PART 4

Bertengkar

Pagi ini Ayu, Amel dan Lina bangun kesiangan, karena mereka semalam bergadang dan tahu bahwa besok hari libur, dengan malas mereka bangun dari tempat tidur nya, kemudian mereka bergantian masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Hari-hari tetap begitu-begitu suasana kos kami. Hari sabtu kami libur sekolah, kami membersihkan rumah kos kita bertiga. Kita membagi tugas masing-masing supaya cepat selesai. Ayu memasak, Amel menyapu, Dan Lina mengepel dan membersihkan kaca jendela. Setelah kita selesai, Kami mencuci tangan dan makan untuk sarapan pagi, ketika kami selesai makan, kami beristirahat di ruang televisi, sekaligus menonton televisi dan memainkan handphone.

"Ayu, sini! Ada yang baru." Amel persis seperti pembawa acara berita televisi yang sedang live liputan aksi, berseru antusias

Aku dan Ayu yang sedang duduk, santai diruang tengah bersama Amel yang asyik internetan di sofa, menoleh.

"Ada apa?" Ayu bertanya

"Gilang, Ay, Gilang!" Amel mendesis riang

"Ada apa dengan Gilang?"

"Gilang bilang selamat ulang tahun."

"Lantas?" Aku yang bertanya, sedikit tidak sopan

"Ya tidak lantas-lantas nya. Aduh, padahal aku, kan, ulang tahunnya baru besok, loh. Siapa juga yang kasih tahu Gilang bahwa aku ulang tahun. Ini juga belum jam dua belas malam, loh," Amel cengengesan riang," Gilang orang pertama yang bilang. Dia pasti sengaja."

"Biasa saja kali." Aku kembali mengalihkan pandanganku ke buku. "Paling juga karena setting waktu instagram Gilang pakai negara Eropa, jadi waktunya lebih cepat dibanding kita. Notifikasi teman yang ulang tahun muncul lebih cepat. Jadi, dia tidak sengaja kecepatan bilang, bukan sengaja jadi orang yang pertama bilang."

"Ayu tertawa melihat mereka berdua, segera berdiam. " Sudah-sudah jangan bertengkar!"

"Benar, kan? Itu memang tidak spesial, kan?" Aku menatap protes kepada Ayu. Bagaimana mungkin Ayu selalu membesarkan hati Amel? Jelas- jelas itu hanya Instagram. Di Dunia nyata, bahkan aku yakin Gilang tidak akan pernah bilang kalimat itu langsung disekolah.

"Kamu naksir Gilang, kan, Lina?" Amel balas berseru tidak sopan

"Bukan itu maksudnya Mel." Aku mengelak

"Ayo ngaku saja, Lina" Amel memonyongkan bibirnya, "Kasihan Lina, gebetannya ternyata naksir aku."

"Siapa yang naksir kamu, Mel? Aduh, jangan GR deh."

"Itu buktinya! Komentarnya di Instagram-ku. 'Selamat ulang tahun, Mel. Semoga sehat selalu, Amel selalu cantik dan baik hati seperti seorang Putri'" Amel mana mau kalah.

Ayu lupa kalau ia harusnya melerai. Sekarang, ia malah tertawa lebar melihat kami saling berseru.

Aku berdiri kesal. Berlalu, membawa buku tebal tentang mata pelajaran jurusan ku. Malam ini mending aku menyelesaikan membaca buku buat besok hari agar lancar dan mengerti mengikuti pelajaran besok disekolah. Daripada belajar diruang tengah, mendengarkan celoteh Amel tentang Gilang.

Coba bayangkan, sejak kapan Amel suka basket dan sepakbola? Gara-gara Gilang pasang status tentang itu, ia buru-buru ikut pasang status suka klub bola favorit Gilang. Menunggu-nunggu Gilang like dan mengomentari statusnya, lantas apanya yang spesial? Bahkan kalau Gilang update status ia langsung lihat. Maka Amel pasti akan menjadi orang pertama yang ikut-ikutan update status seperti Gilang. Lantas menunggu kapan Gilang akan mengunjungi Profil, like status dan mengomentari-nya.

Aku justru sedang berbuat baik pada Amel, mencoba menasehati, mengingatkan. Sudah berapa kali coba ia galau gara-gara nungguin like atau komentar Gilang? Ucapan selamat ulang tahun itu biasa. Gilang selalu bilang kalimat itu di wall teman-temannya yang tersambung, dan selalu rajin yang pertama. Aku sering periksa kok, aku tahu sekali.

"Dih, Lina marah." Amel berseru di atas sofa. "Kalau marah, berarti benar, dong, Lina juga naksir Gilang?"

Ayu nyengir menatap Lina. Tidak berkomentar, masih dengan tawanya melihat aku dan Amel bertengkar.

Aku tidak akan menghabiskan waktu hanya untuk bertengkar dengan Amel. Baik, aku akui saja, aku memang suka dengan Gilang. Siapa sih, cewek yang tidak suka Gilang? Ia ideal dalam banyak hal. Aku juga suka memeriksa timeline-nya, meski tidak berani add. Karena aku tidak akan menanggapi cowok mana pun kalau hanya untuk teman dekat, kecuali teman hidup serius.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***