cantik kenapa? Kaka hanya sedang mencari kerja di kota dan Kaka ngga bakalan ninggalin kalian karena kalian lah separuh jiwa Kaka, apapun caranya akan Kaka lakukan demi membahagiakan kalian." Ucap Annisa yang sedang mencoba menenangkan adiknya yang masih terisak dalam dekapan kakaknya.

" Janji." sambil mengangkat jari kelingkingnya dan menunggu sang Kaka mengangkat jari kelingkingnya.

" Janji dan Kaka akan membuktikannya serta maka akan menempati janji Kaka."

" Baiklah kalau begitu Kaka berangkat dulu ya.. dan jagain ibu sama adek ya... sekarang kamu adalah pengganti Kaka di rumah dan beri ibu obat yang teratur biar ibu bisa sehat kembali, kalau begitu Kaka pamit ya.. assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Setelah Annisa masuk kedalam mobil travel mobil pun melaju dan memecah jalan yang di lalui. sunyi sepi yang Annisa rasakan saat ini bukan hanya karena Annisa tega melainkan Annisa harus berjuang demi ibu dan sang dua adik.

Tanpa sadar pun sang sopir travel yang melihat Annisa melamun pun mencoba berbicara kepada Annisa.

" ehem, maaf de bapak mau tanya."

" Eh iya pa, mau tanya soal apa pa ?."

" Adek sekarang mau kerja kann?."

"Iya pa ."

" Memangnya di Jakarta adek sudah punya tujuan kerja mau di mana dan dengan siapa ?." tanya sang sopir travel.

" Belum pa, kayaknya Anissa bakalan cari kontrakan dulu dan kalau udah dapet kontrakan Annisa bakalan cari kerja." jawab Annisa

" Memangnya mau kerja apa de." tanya sang sopir.

" Kerja apa saja pa yang penting halal dan bisa kirim uang buat ibu dan adek adek.

" kalau jadi asisten rumah tangga atau pembantu mau ngga ? kebetulan dua hari yang lalu keponakan saya nelfon katanya temen dari majikan dia lagi nyari buat bantu bantu di rumahnya, itu pun kalau adek mau.

" Mau banget pa." jawab cepat Annisa

" kalau begitu saya coba telfon dulu keponakan saya ya.. kalau misalnya masih ada nanti saya bakalan anter adek ke rumah adek saya biar adek tinggal di rumahnya dulu sementara.Soalnya harga kontrakan di jajrta mahal de dan ngga ada yang murah itu pun kalau yang murah paling kisaran 1,2 juta per bulan.

" oh iya boleh pa, terima kasih pa." jawab Annisa yang sangat bersemangat karena mendengar ada peluang kerja yang mungkin Annisa bisa dapet kan untuk saat ini.

" Kalau begitu saya telfon dulu keponakan saya ya de."

" oh iya pa boleh."

Setelah ada beberapa percakapan antara pa supir dan travel. dengan cepat pak supir travel menelfon keponakan nya yang mungkin saat ini masih membutuhkan pekerja, dan setelah mengobrol beberapa menit pak supir pun mematikan telfonnya.

" de nama kamu siapa?."

" Annisa pa."

" Oh iya de barusan kan bapak kan telfon sama keponakan bapak nah, setelah ngobrol panjang lebar ternyata temen majikannya itu belum dapat pengganti dari pekerja yang sebelumnya bekerja di rumah dan tadi juga bapak di suruh de Annisa buat nganter ke rumah majikan temen saya dulu katanya." ucap pak sopir jelas panjang lebar.

" Alhamdulillah ya.. Allah." ucap syukur Annisa

" Baiklah hari ini bapak anter kamu ke sana saja ya de Annisa.

setelah lama berbincang di dalam mobil pak supir pun menuju lokasi yang sudah di kasih oleh keponakan nya itu.

setelah sampai tujuan lokasi pak supir pun turun dari mobil beserta Annisa dan di depan gerbang pun sudah di tunggu oleh keponakannya pa supir.

