Bryan yang telah siap dengan pakaian nya kemudian bergegas keluar kamar menuruni anak tangga dimana silla sudah menunggu nya .
Silla yang memakan cemilan nya tersenyum melihat kakak nya dengan kaos putih polos kesukaan nya. Baru beberapa langkah mereka berjalan mama nya sudah datang menghentikan langkah mereka .
" Kalian mau kemana ? jangan bilang kau akan pergi dari acara dinner kita ya ?" Ucapan mama ine sangat menusuk bryan .
" Ma, silla ingin membeli sebuah gaun untuk calon kakak ipar ." Ucapan Silla mendapat tatapan tajam dari bryan .
" Tidak perlu , mama sudah membelikan nya ! Ini hanya alasan kalian saja kan, Bryan mama tidak mendidik mu menjadi pengecut ." Mama ine mulai dengan ocehan nya membuat bryan menghela nafas kasar nya .
" Ma , bry hanya ingin keluar sebentar mengantar silla ." Bryan hanya bisa merayu mama nya .
" Baiklah , jika kau tidak datang maka mama akan mencabut fasilitas yang kau dapat kan dan untuk mu juga silla !.''Ucap mama nya berjalan pergi meninggalkan mereka .
" Maaaa,,,,." Silla berteriak sedikit keras pada mama nya tetapi mama nya tidak memperdulikan nya.
" Baiklah ma ." Ucap bryan kemudian menyeret tangan adik nya .
" Kak,,,, kenapa kakak menyetujui nya ? bagaimana jika kita terlambat ? uang jajan ku , mobil ku , semua akan di tarik oleh mama ." Ucap silla mengerucutkan bibir nya.
" Kita tidak akan terlambat , ayo cepat jalan !." Bryan terus saja menarik tangan adik nya ke pintu utama menuju mobil sport milik nya .
" Bagaimana tidak terlambat film itu sekitar dua jam an di putar ? Kita tidak punya banyak waktu ." Silla masih kesal dengan kakak nya , ternyata ide nya untuk menggagalkan pertemuan yang membicarakan perjodohan kakak nya itu menjadi bumerang sendiri untuk silla .
Sesekali bryan yang melihat ke arah silla tersenyum melihat adik nya yang tengah kesal dengan diri nya .
Bryan sama sekali tidak takut jika fasilitas nya di cabut oleh mama nya ,karena pada dasar nya bryan sudah memiliki bisnis sendiri bahkan ia telah memiliki apartemen mewah tanpa sepengetahuan mama dan papa nya .
Setelah beberapa saat bryan mengemudi mereka sampai ke mall yang di sebutkan silla . Silla yang masih cemberut karena bryan menyetujui permintaan mama nya membuat bryan tersenyum pada adik nya itu .
" Sayang , Ayo kita sudah sampai !." ucap bryan namun silla yang masih tidak mau bergerak dari tempat duduk nya membuat bryan semakin gemas dengan nya .
" Kakak aja yang pergi , silla malas keluar nanti kakak pasti buru buru ." Silla yang sudah tak nyaman.
" Hahahaha,,,,,, kau takut dengan semua fasilitas mu di cabut mama ? Bukan kah ini semua ide mu ? Kakak akan bilang jika kau lah mengajak ke bioskop nonton ." Perkataan bryan membuat silla membelalakkan mata nya . Ia terskakmat oleh ide nya sendiri .
Dengan gerak cepat silla pun turun dari mobil kakak nya kemudian bergelayut manja di lengan bryan . Lagu lama yang ia main kan sudah menjadi lagu basi untuk bryan.
" Sudah lah , tidak usah merayu kakak . Kakak sudah tahu apa yang ingin kau katakan . Ayo cepat jalan !." Ucap bryan yang tidak memperdulikan silla .
Silla yang tahu kemarahan kakak nya pun hanya bisa pasrah dan mengejar kakak nya . Ia menggandeng lengan kakak nya yang tengah cemberut karena sikap nya .
" Kakak kita mau kemana ? kenapa ke butik langganan mama ?" Ucap Silla yang tertegun melihat sebuah butik didepan nya.
" Untuk apa lagi jika bukan membeli gaun ? Bukan kah kau tadi yang bilang pada mama jika ingin membeli gaun untuk calon kakak ipar mu ?" Ucapan bryan membuat silla tesenyum malu memperlihatkan gigi nya .
" Maaf kak , jangan marah lagi ya ! Silla mengaku salah , silla janji tidak akan nakal lagi ." Silla mengangkat dua jari nya ke atas dihadapan kakak nya .
" Nah ,,,, gitu baru adik kakak . Ayo cepat pilih ! " Bryan tersenyum menyentil hidung silla .
