Ungkapan Dika

Melisa duduk diranjang kasur yang lusuh...

Kamar nya yang 3 bulan lalu adalah saksi bisu saat lelaki tua yang sudah berumur kepala 4 itu mengambil keperawanannya...

Laki laki itu tak peduli jeritannya, tangisannya

Dia hanya menginginkan kepuasannya..

Melisa dipukulinya, disiksa hampir setiap hari..

Melisa tak berani melawan, hanya bisa menangis tersedu sedu tiap apapun perlakuan suaminya pada nya, orang tuanya telah memberikan kebebasan pada Gani untuk melakuakan apa saja pada anak gadisnya

Bahkan ibu bapaknya tak peduli tangis Melisa yang meminta tolong

" Haaaahhh haaahhh haaaahhh...!!!" nafas Melisa terengah engah, dia bermimpi itu lagi

Entah berapa lama Melisa tertidur yg jelas saat dia terbangun hari sudah gelap dan ujan sudah reda, hanya sisa dingin berembun yg masih menguak di balik kaca jendela

Melisa segera merapikan pakaiannya dan bergegas turun, tampak Dika masih sibuk mengerjakan beberapa motor rupanya banyak juga pelanggannya

" Udah bangun...??" tanya Dika ramah

" Lama ya aku tidur...???"

" Nggak juga... kayaknya kamu kecapean... motor mu juga blm selesai ku kerjakan, maaf tadi ada pelanggan yg minta buru buru..."

" Terus masih lama jadinya...???"

" Eeee..." Dika mikir sejenak

" Nanti ku antar saja gimana...???" tawarnya

" Aku belum mandi soalnya mas dari siang tadi, aku juga belum mengerjakan tugas dari kantor ku..."

" Waahhh ini calon istrinya mas... kok baru kelihatan..." sapa Mang Gimin pelanggan setia di bengkel Dika

" Asli mana neng..??"

" Eee....dari sini sini aja pak..." sahut Melisa sedikit canggung, belum apa apa udah disangka calon istri

" Kok baru kelihatan main ke bengkel..."

" Iya baru sempet aja mang..." potong Dika membalas mang Gimin, lalu melirik Melisa dengan senyum yg Melisa tak tau maksudnya

" Boleh minta tolong buatin kopi buat mang Gimin...??? dia pelanggan setia disini..." pinta Dika pelan

" Oke..." Melisa segera ke dapur dan menyeduh secangkir kopi untuk mang Gimin,

Segera di hidangkannya

" Kopi nya pak..." Melisa mempersilahkan

Sruuuuppppp aaahhhh...

Suara mang Gimin yg tanpa aba aba langsung menyruput kopi buatan Melisa

" Enak dan nikmat ini... wahhh pinter juga si eneng buat kopi... mas Dika jadi makin betah ini..." puji Mang Gimin sambil menyeringai

" Beneran pas mang...???" tanya Melisa Ge Er

" Mantap jos pokoknya..." balas mang Gimin sambil mengangkat jempolnya

Dika hanya tersenyum menatap kearah Melisa

Gadis yg baru dikenal nya tadi siang tapi entah kenapa begitu mengusik jiwa lelakinya.

Melisa ikut duduk memandangi Dika yg masih sibuk bergulat dengan kunci kunci bengkel, oli dan apa entah Melisa tak paham namanya.

Kalau dilihat lihat lelaki yg saat ini sedang belepotan oli itu tampan juga, andai Dika adalah orang yang di kirim Tuhan untuk nya, betapa mungkin bahagia nya dia

" Haaahhh kenapa aku ini... apa aku terlalu murahan..??? baru ketemu langsung mikir yang aneh aneh..??? tapi...dia memang manis...aku ingin merasakan sentuhan yg lembut dan penuh kasih sayang...." gumam Melisa dalam hati

" Udah selesai mang..." seru Dika membuyarkan lamunan dewasa Melisa

" Waahhh padahal lagi menikmati kopi buatan si eneng... udah selesai aja..."

" Habisin aja dulu pak... nggak usah buru buru..." sahut Melisa ramah

" Keburu malem neng... ini udah saya habiskan kok... makasih ya..." balas mang Gimin tersenyum

" Berapa mas Dik...???"

" Bawa aja dulu mang.. kalau besok masih ngadat bawa sini lagi..." sahut Dika sambil mencuci tangannya yg berlumur oli

" Okelah... permisi ya asalamungalaikum...."

