Saling Bercerita

Tengah malam buta Melisa terjaga, dia terus kepikiran dengan permintaan Dika laki laki yg baru saja dikenalnya, permintaan yg menurutnya terlalu instan

Karena sangking terus memikirkan itu dia harus bolak balik ke kamar mandi, penyakit Melisa kapan dia gelisah perutnya akan mules melilit tak karuan.

" Aisss udah lah aku harus tidur... besok baru ku bicarakan lagi sama mas Dika tohh besok aku masih ke bengkelnya kan ngambil motor..." ucap nya menenangkan diri

Mencoba sekali lagi memejamkan matanya.

Dia teringat salah satu trik agar cepat tertidur saat sedang insomnia seperti sekarang adalah dengan sebanyak mungkin mengedip ngedipkan netranya sebanyak banyaknya, hasilnya cukup efektif lama kelamaan Melisa terkantuk dan bisa terlelap kembali.

Sekitar jam 08 pagi Melisa sudah siap dengan pakaian santai nya, memakai kaos putih polos dengan celana Jeans ketat yg menonjolkan bagian bokongnya, ditangannya sudah siap sekotak nasi goreng buatannya,

Hari ini dia akan datang ke bengkel Dika mengambil motornya sekaligus berbasa basi dengan membawakan sarapan untuk laki laki itu.

" Dia pasti belum sarapan.... semoga suka deh..." gumam nya lalu segera bergegas naik angkot ke tempat tujuan.

Sekitar 15 menit Melisa sampai di depan bengkel Dika, sepagi ini aktivitas bengkel sudah cukup ramai, banyak pelanggan yg sudah mengantri, dua karyawan yg membantu Dika tengah sibuk melayani pelanggan mereka, ada yg service ringan, ganti oli, tambal ban, dan lain lainnya yg Melisa tak paham namanya

Tapi laki laki tampan berhidung bangir itu tak nampak dibalik kesibukan itu, Melisa celingukan menajamkan netranya untuk melihat lebih jeli, tapi memang laki laki yg dicarinya tak ada disitu.

" Permisi... mas Dik nya ada...???" tanya Melisa pada salah satu karyawan bengkel

Laki laki itu menatap Melisa sejenak mengamatinya dengan teliti

" Ohhh mbak nya ini yg kemarin sore ke bengkel ya...???" tanya nya sembari mengingat ingat

Melisa tersenyum rupanya laki laki ini yg kemarin sempat bertemu dengan nya dan membawa motornya ke bengkel

" Iya mas.. wah masih ingat ya... gimana motor ku udah jadi...? terus mas Dika nya kemana...???" cerocos Melisa membrondong pertanyaan

" Lagi keluar sebentar mbak belanja kebutuhan bengkel...tunggu aja dulu..." balas nya sembari masih melanjutkan aktivitas permekanikan nya

Melisa duduk di kursi tunggu dengan santai, beberapa orang pelanggan menatapnya dengan terpana, pipi mulus Melisa menjadi pusat perhatian, serta bibir ranum nya membuat siapa saja ingin menyesapnya.

Belum lagi lekuk tubuh Melisa yg begitu bohai, siapa saja meneguk saliva saat memandangnya.

Tak lama kemudian Dika datang

" Hei..." sapa Dika dengan ramah

Melisa langsung membalas nya dengan senyum bahagia

Bahasa tubuh mereka mengisyaratkan jika mereka ada ikatan yg intim

" Dari mana...???" tanya Melisa basa basi

" Belanja..., pagi pagi udah kesini...???"

" Nih aku bawain sarapan kamu pasti blm sempet sarapan kan...???"

" Cie cieeee mau donk di buatin salapan...." ledek Wawan laki laki yg tadi mengajak Melisa ngobrol

" Husss kerja yg bener...awas mata kena oli nanti..." balas Dika santai

" Waahhh enak ya mas Dik punya pacar baru ada yg perhatian nganterin sarapan...mana bohai lagi..." celetuk salah satu pelanggan yg sedari tadi menatap Melisa lekat

Tatapan lelaki itu seakan sedang menelanjangi tubuh Melisa membuat nya risih

Melisa hanya diam menyembunyikan pipi nya yg merona, Dika tau Melisa tak nyaman lalu mengajaknya untuk duduk di dapur

Cup

Sebuah kecupan hangat mendarat tiba tiba di bibir ranum Melisa,

" Makasih buat sarapan nya... tapi aku lagi sibuk jadi ku taruh disini dulu... diam lah disini ya sayang biar nggak jadi pusat perhatian para mata jelalatan..." ucap Dika lembut

Melisa hanya mengangguk patuh

Sentuhan dan sikap lembut Dika membuat otaknya seakan tak bisa lagi berfikir jernih, membiarkan laki laki itu menciumnya sekali lagi, pagutan bibir yg begitu sensual dan menggairahkan

Bahkan Dika sedikit melenguh nikmat ditengah ciuman panas nya.

