Setelah perjalanan dengan menggunakan taxi akhirnya Feli dan Gabriel tiba ditempat tujuan, mereka berdua terlihat seperti gadis remaja dengan gaya alah summer kota itu, mungkin orang-orang berpikir mereka adalah anak sekolah menengah.
Gabriel begitu antusias melihat berbagai produk yang dia inginkan, mulai dari pakaian kantor yang menjadi tujuan mereka dan menjalar ke pakaian dan aksesoris lainnya berbanding terbalik dengan Feli yang terlihat malas untuk sekedar memilih satu pakaian untuk dirinya sendiri.
"Feli, lihat aku rasa lipstik dengan warna ini cocok untukmu," Gabriel mendekati Feli sambil memberikan lipstik warna nude yang dirasanya cocok untuk temannya yang tidak begitu suka dengan makeup itu.
"Tidak Gabriel, aku tidak suka." Tolak Feli.
"Ish kau harus menggunakannya, setidaknya untuk wawancara saja, kau harus tampil sempurna untuk kesan pertama Felisha,"
"Aku tau Briel, dan aku masih punya stok lipstik untuk kesan pertama itu,"
"Ah kau selalu saja begitu," Gabriel menggerutu.
"Eh tunggu, kau belum mengambil apa-apa?" lanjut Gabriel bertanya setelah melihat Feli yang belum memegang belanjaan apapun, berbanding terbalik dengan dirinya yang sudah mengambil beberapa belanjaan walaupun tidak begitu banyak.
"Aku rasa aku akan mengambil yang itu," tutur Feli menunjuk satu set pakaian kantor yang modis.
"Hanya itu?" tanya Gabriel.
"Iya, aku tidak berselerah Briel."
"Ayolah ambil lipstik ini juga, aku akan membayarkannya untukmu, kebetulan tadi Nathan berbaik hati dia mengatakan sudah mengirim uang untuk aku berbelanja,"
"Iya itu untuk jatah belanjamu saja, kau bahkan sudah mengantongi begitu banyak," Feli tersenyum.
"Tidak Feli, begitu banyak yang dikirimkan Natan untukku dan itu cukup untuk kita." Ujar Gabriel yang memang begitu terkejut dengan apa yang diberikan kekasihnya tetapi dia tidak mau munafik untuk menolaknya, dia tau uang sebanyak itu tidak akan membuat kekasihnya bengkrut.
"Ah baiklah, kalau begitu aku tidak akan sungkan sesuai perintahmu hahaha apa aku boleh mengambil lebih banyak lagi?" Feli tertawa dengan perkataanya sendiri, dia bukan tidak mampu hanya saja dia tidak berminat untuk belanja.
"Ambilah Felisha, aku akan ikhlas walaupun ini terlihat tidak seperti dirimu,"
"Lagi pula aku hanya bercanda, biar aku membayar punyaku sendiri." Ujar Feli menghentikan tawanya.
"Cih kau begitu sungkan padahal aku juga tidak membayar dengan uangku," cibir Gabriel.
"Bukan begitu Briel, justru karena itu bukan uangmu maka aku akan menagih jatahku lain kali,"
"Jika itu uangku, aku tidak akan menawarkan untuk sekedar membelikanmu lipstik," ujar Gabriel.
"Yaa aku tau itu, kau juga pasti juga akan menyesal seandainya jadi membelikanku," Feli terkekeh dan berlalu ke kasir mengabaikan Gabriel yang masih saja memaksanya mengambil barang yang lain.
"Feliiiii, ayolah kau aku serius,"
"Iya Briel dan aku juga serius akan menagihnya nanti, sudah sini belikan belanjaanmu biar aku saja yang bayar," Feli menarik yang masih dipegang Gabriel dan membayarnya sekalian.
"Bayar itu sekalian," ujar Feli kepada petugas kasir. "mana lagi belanjaanmu?"
"Itu di etalase sebelah sana, jangan bercanda Feli aku yang akan membayarnya," ujar Gabriel, "kak, sekalian dengan yang sana tadi aku yang memilihnya dan gunakan kartu ini," lanjut Gabriel kepada petugas.
