Pagi hari merupakan saat penting, karena apapun yang kamu lakukan dan persiapkan di pagi hari akan mempengaruhi harimu, untuk itu siapkan yang terbaik untuk menghadapi hari.
Pagi ini setelah selesai dengan pekerjaan biasanya yaitu olahraga pagi mengantar susu, kini Felisha sedang bersiap untuk menghadiri interview yang diselenggarakan Willard Group.
"Ah sudah rapih," ucap Feli menghadap cermin panjang yang ada didalam kamarnya. Dengan menggunakan celana bahan menggantung tidak sampai ujung kaki berwarna biru lembut kemudian blous putih gading yang dipadukan dengan blazer warna senada dengan celana membuat Feli terlihat sempurna. Heels tidak begitu tinggi melengkapi penampilannya pagi itu meski tidak bisa menyembunyikan wajah cantik baby face miliknya, dia terlihat dewasa dengan wajah imutnya.
Sebenarnya Feli agak sedikit canggung dengan penampilannya, sebelumnya dia hanya berpenampilan sederhana untuk interview sebagai karyawan part time, berbeda dengan saat ini dia harus berpenampilan formal untuk melamar menjadi karyawan resmi.
"Feli, apa kau sudah siap?" tanya Gabriel dibalik telpon setelah panggilan mereka tersambung.
"Iya aku sudah siap dan akan segera berangkat. Kau dimana?"
"Aku sedang menunggu taxi, baiklah aku tutup telponnya dan sampai bertemu disana," jawab Gabriel dari seberang. Memang jarak yang harus ditempuh oleh Gabriel sedikit lebih jauh dan memakan waktu sedikit lebih lama dari Feli tentunya.
"Ok, sampai bertemu," jawab Feli lalu kemudian menutup telponnya.
Tidak sampai satu jam mereka sudah tiba di ballroom Willard Hotel, untuk pertama kalinya hotel itu dibuka untuk orang luar lebih tepatnya untuk para calon karyawan yang akan menjadi aset Willard Group selanjutnya. Semua menatap takjub kemewahan yang ada tidak terkecuali Feli dan Gabriel yang begitu terpesona. Sebelumnya bangunan yang menjulang tinggi itu begitu tertutup dengan dinding seng tidak ada yang menyangkah bahwa hotel itu sudah siap beroperasi dengan segala keindahannya.
"Selamat pagi semua," seorang wanita menyapa dibalik microphone yang sudah tersedia diatas podium yang dibalas dengan ucapan yang sema dari semua yang ada di dalam ruangan itu.
"Perkenalkan saya Anna bagian dari tim rekrutmen untuk Willard Hotel Geneva. Kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih banyak untuk kalian semua yang sudah berniat untuk bergabung dengan kami." Ucapnya mengawali informasi selanjutnya, "untuk hari ini kita akan mulai dengan test pengetahuan umum, silahkan mengambil posisi masing-masing," lanjutnya.
Ternyata proses seleksi terdiri dari berbagai test dan interview, tidak heran karena sebenarnya begitulah proses perekrutan karyawan dilakukan, apalagi sekelas Willard Group yang sudah mendunia.
"Untuk alat tulis sudah kami sediakan, saya berikan waktu satu jam untuk kalian mengerjakannya. Berikan yang terbaik, good luck untuk kalian." Ucap Anna sekaligus memulai test tersebut.
Setelah selesai dengan test pengetahuan umum satu jam kemudian pihak perekrutan memberikan pengumuman untuk peserta yang lolos ke test selanjutnya. Feli dan Gabriel termasuk dalam orang-orang yang lolos dalam test pertama bahkan kedua, mereka akan mengikuti interview dengan pihak perusahaan setelah makan siang.
"Feliiiiiiiiiii, aku senang banget kita bisa lolos," ucap Gabriel ketika mereka sudah berada di tempat yang kelak akan menjadi restoran didalam hotel itu, pihak penyelenggara sudah menyiapkan makan siang untuk mereka disana. Mereka hanya duduk berdua, bukan tanpa alasan Gabriel tidak bergabung dengan calon karyawan yang lain, dia takut Feli akan melewati makan siang mereka jika harus bergabung dengan yang lain.
"Aku juga senang, tapi kita baru akan melakukan interview nanti," ujar Feli mulai menikmati makanan lezat yang sudah tersedia.