***

" Gimana...???" tanya Dika sambil menyuap sesendok nasi goreng buatan Melisa kemulutnya

Suasana bengkel sudah sepi jadi Dika bisa punya kesempatan untuk sarapan, dua karyawannya juga sedang ke warung untuk ngopi dan istirahat

" Aku mau tau dulu alasan apa kamu seceoat itu pengen dekat dengan ku...???" tanya balik Melisa

" Apa perasaan itu harus beralasan...???" tawar Dika

" Tapi hubungan kita ini terlalu cepat... apa aku ini hanya objek yg nantinya hanya sebagai pemuas ***** mu saja...???"

Dika berhenti mengunyah, segera menelan nasinya dan menatap Melisa tajam

" Bukan kah untuk hal itu kita sama sama membutuhkan...??? sama sama mendapat kepuasan...???"

" Iya... tapi aku tak bisa menjalani nya tanpa kejelasan..."

" Untuk itu aku ingin kita dekat dulu untuk saling mengerti memahami satu dan yang lainnya..."

Melisa terdiam, dia berada di sisi yg serba bingung, satu sisi hatinya menginginkan Dika tapi sisi hati yg lain terasa meragu

" Dulu... aku pernah mencintai seseorang dengan sangat..." Dika memulai cerita

" Aku nyaman, aku bahagia... aku sangat senang karena dia adalah perempuan kriteria ku, aku sangat bangga bisa mendapatkannya dan rela menghianati pacar pertamaku..."

" Maksudnya...???" tanya Melisa tajam

Dika menghela nafas panjang

" Waktu aku masih SMA dulu aku pernah pacaran dengan gadis kecil yg masih SMP namanya Je... dia cantik tegas dan periang, tingkah polosnya yg begitu mengagumiku membuatnya kemana ku pergi pasti membuntut...awalnya aku juga senang...sampai pada hubungan kita berjalan dua tahun..."

" Aku melanjutkan kuliah... disitu aku mulai jenuh... pacarku yg masih ke kanak kanakan, tidak paham cara membuat ku nyaman... apalagi Je tak pernah mau ku cium.. diumur segitu aku sedang puber pubernya..."

" Aku mulai bosan...aku mulai cuek dan membiarkannya merengek rengek menghubungiku...sampai ku bertemu dengan Gladis anak pemilik kosan yg sexy dan asyik... dia bisa membuatku nyaman... singkat cerita aku pacaran dengannya, bahkan aku memilih tinggal bersamanya di kosan milik ibunya..."

" Sampai Je datang mencariku dan memergoki kami yg sedang asyik berhubungan... Je marah dan memutuskanku... aku tak peduli karena aku sudah bahagia mendapatkan Gladis, cewek idamanku..."

" Tapi yah namanya karma mungkin... disaat aku benar benar mencintainya dengan tulus, dia selingkuh dan hamil dengan pria lain... aku marah... aku benci aku memukuli nya sampai dia pingsan... aku di kejar kejar selingkuhannya itu karena melukai Gladis... hingga aku kabur dan sampai disini..."

" Sejak saat itu aku tak pernah serius menjalin hubungan dengan perempuan manapun... aku hanya menjadikannya pemuas ***** gilaku yg sulit ku kendalikan mungkin karena dulu sangking seringnya main dengan Gladis..."

" Jadi kau anggap begitu juga aku ini...???" tanya Melisa lesu

" Mungkin tidak... aku bisa nyaman saat dengan mu.. tapi untuk saat ini.. aku hanya ingin lebih dekat dulu agar kita saling mengenal dengan baik..." jawab Dika jujur

" Karena kamu sudah cerita aku juga mau cerita soal hidupku..." Melisa menggigit bibir bawahnya sambil menatap Dika

" Apa...???" tanya Dika pelan

" Aku juga baru saja mengalami hal buruk dalam hidup... dipaksa menjadi janda diusiaku yg blm genap 20 thn..." desyah Melisa pasrah

" J..janda...???" tanya Dika tajam

Melisa mengangguk

" 3 bulan yg lalu aku dipaksa menikah oleh orang tuaku... aku keluar sekolah dan di peristri bandot tua bernama mas Gani... aku dijadikan istri ketiga nya..."