Brummm bruuummm

Mang Gimin menstater motor nya dan langsung tancap gas keluar bengkel.

Bengkel Dika ini nggak terlalu besar, tapi cukup ramai, Dika punya dua karyawan yg membantunya untuk menjadi mekanik, dan satu orang lagi untuk bagian tambal ban.

Hanya bila bengkel tidak terlalu ramai Dika memperbolehkan mereka pulang lebih awal dan pekerjaan pekerjaan ringan lain dia handle sendiri

Dika ini tipe pekerja keras, mandiri dan ulet

Hanya rasa sakit hati nya pada mantan kekasihnya dulu, saat dia dikhianati membuatnya menjadi muak dengan perempuan, dia hanya menganggap menjalin hubungan hanya untuk sekedar iseng dan pelepas hasratnya,

Sampai saat ini dia belum menemukan wanita yg cocok dan membuatnya nyaman sehingga mampu meninggalkan kebiasaan buruk itu.

Kira kira begitu sekilas Dika cerita pada Melisa sambil mengantar Melisa pulang ke kosannya.

" Makasih mas Dik... udah nganterin.." ucap Melisa setelah turun dari motor ninja Dika

" Besok motor ku sudah bisa diambil kan...???"

" Paling agak siang dikit ya... nggak papa...???"

" Iya nggak papa aku juga belum full aktif ngantor kok..."

" Eee kayaknya aku nggak bisa ngajak kamu masuk deh... nggak enak..."

" Hmmmm... its oke... Mel..aku serius aku nyaman sama kamu... boleh kan kalau kita bisa lebih deket lagi...???" tanya Dika dengan tatapan serius

" Eee... gimana ya.. kita kan baru kenal juga...jadi..." Melisa tampak bingung

" Kenapa harus buru buru si mas...???"

" Selama ini aku nggak pernah senyaman ini dengan perempuan, tapi bersama kamu... aku merasa aku nyaman, tolong... beri aku kesempatan untuk dekat dengan mu..." pinta Dika

" Eee aku ... aku nggak bisa jawab sekarang mas...aku harap kamu mau beri aku waktu... ini terlalu dadakan.."

Dika menggenggam tangan Melisa erat, menatap mata Melisa dalam

" Oke...." jawabnya lesu

" Aku masuk dulu ya..." Melisa segera masuk ke kosan nya dan menutup pintu rapat

Menyembunyikan perasaannya yg sebenarnya begitu girang, pipinya yg sudah merona dan jantung nya yg berdegup tanpa jeda

Kalau jujur Melisa juga sebenernya tertarik dengan Dika, postur tubuhnya yg proposional, pekerja keras, dan sikap nya yg lembut, Melisa sangat mendambakan laki laki yg bisa membuatnya bak ratu saat bersama nya, membuatnya merasa berarti karena dihargai

Tapi....

" Apa mas Dika hanya menginginkan diriku saja...??? bukannya tadi dia cerita sendiri kalau dia hanya iseng menjalin hubungan dengan wanita...?? hanya sebagai pemuas hasratnya...!!! apa itu...??? apa cuman karena dia tertarik dengan body ku yg bagus dan menggoda ini...????"

Melisa gamang, antara senang bercampur kecewa,

Bisa saja, Dika hanya menginginkan tubuhnya saja, dia tampak begitu buru buru ingin dekat dengan dirinya

" Atau biarkan kita menjalani nya dulu...??? biarkan kita saling nyaman dulu...??? toohhh aku juga butuh sentuhan yg lembut... aku juga tak bisa menahan hasrat ini... semenjak menikah dan mendapat sentuhan dari Mas Gani meskipun kasar... tapi aku jadi mudah terangsang, aku jadi terus menginginkan sentuhan itu... aku lelah melepas hasrat ku seorang diri terus...."

" Ya Tuhan... kenapa begini sekali hidupku... apa ini yg dinamakan masa puber...??? saat aku sudah merasakan kenikmatan itu bagaikan candu untuk ku...apa yg bisa kulakukan...???"

