"Ka Andra. Bella ga mau di rawat! Bela harus kuliah. Udah dua hari Bella bolos," ucap Bella menatap Andra.
"Kamu ga denger kata Dokter Bel?
Bella harus di rawat. Kalau Bella khawatirin biyaya, ga usah dipikirin ka Andra tanggung semua."
"Pokonya Bella ga mau ka. Bella ga mau di rawat." Bella kekeuh dengan keinginannya. Dia tak mungkin terus bolos kuliah. Di otaknya hanya segera lulus dan mencari pekerjaan yang lebih baik.
Andra pun di buat tidak Bisa berkata-kata dengan keinginan Bella. Andra tau bagaimana sifat Bella, keras kepala nya sama dengan Aska.
"Ka andra tanyain ke Dokter dulu. Bella tunggu disini." Andra pun keluar dan menuju ruangan Angga.
Tok ... Tok ... Tok
"Masuk!"
Andra pun duduk di depan Angga.
"Lihat Ndra hasil tes kesehatan si Bella!"
"Jelasin aja! ga ngerti Kek beginian gue."
"Bella udh lama konsumsi obat penahan nyeri yang dibeli di apotik tanpa resep." Angga pun menarik napas sebelum menjelaskan lebih lanjut. "Kondisi ginjal Bella yang satunya juga udah bener-bener buruk Ndra. Semenjak operasi, si Bella ga meriksain dirinya, Belum lagi obat yang di konsumsi si Bella termasuk obat keras."
"Andra pun menghela nafas frustasi. "Jadi kedepannya apa yang harus kita lakuin?" tanya Andra.
"Ga ada pilihan lain. Bella butuh donor ginjal."
Andra pun benar-benar di buat frustasi dengan hal ini. Walau Andra tidak ada kaitannya dengan keluarga Abraham. Tapi keluarga Abraham sangat berjasa pada kehidupan keluarga Andra.
"Bingung gue Ngga. Baru setahun kemaren gue nyari-nyari donor ginjal buat si Aska. Sekarang harus nyari lagi buat Bella. Harusnya gue ga ijinin aja Bella buat donorin ginjalnya ke si Aska."
"Ndra coba deh lo kasih tau Aska tentang ini. Bagaimana pun satu-satunya Keluarga Bella cuman si Aska."
"Bingung gue harus jelasin dari mana." Andra menyenderkan punggungnya pada kursi dan memijat keningnya. "Ngga, si Bella ga mau di rawat. Bisa kasih alternatif lain ga?" tanya Andra.
"Gue kasih resep obat. dua hari lagi si Bella harus dateng lagi kesini buat cuci darah."
"Okelah. Gue bawa Bella kesini lusa."
"Ndra satu lagi. Kasih Bella makanan yang bergizi. Bilang sama tu anak jangan dulu kerja. Istirahat yang banyak."
Andra pun mengangguk.
"Yaudah gue tebus resep dulu sekalian pulang."
Sementara di ruang rawat Bella.
Tring. Ponsel Bella berdering Karna ada chat dari grup yang hanya Bella, Hana dan Bram sebagai anggota chatnya.
Bram: "Minggu depan hang out kuy," tulis Bram dalam pesannya.
Hana: "Okelah udah lama kita ga hang out" balas Hana "Bella lu bisa ga?" tanya Hana.
Bella: "Okelah"
Mereka terus bercakap-cakap di whatsapp grup. Karna kesibukan masing-masing mereka tidak bisa berkumpul tiap waktu.
Tapi mereka pasti akan menyempatkan bertemu setidak nya sebulan 2x. Bella tidak punya teman lain selain mereka ber dua. Begitu juga Hana dan Bram. Mereka sama-sama tertutup pada orang lain, dan itu alasan mereka bisa bersahabat sampai sekarang.
Ceklek. Andra pun masuk kembali ke ruang rawat Bella.
"Ka andra gimana kata dokter? Bella bisa pulang kan?" tanya Bella setelah Andra mendekat.
"Bella boleh pulang. Tapi Bella ga boleh kerja dulu. Bella boleh kuliah tapi pulang perginya ga boleh jalan kaki."
"Dari mana ka Andra tau Bella suka jalan kaki?"
"Ga penting lah itu. Kalau Bella pengen ngekos ka Andra sewain kosan buat Bella."
Dalam hati, Bella sangat ingin mengiyakan tawaran Andra. Tapi Bella tidak sberani itu mengingat bagaimana reaksi Aska jika tau Andra memberi bantuan pada Bella.
"Gak usah ka. Bella nanti mau ikut kos sama hana," jawab bela berbohong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
jen
memang sesedih itu ya Thor... komennya sedih bgt
2025-03-16
0
Dinar David Nayandra
siapa yg dah baca 4x masih nangis akuuuu
2024-11-15
0
Marine
aku kembali baca lagi cerita Thor Dewi.
udah lama banget gak baca cerita cerita novel Thor.
2024-01-12
3