Sahabatku , Penghancur Hidupku!
Perkenalkan Namaku Ayu Anjani P.
Ayu begitulah mereka memanggil ku , aku berasal dari keluarga sederhana dan aku tinggal bersama Nenek dan Kakek ku di Kota I.
Sebenarnya Ayah dan Bunda ku masih ada , tetapi karena suatu kejadian aku memilih hidup dengan Nenek dan Kakek , Ayah serta Bunda menyetujui semua keputusan ku.
Saat ini aku duduk di sekolah menengah atas , Ayu memiliki sahabat Namanya Putri Anjelina.
Hingga saat Ayu kelas 2 SMA Ayu berkenalan dengan seorang lelaki yang populer bahkan ketua Osis dia adalah Gibran Ali Wibawa , keluarga terpandang di Kota ini.
***
Hari-hari Ayu berjalan dengan baik dan menyenangkan , ia di kenal dengan ke ramahan , ke sederhanaan dan ke pintarannya.
Ayu sendiri masuk ke sekolah Favorite tersebut dengan Beasiswa.
Hingga suatu hari saat wekeend Gibran mengajak Ayu keluar untuk ke taman pastinya masih di temani Putri sahabat Ayu.
"Mau minuman gak?" Tanya Gibran saat mereka sudah sampai di Taman.
"Boleh deh Gib" Jawab Ayu dengan tersenyum ramah.
Gibran pergi membeli Minum sedangkan Putri dan Ayu duduk di bangku Taman.
Selang beberapa menit , Gibran datang dengan Minuman di tangannya.
"Oh iya Gib , Lo mau apa sih ajak Ayu kesini?" Tanya Gibran penasaran.
"Hemm jadi gini Yu" Ucap Gibran dengan berdehem mengurangi rasa gugup nya.
Gibran lalu berdiri di hadapan Ayu dan memegang tangan Ayu.
"Ay , mungkin aku tak bisa merayu mu bahkan berkata romantis seperti lelaki lainnya , tetapi aku serius dan aku bersungguh-sungguh bahwa aku Mencintai mu dari awal kamu masuk sekolah" Ucap Gibran dengan sorot mata tajam yang serius tanpa kebohongan.
Lalu Gibran menghela nafas nya dan menunduk.
"Ay , maukah kau menjadi kekasih ku?" Tanya Gibran dengan mengangkat wajah dan menatap wajah cantik Ayu.
Putri tersenyum melihat wajah sahabat nya yang kaget , meski ia harus menutupi perasaan lainnya.
"Hemm iya" Jawab Ayu dengan menunduk malu.
Gibran langsung melepaskan tangan Ayu dan mengambil kotak Cincin di dalam saku celana nya.
Lalu Gibran memasangkan Cincin tersebut di jari Ayu.
"Saat ini mungkin kau masih menjadi kekasihku , tetapi saat aku sudah menggantikan Ayah di perusahaan , aku akan menikahi mu, Sayang" Ucap Gibran dengan bahagia.
Semua yang menyaksikan itu bertepuk tangan dan mengucapkan selamat.
Putri langsung memeluk Ayu dan mengucapkab selamat.
Ia hanya tersenyum kecut dan memilih pergi dari sana.
Gibran membawa Ayu duduk kembali di Taman tersebut.
"Terimakasih , aku sangat bahagia sekali" Ucap Gibran dengan menatap wajah Ayu.
"Heem ya Gib" Jawab Ayu dengan malu.
Gibran adalah kakak kelas Ayu dan Putri , saat ini ia tinggal menunggu ke lulusan nya.
"Ayo aku antar pulang , nanti Nenek khawatir" Ajak Gibran dengan memegang tangan Ayu.
Ayu hanya mengangguk dan mencari keberadaan Putri.
"Tuh Putri , kita panggil dulu" Ucap Gibran menunjuk Putri yang sedang duduk tak jauh dari nya.
Lalu mereka menghampiri Putri dan mengajak nya pulang karena sudah mau malam.
**
Mereka berjalan ke arah mobil Gibran.