Melisa membuang pikiran kalutnya, dengan mengambil handuk dan menuju kamar mandi, menyalakan shower dan melepas bajunya satu demi satu, sampai tubuh polosnya tak ada sehelai benang pun yg menutupi

Di guyurnya seluruh tubuh dari kepala sampai ujung kaki, rasanya begitu menenangkan

Melisa menatap tubuh polosnya dari cermin yg ia letakkan di depan shower

Ditatapnya body bohai menantangnya, kulit putih mulus, leher jenjang, dengan gunung kembar yg sintal dan besar, put*ng merah sedikit kecoklatan, perut ramping rata, dan bokong besar kenyal berisi

Sebegitu sempurna nya dirinya

" Huuuhhh body mirip gitar spanyol gini di prawanin laki laki tua macam mas Gani... kalau bukan karena takut melawan orang tua tak sudi aku menerima pinangannya...!!!! gara gara dia otakku jadi tak waras lagi seperti ini..." gerutunya sambil menuangkan sabun ke tubuhnya, Melisa menikmati aroma sabun dan sentuhan lembut yg dia berikan sendiri

Seakan sedang mendapat belaian lembut dari laki laki yg diinginkannya.

Setelah puas, dia kembali mengguyur tubuhnya dan segera berganti pakaian.

Malam semakin larut Melisa pun segera tertidur untuk menjaga kesegaran kulitnya.

~Bersambung~

Hai Readers yg bijak semoga disini nggak ada yg protes mengenai karakter para pemeran yg author tulis ya... karena memang konsepnya author bikin seperti itu

Kedepannya bakal banyak adegan dewasa yang mungkin sedikit vulgar, jadi sekali lagi yang belum cukup umur STOP disini ya...

Harap bijak dalam membaca ya....

Happy Reading...