Dika menatap Melisa makin tajam

" Perlakuan mas Gani sangat kasar... aku sering dipukul... di cambuk... dan dikurungnya di gudang... belum lagi perlakuannya saat main di ranjang yg sangat kasar... aku tak pernah sama sekali merasakan surga kenikmatan yg sering diceritakan orang itu..." tanpa Melisa sadari dia sedang curhat akan hasrat yg terpendamnya selama ini

" Aku muak dengan semua perlakuannya dan aku memutuskan pisah dengan nya..." Melisa menitikkan bulir air matanya sedih, mengingat hal pahit adalah sesuatu yg menyakitkan

" Udah jangan nangis..." Dika meraih wajah Melisa mengusap air mata gadis itu yg terus berjatuhan

" Aku bisa memberikan apa yg kamu butuhkan..."

Kali ini Melisa hanya diam saat Dika terus menghimpit dan menindihnya

~Bersambung~

Up tipis tipis ya

Intinya 3 Novel author itu saling bertahutan

Jadi disarankan baca dulu judul

MyHusband Boss Muda Jutek

lalu

Bujang Dusun

Maka akan paham alur dan penokohannya

Happy Reading

Kenalan sama author follow IG @Arumpicill94

Terpopuler

Comments

Ani Sihite Ani Sihite

Ani Sihite Ani Sihite

my hysband kisahnya Rere dan Deven sedgkan bujang dusun kisah nya Akbar dan je berarti Dika ini pacar nya je yg ketgkap basah Ama lgi berhbgan bdan dgn pacar nya toh

