Gibran langsung berjalan dan menghampiri Ayu yang sedang duduk santai.
"Sayang ini sudah mau malam , ayo masuk gak baik kan kamu lagi sakit" Ucap Gibran memeluk Ayu dari belakang.
"Bentar lagi Mas , masih betah disini" Balas Ayu menikmati pelukan hangat dari Gibran.
Mereka diam dan berpelukan dengan lumayan lama , hingga hari sudah mau gelap baru Gibran membawa Ayu ke dalam kamar.
"Mas mau mandi?" Tanya Ayu saat mereka duduk di sofa.
"Iya sayang, kamu duduk saja biar aku yang menyiapkannya sendiri" Jawab Gibran berdiri dan langsung masuk ke kamar mandi.
"Sehat-sehat ya Nak, kita akan memberikan kejutan buat Ayah besok" Batin Ayu dengan mengusap perut rata nya.
Ayu tersenyum dengan tangan yang tak berhenti mengusap perut rata nya.
Gibran keluar dengan wajah pres dan air yang masih menetes di rambutnya.
"Tampan sekali" Gumam Ayu lirih.
Gibran menengok karena merasa ada yang menatap nya.
"Kenapa sayang?" Tanya Gibran
"Tidak apa Mas" Jawab Ayu tersenyum.
Setelah selesai berpakaian Gibran mengajak Ayu untuk makan malam di bawah.
Gibran merangkul Ayu dan berjalan hati-hati karena ia takut Ayu masih pusing.
"Bu , maaf gak bantu masak ya" Ucap Ayu pada mertua nya yang sedang menata makanan.
"Tidak apa-apa sayang, kan kamu masih sakit Nak" Balas Bu Yulia lembut.
Lalu Gibran menyuruh Ayu duduk , sedangkan dia sendiri mengambil makanan untuknya dan Ayu.
"Siapa yang sakit , Bu?" Tanya Amanda saat masuk ke ruang makan.
"Heh kamu bikin kaget saja" Ucap Gibran dengan sinis.
"Hehe maaf Abangku yang tampan" Balas Amanda cengegesan
Gibran hanya mendelik kesal saja.
"Kemana aja kamu baru pulang" Ucap Bu Yulia sinis.
"Maaf Bu , aku ada orderan untuk bulan depan jadi aku selalu lembur dengan ka Nadin" Balas Amanda membela diri.
"Yasudah ayo makan" Ajak Bu Yulia
Amanda langsung duduk di dekat Ayu dan mengambil makanan yang ada disana.
Mereka makan dengan tenang , bahkan Ayu makan di suapi suaminya.
Amanda menatap Ayu dengan intens.
"Kenapa Dek?" Tanya Ayu.
"Apa kakak sakit? Kenapa muka kakak pucat sekali" Tanya balik Amanda dengan bingung.
"Iya Kakak ipar mu sedang sakit dari tadi pagi" Jawab Bu Yulia
"Loh kenapa tidak ada yang memberi tahu aku?" Ucap Amanda dengan kesal.
"Kakak tidak apa kok, Dek. Besok juga sembuh" Ucap Ayu tersenyum.
"Hah baiklah, aku ke kamar dulu ya Bu, Kak" Pamit Amanda mencium pipi Ibu dan Kakak ipar nya.
Setelah selesai makan malam , Ayu langsung kembali lagi ke kamar begitupun dengan Bu Yulia.
**
Pagi Hari.
Sebelum pergi ke Kota M , Gibran mengantar Ayu ke Rumah sakit terlebih dahulu dengan di antar Bu Yulia dan Amanda.
Gibran terus saja memegang tangan Ayu dengan erat.
"Tenanglah Mas , aku gapapa kok" Ucap Ayu menenangkan Gibran.
Setelah sampai mereka langsung menuju ke ruang Dokter Obgyn.
"Loh kok kesini si Ma?" Tanya Amanda dengan wajah bingung nya.
"Udah diem aja kita masuk saja" Jawab Bu Yulia lalu menyeret tangan Amanda masuk karena Gibran dan Ayu sudah masuk duluan.
"APAAAAA hamil? tidak mungkin Dok" Ucap Gibran dengan kaget.
"Apanya yang tidak mungkin Gibran? kalian kan suami istri pasti kalian melakukan hubungan suami istri apalagi Ayu tidak memakai KB pasti Hamil lah" Ucap Bu Yulia sedikit heran melihat reaksi Putra nya.
Ayu hanya bisa diam saja melihat wajah suami nya saat dia tahu bahwa dirinya sedang hamil.
Amanda memeluk Ayu dengan hangat , air mata yang dari tadi ia tahan akhirnya tumpah di pelukan Adik iparnya.
"Tapi Bu , Ayu selalu rutin meminum Vitamin.." Ucap Gibran langsung terhenti saat dirinya keceplosan
Ayu langsung menatap Gibran dengan tak percaya.
"Ja jadi selama ini aku meminum Vitamin yang berisi obat KB, Mas?" Ucap Ayu tak menyangka.
Sama dengan Ayu , Amanda dan Bu Yulia pun sama tak menyangka nya dengan kelakuan Gibran.
Dokter serta perawat yang berada disana hanya diam.
"Apa maksud kamu Gibran?" Ucap Bu Yulia dengan nada tinggi.
Gibran diam dengan menatap wajah sang istri yang penuh dengan air mata.
"Jawab Mas , apa obat yang kau berikan itu emang KB , pantesan saat aku membeli obatnya di apotik tidak ada" Ucap Ayu.
"Kenapa Mas? Apa kamu tak ingin anak dariku? Baiklah jika memang tidak ingin" Ucap Ayu lalu berdiri dari duduknya.
"Saat ini juga aku akan pergi dari Rumah bahkan kehidupan mu, karena aku tidak akan pernah menghilangkan anak tak berdosa ini dari rahimku" Ucap Ayu kembali dan pergi dari ruangan tersebut.
Amanda dan Bu Yulia langsung berlari mengikuti Ayu.
Sedangkan Gibran ia masih berdiam diri di ruangan tersebut dengan perasaan bingung dan takut.
"Tuan, jika memang anda tidak menginginkan anak dari istri anda , alangkah baik nya kalian bicarakan jangan seperti ini , karena sebuah kepercayaan itu ibarat gelas , sekali nya pecah maka tidak akan utuh kembali" Ucap Dokter tersebut dan pergi dari sana bersama perawatnya.
Setelah Dokter pergi , Gibran langsung keluar dan pergi menuju ke parkiran.
"Malik , jemput saya di Rumah sakit" Ucap Gibran menelpon Asistennya.
**
Ayu langsung pulang ke Mansion Wibawa dengan air mata yang terus mengalir di mata cantik nya.
Ia tak menyangka bahwa suaminya tega melakukan hal tersebut pada dirinya.
Ayu langsung masuk ke kamar dan mengunci nya dari dalam , lalu ia menangis dengan pilu di dalam kamar tersebut.
"Hiks kenapa Mas , kenapa kau berubah , jika memang tidak ingin memiliki anak dariku kenapa kau harus membohongiku , Hiks Hiks"
"Aku kecewa , aku sakit dengan sikap mu Mas , apa dosa dan salah ku Mas Hiks Hiks" Ucap Ayu dengan meraung menangis.
Amanda dan Bu Yulia baru saja tiba di Mansion dan langsung berlari mencari Ayu.
"Bi" Panggil Bu Yulia.
"Iya Nyonya" Jawab pelayan tersebut lari tergopoh-gopoh dari arah dapur.
"Apakah Ayu pulang kesini?" Tanya Amanda cepat.
"Iya Nona, Nona Ayu tadi pulang sambil menangis lalu masuk ke kamarnya" Jawab pelayan
Amanda dan Bu Yulia langsung berlari ke arah kamar Ayu.
"Tok Tok Tok"
"Kakak ini Manda , buka pintunya Kak" Ucap Amanda dengan mengetok pintu kamarnya.
"Ayu sayang, ini Ibu Nak, ayo buka pintu nya sayang" Ucap Bu Yulia menimpali.
"Hiks , Ayu ingin sendiri dulu Bu, Manda" Jawab Ayu dengan suara serak nya.
Bu Yulia mengangguk menatap Manda yang meminta pendapat.
"Baiklah, tapi jangan sakiti dirimu ya Sayang" Ucap Bu Yulia.
Lalu Bu Yulia mengajak Amanda untuk turun terlebih dahulu.
*
Gibran datang pas dengan sang Ayah dan Pranss juga baru datang.
"Ayah baru sampai?" Tanya Gibran menyalami Ayah Salim.
"Iya Nak, kamu dari mana?" Tanya Ayah Salim
"Dari Rumah sakit Yah" Jawab Gibran menghela nafas.
Lalu mereka melangkah masuk ke dalam Mansion.
Ayah Salim menatap heran Istri dan Putri nya yang sedang duduk dengan mata sembab nya.
"Bu" Panggil Gibran.
Bu Yulia hanya diam saja bahkan Amanda pergi dari sana tanpa menyapa Gibran dan Ayahnya.
Bu Yulia berdiri dan melangkahkan kaki nya ke arah sang suami lalu menyalami nya setelah itu ia langsung pergi.
"Bu ada apa ini?" Tanya Ayah Salim menghentikan langkah Istri nya.
"Tanyakan pada Putra mu yang EGOIS" Jawab Bu Yulia penuh penekanan.
Gibran hanya mampu menundukan kepala nya.
***
Ayu tertidur dengan mata sembab nya , karena merasa lelah ia pun tertidur dengan pulas tanpa mandi terlebih dahulu.
Gibran masuk ke kamar nya dengan kunci cadangan.
Dia melihat wajah sembab istrinya dengan sendu , untung saja kunjungan ke proyek di Kota M bisa di wakilkan kepada Asistennya Malik dan Pranss.
Gibran mengusap pipi Ayu dengan lembut lalu ia mencium kening Ayu.
"Maafkan aku sayang" Gumam Gibran dengan lirih.
Lalu Gibran ikut tertidur di sisi Ayu dan merengkuh tubuh Istri nya.
.
Setelah dirasa Gibran tertidur , Ayu langsung membuka mata nya dengan perlahan.
Lalu ia beranjak turun dari ranjangnya.
Ayu keluar dari kamar dan turun menuju ke dapur karena ia merasa lapar.
Tak Tak Tak
Ayu langsung duduk di ruang makan dan melihat apakah ada makanan atau tidak ada.
"Nona apa ingin sesuatu?" Tanya pelayan
"Saya ingin makan Bi" Jawab Ayu ramah.
"Sebentar saya akan siapkan ya Nona" Ucap pelayan tersebut dan berlalu dari hadapan Ayu.
Ayu menunggu pelayan dengan memakan buah-buahan yang ada di meja makan.
Amanda menuruni tangga karena ia akan ke Rumah Nadin.
"Kak?" Panggil Amanda.
"Mau kemana, Dek?" Tanya Ayu penasaran.
"Mau ke Rumah Nadin" Jawab Amanda lalu ia ikut duduk di sebelah Ayu.
"Apa Kakak boleh ikut?" Tanya Ayu dengan berbinar.
"Izin dulu sama Ibu, Kak" Jawab Amanda karena ia yakin Kakak iparnya ingin menghindari sang Abang.
"Baiklah , tunggu sebentar" Ucap Ayu lalu ia pergi ke kamar Ibu nya.
Setelah Ayu pergi , pelayan pun datang dengan beberapa makanan di nampannya.
"Nona , Nona Ayu kemana ya?" Tanya pelayan dengan sopan.
"Lagi ke kamar dulu, Bi. Makanannya di bungkus saja ya Bi, karena aku dan Kak Ayu akan pergi" Jawab Amanda.
Lalu pelayan tersebut pergi karena akan membungkus makanan tersebut.
Tak lama kemudian Ayu datang dengan koper kecil di tangannya.
"Ayo, Dek" Ajak Ayu semangat.
"Sebentar Kak , pelayan lagi bungkusin makanan untuk Kakak" Ucap Amanda tersenyum.
"Apa Abang tau Kakak pergi?" Tanya Amanda hati-hati
"Tidak , aku juga berpesan pada Ibu agar jangan memberitahu Gibran" Jawab Ayu dengan wajah sendu.
"Maafkan Manda, yaudah Kakak tunggu di mobi saja ya" Ucap Amanda tersenyum.
Ayu mengangguk dan pergi dari sana karena ia juga takut kalau Gibran akan bangun.
***
Malam Hari.
Bu Yulia dan Ayah Salim makan malam berdua , Ayah Gibran juga sudah tahu masalah yang sedang Gibran hadapi.
Gibran berlari menuruni tangga dan langsung ke arah ruang makan.
"Bu dimana Ayu?" Tanya Gibran panik.
"Biarkan dia pergi , Ayu sedang menenangkan dirinya dahulu" Ucap Ayah Salim tegas.
"Iya tapi dimana Ayah? Bahkan pakaiannya pun sebagian dia bawa" Balas Gibran dengan kesal.
"Ayah tidak tau" Ucap Ayah Salim cuek.
Gibran menatap sang Ibu yang cuek dan pura-pura tak mendengar nya.
Bu Yulia menghela nafas saat melihat tatapan memohon Putra nya.
"Biarkan dia tenang dulu, dia lagi hamil muda bahkan Ayah sang bayi pun tak menginginkannya di tambah lagi dia membodohi nya , jadi biarkan dia tenang dahulu" Ucap Bu Yulia dengan sinis.
"Iya tapi Ayu pergi kemana, Bu?" Tanya Gibran kekeh.
"Ibu tidak tau, Nak. Karena dia hanya pamit saja" Jawab Bu Yulia.
"Renungi kesalahan mu Gibran , entah sampai kapan Istrimu akan pergi. Rumah tangga mu baru berjalan 2 bulan tapi kau sudah membuat masalah" Ucap Ayah Salim penuh dengan ke tegasan.
"Baik Ayah" Jawab Gibran lalu pergi dari ruang makan tersebut.
Gibran masuk dengan gontai bahkan wajah nya lecek seperti baju belum di setrika.
"Kemana kamu sayang?" Gumam Gibran menatap poto istrinya.
"Maafkan aku, bagaimana kalau kamu tahu Rahasia besarku" Gumam Gibran kembali.
Lalu Gibran memilih untuk membersihkan lebih dulu badannya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Mira kader Mira
kenapa gibran menolak ayu hamil dan putri hamil dielus elus perutnya jadi sebenarnya gibran cinta sama siapa sih
2022-03-16
2
Umi Idah Saidah
huuhhh benci loh sm kelakuan gibran
2022-03-05
0
Nacita
baru seujung kuku ya nih bohongnya ketahuan, yg lebih besarnya sedang menanti waktu yg tepat 🐒
2021-12-22
0