IG @Arumpicill94

Terpopuler

Comments

Aisyah Aisyah

Aisyah Aisyah

lanjuttt

2021-08-04

0

Aisyah Aisyah

Aisyah Aisyah

mantullll

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Ungkapan Dika
3 Saling Bercerita
4 Mencoba Menerima
5 Biarkan Berjalan Sesuai Jalan nya
6 Tanpa Status
7 Gani yg Kasar
8 Dika yg Lembut
9 Tinggal Seatap
10 Harapan Tanpa Perwujudan
11 Keputusan Dan Pilihan
12 Kembali lagi di Derita lalu ( Revisi)
13 Pengorbanan Dika
14 Membawa Pergi Melisa
15 Memulai Hidup Baru
16 Memulai Hidup Baru 2
17 Memulai Hidup Baru 3
18 Si Gondrong
19 Kabar Gembira
20 Menyambut Perubahan
21 Pelanggan Pertama
22 Tiada Usaha Sia Sia
23 Tawaran Dari Gondrong
24 Gondrong atau Delon
25 Hari Pertama Masuk Kerja
26 Habbit Jelek Restauran
27 Makin Brutal
28 Melisa, Si Tegas
29 Langsung Manja, Di pelukan Dika
30 Cerita Bang Gondrong
31 Cerita Gondrong 2
32 Gadis Bule, Je
33 Melisa Kesal
34 Berantem
35 Akhirnya Lulus Kontrak
36 Ada Penguntit
37 Dipermalukan
38 Saran Dari Gembul
39 Butuh Kepastian
40 Permintaan Dika
41 Pulang Ke Rumah
42 Kenyataan Pahit
43 Nasib Bengkel Dika dulu
44 Kerumah Wawan dan Faisal
45 Obrolan Mereka
46 Nama Ibu Melisa
47 Ziarah
48 Mbah Martinah
49 Cerita Sebenarnya
50 Saran Bu lek Fatimah
51 Jatah
52 Album Kenangan
53 Pamitan
54 Desakan Wawan
55 Tujuan Baru di Jakarta
56 Terhakimi Lagi
57 Ketemu Je
58 Bukan Salah Dika
59 Dika Menghindar...???
60 Apakah Over Thinking...????
61 Melisa Kecewa
62 Tangis Melisa
63 Kebohongan Dika
64 Ada Tuan Besar
65 Marah Yang Tak Beralasan
66 Sikap Dika Yang Berubah
67 Sebuah Nasehat
68 Saran Melisa pada Gondrong
69 Tetangga
70 Tawaran Manis
71 Jebakan
72 Dibutakan Nafsu
73 Masuk dan Hanyut
74 Jalan Yang Dika Pilih
75 Foto Ibu Kandung Melisa
76 Mama Oh Mama
77 Bertemu Ibu
78 Ini Ibu,Nak....
79 Pelukan Pertama Ibu
80 Dompet Pink
81 Ketemu Cewek Nyebelin
82 Urusan Sama Cewek itu, Ribet...!!!!
83 Wawan dan Faisal Datang
84 Kos Untuk Melisa
85 Melisa Pindahan
86 Bertemu Gadis Ribet Lagi
87 ErVina Si Ceriwis dan Melisa si Bucin
88 Dunia Mafia
89 Menghadapi Bullyan
90 Ngepoin Ervina
91 Langkah Awal Jadi Makcomblang
92 Mengobrol Bersama Ibu
93 Gajian
94 Ponsel Baru
95 Identitas Melisa Terbongkar...????
96 Menemui Mama
97 Hujan saat Senja
98 Mengantar Ervina Pulang
99 Kembar Tapi Beda
100 Dika Pulang
101 Menceritakan pada Dika
102 Curhat pada Bang Gondrong
103 Meninjau Restaurant Langsung
104 Bertengkar Lagi
105 Proteck dari Bang Gondrong
106 Ketegasan Seorang Abang
107 Pecat Masal
108 Belum Bisa Jujur
109 Dika Bertemu Ibu
110 Tiga Laki laki
111 Berfikir Bertindak Sesuatu
112 Juwita Kepo
113 Kelakuan Juwita
114 Introgasi dari Juwita
115 Melisa Jujur
116 Memastikan Keadaan Delon