" Kak , silla tidak tahu warna kesukaan kakak ipar . Selera nya juga tidak tahu , bagaimana silla memilih nya ?" Silla yang bingung dengan perintah kakak nya akhir nya menemukan ide untuk menelepon mama nya .
Silla yang merogoh saku celana nya meraih ponsel nya ingin menelepon mama nya namun dengan sigap bryan merampas ponsel tersebut .
" Jangan bilang jika kau ingin menelepon mama ? Karena semua ini ide mu, kau harus berusaha sendiri ! Kakak tidak mau tahu , paham !." Bryan menatap tajam pada silla dan menyimpan ponsel nya di saku celana nya .
" Iya ,,,, iya ,,,, cerewet sekali ." silla yang kesal kini mulai memilih gaun .
Tak berapa lama karyawan butik menghampiri nya , ia yang sering ke tempat itu karena ajakan mama nya membuat semua karyawan mengenal nya .
" Nona silla , anda membutuhkan sesuatu ?" Ucap salah satu karyawan butik tersebut .
" Mbak , aku menginginkan gaun warna soft tapi elegan ." Ucap silla .
" Nona silahkan ikut saya , ada beberapa gaun terbaru dari koleksi kami . Kami berharap anda menyukai nya ."
Silla dengan senyum antusias nya mengikuti pelayan butik tersebut . Sementara bryan hanya mengikuti mereka ke tempat yang di tunjukkan .
Setelah beberapa saat kemudian pelayan butik tersebut menunjukkan beberapa koleksi terbaru mereka .Mata silla terbelalak melihat beberapa gaun cantik nan elegan itu , silla pun menunjukkan pada bryan kakak nya tetapi beberapa pilihan silla ternyata mendapat gelengan kepala dari bryan .
Beberapa alasan yan bryan lontar kan membuat silla ikut bingung memilah milih gaun . Saat bryan berjalan ikut memilih ia terkejut melihat tirai pintu ruang ganti yang memakai gaun berwarna soft blue keluar dari ruang ganti tersebut dengan leher terbuka dan b
" Waooww,,, perfect." Gumam bryan lirih terpesona memandang gadis tersebut .
Saat yang bersamaan seorang pelayan butik yang melayani gadis itu berada di samping nya .
" Wahhh nona dena anda cantik sekali memakai gaun ini ." Ucap pelayan tersebut.
" Terima kasih , tapi ini terlalu terbuka . Bahu ku terlihat seperti ini ." Ucapan gadis itu yang tak lain adalah denada mendapat senyuman dari pelayan tersebut .
" Apa nona dena mau mencoba gaun yang ini ? warna nya juga sangat cantik cocok untuk kulit nona tapi ini juga terbuka satu sisi ?" Ucap pelayan butik tersebut .
" Baiklah ." Dena yang tidak memperhatikan sekeliling nya tak sengaja terpeleset dan hampir saja terjatuh .
" Aaaaaaaa,,,,."
" Nona ,,,,,,,." Pelayan yang melayani dena sempat berteriak keras membuat bryan yang tidak jauh dari tempat dena dan sedang memperhatikan nya dengan sigap berlari menangkap tubuh dena yang hampir terjatuh dari lantai .
Bryan terpesona dengan kecantikan dan gaun yang terlihat sempurna yang di pakai oleh dena . Bryan menopang tubuh dena terus menatap nya tanpa berkedip sedangkan dena yang melihat ke bawah memutar kepala nya memandang ke arah bryan .
" Eh'hemmm,,,,." Suara deheman membutarkan tatapan kedua insan tersebut . Tanpa sengaja ketika bryan membantu gadis itu dena berdiri dan tak sengaja membuat kalung yang dipakai gadis itu tersangkut di tas bryan .
" Kalung itu . Mungkinkah kamu gadis kecil ku ane ?" Gumam bryan dalam hati nya .
" Aduh,,, kalung ku ." Ucap dena seakan membuyarkan lamunan bryan .
" Maaf nona , saya akan mengeluarkan nya pelan pelan." Ucap bryan .
Setelah beberapa saat bryan berhasil mengeluarkan kalung itu dari tas bryan karena tersangkut terkejut melihat kalung dengan simbol hati yang di dalam nya ada lambang nama .
" Terima kasih tuan ." Ucap dena berlalu begitu saja .
" Sama sama nona ." Bryan tersenyum memandang mengikuti arah dena melangkah .
" Eh'hem,,,,,eh'hem,,,,,." Suara deheman silla tidak diperhatikan oleh nya .
Seakan akan ingatan bryan melayang jauh pada beberapa tahun silam yang mengingat kan teman masa kecil nya .
Bersambung😊😊🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments