Malam pertama yang tertunda

Bara keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang melilit pinggangnya. ia menunjukkan dada bidangnya dengan berjalan menghampiri istrinya,, sungguh kara di buat kaget dengan otot kekar suaminya. terlebih bara adalah pria yang rajin olah raga sehingga tubuhnya kuat, kekar tidak lupa perut sixpack nya yang memancing jiwa liar wanita.

"Bagaimana sayang?aku sudah mandi.. ayo kita lakukan" ujar bara dengan nada bicara yang menggoda.

"Eum bara ini sudah malam,, bagaimana kalau besok saja,, Yaya" kara seakan membuat alasan agar dirinya selamat dari gairah suaminya.

"Tidak bisa!" bara kesal. bagaimana mungkin ia menunda malam yang ia tunggu2 selama ini? semua pengantin baru pasti sangat bahagia dengan malam pertamanya,, berbeda dengan kara,, sungguh ia sangat takut jika bara menyentuhnya."Apa maksutmu?aku ini suamimu,, aku berhak atas dirimu. dan kewajibanmu adalah melayani suamimu dengan baik"

"Bukan begitu bara,, aku hanya takut" kara pun terbawa suasana,, ia akhirnya berbicara kepada suaminya atas ketakutannya,,

"Aku hanya takut,, setelah aku melayanimu, kau akan meninggalkan ku dan mencampakkan aku seperti wanita2 mu yg dulu,," sambung kara "Terlebih lagi aku juga masih trauma atas penghianatan mu kepadaku,, aku butuh waktu untuk mempercayai mu lagi bara,, ku mohon mengertilah".

Bara pun mencoba memahami istrinya. ia sadar atas perlakuannya dulu kepada kara, bahkan kara pergi meninggalkan dirinya, karena penghianatan dirinya yang tidak mengakui kara sebagai kekasihnya, bahkan kara melihanya berhubungan badan dengan para wanita2 jala*g.

"maafkan aku" kini bara menyesali perbuatannya ia pun menundukkan kepalanya. "Aku mengakui atas perbuatan yang ku lakukan padamu,,,, berilah suamimu ini kesempatan, untuk membuktikan cintanya" lanjutnya

Karapun melihat kesungguhan bara,, ia mengangkat dagu suaminya dengan tangan kanannya, kini mereka berdua bertatap mata dengan perasaan berbeda,, sejujurnya kara memang masih sangat mencintai suaminya tapi rasa takutnya menutupi rasa cintanya kepada suaminya,, ia hanya trauma atas kejadian yang pernah menimpanya dulu.

"Aku akan memberimu kesempatan" kata kara dengan mengusap lembut wajah suaminya.

"Terimakasih sayang,, aku tidak akan mengecewakan mu sungguh" bara sangat senang iapun memeluk erat istrinya.

"Baiklah,,, ayo kita tidur, ini sudah jam 2 pagi" sambungnya.

kara pun menurut dengan ucapan suaminya itu.

mereka berdua pun tidur seranjang tanpa melakukan malam pertama yang di idamkan para pengantin baru yang baru kasmaran. bara sempat menahan diri ,, bagaimana tidak? ia tidur dengan melihat kemolekan tubuh istrinya yang memakai lingerie seksi di sampingnya,, jiwa prianya muncul,, iapun terpaksa memendamnya sendiri. dan memasuki kamar mandi untuk menahan diri agar tidak memakan istrinya yang sudah tertidur pulas. Malam pertama yang tertunda,, ahhh kalimat itu terngiang-ngiang di kepalanya 😂

....

keesokan paginya saat bara dan kara sudah bangun, merekapun makan bersama di hotel mewah milik keluarga Valentino yang kini menjadi milik bara sepenuhnya.

ponsel bara berdering

"*Hallo tuan*" ujar Sam

"*Iya ada apa Sam?kau ini menganggu saja!*" jawab bara

"*perintah anda sudah saya laksanakan tuan. saya sudah mengantar tuan dan nyonya kembali ke negara A*" jelas Sam.

"*Bagus,, segeralah kembali, dan urus pekerjaan kantor bersama dengan Ken, karna aku sedang sibuk menikmati masa pengantin baru bersama dengan istriku.*".

"*Baik tuan*" jawab Sam.

bara memutuskan sambungan teleponnya *_Ahh tuan2 selalu saja memutuskan sambungan telefon seenaknya sendiri,, hufttt apakah pengantin baru itu sangat sibuk? sibuk apanya? sibuk bermesraan maksutnyaa haahh astagaaaa_*gerutu Sam.

Daniel tidak ikut kembali ke negara A karena bisnisnya di negara tersebut sudah di handal oleh sekertaris sekaligus kepercayaannya,,, ia akan berkunjung 1 bulan sekali untuk menemui orang tuanya dan juga melihat situasi perusahannya.

....

"Ayah, ternyata rumah baru kita ini sangat nyaman dan luas" ujar Sarah kepada sang ayah. kini ia hanya tinggal berdua dengan Adijaya di rumah baru pemberian bara.

"Iya nak, ayah sangat bahagia sekali, bisa keluar dari penjara bahkan perusahaan kita sudah berdiri lagi" jawab Adijaya selaku ayah kandung Sarah. "Kita harus banyak berterima kasih kepada tuan bara,, berkat dirinya kita bisa kembali menjalani kehidupan kita dengan baik" lanjutnya.