117 Saran Ervina
118 Basah Mendesyah
119 Nyari Ruko
120 Ngekor
121 Dimintai Tolong
122 Dia Pergi
123 Terlalu Menyakitkan
124 Dika Kacau
125 Pengorbanan Yang Tak Terlihat
126 Visual Karakter
127 Tertuding
128 Makin Rumit
129 Sudah Saat nya
130 Teman Baru
131 Saran Mbak Dewi
132 Dika Mulai Sadar
133 Berterus Terang
134 Pergi Sejauh Mungkin
135 Niat Yang Tulus
136 Antara Keegoisan dan Nama Baik
137 Janji Dalam Kesepakatan
138 Lega Sudah
139 Perhatian Kecil Yang Manis
140 Kerumah Ghani
141 Warung Baso
142 Sesuatu Yang Disembunyikan
143 Malam Yang Indah
144 Kabar dari Bang Gondrong
145 Beberes Bengkel
146 Mother's Day
147 22 Desember ku
148 Upaya Gondrong Menemui Mama
149 Gagal
150 Solusi Dari Ervina
151 Alamat Dika
152 Pindahan
153 Cinta Pak Mamat
154 FAizal Aneh
155 Makin Aneh
156 Sudah Terlanjur
157 Dua Saudara Yang Saling Menguatkan
158 Malam Panas
159 Gengsi Gengsi Sedep
160 Ervina Delon Makin Deket
161 Ancaman itu Masih ada
162 Jo Datang
163 Semua Harus Diselesaikan
164 Tahap Penyelesaian
165 Mendatangi Markas
166 Menemui Faizal
167 Peluang Kelemahan Target
168 Menggertak Target
169 Melisa Sensi
170 Melisa Pingsan
171 Kabar Bahagia
172 Dika Semakin Tak Ada Kabar
173 Bertemu Bu Murni Dan Riki
174 Faizal Yang Juga Tak Bisa Dihubungi
175 Dika Yang Sekarang
176 Bertemu Tuan Hermawan
177 Panggil Papa
178 Permintaan Melisa
179 Rumah Nenek
180 Bertemu Mbah Martinah Dan Lik Marwoto Lagi
181 Penegasan Resinda
182 Berziarah
183 Nyidam
184 Sisi Lain Tuan Hermawan
185 Mengajak Juwita Berdiskusi
186 Penolakan Juwita
187 Telpon Dari Mama
188 Ervina Ketemu Mama
189 Sesal Tuan Hermawan
190 Memperbaiki Hubungan
191 Pengakuan Wawan
192 Gondrong Datang
193 Dika Membuka Pesan
194 Tekad Yang Sudah Bulat
195 Menyelesaikan Semua nya
196 Tempat Persembunyian
197 Menjadi Buronan
198 Semakin Terdesak Dan Hancur
199 Penjelasan Dika
200 Mereka Sudah Terlacak
201 Ide dan Saran Bang Gondrong
202 Mulai Curiga
203 Terketuknya Pintu Hati Juwita
204 Melisa Mendengar nya
205 Apa Yang Terjadi Dengan Melisa....
206 Operasi Cesar
207 Faizal Harus Kembali
208 Dika Pulang
209 VALDI ARJUNA
210 Menggendong Valdi
211 Kepindahan Faizal
212 Harus Menyerah....??
213 Keluar Dari Rumah Sakit
214 Menyerahkan Diri
215 Kehilangan Kamu...
216 Semua Yang Terjadi Tak Bisa Diulang Kembali
217 Cerita Faizal
218 Surat Dika
219 Wawan Yang Bingung Dengan Hatinya Sendiri
220 Jawaban Wawan Yang Bijak
221 Melisa Pamit
222 Taktik Juwita
223 Tiba Di Rumah Tuan Hermawan
224 Langsung Semangat Habis Di telpon Ayank
225 Serba Salah Jadi Melisa
226 Cerita Konyol si Nona Judes
227 Satu Tahun Berlalu
228 Ungkapan Wawan yang Tulus
229 Memilih Mu
230 Berakhir Dengan Bahagia
Episodes