Setelah sampai Gibran membukakan pintu untuk Ayu.
"Terimakasih Gib" Ucap Ayu dengan lembut.
"Sama-sama Sayang" Jawab Gibran dengan tersenyum.
Putri yang melihat itu pun menatap nya dengan malas.
"Hey ayolah nanti pacarannya , keburu malam nih mau pulang" Ucap Putri dengan kesal
Ayu hanya cengengesan begitupun dengan Gibran.
Gibran langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.
***
Tepat sebelum malam mereka sampai di Rumah sederhana Nenek nya Ayu.
Gibran mengantarkan mereka sampai depan pagar Rumah.
"Aku langsung pulang ya , salam untuk Nenek dan Kakek" Ucap Gibran pada Ayu.
"Iya Gib , Terimakasih ya" Jawab Ayu dengan ramah.
"Oke , bye Sayang" Pamit Gibran dengan lambaian tangannya.
"Hati-hati" Balas Ayu dengan lambaian tangan.
Setelah mobil Gibran pergi , Ayu mengajak Putri ke Rumah nya dulu.
"Put , mampir dulu yu?" Ajak Ayu dengan tersenyum.
"Gak deh Yu , besok lagi aja ya" Balas Putri dengan tak enak.
"Hemm yaudah deh , kalau gitu aku masuk dulu ya" Pamit Ayu dengan memeluk Putri.
"Oke , aku juga pulang dulu" Balas Putri dan mereka melepaskan pelukannya.
Ayu langsung masuk ke dalam Rumah dengan wajah yang berbinar bahagia
"Assalamualaikum , Kakek" Ucap Ayu dengan semangat.
"Waalaikumsalam , kenapa ini wajah nya terlihat bahagia sekali" Tanya Kakek yang sedang meminum kopi.
"Hehehe tidak kenapa-napa, Kek" Jawab Ayu dengan tersenyum.
"Kek , dimana Nenek?" Tanya Ayu dengan celingukan mencari Nenek nya.
"Di dapur lagi memasak , sana bersih-bersih dulu baru bantu Nenek mu" Jawab Kakek dengan lembut.
"Yaudah deh Kek , aku ke kamar dulu ya" Ucap Ayu bangkit dari duduk nya.
Ayu langsung membersihkan badannya , setelah selesai ia akan membantu Neneknya memasak.
***
3 Tahun Kemudian.
Saat ini kelulusan Ayu dan Putri , sedangkan Gibran ia sudah Lulus kuliah dan menggantikan posisi Ayah nya di Perusahaan.
"Sayang kau akan kuliah dimana?" Tanya Ibu Yulia , Bunda nya Gibran.
"Aku kuliah di Universitas X Bu , jakur aklerisasi dengan Beasiswa" Jawab Ayu dengan sopan.
Ya Orangtua Gibran sudah tau dengan hubungan Putra nya dengan Ayu yang notabe nya adalah Gadis biasa saja , tetapi mereka tak masalah bahkan sangat menyukai Ayu , makanya mereka langsung melamar Ayu.
***
Saat ini mereka sedang di Restoran mewah yang di Booking oleh Gibran untuk merayakan ke lulusan Ayu.
Disana ada Orang tua Gibran , Nenek dan Kakek Ayu , serta Ayu dan Gibran.
Sedangkan Putri ia sedang bersama keluarga nya.
***
Ayu sangat sibuk menyiapkan untuk Kuliah nya yang di bantu oleh Gibran.
Drttt Drrttt
"Halo Put" Ucap Ayu saat mengangkat telepon dari sahabat nya.
"Dimana Yu? Apa bisa kita bertemu di danau biasa tempat kita nongkrong" Tanya Putri
"Bisa Put , jam berapa?" Tanya balik Ayu
"Jam 7 malam saja ya , kalau begitu aku matikan dulu , Oke" Jawab Putri lalu mematikan telepon nya.
Ayu menyimpan kembali Hp nya ke dalam tas.
"Kenapa sayang?" Tanya Gibran
"Oh tidak Mas , ini Putri nanti malam ingin bertemu , tidak apa kan?" Ucap Ayu dengan memakan kembali makannya.
