"Fel, lihat kemari, lowongan kerja besar-besaran di Willard Hotel sudah dibuka," ucap Gabriel menujukan laptopnya setengah kaget tetapi juga gembira setelah melihat informasi dari website resmi Willard Group.
"Benarkah? Apakah hotel itu sudah akan beroperasi?" tanya Feli yang ikut mengalihkan perhatian dari laptop miliknya ke laptop milik Gabriel.
"Mungkin hanya beberapa waktu lagi mereka akan beroperasi, bangunannya saja sudah berdiri kokoh dan megah seperti itu hahaha,"
"Wah lamaran kerjanya hanya dibuka selama tiga hari, untung saja kita cepat melihatnya," lanjut Gabriel sambil terus mengamati informasi tersebut.
"Status kita masih mahasiswa apakah kita bisa melamar?"
"Rasanya bisa saja, ayo kita coba, disini tertulis hotelnya akan mulai beroperasi dalam tiga bulan kedepan."
"Pas sekali, saat itu kita sudah lulus."
"Sepertinya mereka memang kembali menargetkan para fresh graduate, strategi yang sangat bagus," ujar Gabriel.
"Apakah sebelumnya mereka juga menargetkan para tamatan baru?" tanya Feli.
"Iya ada artikel yang menceritakan itu, Willard Hotel bahkan Willard Group selalu memberikan kesempatan yang bagus untuk tamatan baru, tetapi juga tetap mengambil orang-orang yang profesional," ujar Gabriel, "ayo apply sekarang lebih cepat lebih bagus," lanjutnya.
Feli dan Gabriel akhirnya mencoba peruntungan mereka untuk diterima dihotel itu. Siapa yang tidak tau dengan Willard Hotel Geneve pembangunannya saja sudah menyita perhatian publik yang cukup besar. Hotel itu dikatakan akan menjadi saingan utama hotel tempat Feli sempat bekerja yang saat ini menjadi hotel termewah disana.
"Semoga kita bisa diterima," ucap Gabriel penuh harap.
"Amin," balas Feli.
"Sangat bodoh jika mereka menolak seorang yang multi talent sepertimu untuk bekerja disana Feli," ujar Gabriel.
"Semoga saja bukan orang bodoh yang akan menyeleksi kita nanti hahaha," mereka tertawa.
"Tetapi aku tidak percaya diri untuk diterima disana," Gabriel sedikit pesimis.
"Kau harus optimis Briel, kemampuanmu itu tidak diraguhkan,"
"Cih, tentu akan menjadi diraguhkan jika dibandingkan denganmu,"
"Jadi kau akan menyerah?"
"Tentu saja tidak hahahaha," Gabriel tertawa. Untuk masalah nilai akademis dan tingkat kerajinan sebenarnya Gabriel tidak berbeda jauh dengan Feli. "Kau lihat sendiri kan pelamarnya sudah begitu banyak, aku hanya sedikit pesimis ketika melihat begitu banyak yang sudah melamar disana bahkan baru berapa jam setelah informasi itu muncul. Tetapi aku tidak akan melewatkan kesempatan ini," lanjutnya.
"Itu wajar untuk hotel sekelas Willard. Semangat untuk kita berdua, semoga saja ada kesempatan untuk kita bekerja disana." mereka melakukan tos dengan minuman yang mereka punya, beginilah mereka akhir-akhir ini selalu menghabiskan waktu di cafe atau apartemen untuk mengerjakan tugas akhir.
**
Los Angeles, California
"Mark, apa jadwal kita hari ini?" tanya Alther pada asistennya.
"Hanya pertemuan di goAG siang nanti dan selebihnya anda harus mengecek laporan-laporan yang sudah dikirimkan dari masing-masing cabang tuan." jelas Mark.
"Baiklah, sepertinya kita begitu senggang hari ini, berikan dokumennya." Alther sedikit bernafas legah setidaknya hari ini dia tidak perlu kesana kemari seperti biasanya.
"Iya tuan, anda benar." Sembari menunjukan beberapa laporan hardcopy juga softcopy yang harus Alther periksa, kemudian Alther mulai membukanya satu persatu, membaca dengan teliti laporan-laporan yang datang dari beberapa cabang usaha Willard Group.
"Cabang di Swiss?" Alther sedikit bergumam yang masih terdengar oleh asistennya, sesuatu yang sudah berapa bulan ini dia lupakan kembali muncul dalam ingatan, sekilas bayangan seorang pelayan di Swiss kembali mengisi pikirannya. "Apa kabar pelayan hotel itu," batinnya.