"Jangan, gunakan saja kartu yang tadi sekalian," Feli mengambil kartu Gabriel dan mengembalikan kepada pemiliknya.
"Fel itu tabunganmu, bahkan aku yang berbelanja lebih banyak darimu."
"Anggap saja itu ucapan terima kasih karena kau sudah berusaha menjadi temanku, lebih baik uang dari Natan kau simpan saja."
"Ceh, pokoknya aku akan menggantinya,"
"Ya, gantilah sepuluh kali lipat ketika kau sudah menjadi general menejer di Willard Hotel," Feli tertawa.
"Baiklah, meskipun mungkin kau sudah menjadi direkturnya saat itu."
"Semoga saja hahaha," Feli kembali tertawa kecil.
"Bahkan bisa saja kau sudah menjadi pemilik hotel itu nanti," ujar Gabriel ikut tertawa.
"Berkhayal terlalu jauh, ini bawah belanjaanmu." Ujar Feli sambil memberikan barang belanjaan Gabriel yang sudah diserahkan petugas kasir.
**
Selesai berbelanja dua wanita itu akhirnya kembali ke apartemen Feli, hari ini Gabriel memutuskan akan menginap disana.
"Feli, dimana makanannya? Aromahnya bahkan sudah mengalahkan aroma sabunku," tanya Gabriel yang baru keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri.
"Pantas saja kau begitu cepat keluar dari kamar mandi, tunggulah sebentar aku sedang menghangatkannya,"
"Apa yang kau masak?" Gabriel mendekat, "waww rendang, sepertinya aku akan makan agak banyak malam ini," sambungnya yang memang tau nama makanan itu dari Feli.
"It's on you, tetapi jangan mengeluh dengan berat badan atau bahkan perutmu yang akan melilit dengan tipe makanan yang baru kau coba ini," ucap Feli sembari mengeluarkan makanan yang sudah selesai dihangatkan.
"Apa kau lupa huh kalau aku sudah pernah mencobanya,"
"Ya tetapi ini berbeda, waktu itu aku membawanya dari Indonesia dan dibuat oleh orang yang benar, sedangkan ini aku membuatnya sendiri sebagai percobaan," Feli tertawa kecil.
"Jangan bercanda Feli, ini serius bisa dimakan kan? Terlihat sama seperti yang pernah aku makan," ucap Gabriel sembari mendekat memperhatikan makanan yang akan mereka santap berdua.
"Hahaha tentu saja bisa, aku hanya bercanda, aku sudah membuatnya sebisaku dan aku rasa ini tidak buruk, ayo duduk dan makanlah," ajak Feli sembari mendudukan dirinya dimeja makan.
"Ini enak, meski sebelumnya tidak begitu cocok dengan lidahku tetapi aku menyukainya, aku rasa perutku nanti akan melilit ini lumayan pedas tetapi aku tidak bisa berhenti makan," ujar Gabriel sembari memakan makanan bercita rasa nusantara yang kaya akan bumbu itu, rendang dilengkapi dengan nasi panas dan sambel hijau. Feli hanya menggelengkan kepala melihat temannya.
"Ehhmmm Feli lainkali masaklah yang lain, aku ingin tau jenis makanan yang lain dari negaramu," pinta Gabriel. "tetapi tidak dalam waktu dekat ini, aku yakin semua makanan dari sana adalah yang mengandung banyak lemak, butuh sebulan menghilangkan lemak untuk sekali menyantap makananmu ini"
"Siap nyonya," jawab Feli seadanya dan akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malam sebelum akhirnya beristirahat dengan Gabriel yang terus bertanya tentang makanan, budaya bahkan banyak hal tentang Indonesia.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
di indo Feli punya sahabat yg baik
di Swiss pun dia di kelilingi orang² baik juga
niat baik pasti akan berakhir dgn baik pula
2021-08-07
1
Ade _ Lagi off 🍇 🌪
uwwwuuuuu banget
2021-07-31
1
🍇Ungu
Semangat
2021-07-29
1