"Iya , asal jangan macam-macam ya" Balas Gibran dengan tersenyum.
Ayu mengangguk dan mereka melanjutkan makan siang nya kembali.
Gibran mengantarkan Ayu pulang sedangkan ia kembali lagi ke kantor.
"Hati-hati Mas" Ucap Ayu saat sudah sampai di Rumah.
"Iya sayang , salam untuk Nenek dan Kakek" Balas Gibran mencium kening Ayu kilas.
"Iya" Ucap Ayu dan ia keluar dari mobil Gibran.
***
Malam hari nya tepat pukul 7 Ayu sudah sampai di danau tersebut dan melihat Putri yang sudah disana.
"Maaf lama Put" Ucap Ayu tak enak.
"Tak apa , tenang aja" Balas Putri dengan tersenyum.
"Ada apa Put?" Tanya Ayu penasaran.
"Hmm , gue besok akan pindah ke Negara M dengan Nyokap gue , dan gue juga akan kuliah disana Yu" Ucap Putri dengab menghela nafas.
Ayu kaget karena ia baru mengetahui nya sekarang , dan berita nya sangat mendadak.
"Hahh kenapa mendadak sekali , bahkan kita aja belum jalan-jalan dulu" Balas Ayu dengan kaget.
"Ya gue juga gak tau Yu , tadi pagi Nyokap bilang nya" Ucap Putri dengan malas.
"Hem yaudah deh gapapa, asal lo jangan lupain gue aja" Balas Ayu dengan tersenyum.
Mereka lalu bercerita dengan canda tawa di obrolannya.
Mereka disana hampir 2 jam dan Ayu memutuskan untuk pulang lebih dulu.
**
Hari-hari Ayu di lewati dengan banyak kegiatan , mulai dari kuliah hingga membantu Gibran di Perusahaan , terkadang ia juga menghabiskan waktu dengan Ibu nya Gibran.
Ayu memiliki sahabat baru di kampus , ia adalah Nadin dan Pras , mereka sangat baik dan juga tak memandang derajat Ayu yang di bilang hanya orang sederhana.
Hingga tak terasa Ayu akan menuntaskan Kuliah S1 nya tinggal beberapa bulan lagi.
saat ini Ayu , Nadin dan Pras sedang duduk di dekat Pos Satpam menunggu Gibran yang akan menjemput Ayu.
Tin Tin
"Noh pangeran mu sudah sampai" Ucap Nadin dengan tertawa
"Yaudah gue duluan ya teman-teman" Ucap Ayu melangkah pergi meninggalkan Pras dan Nadin.
"Maaf lama , mas ada meeting dulu" Ucap Gibran saat Ayu masuk ke dalam mobil.
"Tak apa Mas" Balas Ayu dengan lembut.
"Ayo cepat Mas , pasti Ibu sudah menunggu ku kelamaan" Ucap Ayu kembali
Gibran lalu melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.
Di dalam mobil , Gibran menggenggam tangan Ayu.
"Sayang , Mas kan sudah bekerja , apa kau mau menikah dengan Mas?" Ucap Gibran dengan serius.
"Mau mas , tapi kan aku masih kuliah" Jawab Ayu dengan sedih , sejujur nya ia juga mau menikah saat ini dengan Gibran.
"Sayang kenapa sedih , kan sebentar lagi juga kamu Lulus" Ucap Gibran mencium tangan Ayu yang di genggam nya.
"2 bulan lagi Mas" Balas Ayu dengan tersenyum.
"Iya tak apa Sayang , nanti setelah kamu wisuda kita langsung menikah" Ucap Gibran dengan bahagia.
Ayu hanya mengangguk tanda setuju.
Mobil telah berhenti di halaman Mansion Wibawa , terlihat Ibu Yulia menunggu dengan wajah kesal nya.
Ayu dan Gibran langsung saja keluar dan menghampiri Ibu Yulia.
"Ibuuuu" Ucap Ayu sambil memeluk calon mertua nya.
