CINTA ZAMAN SEKARANG

CINTA ZAMAN SEKARANG

Pengenalan Tokoh

Nama Muhammad Gilang Alkhaizh, anak satu-satunya dari sepasang kekasih yaitu Mr.Erlangga dan Mrs.Gina, umur Gilang kini delapan belas tahun masih SMK kelas sebelas, Gilang adalah anak baik, mandiri, pintar, suka main basket, dan berbakti kepada orangtuanya, tak hanya itu Gilang juga mempunyai wajah yang tampan sehingga banyak perempuan yang mendekatinya. Gilang di tinggalkan di rumah sendiri semenjak SMP, orangtuanya sibuk kerja di luar negeri, dan Gilang meneruskan perusaan orangtuanya di negeri sendiri sesudah dewasa.

Nama Ayu Andini Putri, anak kedua Mr.Morland dan Mrs.Marlina, Umur Ayu tujuh belas tahun lebih tujuh bulan, masih SMK kelas sebelas, Ayu adalah anak baik, pintar, sopan, mempunyai bakat yang lumayan, mandiri dan juga cantik.

Ayu mempunyai dua sahabat yang bernama Amel dan Lina, mereka bertiga sama-sama pintar, mereka juga mandiri, mereka sudah bersahabat dari sejak masih SMP, mereka mempunyai sifat yang hampir sama, tetapi mereka juga kebanyakan GR kalau sudah kenal sama lelaki yang sangat mereka sukai. Tempat tinggal mereka berbeda Provinsi, tetapi pas SMP mereka di sekolahkan oleh orang tua nya di provinsi yang menjamin anak-anak nya pintar dan segala hal, karena sekolah itu terkenal, termahal dan terfavorit sehingga para orang tua ingin anak nya sekolah di situ, sampai SMK pun mereka sekolah di sana dan tinggal bersama. Mereka satu atap satu kost an, mereka juga suka bertengkar dan juga langsung baik kan. Ketika mereka bertengkar, Ayu yang jadi penengah diantara mereka.

Gilang juga mempunyai sabahat dari kecil yaitu Surya, Surya adalah anak tetangga yang dekat rumahnya orang tua Gilang. Gilang dan Surya seperti adik kakak selalu main bersama sampai mereka lelah baru mereka pulang ke rumah. Mereka juga suka bertengkar, tetapi itu hanya cuma sebentar. Waktu SMK Surya sekolah di luar negeri bersama orangtuanya, sesudah lulus SMK, Surya pulang ke indonesia, Surya sudah di anggap anak sendiri oleh orang tua Gilang.

Awal Kisah

Kring... kring... kring

Bunyi alarm yang pada saat itu menunjukkan jam setengah enam pagi, waktunya untuk berangkat sekolah.

Gilang langsung bangun dari tidurnya yang nyenyak sambil meliuk kan badannya, Gilang bersiap-siap untuk berangkat sekolah, setibanya Gilang sampai ada dua orang teman yang sudah menunggu di depan gerbang, teman nya bernama Dirga dan Lana.

Gilang and the genk memang siswa yang paling populer dan favorit di sekolahnya, postur badan nya yang tinggi putih dan murah senyum itu membuat kaum hawa mana yang nggak klepek-klepek melihat sosok pria yang setampan itu.

Kini Bel berbunyi pertanda bahwa semua siswa siswi harus masuk kelas dan memulai pelajaran.

Jam setengah empat sekolah itu membubarkan siswa siswi nya karena sudah waktunya jam pulang. Gilang langsung ke luar kelas dan menuju ke tempat parkir untuk mengambil mobilnya dan langsung pulang.

Setelah sampai di rumah Gilang langsung mandi dan makan, lalu pergi lagi bersama teman-teman nya untuk bermain dan nongkrong, sampai jam tujuh malam mereka bermain dan langsung pergi ke tempat makan, karena mereka lapar dan makan malam bersama.

Ayu And the Genk

Suatu malam, saat begitu semangatnya bercerita kalau ia baru saja bertemu dengan Gilang, di salah satu tempat makan tepi jalan yang paling ramai.

"Kenapa lama sekali, Mel?" Ayu, teman satu rumah bertanya. Saat itu, kami sibuk memelototi laptop, mengerjakan tugas Sekolah diruang tengah bersama tiga cewek satu jurusan lainnya.

Amel hanya tersenyum simpul. Duduk di sofa, menyalakan televisi.