2021-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Ungkapan Dika
3 Saling Bercerita
4 Mencoba Menerima
5 Biarkan Berjalan Sesuai Jalan nya
6 Tanpa Status
7 Gani yg Kasar
8 Dika yg Lembut
9 Tinggal Seatap
10 Harapan Tanpa Perwujudan
11 Keputusan Dan Pilihan
12 Kembali lagi di Derita lalu ( Revisi)
13 Pengorbanan Dika
14 Membawa Pergi Melisa
15 Memulai Hidup Baru
16 Memulai Hidup Baru 2
17 Memulai Hidup Baru 3
18 Si Gondrong
19 Kabar Gembira
20 Menyambut Perubahan
21 Pelanggan Pertama
22 Tiada Usaha Sia Sia
23 Tawaran Dari Gondrong
24 Gondrong atau Delon
25 Hari Pertama Masuk Kerja
26 Habbit Jelek Restauran
27 Makin Brutal
28 Melisa, Si Tegas
29 Langsung Manja, Di pelukan Dika
30 Cerita Bang Gondrong
31 Cerita Gondrong 2
32 Gadis Bule, Je
33 Melisa Kesal
34 Berantem
35 Akhirnya Lulus Kontrak
36 Ada Penguntit
37 Dipermalukan
38 Saran Dari Gembul
39 Butuh Kepastian
40 Permintaan Dika
41 Pulang Ke Rumah
42 Kenyataan Pahit
43 Nasib Bengkel Dika dulu
44 Kerumah Wawan dan Faisal
45 Obrolan Mereka
46 Nama Ibu Melisa
47 Ziarah
48 Mbah Martinah
49 Cerita Sebenarnya
50 Saran Bu lek Fatimah
51 Jatah
52 Album Kenangan
53 Pamitan
54 Desakan Wawan
55 Tujuan Baru di Jakarta
56 Terhakimi Lagi
57 Ketemu Je
58 Bukan Salah Dika
59 Dika Menghindar...???
60 Apakah Over Thinking...????
61 Melisa Kecewa
62 Tangis Melisa
63 Kebohongan Dika
64 Ada Tuan Besar
65 Marah Yang Tak Beralasan
66 Sikap Dika Yang Berubah
67 Sebuah Nasehat
68 Saran Melisa pada Gondrong
69 Tetangga
70 Tawaran Manis
71 Jebakan
72 Dibutakan Nafsu
73 Masuk dan Hanyut
74 Jalan Yang Dika Pilih
75 Foto Ibu Kandung Melisa
76 Mama Oh Mama
77 Bertemu Ibu
78 Ini Ibu,Nak....
79 Pelukan Pertama Ibu
80 Dompet Pink
81 Ketemu Cewek Nyebelin
82 Urusan Sama Cewek itu, Ribet...!!!!
83 Wawan dan Faisal Datang
84 Kos Untuk Melisa
85 Melisa Pindahan
86 Bertemu Gadis Ribet Lagi
87 ErVina Si Ceriwis dan Melisa si Bucin
88 Dunia Mafia
89 Menghadapi Bullyan
90 Ngepoin Ervina
91 Langkah Awal Jadi Makcomblang
92 Mengobrol Bersama Ibu
93 Gajian
94 Ponsel Baru
95 Identitas Melisa Terbongkar...????
96 Menemui Mama
97 Hujan saat Senja
98 Mengantar Ervina Pulang
99 Kembar Tapi Beda
100 Dika Pulang
101 Menceritakan pada Dika
102 Curhat pada Bang Gondrong
103 Meninjau Restaurant Langsung
104 Bertengkar Lagi
105 Proteck dari Bang Gondrong
106 Ketegasan Seorang Abang
107 Pecat Masal
108 Belum Bisa Jujur
109 Dika Bertemu Ibu
110 Tiga Laki laki
111 Berfikir Bertindak Sesuatu
112 Juwita Kepo
113 Kelakuan Juwita
114 Introgasi dari Juwita
115 Melisa Jujur
116 Memastikan Keadaan Delon
117 Saran Ervina
118 Basah Mendesyah
119 Nyari Ruko
120 Ngekor