"Hais kenapa kau lama sekali sih sayang , apa kau tau Ibu sudah jamuran nunggu kamu disini" Balas Ibu Yulia dengan kesal.
"Maaf Bu , tadi aku ada meeting penting" Ucap Gibran dengan santai nya.
Ibu Yulia hanya mencebik kesal , lalu Ayu dibawa masuk oleh Bu Yulia.
"Anak kandung nya itu siapa sih" Gumam Gibran dengan kesal karena ia di tinggal sendiri di luar.
Saat masuk ke ruang keluarga , terlihat disana Ayah Gibran sedang menonton tv.
"Ayahh" Panggil Ayu dengan ramah.
"Ahh kau Nak , kenapa lama sekali tidak mengunjungi lelaki tua ini" Ucap Ayah salim dengan merentangkan tangannya ingin memeluk Ayu.
Tetapi Gibran langsung memeluk Ayah nya.
"No , Sayang aku akan merajuk jika kau memeluk Lelaki lain walaupun itu Ayah" Ucap Gibran dengan wajah kesal nya.
"Anak durhaka kau Gib , masa Ayah tidak bileh memeluk Menantu Ayah sendiri" Cebik Ayah Salim dengan sinis.
Ayu dan Bu Yulia tertawa melihat mereka yang debat tetapi masih saling memeluk.
Gibran dan Ayah Salim yang menyadari nya pun langsung melepaskan pelukannya.
"Hihh mending Ayah memeluk Ibu mu dari pada kau" Ucap Ayah dengan wajah jijik nya.
"Ihh aku juga ogah ya Ayah , aku akan memeluk Ayu saja" Balas Gibran dengan sinis.
Tawa mereka menggema di ruang keluarga tersebut.
Ayu sangat bahagia berada di antara mereka.
"Ayo sayang kita berekspetasi di dapur" Ajak Ibu Yulia dengan menggandeng tangan Ayu.
"Lets go Bu" Balas Ayu dengan semangat.
Setelah para wanita pergi , Gibran dan Ayah nya ke ruang kerja untuk membahas masalah Kantor.
***
Setelah hampir 1 jam berkutat di dapur , akhirnya masakan Ayu dan Bu Yulia selesai juga , para pelayan menata nya di meja makan.
Sedangkan Ibu Yulia memanggil para lelaki , dan Ayu menyiapkan makanan penutup nya.
Gibran , Ayah dan Ibu nya terlihat sudah sampai di Ruang makan dan duduk di kursi masing-masing.
Ibu Yulia dan Ayu mengambilkan makanan untuk para lelaki tersebut.
Lalu baru untuknya.
Mereka makan malam dengan tenang dan tanpa ada yang bicara.
Setelah selesai , Ayu membereskan meja makan dahulu dan menyiapkan makanan penutup untuk di makan di Ruang keluarga.
"Non , biar bibi saja yang bereskan" Ucap pelayan dengan hormat.
"Tak apa Bi , Bibi cuci bekas makan aja ya , ini sudah beres kok" Balas Ayu dengan tersenyum.
Pelayan tersebut hanya mengangguk saja dan meninggalkan Calon Nona Muda nya.
Setelah selesai Ayu langsung menuju Ruang keluarga dengan membawa makanan penutupnya
Lalu ia duduk di sebelah Gibran yang sedang berbicara dengan Ayah nya.
"Ohh iya kapan kalian akan menikah?" Tanya Ibu Yulia semangat.
"2 Bulan lagi Bu" Jawab Gibran dengan santai nya
"Benarkah, Nak?" Tanya Ayah Salim pada Ayu untuk memastikan.
"Iya Ayah , nanti setelah Ayu wisuda Mas Gibran langsung mengajak Ayu nikah" Jawab Ayu dengan senyum malu.
Ibu dan Ayah Gibran sangat senang sekali ini yang mereka tunggu-tunggu , mereka sangat menyukai Ayu jadi mereka takut Ayu di nikahi orang lain.
