Episode 4

Sejak kejadian itu, Fardhan jadi sering murung. Dia mendadak jadi pendiam dan dingin, bahkan saat rumah mereka disita pun, dia tak bereaksi dan memilih untuk pergi bekerja. Tentu hal ini membuat Ranti dan Bara cemas, dia bukan seperti Fardhan yang mereka kenal. Parahnya lagi, terdengar kabar bahwa Keyla akan menikah minggu depan. Entah apa yang membuat keluarga Pramuja terburu-buru menikahkan putri mereka?

Tapi yang pasti itu menjadi pukulan telak untuk Fardhan, hatinya benar-benar hancur tak bersisa.

"Fardhan sangat mencintai Keyla. Sejak mereka remaja, Fardhan selalu memujanya. Dulu orang tuanya setuju dia bersama Fardhan, tapi sekarang ...." Ranti menangis sambil memandangi foto almarhum suaminya yang terpajang di rumah baru mereka.

Rumah yang cukup sederhana di tepian kota , karena uang hasil penjualan mobil Gunawan dan Fardhan hanya cukup membeli rumah itu serta sebuah motor yang kini sedang dicuci Fardhan di halaman belakang.

"Setelah Om Gunawan meninggal dunia, mereka nggak setuju dia bersama Fardhan." sahut Bara.

Ranti mengangguk. "Sejak ayah Fardhan meninggal dan kami bangkrut, kebanyakan teman dan kerabat bersikap seolah nggak mengenal kami, termasuk orang tuanya Keyla."

"Dari yang ku dengar, orang tua Keyla menjodohkan dia dengan Danareksa, pewaris tunggal kerajaan bisnis terbesar di tanah air. Jelas harta yang jadi alasannya." ucap Bara kesal.

"Sudahlah, kalau sudah nggak berjodoh, mau dibilang apa lagi? Ini cara Tuhan menunjukkan kalau Keyla bukan yang terbaik untuk Fardhan."

Bara menghela nafas sebelum bicara. "Iya, Tante benar. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Cara terbaik dan tercepat untuk menyembuhkan patah hati adalah dengan memiliki cinta baru." ujar Ranti.

"Itu berarti Fardhan harus jatuh cinta lagi dengan orang lain. Aku akan carikan wanita lalu ku kenalkan kepadanya." Bara antusias dengan rencananya.

"Tidak perlu! Tante sudah ada calonnya."

Bara tercengang. "Haaa, serius, Tan? Siapa?"

"Nanti kau juga akan tahu." Ranti tersenyum penuh arti.

***

Sore harinya, Ranti memanggil Fardhan ke kamarnya. Sepanjang weekend ini, Fardhan hanya menghabiskan waktunya di rumah, dia benar-benar menjadi sosok yang pendiam.

"Dhan, ada yang ingin ibu katakan. Ini tentang janji yang dibuat oleh ayahmu dan sahabat nya, Rudi." hati-hati Ranti mulai membuka suara.

"Apa, Bu?"

Ranti mengeluarkan sebuah kotak berbahan beludru berwarna merah dan mengangsurkan nya ke Fardhan. "Ini titipan dari ayahmu. Maaf, ibu baru bisa kasih ke kamu sekarang."

"Apa ini, Bu?" Fardhan mengernyit heran.

"Bukalah!"

Fardhan membuka kotak itu dan terkesiap melihat sepasang cincin yang begitu indah. "Cincin siapa ini, Bu?"

"Dulu ayahmu dan sahabatnya sepakat akan menjodohkan anak-anak mereka dimasa depan. Mereka bahkan sudah menyiapkan cincin ini. Selama ini Ibu menyimpannya karena kau sudah memiliki kekasih, Ibu dan Ayahmu tak mau memaksa dan mengatur kehidupan pribadimu, walaupun sebenarnya Ayahmu sangat berharap bisa menepati janjinya. Tapi sekarang ibu rasa, ini saat yang tepat."

"Jadi maksud ibu, aku dijodohkan dengan anaknya sahabat ayah itu?" tanya Fardhan memastikan.

Ranti mengangguk pelan. "Iya. Kau mau kan mengabulkan keinginan Ayahmu?"

Fardhan menutup kembali kotak itu dan mengembalikannya kepada Ranti. "Maaf, Bu. Aku nggak bisa!"

"Dhan, Keyla akan menikah, dia akan memiliki kehidupan baru. Sekarang giliran mu! Kau juga harus menata hidupmu dan berbahagia. Bukalah hatimu untuk wanita lain." ucap Ratih penuh harap.

"Tapi bukan dijodohkan seperti ini, Bu! Apa yang akan mereka pikirkan tentangku? Seorang pengacara miskin seperti aku ini, meminta mereka untuk memenuhi janji untuk menikahkan putri mereka kepadaku. Aku nggak ingin dihina lagi!" Fardhan menolak keras permintaan sang ibu.

"Ibu hanya ingin kau bahagia dan memenuhi keinginan Ayahmu untuk bisa ber-besan dengan sahabatnya."

"Bu, biarpun ayah kami sahabatan, tapi apa kata 'sahabat' itu akan berarti saat kita nggak punya apa-apa? Lagipula perjodohan ini dilakukan saat kami kecil, mungkin saja sekarang sahabat Ayah itu sudah lupa atau mungkin nggak menganggap Ayah sahabatnya lagi." nyinyir Fardhan.

"Rudi nggak begitu! Waktu Ayahmu meninggal, dia datang dan menangis." sahut Ratih. Jelas saja Fardhan tak memperhatikan siapa saja pelayat yang datang, dia benar-benar hancur saat itu dan tidak perduli dengan orang-orang disekitarnya.

"Tapi aku yakin dia pasti sudah melupakan perjanjiannya dengan Ayah. Mana mungkin dia mengizinkan putrinya menikah dengan lelaki miskin seperti ku." tebak Fardhan pesimis.

"Kalau dia nggak mengizinkan, maka Ibu nggak bisa berbuat apa-apa. Tapi jika dia mengizinkan, maka kau harus menikah, mengerti?"

"Ibu, sudahlah! Berhenti membahas perjanjian konyol itu!" ujar Fardhan malas.

"Fardhan! Ini keinginan Ayahmu. Anggap saja kau menuruti keinginannya. Lagipula Ibu sudah tua, entah sampai kapan Ibu akan bertahan. Sebelum mati, Ibu ingin melihat kau menikah dan hidup bahagia. Ibu yakin Karina bisa membahagiakanmu." Ratih menggenggam tangan Fardhan dan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Fardhan benar-benar tersentuh melihat wajah tua sang Ibu yang hampir menangis. Akhirnya dia mengalah dan mengangguk setuju, meski hatinya masih menolak.

"Terima kasih, Nak. Ibu akan segera mengatakan hal ini kepada Rudi." Ratih memeluk Fardhan dengan perasaan bahagia.

***

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

noh noh lgi2 perjanjian perjodohan,,, lalu apa perasaan dn hak anak gk di perhitungkan ,,, bpk'a aja milh bunuh diri krn bangjrut buat apa jg menuhi keinginannya

2022-12-10

0

Septiana Tri Rahayu

Septiana Tri Rahayu

hmmmm sama bela aja thooorrr bukan sama karinaa😤

2021-10-13

1

Rahmaditha

Rahmaditha

karina kakak bella. pasti krina lari dri pernikahan n bella yg di suruh gantiin posisix

2021-08-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!