121 Dimintai Tolong
122 Dia Pergi
123 Terlalu Menyakitkan
124 Dika Kacau
125 Pengorbanan Yang Tak Terlihat
126 Visual Karakter
127 Tertuding
128 Makin Rumit
129 Sudah Saat nya
130 Teman Baru
131 Saran Mbak Dewi
132 Dika Mulai Sadar
133 Berterus Terang
134 Pergi Sejauh Mungkin
135 Niat Yang Tulus
136 Antara Keegoisan dan Nama Baik
137 Janji Dalam Kesepakatan
138 Lega Sudah
139 Perhatian Kecil Yang Manis
140 Kerumah Ghani
141 Warung Baso
142 Sesuatu Yang Disembunyikan
143 Malam Yang Indah
144 Kabar dari Bang Gondrong
145 Beberes Bengkel
146 Mother's Day
147 22 Desember ku
148 Upaya Gondrong Menemui Mama
149 Gagal
150 Solusi Dari Ervina
151 Alamat Dika
152 Pindahan
153 Cinta Pak Mamat
154 FAizal Aneh
155 Makin Aneh
156 Sudah Terlanjur
157 Dua Saudara Yang Saling Menguatkan
158 Malam Panas
159 Gengsi Gengsi Sedep
160 Ervina Delon Makin Deket
161 Ancaman itu Masih ada
162 Jo Datang
163 Semua Harus Diselesaikan
164 Tahap Penyelesaian
165 Mendatangi Markas
166 Menemui Faizal
167 Peluang Kelemahan Target
168 Menggertak Target
169 Melisa Sensi
170 Melisa Pingsan
171 Kabar Bahagia
172 Dika Semakin Tak Ada Kabar
173 Bertemu Bu Murni Dan Riki
174 Faizal Yang Juga Tak Bisa Dihubungi
175 Dika Yang Sekarang
176 Bertemu Tuan Hermawan
177 Panggil Papa
178 Permintaan Melisa
179 Rumah Nenek
180 Bertemu Mbah Martinah Dan Lik Marwoto Lagi
181 Penegasan Resinda
182 Berziarah
183 Nyidam
184 Sisi Lain Tuan Hermawan
185 Mengajak Juwita Berdiskusi
186 Penolakan Juwita
187 Telpon Dari Mama
188 Ervina Ketemu Mama
189 Sesal Tuan Hermawan
190 Memperbaiki Hubungan
191 Pengakuan Wawan
192 Gondrong Datang
193 Dika Membuka Pesan
194 Tekad Yang Sudah Bulat
195 Menyelesaikan Semua nya
196 Tempat Persembunyian
197 Menjadi Buronan
198 Semakin Terdesak Dan Hancur
199 Penjelasan Dika
200 Mereka Sudah Terlacak
201 Ide dan Saran Bang Gondrong
202 Mulai Curiga
203 Terketuknya Pintu Hati Juwita
204 Melisa Mendengar nya
205 Apa Yang Terjadi Dengan Melisa....
206 Operasi Cesar
207 Faizal Harus Kembali
208 Dika Pulang
209 VALDI ARJUNA
210 Menggendong Valdi
211 Kepindahan Faizal
212 Harus Menyerah....??
213 Keluar Dari Rumah Sakit
214 Menyerahkan Diri
215 Kehilangan Kamu...
216 Semua Yang Terjadi Tak Bisa Diulang Kembali
217 Cerita Faizal
218 Surat Dika
219 Wawan Yang Bingung Dengan Hatinya Sendiri
220 Jawaban Wawan Yang Bijak
221 Melisa Pamit
222 Taktik Juwita
223 Tiba Di Rumah Tuan Hermawan
224 Langsung Semangat Habis Di telpon Ayank
225 Serba Salah Jadi Melisa
226 Cerita Konyol si Nona Judes
227 Satu Tahun Berlalu
228 Ungkapan Wawan yang Tulus
229 Memilih Mu
230 Berakhir Dengan Bahagia
Episodes