"Iya ayah,, aku juga sangat bersyukur sekali,, pastinya aku juga sangat bahagia dan tidak akan melupakan kebaikan hati tuan bara, karna kebaikan hatinya yang sudah membebaskan ayah dari penjara,, memberikan rumah yang nyaman kepada kita,,,yaaa walaupun rumah ini tidak sebesar rumah kita yang dulu, tapi aku sangat senang, terlebih perusahaan ayah juga sudah kembali berdiri,, " ujar Sarah, "Aku juga berharap semoga kara hidup bahagia bersama dengan tuan bara" sambung Sarah. "Tapi ayah,, aku merasa ini semua sangat aneh".

"Aneh? maksutmu?" kini Adijaya yang angkat bicara.

"Iya aneh.. kenapa tuan bara sangat baik sekali kepada kita? sedangkan dia baru mengenal kara, walaupun kara terpaksa menikah dengan tuan bara karena aku,, kara telah mengorbankan dirinya untuk kebebasanku dan ayah,, tapi.. kenapa tuan bara melakukan semua ini kepada kita,,? terlebih lagi,, tuan bara bukanlah orang yang sembarangan,, ia tidak mudah di taklukkan, apa iya tuan bara mencintai kara Dengan sekali bertemu? apakah mereka berdua mengalami cinta pada pandangan pertama??Sungguh aku juga kasihan kepada brian dan kara,, pastinya hubungan mereka telah berakhir karna hal ini." jelas kara.

"Iya nak kau benar,, kenapa tuan bara melakukan semua ini kepada kita?bahkan kara dan dirinya baru saja bertemu dan memaksakan kehendak untuk menikah,, ayah takut kara tidak di perlakukan baik oleh tuan bara,, kita berdoa sajaa semoga kara baik2 saja dan hidup bahagia bersama dengan suaminya". ujar Adijaya.

Sarah seakan binggung dengan pikirannya sendiri.. ia curiga dengan bara,, bagaimana mungkin bara sebaik itu kepadanya dan ayahnya,? pertama bara sudah membebaskan ayahnya dari penjara, kedua memberikan suntikan dana ke Perusahaan sehingga perusahaan ayahnya kembali berdiri, ketiga ia di berikan rumah yang nyaman.. bagaimana bara bisa sebaik itu? sedangkan banyak yang mengatakan bahwa tuan muda bara bukanlah orang yang gampangan dan bukan orang yang sembarangan,, tapi kenapa tuan muda bara bisa sebaik itu kepada keluarganya? terlebih tuan bara baru saja mengenal kara dan langsung memutuskan untuk menikah,, yaa walaupun itu karena dirinya.. seandainya saja ia tidak melawan bara saat di Club mungkin ini tidak akan terjadi. tapi yang membuatnya binggung adalah,, seharusnya jika ini salahnya pastinya tuan muda bara akan menghukumnya lebih berat lagi,,

"Ntahlah ini semua membuatku pusing" teriak Sarah.

"Ada apa nak?" tanya Adijaya.

"Tidak ada hehe" jawab Sarah.

Sarah tidak tau dengan kehidupannya pribadi kara,, walaupun mereka saudara tiri dan selalu terbuka satu sama lain,, tapi kara tidak pernah menceritakan masa lalunya kepada kakaknya itu. ia pikir hal yang sudah berlalu tidak perlu di bicarakan, terlebih rasa sakit hati kara kepada bara,, dan Kekerasan rumah tangga yang pernah di alami oleh ibunya,, sungguh kara tidak akan sanggup mengatakannya kepada siapa pun.

Sarah mengetahui hubungan kara dengan Brian karna dulu kara selalu menceritakan Brian kepadanya, sehingga pada saat kara mengajak Brian ke kontrakannya dan akan memperkenalkan Brian kepadanya,, ia di culik oleh Ken dan Sam.

...

"Tuan Brian" sapa Siska

"Ya" Brian pun menoleh melihat Sarah memanggilnya "Ada apa kau memanggilku?".

"Tidak, aku hanya ingin mengembalikan ini" siska pun memberikan barang Brian yang tertinggal di kontrakannya saat Brian menginap di rumahnya di hari ia mabuk berat."Jam tanganmu tertinggal di kontrakan ku" sambungnya.

Brian pun mengambil jam tangan itu "Terimakasih" jawabnya datar. Brian pun berjalan meninggalkan Siska di belakang.

"sama2" jawab Siska "Oh iya apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya kepada Siska yang mengikuti Brian dan mencoba untuk menyamakan langkahnya.

"Apa kau tidak lihat? aku sedang berbelanja" jawab Brian datar.

ya memang benar, Brian sedang berbelanja alat lukis di mall mewah, tanpa di sengaja Siska juga berada di sana untuk membeli alat make up. Siska melihat Brian seraya mengejarnya untuk mengembalikan barang Brian yang tertinggal di rumahnya.

"Apa ini alat lukis??haaa kau bisa melukis tuan?" tanya Siska lagi. sedangkan Brian hanya diam.

"Hey tuan. aku berbicara padamu" teriak Siska.

"Jangan berteriak kepadaku" titah Brian..

"Tuan kau ini sangat dingin yaa" sambung Siska.

"Terserah apa yang kau katakan nona,, pertama2 aku sangat berterimakasih padamu karna kau telah menolongku saat itu, tapi Sekarang kumohon jangan ganggu aku lagi. kau mengerti?!" kata Brian membuat Siska sangat sakit hati.

jujur Siska sangat tertarik dengan Brian.. menurutnya Brian adalah pria yang baik , tetapi patah hati yang ia alami membuat Brian menjadi pria yang dingin.

.

#pada nunggu update author yaaa😂

hehe jangan lupa like komen dan vote ya man teman..

agar author selalu bersemangat buat update terbaru dan bikin cerita menarik untuk kalian😁 Terimakasih 🙏🏻

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***