"Iya tuan lebih tepatnya Geneve, hotel kita disana hanya tinggal finishing dan kita sudah menyerahkan kepada menejeman untuk segala sesuatu disana. Hari ini mereka sudah mengumumkan tentang penerimaan karyawan baru di website resmi Willard Group dan seperti yang kita duga begitu banyak yang tertarik dengan itu." Terang Mark.
"Apakah lowongan room service juga dibuka disana?" Alther melontarkan pertanyaan yang beberapa detik kemudian disesalinya. Untuk apa dia bertanya tentang hal seperti itu, "bodoh," runtuknya dalam hati.
"Maksud anda tuan? Room service?" Mark bingung dan kembali bertanya, dia rasa itu bukan pertanyaan yang seharusnya dilontarkan sang atasan.
"Tidak maksudku, apa saja lowongan yang dibuka untuk karyawan baru disana?"
"Kita hanya akan merekrut staff pelayanan dan administratif tuan, untuk general manager dan manager devisi akan dihendel oleh tim dari Jerman terlebih dahulu sebelum akhirnya mengangkat karyawan yang sudah terpilih." Jawab Mark.
"Ya, sebaiknya memang seperti itu."
"Dan seperti biasa kita memberikan kesempatan lebih besar untuk para fresh graduate," lanjut Mark dan Alther hanya mengangguk tanda bahwa dia mengerti, sekian detik terdiam dan Alther kembali mengangkat suaranya.
"Apa kita perlu kesana?" sedari tadi Alther sudah berusaha untuk tidak bertanya seperti itu, tetapi kalimat itu masih saja memaksa untuk keluar dari mulutnya.
"Apa anda ingin kesana untuk melakukan pengecekan tuan?" sang asisten begitu lancang dan malah kembali bertanya meski akhirnya dia sadar dan kembali melanjutkan kalimatnya,"Ehm, maksud saya.."
"Ya aku rasa tidak ada salahnya kita mengecek langsung keadaan disana yang dalam proses finishing," Alther memotong kalimatnya yang membuat Mark begitu heran.
"Ah kalau begitu saya akan mengecek jadwal anda untuk satu minggu kedepan tuan." Ujar Mark yang menangkap bahwa Alther akan kesana untuk melihat sampai dimana perkembangan cabang hotelnya padahal Alther sendiri bingung kenapa dia tiba-tiba ingin kesana.
"Pastikan jadwalnya memang bisa ditunda, jika tidak katakan padaku dan booking kamar yang sama yang kita pakai kemarin," titah Alther.
"Di Four Season Geneve tuan?" tanya Alther semakin bingung padahal sebagian kamar di Willard Hotel sudah siap dihuni hanya belum dibuka saja untuk umum.
"Hey Mark kau sedari tadi terus saja bertanya, bahkan menjawab pertanyaanku dengan pertanyaanmu itu." Alther mulai kesal dan memberikan tatapan tajam.
"Bukan seperti itu tuan, tetapi Willard Hotel sebenarnya sudah siap dihuni, menurut saya anda bisa menempati salah satu roomnya, itu juga akan mempermudah anda melakukan pengecekan disana." Mark tampak menjelaskan perlahan, dia terus saja bingung dengan keinginan tuannya yang tidak seperti biasanya.
"Lakukan saja yang aku katakan Mark, kalau mau kau bisa menginap disana dan melaporkannya kepadaku, aku tidak mau kesusahan mencari makanan disana karena baru room yang tersedia." Jawab Alther mencari alasan, ya dia sendiri juga paham itu hanya alasannya saja.
"Ada apa dengan Alther bukankah dia selalu mencari makanan diluar jika menginap dihotel," pikir Mark tetapi dia tidak mengucapkan itu kepada tuannya karena sedari tadi dia sudah cukup dalam menyauti atasannya itu. "Baik tuan saya akan memesan kamar disana, dan tentu saja saya akan ikut dengan anda," ujar Mark pada akhirnya.
"Ya begitu lebih baik Mark," ucapnya, "apa dia masih bekerja disana?" tanya Alther pada dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
hummm Mark ga peka bgt sh,,,si boss dh berat nahan rindu mw ketemua Feli...modus aja nh si boss.....pke alesan ssh cari makan😀😀😀
2021-08-07
1
MA⏤͟͟͞RGIE💖💞
babang alther masih penasaran ya.. cie.. cie cie....
2021-07-30
3
¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
Cieh babang Alther mau napak tilas.....
2021-07-21
1