" Assalamualaikum om." ucap keponakannya pak supir sambil mencium tangan pak supir dan memeluknya.

" Waalaikumsalam nak." jawab pak supir sambil membalas pelukan sang keponakan.

Tanpa di dasari oleh mereka Annisa meneteskan air mata di mana Annisa sejak kecil tidak merasakan pelukan kasih sayang dari seorang ayah. Dan itu terjadi di kala Annisa masih kecil sebelum sang ibu melahirkan dua adiknya, ingatan ingatan di mana dia mengalami siksaan dari sang ayah masih terngiang di kepala Annisa sampai saat ini dan melihat sang ayah memukul ibunya demi membela wanita yang statusnya Annisa tidak tau sampai sekarang.

Annisa selalu berfikir siapa wanita itu ?

kenapa ayah melakukan kekerasan terhadap ibu ?

kenapa ayah tidak pernah memeluk Annisa?

Dan tanpa di dasari oleh Annisa keponakan pak supir menghapus air mata Annisa yang menetes di pipi Annisa, tanpa berfikir panjang Annisa memeluk keponakan pak supir.

" Kenapa kamu menangis ?." Tanya keponakan pak supir.

" Kakak boleh kah untuk saat ini aku memelukmu?." tanya Annisa

Tanpa menunggu lama keponakan pak supir pun mengangguk dan dan mengijinkan Annisa untuk memeluknya dan banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan kenapa Annisa menangis.

Setelah lama menangis annisa meminta maaf kepada keponakannya pak supir.

" Maaf ka, karena aku tiba tiba memeluk Kaka." permintaan maaf Annisa kepada keponakan pak supir.

" engga papa, oh iya nama kamu siapa ?."

" Nama aku Annisa ka dan umur 19 tahun dari kota Klaten dan merantau ke Jakarta." jawab Annisa kepada keponakan pak supir.

" Nama aku Rahma dan umur 23 tahun lahir asal dari Klaten tapi sekarang sudah tinggal di Jakarta, berarti kita satu kota cuman beda daerah kali ya hehehe."

" Dan oh iya apa kamu kenal dengan om ku ?." Tanya Rahma.

" Tidak ka." jawab Annisa.

" Baiklah Annisa perkenalkan ini om ku namanya om Ardi dulunya dia tinggal di kota Klaten juga tapi setelah menikah om ku pindah ke kota Jakarta juga.

" Oh iya sampai kelupaan. Apa kamu berniat bekerja sebagai asisten rumah tangga?."

" Bismillah insya Allah Annisa siap ka."

" Baiklah kalau begitu kita masuk dulu ke dalam, oh iya om terima kasih karena sudah mengantar Annisa ke sini dan ini ongkos dari ibu sama uang titipan dari ibu karena om sudah mau mengantarnya sampai kesini terima kasih om." Ucap Rahma

" Terima kasih pa atas bantuan bapak, jika bukan karena bapak mungkin saat ini saya belum dapat kontrakan dan kerja, Annisa janji suatu saat nanti Annisa bakalan balas kebaikan bapak dan keluarga bapak, sekalai lagi terima kasih pa." ucap Annisa yang mengucapkan terima kasih dan syukur.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada pak ardi Annisa mengikuti langkah Rahma dan masuk ke rumah besar dan megah. namun, itu membuat bayangan bayangan masa lalu tentang rumah besar dan kemewahan membuat Annisa pusing, pucat, ketakutan dan gemetar hingga membuat Annisa berhenti dan tertinggal jauh dari Rahma**.

Terpopuler

Comments

Iba Shayra

Iba Shayra

smga mjikan anisa orangx baik dn rama ya

2021-08-02

0

Dewi Dewi Ahmat

Dewi Dewi Ahmat

seru deh..

2021-07-29

0

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

semangat

2021-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!