"Eh, sejak kapan lu suka nonton, Mel? Bukannya lu jam segini lebih suka dikamar, internetan?" Ayu bertanya lagi. Sebenarnya kami sudah mulai bosan mengerjakan tugas sejak tadi sore. Ayu yang sedang melemaskan badan, ikut naik ke atas sofa, membiarkan yang lain menyelesaikan tugas tersebut.

Semua teman- teman mereka pun lapar dan makan nasi goreng sedangkan Amel senyum-senyum sendiri, Ayu yang melihat Amel pun Kepo, ingin tahu urusan orang lain. Ayu melihat sekilas layar televisi. "Memangnya acara di televisi lucu? Cuma siaran berita doang?"

Amel malah semakin melebarkan senyumnya. Ayu yang dari tadi penasaran dan Amel malah tertawa melihat temannya itu, Ayu pun sebal mengangkat bantal didepan Amel berharap Amel berganti menonton televisi, pindah memperhatikannya. Amel nyengir, lantas melontarkan sebuah kata pendek, "Gilang" .

Pelan saja Amel menyebutkan nama itu, berbisik malah. Sengaja agar yang mendengar hanya Ayu. Tiga teman lain nya yang masih sibuk dengan tugas diruang tengah.

Apa?? Gilang?

Aduh, semua orang di kampus juga tahu siapa Gilang. Gebetan satu kampus. Diberi senyuman itu saja sudah membuat dada Amel sesak. Selain itu Gilang juga ramah ke semua orang, baik hati, tinggi, jago main basket, plus tampan dan pintar.

Amel dan Ayu pun mengobrol sedangkan teman yang lainnya makan karena saking laparnya. Tugas Sekolah sudah kelar sekitar pukul delapan malam . Teman-teman pamit pulang setelah mereka makan. Kini hanya tersisa Lina, Ayu dan Amel penghuni Rumah.

Kami bertiga teman sejak SMP. Sekarang sama-sama SMK berbeda jurusan. Aku dan Ayu jurusan Desain, Amel jurusan Manajemen, dan Gilang, eh... kenapa aku harus menyebut-nyebut nama Gilang lagi? Baiklah, Gilang jurusan Teknik.

Karena kita SMK nya jauh dari daerah tempat tinggal kita jadi kita mengontrak satu rumah untuk bertiga. Karena teman dekat, daripada kos masing-masing, kami bertiga memutuskan mengontrak rumah tiga kamar, biar lega. Aku yang punya ide. Agar ada ruang tamu, ruang ngumpul, dan yang pasti ada dapur.

Ketika kita sedang nonton drakor diruang tengah sedangkan Amel dikamar sendiri. Dia memanggil kita, "Ayu! Lina!" dan Amel pasti akan terus berteriak memanggil dari kamarnya kalau kami tidak ke sana.

"Ada apa, sih?" Ayu masuk lebih dulu, mendekat ke Amel yang sedang duduk memegang handphone-nya.

"Statusku di-like." Wajah Amel terlihat memerah bahagia, karena Gilang menyukai status Instagram nya itu

"Di-like siapa?" Ayu ingin tahu, menyeruak melihat layar handphone Amel.

"Gilang."

Aduh! Aku lagi-lagi menepuk jidat. Ternyata kami dipanggil teriak-teriak hanya karena urusan Instagram.

"Tadi dia request follow aku, lantas aku follow dan Gilang follow back aku. Aku kan tadi pasang status, ' Hari yang melelahkan,' terus dia like." Amel sumringah sekali menjelaskan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dijelaskan.

"Lihat, kan?" Amel menunjuk timeline Instagram-nya. Aku balik ke ruang tengah, menghela napas, itu biasa saja kali. Gilang jelas-jelas baru memfollow Amel, paling status Amel muncul lalu Gilang langsung menyukai statusnya Amel, kenapa Amel sumringah sekali kalo statusnya di like Gilang.

Terpopuler

Comments

🦁R14n@ K

🦁R14n@ K

BARU TAU KLU DI BAB INI TAK ADELAH TYPO DARI AWAL AKU BACA, salute buat author, aku like fav rate n smuanya klu ada tambahan lg. smoga sukses👌👍🙏😘😊😁😝

2021-12-16

0

snowwhite risca

snowwhite risca

Terus berkarya, Thor.

Salam dukungan dari novel "Terjebak Cinta Dua Kekasih" dan "Membayar Karma Cinta"

2021-08-15

0

𝕽𝖍'𝖘༄Ida✨Dearhusband✨

𝕽𝖍'𝖘༄Ida✨Dearhusband✨

coba mampir

2021-08-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!