"Huh iya rasanya aku begitu gugup,"
"Semenjak menerima panggilan kemarin juga kau sudah begitu gugup," ucap Feli acuh.
"Ish kau itu, aku heran kau bahkan tidak gugup sedikitpun."
Feli hanya menatapnya malas, "kau tidak tau saja," ucapnya dalam hati.
"Jangan gugup lebih baik habiskan makananmu dan siapkan tenaga dan pikiran untuk interview."
"Ya kau benar aku memang akan menghabiskannya, bahkan aku berencana untuk menambah porsi makanan ini," Feli terkekeh.
"Makanlah yang banyak jika kau ingin gagal dalam interview nanti," Feli mulai menakut-nakuti Gabriel yang sangat suka makan itu.
"Apa hubungannya?" Gabriel cuek.
"Iya setelah makan banyak aku yakin kau tidak akan lolos mengikuti interview karena kekenyangan dan tidak fokus menjawab setiap pertanyaan meski kau sudah tau apa yang harus kau jawab."
"Ayolah Feli aku bisa menangani itu, yang aku takutkan tidak lolos karena memang tidak tau dengan jawaban yang harus diberikan," Gabriel terkekeh.
"Mungkin, tapi bisa juga setelah makan banyak kau akan berakhir di toilet karena masalah perut,"
"Kau sedang mendoakan aku huh?" Gabriel menatap seolah kesal dengan Feli.
"Atau bisa saja kau tertidur disini, dan aku tidak akan membangunkanmu," Feli masih terus menggoda dengan menahan tawanya.
"Ish berhentilah Feli kau terlihat seperti bukan temanku, bahkan kau terlihat seperti bukan dirimu."
"Ingat saat ini kita sedang bersaing Briel," ucap Feli.
"Kalau begitu aku tidak melanjutkannya, sudah cukup yang aku makan," ucap Gabriel menjauhkan piring makanan yang masih terisi.
"Hey aku hanya menggodamu karena kau terlalu tegang hahaha," akhirnya tawa Feli tidak bisa tertahan lagi.
"Aku serius, aku sudah kenyang,"
"Ayolah makan lagi, kau yakin tidak akan menghabiskannya?" tanya Feli menaikan alisnya.
"Hmmm." Gabriel menjawab seadanya dengan wejah cemberut.
"Kau marah Briel? Kalua kau tidak memakannya aku rasa kau akan benar-benar tidak berhasil dalam interview, mungkin kau akang pingsan sebelum interview dimulai," Feli terkekeh.
"Menyebalkan," ucap Gabriel sembari menarik kembali makanannya. Feli kemudian tertawa dia juga tau temannya yang hobby makan itu tidak akan menyia-nyiakan makanan lezat didepannya.
**
Sementara itu seorang pria paruh baya yang masih tampil gagah ditemani sang asisten baru saja mendarat di Bandar Udara Internasional Cointrin Jenewa. Ya Febian dengan ditemani Alex sudah tiba di Swiss setelah sebelumnya ke Jerman terlebih dahulu menyelesaikan urusan pekerjaan disana, atau lebih tepatnya dia hanya mencari alasan yang tepat untuk istrinya.
"Lex, dimana kita akan menemui Feli?" tanya Febian kepada sang asisten.
"Sebentar tuan," jawab Alex yang langsung menghubungi seseorang, dia terlihat sedikit menghela nafas setelah mendapat jawaban dari seberang telpon.
"Apa apa?" tanya Febian setelah Alex selesai dengan panggilannya.
"Tuan, sepertinya hari ini nona Feli sedang mengikuti interview,"
"Interview? Apa dia melamar pekerjaan paruh waktu lagi?"
"Tidak tuan, menurut informan kita nona Feli melamar untuk menjadi karyawan tetap di sebuah hotel ternama disini dan hari ini adalah jadwal interviewnya. Dia tidak mengikutinya hari ini."
"Huhhh," Febian hanya menarik nafas berat, sepertinya akan semakin sulit membujuk putrinya.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
otw ketemu babang alther nh
2021-08-07
1
MA⏤͟͟͞RGIE💖💞
yeee papi udah mendarat.. siap2 ya fel terkejut...
2021-07-30
2
𝕯𝖊𝖛𝖎^√^
misi thor numpang lewat🤭🤣🏃♀️🏃♀️
2021-07-24
1