Pagi Hari.
Ayu merasa sangat lemas , dari tadi ia terus muntah-muntah sampai keluar dari kamar mandi pun di bantu Nadin dan Amanda.
"Yu ini susu hamil dan Vitaminnya minum dulu ya biar ada tenaga" Ucap Nadin tak tega melihat sahabatnya yang sangat pucat.
Amanda masuk dengan membawa air hangat di tangannya.
"Kakak apa perlu kita ke Dokter?" Tanya Amanda khawatir.
"Tidak perlu Dek, Kakak hanya ingin tidur saja dulu" Ucap Ayu lemas.
"Baiklah , nanti mau makan apa?" Tanya Amanda.
"Din , bisakah kamu masak sop ayam dan sambal" Pinta Ayu dengan berbinar.
"Baiklah akan aku masakan nanti aku bangunkan jika sudah matang" Jawab Nadin dengan tersenyum.
Ayu mengangguk dan tertidur kembali karena badannya sungguh sangat lemas.
***
Gibran turun dengan wajah tak bersemangat bahkan wajah nya sangat kucel.
"Mau makan sekarang, Den?" Tanya Pelayan
"Iya, Bi" Jawab Gibran lesu.
Lalu pelayan langsung menyiapkan makanan untuk Gibran.
Sedangkan Ibu dan Ayah Gibran sudah pergi ke Negara P untuk berlibur.
Malik sudah menunggu sedari tadi di ruang keluarga.
*
Setelah selesai sarapan , Gibran langsung pergi ke perusahaan.
"Malik ayo" Ajak Gibran
"Baik Tuan" Jawab Malik
Lalu mereka berangkat ke perusahaan dengan kecepatan sedang.
Selama di perjalanan , Gibran hanya diam menatap ke arah luar.
"Malik?" Panggil Gibran.
"Iya Tuan" Jawab Malik
"Apa kamu tau dimana Rumah Nadin yang di beli oleh Amanda?" Tanya Gibran tanpa mengalihkan mata nya.
"Tidak tahu Tuan , maaf" Jawab Malik dengan wajah menyesal nya.
"Suruh anak buahmu mencari tahu" Ucap Gibran.
"Baik Tuan , oh ya Tuan 2 minggu lagi anda harus ke Kota M , karena ada masalah yang harus anda tangani" Ucap Malik
"Baik" Jawab Gibran.
*
Setelah sampai Gibran langsung masuk tanpa menjawab semua sapaan dari karyawan.
Ting.
Gibran langsung masuk ke ruangannya.
Ia duduk dengan wajah dinginnya.
"Malik bacakan jadwalku hari ini" Ucap Gibran
"Tuan hari ini akan ada rapat di Restoran dengan Perusahaan Xsha dan selanjutnya hanya memeriksa berkas saja" Ucap Malik dengan menutup kembali tab yang di tangannya.
"Hmm baiklah" Jawab Gibran
Lalu Malik keluar dari ruangan tersebut dan langsung masuk ke ruangannya sendiri.
"Huhffffffff" Hela nafas Gibran
"Kamu dimana sayang" Gumam Gibran melihat poto Ayu yang ada di meja kerja nya
Lalu Gibran mengerjakan pekerjaan yang ada di meja nya.
*
Siang Hari.
Saat ini Gibran dan Malik sedang berada di Restoran untuk Rapat sekalian makan siang.
"Maaf lama, Tuan" Ucap seorang lelaki yang baru saja tiba.
"Tidak apa" Jawab Malik
Mereka langsung membahas pekerjaannya dengan serius , bahkan Gibran sangaf serius sampai tak tahu Ayu masuk ke Restoran tersebut.
*
Sedangkan Amanda , Ayu dan Nadin sedang makan siang bersama di Restoran yang sama dengan Gibran.
"Kak itu Abang" Ucap Amanda saat melihat Gibran
"Ayo cepat dan Nadin pesankan seafood ya , aku ingin sekali makan kepiting jumbo saus pedas" Ucap Ayu tak membalas ucapan Amanda.
Mereka makan dengan sedikit bercanda bahkan Ayu tak kenyang memakan kepiting jumbo , ia memesan lagi Lobster.
"Kak apa saking laparnya?" Tanya Amanda dengan heran dengan porsi makan Kakaknya.
"Gak tau Kakak juga, Dek" Jawab Ayu cuek.
Sedangkan di meja Gibran ia baru saja selesai rapat dan mereka makan siang bersama terlebih dahulu.
Tetapi manik mata nya melihat wanita yang sedang di rindukan nya.
"Ayu" Lirih Gibran dengan sendu.
Lalu ia makan terlebih dahulu sebelum menghampiri sang istri yang sedang lahap.
Setelah selesai Gibran langsung menghampiri meja Ayu yang sedang bersiap akan pergi.
Tanpa permisi Gibran langsung menggendong Ayu dan membawanya ke mobil.
Malik , Nadin dan Amanda mengikuti nya dari belakang.
"Malik kau balik ke kantor dengan taxi" Ucap Gibran dari dalam mobil.
Sedangkan Nadin dan Amanda sudah pergi dengan mobil Amanda , mereka membiarkan Ayu menyelesaikan masalah nya dengan Gibran.
Sedangkan Ayu meminta turun bahkan ia berteriak-teriak meminta untuk turun.
Tetapi Gibran seakan tuli , ia tetap membawa mobilnya ke arah Pantai.
**
1 Jam kemudian Gibran sampai di Pantai dan membawa Ayu keluar dengan menggendongnya.
"Turunkan Ayu Mas" Teriak Ayu dengan kesal.
"Diamlah nanti kau jatuh" Balas Gibran santai.
Setelah sampai di pinggir Pantai , Ayu langsung di turunkan oleh Gibran.
"Apa maksud kamu, Mas?" Tanya Ayu dengan wajah kesalnya.
"Kenapa pergi dari rumah tak bilang emm?" Tanya Gibran balik.
"Kan aku udah bilang, aku akan pergi dari hidupmu karena kau tak mau menerima anak dalam kandunganku berarti sama saja kau tak menerima ku" Jawab Ayu dengan lantang.
Gibran menghela nafas dengan kasar.
"Maafkan Mas, pulanglah Mas sangat kesepian , Mas rindu , Mas janji akan menjaga kau dan anak kita" Ucap Gibran dengan lembut.
Entah hormon hamil nya memang yang ingin dekat dengan sang suami atau memang ia tak bisa marah lama dengan suami nya.
"Baiklah aku akan pulang, tapi nanti 2 hari lagi" Balas Ayu dengan cuek.
"Kenapa tidak sekarang sayang?" Tanya Gibran mencoba tenang.
"Aku tak mau , aku masih marah dengan Mas" Jawab Ayu memalingkan wajahnya
"Maaf" Ucap Gibran memeluk Ayu dari belakang.
"Kenapa kamu melakukan ini, Mas?" Tanya Ayu dengan tenang.
"Apa kau tak ingin anak dari ku, Mas. Apa aku punya salah hingga kamu memberikan ini semua padaku" Ucap Ayu dengan terisak.
Gibran memeluk Ayu dengan erat , ia sakit melihat Istri yang di cintai nya menangis.
Mereka sama-sama diam , bahkan Ayu masih terisak di pelukan Gibran.
***
Sore Hari nya.
Gibran mengantarkan Ayu kembali ke Butiq Amanda , sejujurnya ia ingin Ayu pulang tetapi dia juga tak ingin memaksa nya.
"Jaga diri baik-baik" Ucap Gibran saat melihat Ayu yang akan turun.
Ayu tak menjawab nya ia hanya mengangguk dan pergi dari mobil.
Gibran menghela nafas dan pergi dari sana.
**
"Kak?" Panggil Amanda saat melihat Ayu masuk ke ruang kerja nya.
"Hmm" Balas Ayu lalu merebahkan tubuh nya di sofa ruang kerja Amanda.
"Pulanglah dan istirahat , aku dan Kak Nadin akan lembur untuk membahas orderan minggu besok" Ucap Amanda lembut.
"Hmm sebentar lagi ya, Dek" Balas Ayu tersenyum.
"Baiklah" Ucap Amanda pasrah.
Lalu ia kembali fokus dengan desainnya sendiri sedangkan Ayu memejamkan mata nya di sofa.
**
Malam Hari.
Ayu berjalan kaki pulang ke Rumah Nadin sendiri karena Adik dan Sahabatnya masih ada kerjaan.
Saat di perjalanan Ayu melihat tukang sate , lalu ia menghampiri nya.
"Bang 1 porsi" Ucap Ayu lalu duduk di kursi yang di sediakan disana.
"Baik Non" Jawab penjual sate.
Ayu duduk dengan santai nya sambil melihat gawai kesayangannya.
"Aku rindu Nenek, tapi kalau aku cerita sekarang mungkin Nenek akan marah" Batin Ayu
"Ini Non sate nya" Ucap penjual tersebut mengagetkan Ayu.
"Ah iya Bang" Jawab Ayu tersenyum.
Lalu Ayu melahap sate nya dengan tenang , ia sangat menikmati sate tersebut sampai tak sadar seorang lelaki sedang menatapnya Insten.
Setelah selesai Ayu langsung kembali berjalan menuju ke Rumah Nadin.
Sesampainya disana , ia langsung mengganti baju tanpa mandi terlebih dahulu karena Ayu sudah merasa ngantuk.
Tak lama kemudian Ayu terlelap dengan pulas menuju alam mimpi nya.
**
Amanda dan Nadin baru saja sampai di Rumah , mereka langsung masuk.
"Apa Ayu sudah tidur" Ucap Nadin saat masuk ke dalam Rumahnya.
"Hmm kayak nya iya Kak, soalnya sudah sepi begini" Balas Amanda dan berlalu ke dapur untuk minum.
Amanda dan Nadin duduk di ruang tamu dengam menonton tv.
"Emm Manda" Ucap Nadin sedikit gugup.
"Kenapa Kak, kalau ada apa-apa cerita saja" Balas Amanda santai.
"Kamu merasa aneh tidak dengan Gibran?" Tanya Nadin
Amanda menatap wajah Nadin dengan bingung.
"Aneh gimana Kak?" Tanya bali Amanda.
"Aku merasa dia menyembunyikan sesuatu dari Ayu bahkan dari kami semua" Ucap Nadin menghela nafas.
"Hmm aku tak tau Kak, tapi jika seandainya Bang Gibran menyakiti Kak Ayu bukan hanya Aku bahkan Ayah dan Ibu akan sangat murka" Balas Amanda dengan serius.
"Hmm ya aku tau , kalian sangat menyayangi Ayu" Ucap Nadin tersenyum.
"Tidur yuk ah Kak, ngantuk nih" Ajak Manda dengan menguap.
Nandin mengangguk lalu berdiri dari duduk nya.
Mereka tertidur dengan memeluk Ayu yang berada di tengah antara Amanda dan Nadin.
**
Pagi Hari di Kota M.
"Kemana kamu Gibran , sudah hampir 2 bulan ini tidak menengokku , bahkan aku sebentar lagi akan melahirkan" Ucap seorang wanita.
"Apa kau sibuk dengan istrimu itu , aku akan merebut bahkan menghamcurkan rumah tanggamu Gibran saat aku sudah melahirkan.
Dengan tega nya kamu menyingkirkan aku dan keluargaku saat kau tau aku hamil , ini bukan salah ku tapi ini salah kita , kita yang berbuat tetapi aku yang harus bertanggung jawab.
Aku sakit dengan semua ini Gibran , maka jangan salahkan aku bila aku membalaskan sakit ini pada wanita yang kau cintai" Ucapnya lagi dengan tersenyum smirk.
Lalu wanita tersebut bangkit dan masuk ke dalam Rumahnya.
"Apa Gibran belum bisa kesini?" Tanya wanita tersebut saat melihat utusan Gibran datang.
"2 minggu lagi dia akan kesini" Jawabnya dengan dingin.
"Cih , pulanglah sana" Ucap wanita tersebut lalu pergi ke kamarnya.
Brakk
"Aku akan membalasnya Gibran , lihat saja aku akan membalas kalian brengsek" Ucap wanita tersebut dengan mengamuk di kamarnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Erlinda
ayu ternyata bucin akut sama Gibran sehingga jd lebay ga jelas
2023-06-07
0
Arin
setan emng si Gibran...😡😡👊👊👊
2023-03-03
0
nesya
kasihan ayu, dia bahkan sdh di tipu mentah" oleh suami nya bahkan sblm mrk menikah. smg cpt terbongkar keburukan Gibran secepatnya, dan ayu memilih berpisah dr Gibran. Krn sebanyak apapun kesalahan, masih bs di maaf kan, tp kl yg nama nya pengkhianatan itu tak ada toleransi, Krn itu sdh menyangkut kepercayaan dan harga diri yg terlukai.
2022-10-02
0