"Baiklah , mulai besok Ayu pakai mobil ya Nak , biar nanti gampang kemana-mana dan untuk menyiapkan segalanya dengan Ibu" Ucap Ibu Yulia dengan tatapan memohonnya.
Karena sudah beberapa kali menolak nya , Ayu akhirnya mengangguk karena tak ingin membuat mereka kecewa.
"Tapi hati-hati bawa mobil nya ya, Sayang" Ucap Ayah Salim mengingatkan
"Apa perlu pake sopir saja, Sayang?" Tanya Gibran dengan khawatir.
"Tidak usah Mas , aku kan dengan Ibu , jika jarak jauh baru kita pake sopir, iya gak Bu?" Ucap Ayu dengan meminta bantuan pada Ibu mertua nya.
"Iya Nak , kita kan gak akan kemana-mana" Balas Ibu Yulia dengan tersenyum.
"Huhh baiklah" Ucap Gibran dengan pasrah.
"Hahaha kau tak akan menang melawan wanita Gib" Ucap Ayah salim dengan tertawa mengejek.
"Berarti Ayah juga kalah dengan Ibu" Balas Gibran dengan sinis.
Ayah Salim langsung tersenyum kikuk yang mana membuat Gibran langsung tertawa.
"Ayah , Ibu aku pulang dulu ya" Pamit Ayu saat jam menunjukan pukul 9 malam.
"Ahh iya Sayang , besok main lagi ya" Ucap Ibu Yulia dengan tersenyum.
"Ah kebetulan besok Ayu libur kuliah, Bu" Balas Ayu dengan senang.
"Kalau begitu besok Ibu akan menjemput mu , kita akan belanja dengan Ibu, Oke" Ucap Ibu Yulia dengan antusias.
"Siap Bu , yaudah aku pergi dulu ya" Pamit Ayu kembali dan menyalami kedua Orang tua Gibran.
Gibran dan Ayu berjalan keluar dengan gandengan tangan.
Gibran melajukan mobil nya dengan agak kencang , karena sudah malam takut Nenek nya Ayu khawatir.
***
Sesampai nya di Rumah Ayu , Gibran tak mampir karena sudah malam , jadi ia memutuskan akan langsung pulang setelah Ayu masuk ke Rumah nya.
Ceklek
Ayu masuk dan disana Kakek sedang mengobrol dengan Nenek nya.
"Ada apa? Kenapa kamu tersenyum begitu, Nak" Tanya Kakek dengan penasaran.
"2 Bulan lagi aku akan menikah, Nek , Kek" Balas Ayu dengan bahagia.
"Benarkah,Nak?" Tanya Nenek dengan wajah bahagia nya.
"Iya Nek , jadi setelah aku menikah Nenek bisa pergi ke sana dengan Kakek" Balas Ayu memeluk Nenek nya.
"Ingat Nak , jika ada apa-apa kabari kami semua" Ucap Kakek dengan tegas.
"Siap Kek" Balas Ayu dengan serius.
"Kapan kau akan jujur?" Tanya Nenek dengan serius.
"Nanti , saat tiba waktunya aku akan jujur, Nek" Jawab Ayu dengan tegas dan tidak bisa di rubah.
Nenek dan Kakeknya hanya mengangguk saja , lalu mereka masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat.
**
Ayu merebahkan tubuhnya dan ia melihat Poto dirinya sedang tertawa dengan Putri.
Hampir 4 tahun ini Putri tak ada kabar sama sekali , ia seolah hilang di telan bumi.
Ayu sudah beberapa kali menelponnya tetapi nomornya sudah tak aktif.
"Put , bagaimana keadaanmu?" Gumam Ayu dengan lirih.
Kalu tak lama kemudian Ayu pun tertidur karena tubuhnya yang lelah.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Firdha Widyaningsih
penasaran dengan ayu apa yg di rahasiakan yaa
2024-05-13
0
Arin
baca jdulny udh bkln nysel,tpi baca detail"NY sprtny menarik bngt nich😍
2023-03-03
0
Love You
Maaf kak, ini tanya Ayu atau tanya gibran😊
2022-08-16
0