Updated 230 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Ungkapan Dika
3
Saling Bercerita
4
Mencoba Menerima
5
Biarkan Berjalan Sesuai Jalan nya
6
Tanpa Status
7
Gani yg Kasar
8
Dika yg Lembut
9
Tinggal Seatap
10
Harapan Tanpa Perwujudan
11
Keputusan Dan Pilihan
12
Kembali lagi di Derita lalu ( Revisi)
13
Pengorbanan Dika
14
Membawa Pergi Melisa
15
Memulai Hidup Baru
16
Memulai Hidup Baru 2
17
Memulai Hidup Baru 3
18
Si Gondrong
19
Kabar Gembira
20
Menyambut Perubahan
21
Pelanggan Pertama
22
Tiada Usaha Sia Sia
23
Tawaran Dari Gondrong
24
Gondrong atau Delon
25
Hari Pertama Masuk Kerja
26
Habbit Jelek Restauran
27
Makin Brutal
28
Melisa, Si Tegas
29
Langsung Manja, Di pelukan Dika
30
Cerita Bang Gondrong
31
Cerita Gondrong 2
32
Gadis Bule, Je
33
Melisa Kesal
34
Berantem
35
Akhirnya Lulus Kontrak
36
Ada Penguntit
37
Dipermalukan
38
Saran Dari Gembul
39
Butuh Kepastian
40
Permintaan Dika
41
Pulang Ke Rumah
42
Kenyataan Pahit
43
Nasib Bengkel Dika dulu
44
Kerumah Wawan dan Faisal
45
Obrolan Mereka
46
Nama Ibu Melisa
47
Ziarah
48
Mbah Martinah
49
Cerita Sebenarnya
50
Saran Bu lek Fatimah
51
Jatah
52
Album Kenangan
53
Pamitan
54
Desakan Wawan
55
Tujuan Baru di Jakarta
56
Terhakimi Lagi
57
Ketemu Je
58
Bukan Salah Dika
59
Dika Menghindar...???
60
Apakah Over Thinking...????
61
Melisa Kecewa
62
Tangis Melisa
63
Kebohongan Dika
64
Ada Tuan Besar
65
Marah Yang Tak Beralasan
66
Sikap Dika Yang Berubah
67
Sebuah Nasehat
68
Saran Melisa pada Gondrong
69
Tetangga
70
Tawaran Manis
71
Jebakan
72
Dibutakan Nafsu
73
Masuk dan Hanyut
74
Jalan Yang Dika Pilih
75
Foto Ibu Kandung Melisa
76
Mama Oh Mama
77
Bertemu Ibu
78
Ini Ibu,Nak....
79
Pelukan Pertama Ibu
80
Dompet Pink
81
Ketemu Cewek Nyebelin
82
Urusan Sama Cewek itu, Ribet...!!!!
83
Wawan dan Faisal Datang
84
Kos Untuk Melisa
85
Melisa Pindahan
86
Bertemu Gadis Ribet Lagi
87
ErVina Si Ceriwis dan Melisa si Bucin
88
Dunia Mafia
89
Menghadapi Bullyan
90
Ngepoin Ervina
91
Langkah Awal Jadi Makcomblang
92
Mengobrol Bersama Ibu
93
Gajian
94
Ponsel Baru
95
Identitas Melisa Terbongkar...????
96
Menemui Mama
97
Hujan saat Senja
98
Mengantar Ervina Pulang
99
Kembar Tapi Beda
100
Dika Pulang
101
Menceritakan pada Dika
102
Curhat pada Bang Gondrong
103
Meninjau Restaurant Langsung
104
Bertengkar Lagi
105
Proteck dari Bang Gondrong
106
Ketegasan Seorang Abang
107
Pecat Masal
108
Belum Bisa Jujur
109
Dika Bertemu Ibu
110
Tiga Laki laki
111
Berfikir Bertindak Sesuatu
112
Juwita Kepo
113
Kelakuan Juwita
114
Introgasi dari Juwita
115
Melisa Jujur
116
Memastikan Keadaan Delon
117
Saran Ervina
118
Basah Mendesyah
119
Nyari Ruko
120
Ngekor
121
Dimintai Tolong
122
Dia Pergi
123
Terlalu Menyakitkan
124
Dika Kacau
125
Pengorbanan Yang Tak Terlihat
126
Visual Karakter
127
Tertuding
128
Makin Rumit
129
Sudah Saat nya
130
Teman Baru
131
Saran Mbak Dewi
132
Dika Mulai Sadar
133
Berterus Terang
134
Pergi Sejauh Mungkin
135
Niat Yang Tulus
136
Antara Keegoisan dan Nama Baik
137
Janji Dalam Kesepakatan
138
Lega Sudah
139
Perhatian Kecil Yang Manis
140
Kerumah Ghani
141
Warung Baso
142
Sesuatu Yang Disembunyikan
143
Malam Yang Indah
144
Kabar dari Bang Gondrong
145
Beberes Bengkel
146
Mother's Day
147
22 Desember ku
148
Upaya Gondrong Menemui Mama
149
Gagal
150
Solusi Dari Ervina
151
Alamat Dika
152
Pindahan
153
Cinta Pak Mamat
154
FAizal Aneh
155
Makin Aneh
156
Sudah Terlanjur
157
Dua Saudara Yang Saling Menguatkan
158
Malam Panas
159
Gengsi Gengsi Sedep
160
Ervina Delon Makin Deket
161
Ancaman itu Masih ada
162
Jo Datang
163
Semua Harus Diselesaikan
164
Tahap Penyelesaian
165
Mendatangi Markas
166
Menemui Faizal
167
Peluang Kelemahan Target
168
Menggertak Target
169
Melisa Sensi
170
Melisa Pingsan
171
Kabar Bahagia
172
Dika Semakin Tak Ada Kabar
173
Bertemu Bu Murni Dan Riki
174
Faizal Yang Juga Tak Bisa Dihubungi
175
Dika Yang Sekarang
176
Bertemu Tuan Hermawan
177
Panggil Papa
178
Permintaan Melisa
179
Rumah Nenek
180
Bertemu Mbah Martinah Dan Lik Marwoto Lagi
181
Penegasan Resinda
182
Berziarah
183
Nyidam
184
Sisi Lain Tuan Hermawan
185
Mengajak Juwita Berdiskusi
186
Penolakan Juwita
187
Telpon Dari Mama
188
Ervina Ketemu Mama
189
Sesal Tuan Hermawan
190
Memperbaiki Hubungan
191
Pengakuan Wawan
192
Gondrong Datang
193
Dika Membuka Pesan
194
Tekad Yang Sudah Bulat
195
Menyelesaikan Semua nya
196
Tempat Persembunyian
197
Menjadi Buronan
198
Semakin Terdesak Dan Hancur
199
Penjelasan Dika
200
Mereka Sudah Terlacak
201
Ide dan Saran Bang Gondrong
202
Mulai Curiga
203
Terketuknya Pintu Hati Juwita
204
Melisa Mendengar nya
205
Apa Yang Terjadi Dengan Melisa....
206
Operasi Cesar
207
Faizal Harus Kembali
208
Dika Pulang
209
VALDI ARJUNA
210
Menggendong Valdi
211
Kepindahan Faizal
212
Harus Menyerah....??
213
Keluar Dari Rumah Sakit
214
Menyerahkan Diri
215
Kehilangan Kamu...
216
Semua Yang Terjadi Tak Bisa Diulang Kembali
217
Cerita Faizal
218
Surat Dika
219
Wawan Yang Bingung Dengan Hatinya Sendiri
220
Jawaban Wawan Yang Bijak
221
Melisa Pamit
222
Taktik Juwita
223
Tiba Di Rumah Tuan Hermawan
224
Langsung Semangat Habis Di telpon Ayank
225
Serba Salah Jadi Melisa
226
Cerita Konyol si Nona Judes
227
Satu Tahun Berlalu
228
Ungkapan Wawan yang Tulus
229
Memilih Mu
230
Berakhir Dengan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!