Updated 230 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Ungkapan Dika
3
Saling Bercerita
4
Mencoba Menerima
5
Biarkan Berjalan Sesuai Jalan nya
6
Tanpa Status
7
Gani yg Kasar
8
Dika yg Lembut
9
Tinggal Seatap
10
Harapan Tanpa Perwujudan
11
Keputusan Dan Pilihan
12
Kembali lagi di Derita lalu ( Revisi)
13
Pengorbanan Dika
14
Membawa Pergi Melisa
15
Memulai Hidup Baru
16
Memulai Hidup Baru 2
17
Memulai Hidup Baru 3
18
Si Gondrong
19
Kabar Gembira
20
Menyambut Perubahan
21
Pelanggan Pertama
22
Tiada Usaha Sia Sia
23
Tawaran Dari Gondrong
24
Gondrong atau Delon
25
Hari Pertama Masuk Kerja
26
Habbit Jelek Restauran
27
Makin Brutal
28
Melisa, Si Tegas
29
Langsung Manja, Di pelukan Dika
30
Cerita Bang Gondrong
31
Cerita Gondrong 2
32
Gadis Bule, Je
33
Melisa Kesal
34
Berantem
35
Akhirnya Lulus Kontrak
36
Ada Penguntit
37
Dipermalukan
38
Saran Dari Gembul
39
Butuh Kepastian
40
Permintaan Dika
41
Pulang Ke Rumah
42
Kenyataan Pahit
43
Nasib Bengkel Dika dulu
44
Kerumah Wawan dan Faisal
45
Obrolan Mereka
46
Nama Ibu Melisa
47
Ziarah
48
Mbah Martinah
49
Cerita Sebenarnya
50
Saran Bu lek Fatimah
51
Jatah
52
Album Kenangan
53
Pamitan
54
Desakan Wawan
55
Tujuan Baru di Jakarta
56
Terhakimi Lagi
57
Ketemu Je
58
Bukan Salah Dika
59
Dika Menghindar...???
60
Apakah Over Thinking...????
61
Melisa Kecewa
62
Tangis Melisa
63
Kebohongan Dika
64
Ada Tuan Besar
65
Marah Yang Tak Beralasan
66
Sikap Dika Yang Berubah
67
Sebuah Nasehat
68
Saran Melisa pada Gondrong
69
Tetangga
70
Tawaran Manis
71
Jebakan
72
Dibutakan Nafsu
73
Masuk dan Hanyut
74
Jalan Yang Dika Pilih
75
Foto Ibu Kandung Melisa
76
Mama Oh Mama
77
Bertemu Ibu
78
Ini Ibu,Nak....
79
Pelukan Pertama Ibu
80
Dompet Pink
81
Ketemu Cewek Nyebelin
82
Urusan Sama Cewek itu, Ribet...!!!!
83
Wawan dan Faisal Datang
84
Kos Untuk Melisa
85
Melisa Pindahan
86
Bertemu Gadis Ribet Lagi
87
ErVina Si Ceriwis dan Melisa si Bucin
88
Dunia Mafia
89
Menghadapi Bullyan
90
Ngepoin Ervina
91
Langkah Awal Jadi Makcomblang
92
Mengobrol Bersama Ibu
93
Gajian
94
Ponsel Baru
95
Identitas Melisa Terbongkar...????
96
Menemui Mama
97
Hujan saat Senja
98
Mengantar Ervina Pulang
99
Kembar Tapi Beda
100
Dika Pulang
101
Menceritakan pada Dika
102
Curhat pada Bang Gondrong
103
Meninjau Restaurant Langsung
104
Bertengkar Lagi
105
Proteck dari Bang Gondrong
106
Ketegasan Seorang Abang
107
Pecat Masal
108
Belum Bisa Jujur
109
Dika Bertemu Ibu
110
Tiga Laki laki
111
Berfikir Bertindak Sesuatu
112
Juwita Kepo
113
Kelakuan Juwita
114
Introgasi dari Juwita
115
Melisa Jujur
116
Memastikan Keadaan Delon
117
Saran Ervina
118
Basah Mendesyah
119
Nyari Ruko
120
Ngekor
121
Dimintai Tolong
122
Dia Pergi
123
Terlalu Menyakitkan
124
Dika Kacau
125
Pengorbanan Yang Tak Terlihat
126
Visual Karakter
127
Tertuding
128
Makin Rumit
129
Sudah Saat nya
130
Teman Baru
131
Saran Mbak Dewi
132
Dika Mulai Sadar
133
Berterus Terang
134
Pergi Sejauh Mungkin
135
Niat Yang Tulus
136
Antara Keegoisan dan Nama Baik
137
Janji Dalam Kesepakatan
138
Lega Sudah
139
Perhatian Kecil Yang Manis
140
Kerumah Ghani
141
Warung Baso
142
Sesuatu Yang Disembunyikan
143
Malam Yang Indah
144
Kabar dari Bang Gondrong
145
Beberes Bengkel
146
Mother's Day
147
22 Desember ku
148
Upaya Gondrong Menemui Mama
149
Gagal
150
Solusi Dari Ervina
151
Alamat Dika
152
Pindahan
153
Cinta Pak Mamat
154
FAizal Aneh
155
Makin Aneh
156
Sudah Terlanjur
157
Dua Saudara Yang Saling Menguatkan
158
Malam Panas
159
Gengsi Gengsi Sedep
160
Ervina Delon Makin Deket
161
Ancaman itu Masih ada
162
Jo Datang
163
Semua Harus Diselesaikan
164
Tahap Penyelesaian
165
Mendatangi Markas
166
Menemui Faizal
167
Peluang Kelemahan Target
168
Menggertak Target
169
Melisa Sensi
170
Melisa Pingsan
171
Kabar Bahagia
172
Dika Semakin Tak Ada Kabar
173
Bertemu Bu Murni Dan Riki
174
Faizal Yang Juga Tak Bisa Dihubungi
175
Dika Yang Sekarang
176
Bertemu Tuan Hermawan
177
Panggil Papa
178
Permintaan Melisa
179
Rumah Nenek
180
Bertemu Mbah Martinah Dan Lik Marwoto Lagi
181
Penegasan Resinda
182
Berziarah
183
Nyidam
184
Sisi Lain Tuan Hermawan
185
Mengajak Juwita Berdiskusi
186
Penolakan Juwita
187
Telpon Dari Mama
188
Ervina Ketemu Mama
189
Sesal Tuan Hermawan
190
Memperbaiki Hubungan
191
Pengakuan Wawan
192
Gondrong Datang
193
Dika Membuka Pesan
194
Tekad Yang Sudah Bulat
195
Menyelesaikan Semua nya
196
Tempat Persembunyian
197
Menjadi Buronan
198
Semakin Terdesak Dan Hancur
199
Penjelasan Dika
200
Mereka Sudah Terlacak
201
Ide dan Saran Bang Gondrong
202
Mulai Curiga
203
Terketuknya Pintu Hati Juwita
204
Melisa Mendengar nya
205
Apa Yang Terjadi Dengan Melisa....
206
Operasi Cesar
207
Faizal Harus Kembali
208
Dika Pulang
209
VALDI ARJUNA
210
Menggendong Valdi
211
Kepindahan Faizal
212
Harus Menyerah....??
213
Keluar Dari Rumah Sakit
214
Menyerahkan Diri
215
Kehilangan Kamu...
216
Semua Yang Terjadi Tak Bisa Diulang Kembali
217
Cerita Faizal
218
Surat Dika
219
Wawan Yang Bingung Dengan Hatinya Sendiri
220
Jawaban Wawan Yang Bijak
221
Melisa Pamit
222
Taktik Juwita
223
Tiba Di Rumah Tuan Hermawan
224
Langsung Semangat Habis Di telpon Ayank
225
Serba Salah Jadi Melisa
226
Cerita Konyol si Nona Judes
227
Satu Tahun Berlalu
228
Ungkapan Wawan yang Tulus
229
Memilih Mu
230
Berakhir Dengan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!